Siti Hamidah
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi) BERDASARKAN KESEGARAN BAHAN DAN KEADAAN TEMPAT TUMBUH Muhammad Dhuha; Trisnu Satriadi; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 5 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 5 Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i5.6691

Abstract

The aim was to calculate the yield of cajuputi oil from different growing sites and different leaf freshness conditions. Analyzing the quality of cajuputi oil from different growing places and different leaf freshness conditions. Method the used in this research is a completely randomized design to determine the yield of cajuputi oil, while the method to determine the quality of cajuputi oil uses refractive index and organoleptic tests. The result obtained showed that the yield value in the treatment of dry leave from Mount Batu (a2b2) had the highest yield value of 1.1%. This shows that the drying pattern and the place where the leaves grow greatly affect the yield value obtained. The quality of cajuputi oil with different leaf conditions and growing places produces a distinctive odor of cajuputi oil, is yellow in color, and has a refractive index value ranging from 1.4609. Cajuputi oil produced in each treatment was in accordance with SNI 06-3954-2014.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung rendemen atau kuantitas minyak kayu putih dari tempat tumbuh yang berbeda dan kondisi kesegaran daun yang berbeda. Menganalisis kualitas minyak kayu putih dari tempat tumbuh yang berbeda dan kondisi kesegaran daun yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode yaitu rancangan acak lengkap untuk mengetahui rendemen minyak kayu putih, sedangkan metode untuk mengetahui kualitas Minyak Kayu Putih menggunakan indeks bias dan uji organoleptik. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai rendemen pada perlakuan keadaan daun kering dari Gunung Batu (a2b2) memiliki nilai rendemen yang paling tinggi sebesar 1,1%. Hal ini menunjukan bahwa pola pengeringan dan tempat tumbuh daun sangat mempengaruhi nilai rendemen yang didapatkan. Kualitas dari minyak kayu putih dengan keadaan daun dan tempat tumbuh yang berbeda menghasilkan bau khas minyak kayu putih, berwarna kuning, dan memiliki nilai indeks bias berkisar antara 1,4609. Minyak kayu putih yang dihasilkan disetiap perlakuan sudah sesuai dalam SNI 06-3954-2014.
Kerapatan Stomata, Warna dan Kadar Klorofil Daun Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Beddome) berdasarkan Perbedaan Lokasi Tumbuh dan Tingkat Umur Daun Dita Fadhila Dita Fadhila; Siti Hamidah; Wiwin Tyas Istikowati
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 6 No. 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v6i1.21860

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik anatomi, warna daun serta kadar klorofil daun kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Beddome) pada 2 (dua) lokasi tumbuh yang berbeda di wilayah Banjarbaru, yaitu Cempaka dan Liang Aanggang. Metode untuk pengujian anatomi daun menggunakan metode utuh (whole mount), pengujian warna daun menggunakan analisis citra di Laboratorium Multimedia Telkom School Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Daun segar kemudian dibersihkan. Untuk mendapatkan gambar, daun dipindai dengan Canon LiDE 110. Nilai RGB ditentukan dengan imageJ perangkat lunak gratis, pengujian kadar klorofil menggunakan spektrofotometer UV/VIS di Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna daun, kerapatan stomata dan kandungan klorofil daun kelakai dari Cempaka dan Liang Anggang tidak menunjukkan hasil yang berbeda, disebabkan kondisi lingkungan yang sama. Daun tua berwarna lebih hijau mempunyai kandungan klorofil tinggi dan kerapatan stomata rendah dibanding daun muda yang cenderung berwarna merah. Secara umum daun kelakai dari 2 (dua) lokasi dan pada berbagai umur daun kerapatannya tergolong rendah. Meskipun demikian perlu diteliti lebih lanjut mengenai karakteristik habitat secara detail pada lokasi tempat pengambilan sampel.
RENDEMEN DAN KUALITAS MINYAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus) BERDASARKAN KESEGARAN BAHAN Parman Parman; Trisnu Satriadi; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 2 Edisi April 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i2.8543

