. Suandi
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERUBAHAN SOSIAL SISTEM PEMERINTAHAN DESA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA ( Studi Kasus di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci) . Rahma; . Suandi; Fendria Sativa
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 1 (2012): Januari 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.898 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i1.2738

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang perubahan sosial sistem pemerintahan desa dalam pembangunan masyarakat desa di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada masyarakat desa terkait dengan  perubahan sistem pemerintahan adat menjadi sistem pemerintahan desa  dalam pembangunan masyarakat.  Perubahan sosial yang dilihat meliputi dimensi struktural, dimensi kultural, dan Interaksional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2012 sampai dengan 11 Juli 2012 di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data lebih mendalam dilakukan wawancara mendalam ( In-depht interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Untuk mengetahui perubahan sosial di daerah penelitian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan metode yang digunakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan sosial dari perubahan sistem pemerintahan, terkait dengan perubahan sistem pemerintahan adat menjadi sistem pemerintahan desa. Perubahan sosial yang terjadi terhadap dapat dilihat dari dimensi struktural, dimensi kultural dan interaksional. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berupa perubahan kearah positif maupun perubahan kearah negatif, dan seiring dengan adanya sistem pemerintahan desa, sistem pemerintahan adat masih tetap berjalan didalam lingkungan masyarakat. Antara sistem pemerintahan adat dengan sistem pemerintahan desa memiliki hubungan kerja sama dan hubungan saling membutuhkan antar sesama dalam lingkungan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan masyarakat desa. Untuk itu, kebudayaan lokal yang sudah ada perlu dipertahankan dan peran lembaga adat perlu ditingkatkan lagi, karena peran lembaga adat sangat membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat dalam mempertahankan kebudayaan asli daerah. Selain itu, antara sistem pemerintahan adat dan sistem pemerintahan desa harus tetap saling berhubungan dan harus tetap sejalan demi mewujudkan pembangunan masyarakat desa.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI PANGAN DAN GIZI RUMAH TANGGA NELAYAN KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Mardiana Ningsih; . Suandi; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 1 (2012): Januari 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.59 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i1.2742

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan dan gizi rumah tangga nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, selain itu untuk mengetahui kecukupan konsumsi energi dan protein rumah tangga nelayan apakah sudah memenuhi standar sehingga diharapkan dapat terpenuhi oleh seluruh rumah tangga dan penduduk di Indonesia pada tahun 2020 yaitu sebesar 2000 kkal/kapita/hari dan 52 gram/kapita/hari. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan wawancara secara langsung menggunakan metode recall 24 jam dan yang dilakukan dalam tiga kali perhitungan serta pengisian kuisioner yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) Terdapat perbedaan pola konsumsi pangan sumber protein dan energi dengan adanya perbedaan jumlah anggota rumah tangga nelayan dan penerimaan, dimana semakin banyak jumlah anggota rumah tangga maka konsumsi protein dan energi semakin berkurang, dan semakin tinggi penerimaan maka  konsumsi jenis makanan nasi semakin kecil. (2)Jumlah anggota rumah tangga dan penerimaan berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi pangan dan gizi rumah tangga nelayan Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sedangkan pendidikan tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan dan gizi rumah tangga nelayan. Kata Kunci : Kecukupan Konsumsi Pangan Energi Dan Protein
PERILAKU PETANI TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG IKLIM (SLI) DALAM USAHATANI PADI SAWAH (Kasus di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci dan Desa Koto Panap Kecamatan Tanah Kampung Kota sungai Penuh) Dela Novela; . Suandi; aulia farida
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 2 (2012): Juli 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.741 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i2.2759

