Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sainteks

TINJAUAN INTERAKSI OBAT DALAM TERAPI BRONKHITIS PADA PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP Anjar Mahardian Kusuma; Tyas Adhyati Novica
Sainteks Vol 9, No 1 (2012): SAINTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v9i1.283

Abstract

Bronchitis is a kind of infection which comes from one or more infections that happens in bronchus and it’s caused by many factors. The infection may come from bacteria, allergy, etc. it needs much more medicine for bronchitis medical therapy and it enlarges the possibility for Drug Related Problems (DRPs) to happen. This study is aimed to find out Potential Drug Related Problems on pediatric bronchitis therapy in Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap especially drugs interaction. Identification of Potential DRPs adverse drugs reactions (ADR) or drugs interaction. It is a descriptive research that uses data collecting method retrospectively. The research resource is patient medical record. Data analysis is done by comparing the record with releven books (Drug Interaction Fact and Stockley;s Drugs interaction). The research result shows that DRPs happen ADR or drug interaction is 20% from 140 bronchitis cases. based on the result,it can be concluded that there is Potential DRPs on pediatric bronchitis therapy in RSUD Cilacap. It’s Esspesially adverse drugs reactions (ADR) or drugs interaction Keywords: Pediatric, Bronchitis Therapy, Potential DRPs, RSUD Cilacap, Drugs Interaction, Adverse Drugs Reaction
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU APOTEKER DALAM PEKERJAAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DI WILAYAH KARESIDENAN BANYUMAS Yuni Asih Rustanti; Anjar Mahardian Kusuma
Sainteks Vol 11, No 2 (2014): SAINTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v11i2.139

Abstract

Sebagai akibat dari perubahan orientasi obat ke pasien (Pharmaceutical Care), apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pelayanan kefarmasian. Sikap dan perilaku ini sangat menentukan keberhasilan dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku apoteker dalam pekerjaan kefarmasian di rumah sakit di wilayah Karesidenan Banyumas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Data dikumpulkan menggunakan wawancara terstruktur, serta alat perekam suara dan alat perekam gambar (kamera) sebagai bukti atas jawaban yang diberikan oleh responden. Hasil dari penelitian ini, dari total 74 apoteker di rumah sakit di wilayah Karesidenan Banyumas hanya 32 apoteker yang bersedia menjadi responden yang didominasi oleh perempuan, berusia 20-40 tahun dan memiliki pengalaman kerja antara 1-20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% apoteker di rumah sakit sudah mengetahui dan memahami tentang skrining resep dan pelayanan informasi obat, 78,125% apoteker mampu menjawab dengan benar definisi dari konseling dan 100% apoteker mampu memahami tujuan dari monitoring efek samping obat. 100% apoteker setuju dengan kewajiban melakukan skrining resep, pelayanan informasi obat, konseling dan monitoring efek samping obat. 87,5% apoteker sering melakukan pemeriksaan kesesuaian resep, 84,3% apoteker sering memberikan informasi obat ke setiap pasien, 3,1% apoteker yang sering melakukan konseling dan 12,5% apoteker kadang-kadang melakukan monitoring efek samping obat. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagian besar apoteker di rumah sakit di wilayah Karesidenan Banyumas setuju dan sudah mengetahui serta memahami tentang skrining resep, pelayanan informasi obat, konseling dan monitoring efek samping obat. Skrining resep, pelayanan informasi obat sebagian besar sudah banyak dilakukan oleh apoteker di rumah sakit di wilayah Karesidenan Banyumas sedangkan konseling dan monitoring efek samping obat masih banyak yang belum melakukan. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku Apoteker, Pekerjaan Kefarmasian.