Abstract

Citronella oil is one of the essential oils that has the potential as an export commodity in the agribusiness sector. This essential oil has a good market and strong competitiveness in foreign markets. This study aims to analyze the yield and quality of citronella oil (Cymbopogon nardus L) based on the freshness of the materials in Langkaras Mountain, Tebing Siring Village, Bajuin District, Tanah Laut Regency. This research was conducted at the NTFP Quality Testing Laboratory. Citronella plant samples taken from the Tebing Siring area, Pelaihari, were 3 years old. Citronella leaves are steamed for 6 hours. Essential oil testing used organoleptic test parameters, refractive index values, and essential oil yields, and analyzed using simple RAL analysis. The results of this study indicate that the freshness of different ingredients also produces different yields, the longer the air drying time of the ingredients, the higher the yield of citronella oil. Testing the quality of citronella oil in this study with four (4) conditions of freshness of different materials capable of producing an odor in accordance with the characteristic of citronella oil and the color of the oil from the distillation is yellow, and has an average refractive index value of 1.46 . Citronella (Cymbopogon nardus L) oil produced from each treatment in accordance with SNI 06-3953-1995.Salah satu minyak atsiri yang berpotensi sebagai komoditi ekspor di sektor agribisnis ialah minyak sereh wangi. Di pasaran luar negri minyak sereh memiliki daya saing kuat dipasaran internasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis rendemen dan kualitas minyak sereh wangi (Cymbopogon nardus L) berdasarkan kesegaran bahan di Gunung Langkaras Desa Tebing Siring Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu HHBK. Sampel tanaman sereh wangi yang diambil dikawasan Tebing Siring, Pelaihari berumur 3 tahun. Daun sereh wangi dilakukan distalasi uap atau kukus selama 6 jam. Pengujian minyak atsiri menggunakan parameter uji organoleptik, nilai indeks bias, dan rendemen minyak atsiri, serta dianalisis menggunakan analisis RAL sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari kesegaran bahan yang berbeda juga menghasilkan rendemen yang berbeda, semakin lama waktu pengeringan udara terhadap bahan maka rendemen yang dihasilkan dari minyak sereh wangi juga semakin tinggi. Pengujian kualitas minyak sereh wangi dalam penelitian ini dengan empat (4) kondisi kesegaran bahan yang berbeda mampu menghasilkan bau sesuai dengan khas minyak sereh wangi dan warna minyak dari hasil destilasi tersebut berwarna kuning, serta memiliki nilai rata-rata indeks bias yaitu sebesar 1,46. Hasil dari setiap perlakuan minyak sereh wangi menyesuaikan dengan SNI 06-3953-1995
PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS MADU KELULUT DARI DESA BANGKILING RAYA KABUPATEN TABALONG Maulana Malik; Siti Hamidah; Trisnu Satriadi
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 4 Edisi Agustus 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i4.10010

Abstract

The stingless bee (kelulut / Trigona iitama) is a type of insect that is increasingly being cultivated in various regions, including in South Kalimantan.  The efficacy of kelulut honey is very good and easy in beekeepng techniques is the reason why kelulut beekeeping has the potential to be developed.  The purpose of this study was to determine the productivity and quality of kelulut honey at Bangkiling Raya Village, Tabalong Regency. Honey productivity was measured for 4 consecutive months, starting from June 2021 to September 2021. Honey quality was tested based on SNI 8664:2018, namely water content, diastase enzyme activity and reducing sugar. Honey production each month varies between 208 ml per colony to 344 ml per colony. Some parameters of the quality of the honey produced still do not meet SNI, namely water content, HMF and diastase enzyme activity. Parameters that have complied with SNI are reducing sugars. The results of this study indicate that there is a need for improvement in kelulut beekeeping techniques, harvesting techniques and post-harvest handling.Lebah tanpa sengat (Kelulut / Trigona iitama) merupakan jenis serangga yang mulai marak dikembangkan di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Selatan.  Manfaat madu yang baik serta kemudahan dalam teknik budidayanya menjadi alasan mengapa kelulut sangat potensial untuk dikembangkan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur produktivitas dan kualitas madu kelulut yang berasal dari Desa Bangkiling Raya, Kabupaten Tabalong.  Produktivitas madu diukur selama 4 bulan berturut-turut, mulai dari Juni 2021 sampai dengan September 2021. Kualitas madu diuji berdasarkan SNI 8664-2018 berupa kadar air, enzim diastase, dan gula pereduksi.  Produktivitas madu bervariasi antara 208 ml hingga 344 ml per koloni per bulan.  Madu kelulut memiliki kadar air, HMF dan aktivitas enzim diastase yang belum memenuhi SNI, sedangkan untuk parameter gula pereduksi sesuai dengan SNI.  Pengembangan lebih lanjut perlu dilakukan seperti teknik budidaya, teknik pemanenan dan penanganan pasca panen.
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU TIKAR LAMPIT ROTAN (RATTAN CARPET) MENGGUNAKAN SNI 12-0677-2002 DI PT SARIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Adri Haufifatih; Zainal Abidin; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 6 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 6 Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i6.11017

