Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Seni ITS

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo Aridya Prayoga; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.24 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.10920

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan perilaku seseorang dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan yang memiliki standar dalam proses berjalannya. Disisi lain indikator Standar Nasional Pendidikan yang digunakan di Indonesia terdiri dari lebih dari 50 indikator dan berbentuk multivariat. Oleh karena itu perlu kajian untuk memfaktorkan indikator-indikator tersebut sehingga terbentuk beberapa faktor yang dominan berperan terhadap mutu pendidikan serta perlu dilakukan pengelompokan daerah berdasarkan faktor yang terbentuk guna mengetahui kelompok-kelompok yang diduga memiliki perbedaan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan data profil pendidikan  Kabupaten Sidoarjo tahun 2013 dan 2014 dengan metode analisis faktor dan K-Means Cluster. Hasil analisis untuk jenjang sekolah dasar terbentuk tiga faktor dominan. Faktor dominan yang berperan membentuk mutu pendidikan tahun 2013 antara lain kualitas sekolah, jaminan masyarakat, dan umum, sedangkan pada tahun 2014 antara lain kualitas sekolah dan lulusan, standarisasi sekolah, dan umum. Kemudian untuk jenjang sekolah menengah pertama terbentuk empat faktor dominan. Faktor dominan berperan membentuk mutu pendidikan tahun 2013 antara lain pelayanan dan lulusan, standarisasi sekolah, siswa, dan umum, sedangkan pada tahun 2014 antara lain pelayanan dan lulusan, siswa, standarisasi sekolah, dan tenaga pendidik. Penelitian ini menghasilkan pengelompokkan pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah masing-masing terbagi menjadi tiga kelompok dan dua kelompok.
Pengaruh dan Pemetaan Pendidikan, Kesehatan, serta UMKM terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur Menggunakan Regresi Panel dan Biplot Fauziah Gitri Destilunna; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.763 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.11260

Abstract

Sebagai ukuran kualitas hidup, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibangun melalui tiga dimensi dasar diantaranya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Banyaknya faktor yang mempengaruhi IPM mengakibatkan generalisasi dalam dimensi dasar IPM. Sementara itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara garis besar memegang peranan penting dalam memberi dampak positif terhadap pembangunan di Jawa Timur. Namun belum banyak penelitian yang menghubungkan antara kontribusi UMKM dengan pembangunan, khususnya di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemodelan IPM di Jawa Timur pada tahun 2008-2012 menggunakan Regresi Panel serta pemetaan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap IPM. Adanya efek individu pada model panel sehingga pendekatan model yang sesuai adalah FEM (Fixed Effect Model) yang menghasilkan nilai R2 sebesar 98,88 persen. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap IPM antara lain variabel rasio siswa-guru SMP dan MTs, Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP, APS SMA, kepadatan penduduk, PDRB UMKM, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Hasil pemetaan Biplot menunjukkan bahwa untuk meningkatkan PDRB UMKM pada wilayah dengan kategori menengah atas diperlukan strategi khusus, dikarenakan cenderung dimiliki oleh wilayah yang memiliki kepadatan penduduk. Sementara untuk meningkatkan PDRB UMKM pada wilayah dengan kategori menengah bawah, perlu dilakukan peningkatan rasio siswa-guru SMP dan MTs.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Bukan Rumah Tangga Miskin (Non-RTM) di Jawa Timur untuk Konsumsi Air Bersih Menggunakan Analisis Regresi Tobit Annisa Nurhadirat; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.306 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34698

