Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lalung Erni Dwi Kurniawati; Joko Subando; Agus Fatuh
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.902 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Subjek pada penelitian ini ialah siswa kelas V SD Negeri 01 Lalung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. (2) besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,621, karena r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,396, maka H0 dalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merekomendasi bagi stakeholder sekolah untuk memperhatikan motivasi siswa agar prestasinya baik.
RELEVANSI WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA DAKWAH DI ERA MODERN: Studi Tentang Media Dakwah Agus Fatuh Wardoyo
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 17, No. 2 Oktober 2021
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.909 KB) | DOI: 10.54090/mu.51

Abstract

In modern life, wayang can have a dual function, namely as a medium to fulfill spiritual needs and at the same time as entertainment. This is because modern humans experience alienation, which is a feeling of loneliness in the crowd around them. This is what makes wayang kulit remain relevant in the modern world to become a medium of da'wah. The art of wayang culture is the original work of the Indonesian people, especially Java. The art of wayang kulit is currently the identity of the Indonesian nation. Wayang in its current form is a precious heritage for Muslims.
HERMENEUTIKA FILSAFAT DAKWAH Agus Fatuh Widoyo
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 18, No. 1 April 2022
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54090/mu.58

Abstract

Da’wah is a commandment of Allah swt to Muslims. Da'wah must be understood not only to convey, but more broadly, such as da'wah as an action whose essence through action is expected to bring change, especially in social life. Da'wah as a science needs to be developed and researched continuously to produce formulas for da'wah methods that are in accordance with the times, but still based on ethics that are in accordance with the times, but still based on ethics and standard syara' provisions. Empirically, da'wah science can be classified as a social science (social science) according to some experts. Therefore, hermeutics can be the basis and basis of epistemology in the development of the da'wah sciences.
Branding Produk Umkm Daster Sambung Sawitri melalui Media Digital Agus Fatuh Widodo; Danissa Dyah Oktaviani; Fadlilah Hanifah; Dhea Fildza Hadhira; Alifatul Izzah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.73 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33452

Abstract

Perkembangan teknologi dapat menyelesaikan persoalan ruang dan waktu. Pandemi covid 19 yang melanda dunia sejak Desember 2019 menimbulkan dampak ke berbagai sektor kehidupan. Salah satunya memunculkan masalah perekonomian. Adanya peraturan pembatasan sosial berskala besar membuat banyak pedagang yang tidak bisa menjual dagangannya. Banyak penjual menghentikan sementara pekerjaannya dan tidak sedikit pula yang akhirnya gulung tikar karena tidak bisa bertahan. Pengusaha UMKM Daster Sambung Sawitri merupakan salah satu pedagang yang dapat bertahan dengan segala keterbasan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, UMKM ini dipilih untuk dilakukan pendampingan. Strategi yang digunakan untuk pengembangan UMKM ini adalah dengan Branding Produk. Metode yang digunakan sebagai aplikasi rencana branding dilakukan dengan cara observasi, identifikasi masalah, dan analisis pemecahan masalah. Setelah menemukan inti permasalahan dan solusi terbaik maka pelaksanaan pendamipingan dilakukan dengan serangkaian kegiatan, yaitu pembuatan nama dan logo produk baru, pembuatan foto iklan produk, pembuatan video iklan iklan produk, pembuatan tagwear, pembuatan nota custom, dan pembuatan banner. Strategi tersebut dilakukan dengan melihat sejarah perkembangan UMKM dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga dapat menaikkan mutu kehidupan usaha yang ditekuni.
STRATEGI PENGEMBANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH OLEH AKHWAT CREATIVE PROJECT (ACP) Dhea Fildza Nadhira; Edy Muslimin; Agus Fatuh Widoyo
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 2: Desember 2022 (in Press)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i2.2255