Abstract

Rattan carpet produced by PT Sarikaya Sega Utama have not yet used the SNI 12-0677-2002 standard.This study aims to analyze the quality of rattan carpet using general and special parameter requirements that have been regulated in SNI 12-0677-2002 and the results of these tests are analyze for product quality control using a cause and effect diagram/fishbone diagram. The test result for 11 parameters of general requirements measured using a tool obtain 54% fulfilled according to SNI with details of 6 of 11 parameters fulfilled, namely thickness, width and distance of hijiran holes, witdh of tulang walut, thickness of watun and water content. The results of testing the parameters of general requirements observed visually obtained 50% fulfilled according to SNI with details 2 of 4 parameters fulfilled, namely eveness and type of yarn. The results of testing the special requirements measured using tools and observed visually obtained 33,3% fulfilled according to SNI with details 1 of 3 parameters being met, namely the natural color of the upper surface of the lampit. Based on SNI 12-0677-2002 the production of rattan carpet at PT Sarikaya Sega Utama is not yet in a controlled state because all the reference parameters that have been regulated in SNI 12-0677-2002 have not been fulfilled. The cause of the failure is caused by human error, machine (equipment) and material (raw materials).Tikar lampit rotan yang di produksi oleh PT Sarikaya Sega Utama sampai saat ini belum menggunakan standar SNI 12-0677-2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tikar lampit menggunakan parameter persyaratan umum dan khusus yang telah diatur di dalam  SNI 12-0677-2002 dan hasil pengujian tersebut di analisis pengendalian mutu produk  menggunakan diagram sebab akibat/tulang ikan. Hasil pengujian 11 parameter persyaratan umum yang diukur menggunakan alat didapatkan hasil 54% sesuai SNI dengan rincisan 6 dari 11 parameter terpenuhi yaitu tebal, lebar dan jarak lubang hijiran, lebar tulang walut, tebal watun serta kadar air. Hasil pengujian  parameter persyaratan umum yang diamati secara visual didapatkan hasil 50% sesuai SNI dengan rincisan 2 dari 4 parameter terpenuhi yaitu kerataan dan jenis benang. Hasil pengujian persyaratan khusus yang diukur menggunakan alat dan diamati secara visual didapatkan hasil 33,3% sesuai SNI dengan rincisan 1 dari 3 parameter terpenuhi yaitu warna alami permukaan atas lampit. Berdasarkan SNI 12-0677-2002 produksi tikar lampit rotan di PT Sarikaya Sega Utama belum di dalam keadaan terkendali sebab belum terpenuhinya ke seluruh parameter acuan yang telah diatur di dalam SNI 12-0677-2002. Penyebab dari kegagalan tersebut disebabkan oleh faktor kesalahan manusia (human error), mesin (alat) dan material (bahan baku).
KADAR AIR BIOPELET DARI SERBUK TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm F) Bedd) DAN SERBUK KAYU GALAM (Melaleuca cajuputi sub sp. Cumingiana) Ali Muhakim; Siti Hamidah; Violet Violet
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i1.11737

Abstract

This study aims to determine the water content of biopelets made from the litter of kelakai plants and galam sawdust, according to applicable SNI standards. The biopelet testing procedure used was to use standards (SNI 8021-2014) and the experimental design used a Complete Randomized Design (CRD), with a total of 3 levels of mixed treatment, with 5 repeats so that the number of experiments became 3 x 5 tests = 15 test samples. The weight of the material is 40 grams for each treatment. Recording and processing of data from the results of the study is recorded in an observation table referring to the Complete Randomized Design (CRD) experiment. The resulting biopelet has an average density value cm3, water content in the range of 6.530% - 10.362% results obtained on treatments A, B and C, overall biopelet testing has met the test SNI standards used Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air biopelet yang terbuat dari serasah tumbuhan kelakai dan serbuk kayu galam, sesuai standar SNI yang berlaku. Prosedur pengujian biopelet yang digunakan yaitu menggunakan standar (SNI 8021-2014) dan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan jumlah perlakuan campuran sebanyak 3 tingkat, dengan 5 kali ulangan sehingga jumlah percobaan menjadi 3 x 5 ulangan =15 sampel uji. Berat bahan adalah 40 gram untuk setiap perlakuan. Pencatatan dan pengolahan data dari hasil penelitian dicatat pada tabel pengamatan yang mengacu pada percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Biopelet yang dihasilkan memilki nilai rata-rata kadar air kisaran  6,530% - 10,362%, Semua hasil pengujian yang didapat pada perlakuan A, B dan C, secara keseluruhan pengujian biopelet sudah memenuhi standar uji SNI
UJI ORGANOLEPTIK MADU HERBAL YANG TERBUAT DARI MADU KELULUT (Heterotrigona itama) DAN EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL Hanna Paramita Dewi; Trisnu Satriadi; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i3.12792

