Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI TQM TERHADAP MUTU INSTITUSI DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN Suhermanto Suhermanto; Anshari Anshari
JURNAL AL-TANZIM Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.974 KB) | DOI: 10.33650/al-tanzim.v2i1.259

Abstract

Earing the word education is certainly no stranger to the public. Education is addressed with school and learning. The word education in terms of language is derived from the word "pedagogy" namely "paid" which means child and "agogos" which means guiding. So pedagogy or education is the science of guiding children. Education can also be defined as a process of changing the attitude and behavior of a person or group in an effort to mature a human being or a student through teaching and training efforts. The word management is often heard in our daily lives. Management is used to assist us in doing things. The role of management is needed in daily life which is intended to regulate all work. Through management, all work can be done and done well and systematically. We usually get quality when we discuss about industries related to the provision or delivery of services. The field of education is one area that provides services to its customers. The intended customers in the world of education are divided into 3 groups, namely primary customers (directly involved, namely students), secondary customers (who support education such as parents), and tertiary customers (indirectly involved but have an important role in education, namely employees, community, and government).
Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama di Sekolah: Perspektif Manajemen Pendidikan Islam Wahid Abdul; Naemuddin Rusdi; Suhermanto Suhermanto; Wafa Ali
Journal of Educational Management Research Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.544 KB)

Abstract

This paper aims to analyze the process of internalizing the values of religious education at Baddridduja Probolinggo Middle School Full Day School. This study uses a qualitative approach to the type of case study. The informants consisted of school principals, teachers, parents, and students. The research results show that; 1) The process of internalizing religious values at Badridduja Fullday School is carried out through; a) People, namely building commitment, deepening the teacher's understanding of learning tools, broadening the teacher's religious insights, and integrating religious values in subjects, b) Environment, namely familiarizing students with good deeds such as dhuha prayers in congregation, fardlu prayers, tadarus and habituation of noble morals such as charity, 4S culture (Smiles, Greetings, Greetings, Courtesy), and Tomato Culture (Please, Sorry and Thank You), c) Behavior, namely students can apply good deeds and noble character habits outside of school. 2) The implication is; a) The formation of a religious character, b) The lack of radical thoughts and attitudes from students.
Pesepsi Guru Tentang Pola Kepemimpinan dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Guru di MTs 1 Negeri Situbondo Ummi Kulsum; Suhermanto Suhermanto; Sugiono Sugiono
JUMPA : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jumpa.v2i1.1659

Abstract

Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting, karena pada kenyataannya keberadaan guru di berbagai jenjang, dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas oleh sebagian kalangan dinilai jauh dari kinerja yang distandarkan. Kinerja guru banyak disangkutpautkan dengan rendahnya mutu pendidikan. Guru sebagai makhluk sosial juga memerlukan kebutuhan yang lain untuk dapat bekerja dengan baik. Untuk dapat berpikir serta bekerja secara maksimal dalam kerjanya, guru sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dimana mereka berada serta kepala sekolah yang profesionalTujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpinan terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo. Untuk mengetahui pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo. Untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpinan dan komitmen kerja secara simultan terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, Uji Prasyarat, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan uji determinasiBerdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pola kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo. 2) Komitmen kerja guru berpengaruh terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo. 3) Pola kepemimpinan dan komitmen kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru di MTs 1 Negeri Situbondo
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Indonesia Ansori Ansori; Fita Putridianti; Badrul Mudarris; Suhermanto Suhermanto
JUMPA : Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jumpa.v3i1.5390

Abstract

Tujuan dari pendidikan adalah menjadikan peserta didik tidak hanya cerdas dalam intelektual tetapi juga memiliki karakter karakter yang baik dan Sistem pendidikan juga harus mengikuti perkembangan jaman. Sistem pendidikan harus dapat menghasilkan peserta didik milenial yang mampu bersaing dalam menghadapi era industri 4.0. Di era industri 4.0 semua berbasis digital, oleh karena itu sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perbaikan dan perubahan. Perubahan dalam pendidikan diawali dengan pidato Mendikbud Nadiem Makarim yang mengusulkan tentang gerakan “ Merdeka Belajar “. Dalam merdeka belajar ada empat kebijakan yang diusulkan oleh Mendikbud yaitu pertama USBN diganti ujian (asesmen), kedua 2021 UN diganti dengan Asessment Kompetensi Minimum ( AKM ), dan Survey Karakter (SK ), ketiga RPP dipersingkat, keempat Zonasi PPDB lebih fleksibel. Usulan Mendikbud ini adalah untuk mengubah pola lama dalam pendidika yang hanya mementingkan penguasaan materi saja. Sehingga peserta didik tidak dapat berfikir kritis dan inovatif. Merdeka belajar usulan Nadiem, memiliki maksud bahwa guru merdeka memiliki makna unit pendidikan atau sekolah guru dan muridnya mempunyai kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif. 
Inovasi Sistem Pembelajaran PAI Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Salamatus Sa’adah; Iin Zainab; Muhammad Wali; Suhermanto Suhermanto
AFKARINA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/afkarina.v7i1.5386

Abstract

Abstract: The existence of this paper is to examine the Higher Order Thinking Skills (HOTS) applied at the Nurul Jadid Islamic Boarding School through a learning system that is internalized in the form of activities, programs and habituation patterns in Islamic boarding schools as an effort to shape the character of students, develop knowledge, insight, increase motivation , positive thinking, creative, critical and independent behavior. The method used in this research is qualitative research with a case study approach. Data collection techniques were carried out by interviews, observations and documentation. In this study the author intends to reveal how the PAI learning system based on Higher Order Thinking Skills (HOTS) is implemented at the Nurul Jadid Islamic boarding school. The results of this study are: Higher Order Thinking Skills (HOTS) Based Higher Order Thinking Skills (HOTS) Based PAI Learning System Innovations at the Nurul Jadid Paiton Islamic Boarding School, Probolinggo through habituation patterns, doctrinal patterns, Furudhul 'Ainiyah development, and organizational culture patterns.