Welly Herumurti
Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengolahan Lindi Menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan Pre-treatment Kimiawi untuk Menurunkan Konsentrasi Organik dan Nitrogen Arina Wida Imania; Welly Herumurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.598 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29051

Abstract

Lindi mengandung senyawa organik dengan konsentrasi tinggi sehingga berpotensi mencemari lingkungan. MBBR mampu mereduksi senyawa organik melalui proses aerobik-anoksik. Penelitian dilakukan secara batch dengan kapasitas pengolahan 5 L dan media Kaldness (K1) 1 L. Variasi yang digunakan adalah variasi durasi pre-treatment ozon dan variasi durasi proses aerobik-anoksik pada MBBR. Pengolahan aerobik-anoksik dilakukan secara bertahap dalam reaktor yang sama selama 5 kali siklus dalam waktu 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pre-treatment dengan ozon dan MBBR optimum dalam mengoksidasi zat organik. Pre-treatment dengan ozon optimum pada variasi waktu operasi 48 jam dengan reduksi mencapai 53,85%. Sedangkan, pengolahan lindi dengan MBBR optimum mereduksi COD pada variasi durasi proses aerobik 36 jam dan anosik 9 jam dengan besar reduksi 92%
Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang dan Limbah Sisa Pengolahan Ikan di Kecamatan Bulak Kota Surabaya Nova Maulidina Ashuri; Awik Puji Dyah Nurhayati; IDAA Warmadewanthi; Dian Saptarini; Ary Bachtiar Krishna Putra; Arseto Yekti Bagastyo; Welly Herumurti; Annisya Fitri Rachmada
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.207 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.28

Abstract

Kecamatan Bulak merupakan perkampungan nelayan di Surabaya yang padat penduduk dengan kondisi sanitasinya kurang begitu baik. Sejak tahun 2017, ITS bekerjasama dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) membantu penyediaan sanitasi. Permasalahan yang terjadi di Bulak saat ini adalah penumpukan kulit kerang dan limbah pengasapan ikan yang belum dikelola. Kerang memiliki kandungan fosfat dan mineral yang bermanfaat untuk nutrisi, demikian juga pada limbah pengasapan ikan, sehingga dari limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi produk pakan/pellet ikan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan bernilai ekonomi. Pada tahun 2018 nelayan telah memiliki peralatan mesin pencacah kerang tetapi mesin tersebut sudah lama rusak dan tidak dipergunakan sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memperbaiki mesin pembuat pellet dan melakukan pelatihan cara pembuatan pellet skala rumah tangga. Tahapan pertama dilakukan perbaikan mata potong mesin dan saringan, selanjutnya dilakukan dilakukan uji coba untuk pembuatan pelet ikan. Pelet yang telah dibuat dilakukan uji ukuran tepung ikan, karakteristik fisik, organoletptik, daya apung dan proksimat. Hasil uji proksimat pada tepung ikan didapatkan kadar air 5,72; abu 33,15; lemak 18,11; protein 33,26 dan karbohidrat 9,76%, sedangkan pada pellet menujukkan hasil uji fisik berwarna coklat dengan tekstur agak kasar dan beraroma. Hasil uji proksimat pada pellet menunjukkan kadar air 8,78; abu 23,48; lemak 11,02; protein 27,26 dan karbohidrat 29.46%. Warna pelet coklat muda, tekstur agak kasar, aroma khas dedak dan daya apung selama 50 detik. Hasil pelatihan pada masyarakat juga mendapatkan respon yang bagus bahkan bersemangat untuk membuat home industry produk pellet