Abstract

Herbal product with a combination of kelulut honey and sungkai leaf extract are not yet available. The purpose of this study was to analyze the effect of honey formulations made from kelulut honey and sungkai leaf extract with ethanol solvent on organoleptic results based on SNI No.6884:2018. The method used was maceration to obtain a thick extract of 96% ethanol soluble sungkai leaf which was then mixed with kelulut honey until it was completely homogenized. The organoleptic test of herbal honey used a differentiating test method which was carried out by 28 panelists by stating whether or not the honey was distinctive for its taste and aroma. The data were statistically analyzed using one-way analysis of variance and the difference test if the difference was in accordance with the coefficient of variance. The formulation of sungkai leaf extract showed a very significant effect on the taste and aroma of herbal honey. The formulation with the addition of 0.25 g of sungkai leaf extract with 60 ml of kelulut honey complies with SNI No. 6884: 2018, whose formulation still shows a taste and aroma like pure honeyBelum tersedia produk herbal dengan kombinasi madu kelulut dan ekstrak daun sungkai. Tujuan penelitan ini untuk menganalisis pengaruh formulasi madu herbal yang terbuat dari madu kelulut dan ekstrak daun sungkai dengan pelarut etanol terhadap hasil uji organoleptik berdasarkan SNI No.6884:2018. Metode yang digunakan adalah maserasi untuk mendapatkan ekstrak kental daun sungkai larut etanol 96% yang kemudian dicampur dengan madu kelulut hingga terhomogenisasi sempurna. Uji organoleptik madu herbal menggunakan metode uji pembeda yang dilakukan oleh 28 panelis dengan menyatakan khas atau tidak khas madu terhadap rasa dan aroma. Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam satu arah dan uji beda jika terdapat perbedaan sesuai nilai koefisien keragaman. Formulasi ekstrak daun sungkai menunjukkan hasil pengujian berpengaruh sangat nyata terhadap rasa dan aroma madu herbal. Formulasi dengan penambahan ekstrak daun sungkai 0,25 g dengan 60 ml madu kelulut memenuhi SNI No.6884:2018, yang mana formulasi masih menunjukkan rasa dan aroma seperti madu murni.
Uji Hidroksimetilfurfural (HMF), Kadar Air dan Kadar Gula pada Madu Kelulut (Heterotrigona itama) berdasarkan Masa Simpan Noor Wilanda; Siti Hamidah; Wiwin Tyas Istikowati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 4 Edisi Agustus 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i4.9498

