Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda Terhadap Wabah Pandemi Covid-19 Andi Tenri Kawareng; Muhammad Faisal; Nur Mita; Islamudin Ahmad
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 1 (2021): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i1.11231

Abstract

Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) merupakan pandemic global yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Berbagai negara terdampak akibat wabah ini, termasuk Indonesia. Di Indonesia, perubahan kebijakan dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke new normal menjadi dilematis, mengingat kasus COVID-19 belum ada gejala kecenderungan mengalami penurunan. Kebijakan tersebut berdampak pula pada kebijakan di lingkungan kampus Universitas Mulawarman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda terhadap wabah pandemic COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Responden penelitian ini adalah 304 mahasiswa UNMUL yang dipilih secara acak dengan mengisi kuisioner dengan google form. Analisis dilakukan menggunakan uji univariat untuk memperoleh gambaran distribusi dan frekuensinya, sedangkan uji bivariat untuk memperoleh tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku (kewaspadaan) responden terhadap wabah pandemi COVID-19 terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 (p<0,005) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku (kepedulian) responden terhadap wabah pandemi COVID-19 berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,821 (p>0,005). Kesimpulan yaitu mahasiswa Universitas Mulawarman memiliki pengetahuan yang baik mengenai pandemi COVID-19 akan tetapi masih memiliki perilaku yang kurang dalam memutus penyebaran virus ini dan tidak terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan dengan Perilaku (Kepedulian) Terhadap Wabah Pandemi COVID 19 Mahasiswa Universitas Mulawarman
Perbedaan Kadar Interleukin 6 (IL-6) Mencit Obesitas Pada Latihan Aerobik dan Anaerobik Satriani Badawi; Putri Anggreini; Andi Tenri Kawareng; Noviyanty Indjar Gama; Vita Olivia Siregar; Fahriani Istiqomah Jafar; Irfan Idris; Nurhayana Sennang; Muhammad Faisal
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 3, No 2 (2022): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v3i2.16972

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Interleukin-6 (IL-6) mencit yang menderita obesitas pada latihan aerobik dan anaerobik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Post-test Control Design Group Only. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 15 ekor mencit jantan obesitas dengan umur 8 minggu dan mempunyai berat badan diatas 36 gram yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu kelompok yang diberi perlakuan renang aerobik, kelompok yang diberi perlakuan anaerobik dan kelompok kontrol (sedentary). Kelompok kontrol tidak melakukan latihan, kelompok intervensi aerobik dan anaerobik diberi perlakuan renang selama 4 minggu dengan 12 kali latihan yang dilakukan di Animal Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Sampel darah diambil pada hari terakhir intervensi dan dianalisis dengan metode ELISA (Enzim-Linked Immunosorbent Assay) di Laboratorium RSP Universitas Hasanuddin. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 2.1. dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis karena data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi IL-6 mencit obesitas lebih tinggi pada latihan aerobik (54.81 pg/ml) dibandingkan pada latihan anaerobik (43.02 pg/ml), meskipun secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05) antara kelompok kontrol, kelompok latihan aerobik dan kelompok latihan anaerobik.