Abstract

Pada era internet of things sekarang, segala aktifitas bisa dilakukan secara daring atau online sehingga dirasa perlu mengembangkan strategi dakwah Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak membosankan yang menjadikan ruang lingkupnya lebih luas. Maka dibutuhkan strategi dakwah yang tepat agar bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya umat muslim. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang strategi pengembangan desain komunikasi visual sebagai media dakwah oleh komunitas Akhwat Creative Project (ACP). Metode dalam penelitian adalah kualitatif dengan subjek penelitian admin akun instagram @akhwatcreativeproject. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan pengembangan desain komunikasi visual sebagai media dakwah oleh Akhwat Creative Project (ACP) untuk berdakwah karena Allah dan membantu membangkitkan Islam melalui dakwah visual dengan karya terbaik melawan media-media yang menghancurkan umat Islam tanpa mengenal waktu. Strategi pengembangan desain komunikasi visual sebagai media dakwah yang diterapkan Akhwat Creative Project (ACP) melalui dua sisi yaitu internal dan eksternal. Strategi internal yang dilakukan Akhwat Creative Project (ACP) ialah fokus kepada member Akhwat Creative Project (ACP), dan strategi eksternal Akhwat Creative Project (ACP) mengembangkan lewat media sosial instagram pada akun @akhwatcreativeproject dengan membranding komunitas Akhwat Creative Project (ACP) agar lebih dikenal masyarakat.
STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS NGADEM DALAM MENUMBUHKAN RASA CINTA AL QUR’AN DI KELURAHAN SUMBER SURAKARTA Ardian Yoga Ramadan; Agus Fatuh Widoyo; M. Fatchurrohman
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 2: Desember 2022 (in Press)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i2.2261

Abstract

Dalam kegiatan dakwah islam, komunikasi sangatlah menjadi suatu hal yang penting, terlebih dalam hidup bermasyarakat komunikasi sebagai alat untuk saling memahami dan berbagi informasi. Strategi komunikasi yang baik dapat merubah atau mempengaruhi seseorang untuk menerima sesuatu yang kita sampaikan. Berbagai macam elemen masyarakat dan pemerintahan berusaha untuk peduli dan perhatian dengan kasus mengenai buta aksara Al-Qur’an dan berkurangnya rasa cinta Al-Qur’an pada masyarakat saat ini. Termasuk komunitas-komunitas pemuda muslim. Sebagaimana masalah yang terjadi pada masyarakat umum, Salah satu komunitas di Solo yang menjadi topik peniliti adalah komunitas Ngadem kepanjangan dari Ngaji dan Membagi. Keunikan yang ada dalam strategi komunikasi yang dilakukan Ngadem dalam menumbuhkan rasa cinta Al-Qur’an di kelurahan Sumber adalah Ngadem memberikan warna yang berbeda dalam mengajak pemuda untuk mengaji bersama yaitu dengan menyuguhkan kegiatan keislaman bernuansa pemuda zaman sekarang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang strategi strategi komunikasi komunitas ngadem dalam menumbuhkan rasa cinta al qur’an. Metode dalam penelitian adalah kualitatif Penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan dan pengambilan data pada komunitas Ngadem di basecamp Ngadem kelurahan sumber, Surakarta.
STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH DALAM PEMBENTUKAN GENERASI RELIGIUS MASJID JAMI AISYAH BINTI ABDUL AZIZ AL-MUSA KARTASURA Ilham Alfarissi Cibro; Agus Fatuh widoyo; Edy Muslimin
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 2: Desember 2022 (in Press)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i2.2264