Abstract

Many factors can affect the quality of kelulut honey, one of which is the length of storage. Parameters that can be used to determine the quality of kelulut honey based on the shelf life in accordance with honey quality standards in Indonesia, namely SNI No 8664 : 2018 are HMF tests, water content and sugar content. This study aims to determine the effect of the shelf life (up to 6 years) of kelulut honey stored in dark glass bottles at room temperature on HMF content, water content and sugar content. The results showed that the longer the shelf life, the HMF content tends to increase and can reduce the quality of kelulut honey. However, the longer the shelf life, the higher the sugar content and the better quality of kelulut honey. The water content in this study could not be detected due to the limitations of the instrument in reading the value of the water content (a refractometer has a maximum digital range of 30%). The test results for honey HMF content from 2017 to 2023 were 1159 mg/kg, 1691 mg/kg, 1251 mg/kg, 443 mg/kg, 248 mg/kg and 0 mg/kg respectively. SNI sets the standard for HMF content in kelulut honey at a maximum of 40 mg/kg, so only honey with a shelf life of up to 1 year (honey in 2022 and 2023) meets SNI provisions. Honey from 2017 to 2023 as a whole has a water content of >30%, which means that the honey does not meet the provisions of SNI No 8664 : 2018 of a maximum of 27.5%. However, in terms of its sugar content, kelulut honey can be stored for up to 6 years of shelf life because this honey fully complies with the provisions of SNI No 8664 : 2018 which is above 55%. The sugar content in honey from 2017 to 2023 is 69.4%, 70.1%, 72.4%, 71.0%, 71.3%, 70.1% and 67.2%. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas madu kelulut, salah satunya yakni lama penyimpanan. Parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas madu kelulut berdasarkan masa simpan sesuai dengan standar mutu madu di Indonesia yaitu SNI No 8664 : 2018 adalah uji HMF, kadar air dan kadar gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masa simpan (sampai dengan masa simpan 6 tahun) madu kelulut yang disimpan dengan botol kaca gelap pada suhu ruang terhadap kandungan HMF, kadar air dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama masa simpan, maka kandungan HMF nya cenderung semakin meningkat dan dapat menurunkan kualitas madu kelulut. Namun, semakin lama masa simpan, peningkatan kadar gula juga akan semakin tinggi dan madu kelulut memiliki kualitas yang baik. Kadar air pada penelitian ini tidak dapat terdeteksi akibat keterbatasan alat dalam membaca nilai kadar air (alat refractometer memiliki jangkauan digital maksimal 30%). Hasil uji kandungan HMF madu tahun 2017 hingga tahun 2023 secara berturut-turut yaitu sebesar 1159 mg/kg, 1691 mg/kg, 1251 mg/kg, 443 mg/kg, 248 mg/kg dan 0 mg/kg. SNI menentukan standar kandungan HMF pada madu kelulut maksimal 40 mg/kg, sehingga hanya madu dengan masa simpan sampai dengan 1 tahun (madu tahun 2022 dan 2023) yang memenuhi ketetapan SNI. Madu tahun 2017 hingga tahun 2023 secara keseluruhan memiliki kadar air >30% yang artinya madu tersebut tidak memenuhi ketetapan SNI No 8664 : 2018 sebesar maksimal 27,5%. Namun, ditinjau dari kadar gulanya, madu kelulut dapat disimpan sampai dengan 6 tahun masa simpan karena madu tersebut sepenuhnya memenuhi ketetapan SNI No 8664 : 2018 yaitu diatas 55%. Kadar gula pada madu tahun 2017 hingga tahun 2023 yaitu 69,4%, 70,1%, 72,4%, 71,0%, 71,3%, 70,1% dan 67,2%.
PENGARUH MASA SIMPAN TERHADAP KUALITAS TEH BAJAKAH (Uncaria acida Roxb) Ihza Syahputra; Siti Hamidah; Kurdiansyah Kurdiansyah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Sylva Scientea Vol 7 No 2 Edisi April 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i2.12313

Abstract

Bajakah (Uncaria acida Roxb) has been widely circulated in the market both in whole and processed form such as Bajakah tea. Many studies have also been carried out on bajakah, but until now there has been no specific research on the effect of shelf life on the quality of tea, especially water content, total plate number, and organoleptic tests. The purpose of this study was to determine the effect of shelf life on the quality of Bajakah tea as determined by water content, total plate number, and organoleptic tests (color, smell, taste) based on SNI 3753 : 2014. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions with the factor used was the shelf life which was carried out for 3 months. The results of the study during 4 months of storage had no significant effect on the water content, color and odor of the panelists on the tea produced, and had a significant effect on the total plate number and taste. When compared with SNI 3753:2014, the best results were obtained with a maximum shelf life of 2 months which complied with SNI 3753:2014 standards, especially in the parameters of total plate number and tasteBanyak bajakah (Uncaria acida Roxb) yang saat ini beredar di pasaran, baik dalam bentuk mentah maupun olahan, termasuk teh bajakah. Penelitian tentang bajakah juga telah banyak dikembangkan, namun sampai kini masih belum terdapat penelitian khusus mengenai pengaruh masa simpan terhadap kualitas teh bajakah, khususnya kadar air, angka lempeng total (ALT), serta uji organoleptik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masa simpan terhadap kualitas teh bajakah yang ditentukan oleh kadar air, angka lempeng total (ALT), dan uji organoleptik (warna, bau, rasa) berdasarkan sni 3753: 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan faktor yang digunakan ialah masa simpan yang dilakukan selama 3 bulan. Hasil Penelitian selama 4 bulan penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, warna, dan bau panelis terhadap teh yang dihasilkan, dan berpengaruh nyata terhadap angka lempeng total dan rasa. Jika dibandingkan dengan SNI 3753:2014, hasil terbaik didapatkan pada perlakuan masa simpan maksimal 2 bulan yang memenuhi standar SNI 3753:2014, khususnya pada parameter angka lempeng total dan rasa.