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang perilaku petani terhadap program sekolah lapang iklim (SLI) dalam usahatani padi sawah di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui perubahan perilaku petani dalam usahatani padi sawah sebelum dan setelah mengikuti program Sekolah Lapangan Iklim (2) Untuk mengetahui hubungan perilaku petani dengan materi program sekolah lapang iklim. Perubahan perilaku meliputi kognitif/pengetahuan dan afektif/sikap petani, sedangkan hubungan yang akan diteliti  yaitu hubungan kognitif/pengetahuan dan afektif/sikap petani dengan program sekolah lapang iklim. Penelitian ini dilaksanakan selama 2,5 bulan kalender yang bertempat di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci dan Desa Koto Panap Kecamatan Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.  Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data lebih mendalam dilakukan wawancara mendalam ( In-depht interview), untuk mengetahui perubahan perilaku petani di daerah penelitian dianalisis secara deskriptif,  sedangkan analisis hubungan perilaku petani menggunakan uji Chi Square dengan kontingensi 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan perilaku petani dalam usahatani padi sawah setelah mengikuti program sekolah lapang iklim berdasarkan kognitif/pengetahuan, dengan nilai program (52,5 persen). Perubahan perilaku petani dalam usahatani padi sawah setelah mengikuti program sekolah lapang iklim berdasarkan Afektif/sikap, dengan nilai program (52,5 persen). Melalui hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa hubungan perilaku petani terhadap program sekolah lapang iklim berdasarkan kognitif/pengetahuan dan afektif/sikap memiliki kecenderungan hubungan positif dan signifikan. Kata Kunci : Perilaku Petani, Kognitif, Afektif, Program Sekolah Lapang Iklim
KAJIAN NILAI SAMBATAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN KAITANNYA DENGAN KEBERLANJUTAN MASYARAKAT DESA DI DESA MERANTI JAYA Arya Dwi Pamungkas; . Rosyani; . Suandi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.133 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2774

Abstract

Sambatan merupakan suatu kegiatan tolong menolong tanpa upah yang merupakan refleksi dari manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan ini berasal dari tradisi Jawa yang muncul di daerah transmigrasi. Nilai-nilai dalam sambatan sangat identik dengan ciri khas masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dan makna sambatan, proses dan peluang keberlanjutan sambatan, serta kaitan nilai sosial ekonomi sambatan dengan keberlanjutan masyarakat desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data dianalisis secara deskriptif menggunakan metode delphi yang memiliki tiga sampai empat tahap analisis dan pengambilan data untuk mencari jawaban yang konsisten sedangkan penelitian nilai menggunakan metode verbalizabiliti. Sampel penelitian diambil menggunakan metode snowball hingga 30 responden. Responden berada di Desa Meranti Jaya Kabupaten Sarolangun yang merupakan daerah transmigrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi munculnya sambatan adalah kerukunan, merasa senasib, dan tingkat ekonomi yang lemah. Faktor yang sangat mempengaruhi menghilangnya sambatan adalah nilai ekonomi. Keberlanjutan masyarakat desa mulai terancam dengan melihat mulai ada nilai dalam sambatan yang tidak lagi dirasakan oleh masyarakat seperti nilai sukarela, altruisme, dan identitas sosial. Kata kunci : Sambatan, Nilai, Sosial Ekonomi, Keberlanjutan
SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN SAWAH BARU DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR . Suandi; Ratnawaty Siata; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.872 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2779

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Sikap Petani Terhadap Program Pencetakan Sawah Baru di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan 20 Juli 2013 yang dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan in depth interview dimana data/informasi primer diperoleh dari petani yang mengikuti program pencetakan sawah baru sebagai responden dan untuk melengkapi data yang dibutuhkan diperoleh dari informan sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan Kantor Camat Setempat. Sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah 58 petani yang mengikuti program pencetakan sawah baru dengan pemilihan daerah penelitian secara Simple Random Sampling di Kelurahan Simpang dengan Analisis data sikap petani terhadap program pencetakan sawah baru dilakukan secara statistik deskriftif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap petani terhadap program pencetakan sawah baru cenderung positif yang artinya petani sangat menerima adanya program pencetakan sawah baru karena program ini sangat membantu petani dalam perluasan lahan petani dan pemanfaatan lahan tidur petani. Kata Kunci : Sikap, Program Pencetakan Sawah Baru
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PETANI KARET DAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGANYA DI KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO Novita Andriani; . Suandi; adlaida malik
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.115 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui besarnya pendapatan usahatani petani karet di Kecamatan Rimbo Bujang, (2) Mengetahui konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Rimbo Bujang,  (3) Mengatahui hubungan pendapatan dengan konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Rimbo Bujang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan model regresi sederhana. Software yang digunakan pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program SPSS. Dari Hasil Penelitian menunjukan, bahwa pendapatan petani di Kecamatan Rimbo Bujang menggunakan standar yang ditetapkan Sajogyo yaitu 240 kg beras yang dikonfersi dengan harga beras di daerah penelitian sebesar Rp. 9.000 per kilo maka diperoleh nilai Rp. 2.160.000,.  Rata-rata pendapatan sebesar Rp. 4.581.893,. Rata-rata konsumsi energi dan protein di Kecamatan Rimbo Bujang adalah 2133,54 kkal/kap/hari dan 54,54 gram/kap/hari.. Dilihat dari rata-rata Angka Kecukupan Gizi (AKG) bahwa petani responden di Kecamatan Rimbo Bujang untuk asupan energi sudah memenuhi standar yang dianjurkan oleh PPH (Pola Pangan Harapan) yaitu 2100 kkal/kap/hari sedangkan untuk asupan protein bahwa petani responden di Kecamatan Rimbo Bujang masih belum memenuhi standar yang di anjurkan PPH yaitu 57 gram/kap/hari. Tingkat hubungan antara pendapatan dan konsumsi pangan dalam penelitian ini adalah signifikan yang artinya terdapat hubungan nyata antara pendapatan dan konsumsi pangan rumah tangga di Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Kata Kunci: Pendapatan, Konsumsi Pangan
STUDI KAJIAN POLA HIDUP DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KAITANNYA DENGAN MOBILITAS SOSIAL DI KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN . Agustian; . Suandi; Fendria Sativa
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.992 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2797