Abstract

Pada Persoalan utama dalam pengembangan masjid secara umum adalah berkaitan dengan generasi serta inovasi dalam mengembangkan tiap elemen kegiatan yang ada, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi dakwah pada Masjid Jami Aisyah Binti Abdul Aziz Al-Musa Kartasura. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan melakukan pengamatan secara langsung pada Masjid Jami Aisyah Binti Abdul Aziz Al-Musa Kartasura. Dengan subyek penelitian pada ketua, sekertaris, dan pemuda dalam cakupan tertentu yang sesuai dengan fungsi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Dengan analisis data berupa a reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Lalu uji keabsahan melalu uji credibility dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masjid Jami Aisyah Binti Abdul Aziz Al-Musa Kartasura, menggunakan strategi komunikasi dakwah dalam setiap elemen kegiatannya. Startegi itu sendiri berdasarkan pada dua hal yang saling melengkapi yakni Internal dan eksternal. Pada faktor internal yakni dengan adanya perencanaan kajian rutin serta kegiatan memakmurkan masjid oleh pengurus masjid, faktor eksternal terletak pada fungsi masjid sebagai sarana pada ikatan ranting organisasi Muhammadiyah. Dalam pembentukan generasi religius, Masjid Jami Aisyah Binti Abdul Aziz Al-Musa Kartasura juga menggunak dua faktor, internal dan eksternal. Pada internal, Masjid Jami Aisyah Binti Abdul Aziz Al-Musa Kartasura mendirikan lembaga pendidikan dini melalui TK Aisyiyah 3 Ngadirejo, serta dengan adanya kegiatan Tempat Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) bagi anak-anak/generasi. Pada bidang ekternal, terletak pada pemahaman jama’ah menjaga generasi dengan menyekolahkan anak-anaknya pada lembaga pendidikan Islamiyah, baik sekolah Islam Terpadu, maupun Pondok Pesantren.
PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG CALON SUAMI MEWAKILKAN AKAD QOBUL PERNIKAHAN KEPADA ORANG LAIN PADA MASA PANDEMI Eko Setiawan; B Baehaqi; Agus Fatuh
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 18, No. 2 Oktober 2022
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54090/mu.63

Abstract

Terms and pillars have a great influence on legal actions, especially those relating to the legitimacy of legal actions. In a marriage there must be conditions and pillars, meaning that the marriage is void if both are absent or incomplete. This research aims to examine the ability of prospective husbands to represent their marriage vows to other people during the covid-19 pandemic. This type of research is research with data collection techniques of observation, interviews, documentation and literature which is then analyzed by data reduction techniques, data display and drawing conclusions. The results of this study indicate that representing the marriage qabul can be done if the prospective husband is in an emergency, so he cannot pronounce his marriage qabul directly and has received approval from the prospective bride to represent her marriage qabul contract.
Nilai-Nilai Maqasid Syariah dalam Orientasi Dakwah di Indonesia Agus Fatuh Widoyo; Athoillah Islamy
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 4 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i4.345

Abstract

Sungguh disayangkan, masih terdapat sebagian aktifitas dakwah di tengah masyarakat Indonesia yang menunjukan wajah dakwah ekslusif, intoleran, bahkan cenderung kontra-produktif dengan semangat nasionalisme. Merespons fenomena tersebut, pada tahun 2017, Majelis Ulama Indonesia pada menerbitkan buku pedoman dakwah yang diproyeksikan sebagai kode etik bagi para pendakwah di Indonesia. Penelitian kualitatif dalam bentuk kajian pustaka ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap keberadaan dimensi nilai-nilai mqasid syariah  pada rumusan orientasi dakwah oleh Majelis Ulama Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-filosofis. Konsep maqasid syariah kontemporer yang dikonseptualisasikan oleh Jasser Auda digunakan sebagai teori analisis penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan terdapat dimensi nilai-nilai maqasid syariah dalam rumusan orientasi dakwah oleh Majelis Ulama Indonesia. Pertama, nilai hifz din dan hifz nafs dalam orientasi pembentukan kepribadian umat Islam yang religus-humanis. Kedua, nilai hifz waton dalam orientasi pembentukan kepribadian umat Islam yang nasionalis dan pluralis. Ketiga, nilai hifz ummah dalam orientasi pembentukan kepribadian umat islam yang sejahtera dan harmonis. Implikasi teoritik penelitian ini membuktikan nilai maqasid syariah dapat menjadi landasan nilai, pendekatan maupun paradigma dakwah Islam di tengah kehidupan masyarakat multikultural. Keterbatasan penelitian ini belum mengkaji langkah konkrit oleh Majelis Ulama Indonesia dalam mengfasilitasi terwujudnya aktifitas dakwah di Indonesia agar sejalan dengan ragam orientasi dakwah yang telah dirumuskannya.
Moderation of religion in the Fatwa of Majelis Ulama Indonesia about the Ethics of da’wah in the Digital Age Agus Fatuh Widoyo; Muhammad Abduh; M. Abduh Amrie; Athoillah Islamy
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 43, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v43.1.16053