Abstract

Permasalahan kebutuhan air bersih harus teratasi agar dapat memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Salah satu masalah yang timbul yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap rumah tangga miskin (RTM) dan bukan rumah tangga miskin (non-RTM) dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi air bersih dan memodelkan pengeluaran konsumsi air bersih terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi dengan analisis regresi tobit. Data yang digunakan adalah data SUSENAS 2016 dengan variabel respon yaitu pengeluaran untuk konsumsi air bersih dan unit penelitiannya yaitu rumah tangga. Hasil analisis yang diperoleh pada model non-RTM yaitu variabel yang berpengaruh signfikan pada model biaya pengeluaran untuk konsumsi air bersih pada non-RTM adalah jenjang pendidikan terakhir kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, total pengeluaran bukan makanan perbulan dan fasilitas air minum dengan nilai Pseudo R2 yang dihasilkan yaitu 5,28%. Selanjutnya hasil analisis pada model RTM diperoleh kesimpulan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap biaya pengeluaran konsumsi air bersih untuk RTM hanya dua variabel yaitu jumlah anggota rumah tangga dan dan fasilitas air minum dengan nilai Pseudo R2 yang dihasilkan yaitu 15,30%.
Pengelompokan Rumah Tangga di Pulau Madura Berdasarkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Air Bersih Menggunakan Similarity Weight and Filter Method Astarani Wili Martha; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.327 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34700

Abstract

Clean Water and Sanitation adalah salah satu indikator pada SDGs yang berhubungan dengan kebutuhan air bersih. Tiga dari empat kabupaten di pulau Madura mengalami kekeringan, hal ini tentu menjadi sorotan untuk dilakukannya penelitian supaya terpenuhinya kebutuhan air bersih. Pulau Madura terdapat 3097 rumah tangga yang perlu mengonsumsi air bersih. Namun, belum semua rumah tangga mengakses air bersih. Penelitian ini bertujuan mengelompokan rumah tangga di Pulau Madura berdasarkan faktor yang mempengaruhi konsumsi air bersih dengan analisis kelompok. Pengelompokan berdasarkan data numerik dan data kategorik. Oleh karena itu digunakan pengelompokan dengan metode Similarity Weight and Filter Method. SWFM adalah salah satu metode pengelompokan campuran, pengelompokan data numerik menggunakan metode hirarki ward dan data kategorik menggunakan k-modes. Untuk analisis kelompok data numerik, terdapat 3 variabel dan diperoleh dua jumlah kelompok optimum menggunakan metode ward dengan nilai pseudo-F sebesar 1001,172. Analisis kelompok berskala kategorik terdapat 6 variabel dengan menggunakan k-modes dihasilkan tiga kelompok. Metode ensembel SWFM menghasilkan lima kelompok. Pengambilan lima kelompok karena menghasilkan nilai rasio terkecil pada jumlah kelompok sebesar 0,006627.
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Faktor Penyebab Perceraian di Provinsi Jawa Barat Syifa Annur Izzah; Ismaini Zain; Erma Oktania Permatasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i3.77018

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Jawa Barat, angka perceraian meningkat dari tahun ke tahun dan kasus perceraian di Provinsi Jawa Barat termasuk ke dalam 3 provinsi yang memiliki kasus perceraian tertinggi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan faktor-faktor penyebab perceraian menggunakan analisis K-Means Clustering yang diawali dengan mengidentifikasi karakteristik data faktor-faktor penyebab perceraian. Penelitian ini menggunakan 13 faktor penyebab perceraian yang digunakan sebagai dasar gugatan menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 pasal 39 ayat 2. Hasil identifikasi karakteristik faktor penyebab perceraian, faktor ekonomi menyumbang angka perceraian sebesar 50.84% dari total kasus yang terjadi pada tahun 2019. Untuk Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Ciamis dan Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang memiliki angka perceraian tertinggi, didukung oleh banyaknya faktor penyebab perceraian pada daerah tersebut yang juga tertinggi dibandingkan daerah lainnya. Analisis K-Means Clustering menghasilkan 2 cluster, yaitu cluster 2 (6 kabupaten/kota) memiliki karakteristik faktor mabuk, madat, judi, meninggalkan satu pihak, poligami, kekerasan dalam rumah tangga, kawin paksa dan murtad yang lebih tinggi dibandingkan dengan cluster 1 (20 kabupaten/kota).