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kajian pola hidup dan kesejahteraan masyarakat kaitannya dengan mobilitas sosial di Kecamatan Mandiangin Kabupaten. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013- 16 Juni 2013 di Desa Bukit peranginan dan desa Talang Serdang Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. besarnya sampel yang di ambil adalah Jumlah penduduk yang berkerja di perusahaan batu bara, Bukit peranginan 472 KK yang berkerja di ambil 5 %, dari jumlah tersebut 24 KK, sedangkan Jumlah penduduk Desa Talang Serdang 355 KK yang berkerja di ambil 5%, dari jumlah tersebut 18 KK jadi jumlah sampel secara keseluruhan  adalah 42 sampel. Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data di analisis secara deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat . Hasil penelitian menujukan bahwa perubahan sosial yang terjadi di karenakan kurangnya daya beli karet atau harga yang tidak seimbang dengan nilai ekonomi atau harga barang yang semakin tinggi dan juga produksi karet semakin menurun, maka petani karet beralih menjadi karyawan di perusahaan batu bara sehingga pendapatan masyarakat semakin bertambah dan kesejahteraan di masyarakat dapat sejahtera. Pengaruh transisi mata pencaharian terhadap pola hidup dan kesejahteraan yang terjadi dalam hal yang positif dengan perkembangan zaman, pola pikir masyarakat semakin berkembang daerah penelitian seiring dengan adanya peralihan mata pencaharian akan menambah tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga hal yang negatif dengan adanya masyarakat berkerja di bidang pertambangan akan sibuk berkerja dan jarang berinteraksi antar tetangga sehingga komunikasi yang di jalankan di masyarakat sangat berkurang. Kata Kunci : pola hidup, kesejahteraan masyarakat, mobilitas sosial
POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN Ari Apriansyah; . Suandi; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.329 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui konsumsi pangan rumah tangga petani karet serta (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi  konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 08 November 2013 sampai dengan 08 Desember 2013. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan wawancara secara langsung menggunakan metode recall 24 jam dan food frequency yang dilakukan dalam tiga kali perhitungan serta pengisian kuisioner yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa : (1) Bahan makanan pokok sumber energi yang paling sering dikonsumsi oleh responden adalah dari kelompok padi-padian yaitu beras dengan frekuensi 3 kali perhari, pangan nabati yang paling sering dikonsumsi adalah jenis kedele dalam bentuk tahu dan tempe dengan frekuensi 4-6 kali perminggu, pangan hewani yang sering dikonsumsi adalah dari jenis ikan asin/teri sebesar 50 persen responden dengan frekuensi makan 4-6 kali perminggu. Serta ikan sebesar 27,3 persen responden dengan frekuensi makan 2-3 kali permiggu. Rata-rata konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun adalah 2.371,84 kkal/kapita/hari dan 50,96 gram/kapita/hari. (2) jumlah anggota rumah tangga dan pendapatan mempengaruhi konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet. Sedangkan pendidikan tidak mempengaruhi konsumsi energi dan protein rumah tangga petani karet di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun.   Kata Kunci  Pola Konsumsi Energi, Protein