Abstract

Purpose - The rampant da’wah content in social media that triggers social and national disintegration is a problem and a big task for the government and Muslims in Indonesia to prevent it. This study seeks to identify the values of moderation in the fatwa of the Majelis Ulama Indonesia of East Java Province Number—06 of 2022 concerning da’wah Ethics in the Digital Era.Method - This qualitative study uses a philosophical normative approach. The study's primary data used the fatwa document of the Majelis Ulama Indonesia, East Java Province Number—06 of 2022 concerning da’wah Ethics in the Digital Era. Indicators of religious moderation conceptualized by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia as the primary analysis theory. The documentation techniques used in collecting data in this study and the data analysis techniques used were data reduction, presentation, and verification.Results - This study concludes that there is a dimension of religious moderation in the fatwa of Majelis Ulama Indonesia of East Java Province Number—06 of 2022 concerning da’wah Ethics in the Digital Era, among others, the value of anti-radicalism in the prohibition of the delivery of provocative da’wah content, the value of tolerance in the recommendation of delivering pluralist da’wah content, the value of national commitment in the recommendation of delivering da’wah content that leads to compliance with the country's constitution, and the accommodating value of local wisdom in the recommendation of delivering da’wah content that maintains public conduciveness. Implications – This study shows that mainstreaming religious moderation in Indonesia can be internalized in religious social fatwas.Originality - This study shows that the four indicators of religious moderation in Indonesia (tolerance, anti-radicalism, national commitment, and accommodating to local wisdom) can be internalized in the digital media space's code of ethics for da’wah activities.***Tujuan - Maraknya konten dakwah di media sosial yang memicu disintegrasi sosial dan bangsa merupakan masalah dan tugas besar bagi pemerintah dan umat Islam di Indonesia untuk mencegahnya. Kajian ini berupaya mengidentifikasi nilai-nilai moderasi dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur Nomor—06 Tahun 2022 tentang Etika Dakwah di Era Digital.Metode – Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan filosofis normatif. Data primer penelitian ini menggunakan dokumen fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur Nomor—06 Tahun 2022 tentang Etika Dakwah di Era Digital. Indikator moderasi beragama dikonseptualisasikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai teori analisis utama. Teknik dokumentasi yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian, dan verifikasi.Hasil - Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat dimensi moderasi beragama dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur Nomor—06 Tahun 2022 tentang Etika Dakwah di Era Digital antara lain nilai anti radikalisme dalam larangan penyampaian konten dakwah yang provokatif, nilai toleransi dalam rekomendasi penyampaian konten dakwah pluralis, nilai komitmen nasional dalam rekomendasi penyampaian konten dakwah yang mengarah pada kepatuhan terhadap konstitusi negara, dan akomodatif nilai kearifan lokal dalam rekomendasi penyampaian konten dakwah yang menjaga kondusifitas publik.Implikasi – Kajian ini menunjukkan bahwa pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia dapat terinternalisasi dalam fatwa-fatwa sosial keagamaan.Orisinalitas - Studi ini menunjukkan bahwa empat indikator moderasi beragama di Indonesia (toleransi, anti radikalisme, komitmen kebangsaan, dan akomodatif terhadap kearifan lokal) dapat diinternalisasikan dalam kode etik ruang media digital untuk kegiatan dakwah.