Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Hairy Anshari; Masjaya .; Muhammad Jamal Amin
Jurnal Administrative Reform Vol 2, No 3 (2014): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.985 KB) | DOI: 10.52239/jar.v2i3.528

Abstract

Permasalahan yang dirumuskan  dari  penulisan ini adalah apakah komunikasi organisasi  dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur baik secara bersama-sama maupun parsial dan manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian  ini  menggunakan angket atau kuesioner.  Hal ini sesuai  dengan metode penelitian  yang digunakan. Disamping itu, penggunaan kuesioner didasari pertimbangan, bahwa responden  mempunyai tingkat pendidikan  yang memadai untuk  dapat mengisi kuesioner yang diajukan  dan dalam  penelitian ini  data yang hendak  dikumpulkan  telah  distandarisasi. Sedangkan Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,446. Hal ini berarti variabel komunikasi organisasi dan budaya organisasi dapat menjelaskan variabel kinerja  (Y)  sebesar 44,6 %, Sedangkan sisanya sebesar 55,4% di jelaskan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model penelitian ini. Selanjutnya Dari perhitungan F hitung diperoleh nilai sebesar 30,995 sedangkan F tabel sebesar  3,9604 pada signifikan α = 0,05 maka dapat di ketahui bahwa Fhitung > F tabel.  Hal ini berarti Ho di tolak dan Ha di terima, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel independent (komunikasi organisasi dan budaya organisasi) terhadap variabel dependent (kinerja pegawai) pada Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Selanjutnya hasil perhitungan uji t dapat di ketahui nilai t hitung dari variabel komunikasi organisasi (X1) adalah sebesar 3,429 dan t tabel sebesar 1,6649  (t hitung> t tabel) yang berarti pengujian hipotesis Ho di tolak dan Ha di terima.  Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial dengan LOS ( level of significance) α = 0,05 terdapat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, sedangkan untuk budaya organisasi (X2) thitung sebesar 2,772 dan ttabel  sebesar 1,6649 dengan LOS   ( level of significance) α = 0,05.  Dengan kata lain  t hitung > t tabel berarti pengujian  Ho di tolak.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA KANTOR DINAS KEHUTANAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Noversia Herlina L; Hartutiningsih .; Muhammad Jamal Amin
Jurnal Administrative Reform Vol 2, No 4 (2014): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52239/jar.v2i4.533

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui dan menganalisa ada atau tidaknya pengaruh variabel perencanaan pegawai (X1), seleksi pegawai (X2), penempatan pegawai (X3), pengembangan dan pelatihan pegawai (X4) secara parsialterhadap prestasi kerja pegawai Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur, 2) Untuk mengetahui dan menganalisa ada atau tidaknya pengaruh variabel perencanaan pegawai (X1), seleksi pegawai (X2), penempatan pegawai (X3), pengembangan dan pelatihan pegawai (X4) secara simultan terhadap prestasi kerja pegawai Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur yang berjumlah 100 orang. Teknik Analisis pada penelitian ini menggunakan Regresi Berganda, Uji t dan Uji F.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seleksi Pegawai, Perencanaan SDM, Penempatan Pegawai, Pengambangan dan Pelatihan pegawai berpengaruh terhadap Prestasi Kerja. Dari variabel yang ada hanya variabel Penempatan Pegawai merupakan variabel yang paling dominan. Saran peneliti adalah meningkatkan ketepatan dalam penempatan pegawai mengingat penempatan pegawai memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja.
HUBUNGAN PENGAWASAN DAN EFEKTIVITAS KERJA PERTANIAN PADA BADAN PENYULUHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Indah Winarni; Achmad Djumlani; Muhammad Jamal Amin
Jurnal Administrative Reform Vol 3, No 1 (2015): JURNAL ADMINISTRATIVE REFORM
Publisher : Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52239/jar.v3i1.550

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas kerja Penyuluh Pertanian dalam pengembangan kelompoktani yang terdapat di wilayah Kabupaten Kutai Timur, yang akan dicoba dikaji hubungannya dengan pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dilakukan melalui wawancara dengan 95 responden dan observasi di lokasi penelitian. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) dengan metode Pearson (Product Moment Pearson). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengawasan (X) dan efektivitas kerja Penyuluh Pertanian (Y), dengan koefiesien korelasi 0,366. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang tidak terlalu kuat diantara pengawasan dengan efektivitas kerja. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena r positif, berarti semakin tinggi pengawasan maka semakin baik efektivtas kerja Penyuluh Pertanian pada Badan Penyuluhan Kabupaten Kutai Timur. Selanjutnya untuk uji signfikansi koefisien korelasi sederhana (uji t) diketahui nilai signifikasni (0,01<0,05) Ho ditolak, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengawasan dengan efektivitas kerja Penyuluh Pertanian. Karena koefisien korelasi nilainya positif, berarti pengawasan berhubungan positif dan signifikan terhadap efektiitas kerja. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pengawasan berhubungan positif terhadap efektivitas kerja Penyuluh Pertanian pada Badan Penyuluhan Kabupaten Kutai Timur.
MAHAKAM ULU FIVE MONTHS ZERO COVID-19 CASES: WHAT IS THE POLICY OF THE MAHAKAM ULU REGENCY GOVERNMENT IN HANDLING COVID-19? Budiman Budiman; Jauchar Berlian; Adam Idris; Muhammad Jamal Amin; Rezky Rizandy
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 20 No 01 (2022): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.339 KB) | DOI: 10.30996/dia.v20i01.6070

Abstract

This study aims to see how the policies carried out by the Mahakam Ulu Regency Government in handling Covid-19. This is based on the fact that in the midst of the widespread spread of Covid-19 cases in East Kalimantan, Mahakam Ulu Regency was able to maintain a status of zero cases from March to early August 2020. Furthermore, this research is a qualitative study. Primary and secondary data are used as data sources in this study. This study uses a purposive sample approach to select sources to determine informants. There were two informants in this study including the Head of the Department of Health, Population Control and Family Planning of Mahakam Ulu Regency who also served as the Covid-19 Rapid Response Team (first informant) and Chairman of Commission III of the Mahakam Ulu Regency DPRD (second informant). The results of the study stated that temporary opening and closing access was carried out with a period of 2 weeks open and 2 weeks closed. Furthermore, in the closed situation, travelers are not allowed to enter except with special permission from the Regent of Mahakam Ulu Regency and during the opening period for travelers who want to enter Mahakam Ulu Regency, they must first fill out SIMAS (Entry Permit) through the Task Force Team and follow the requirements- other requirements such as PCR or Antigen Swab Test according to the decision of the Task Force Team.