Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG MENJADI ALASAN WANITA BEKERJA SEBAGAI BURUH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus PT. Brahma Binabakti Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi) Agustina, Ester; Sardi, Idris; Putri, Karina Ayu Eka
AGRIPITA JOURNAL Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian
Publisher : Agripita Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.104 KB)

Abstract

The aims of this study are: (1). to know what factors why women works as laborers in oil palm plantations, (2). to know whether or not there are differences in the factors why women work as laborers in oil palm plantations and women who do not work. This research was carried out on February-March 2018. The results of this study indicate that the factors why women work as laborers in oil palm plantations are the level of permanent workers' wages of 95,83% and casual 100%, the income level of the head of the permanent workers 95,83% and casual 58,33%, the number of family dependents of permanent workers was 54,16% and casual 58,33%, the diversity of women's needs of permanent workers was 100% and casual 91.67%, the social status of permanent workers was 100% and casual 91,66%. %, while what is not the reason is that the factor of filling in the permanent labor time of 100% and casual 66.66% and competing and developing themselves are equal to 83,33%. Where as, women do not work the existing factors are not a reason for women to work as laborers where the wage rate is 88,89%, the income level of the head of the family is 88,89%, the number of family dependents is 72,22%, the diversity of women's needs amounting to 88,89%, social status of 88,8%, filling spare time of 100% and competing and developing themselves by 100%.
Persepsi Petani terhadap Aspek Teknis Komoditi Kelapa Sawit di Desa Ladang Peris Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari Shinta Anggreany; Arsyad Lubis; Idris Sardi
Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 1 (2013): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.235 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v9i1.9862

Abstract

The cultivation of oil palm in the Province of Jambi is growing rapidly, this condition influenced by the farmer's decision to select the commodity in farming. The decision influenced by the thair perceived, knowledge and experience. The technical aspects include time needed incultivation practice and harvesting, and knowledge of pests and diseases. This research aimed to analyze the perception of the palm in technical aspects. This research was conducted in Ladang Peris village, District Bajubang, Batanghari District with 29 respondents from May 26, 2011 until June 26, 2011. Data analysis is based on qualitative methods. The results showed that the perception of farmers on the tecnical aspects of oil palm focused on easy cultivation practice, harvesting once in two weeks period, and less pests and diseases infestation as compared to rubber plant.Keywords: Perception of farmers, technical aspects, palm
TINJAUAN SOSIOLOGI LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN ADAT DI DESA BARU PANGKALAN JAMBU KABUPATEN MERANGIN PROPINSI JAMBI Idris Sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 13 No. 1 (2010): Januari 2010
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.928 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v13i1.288

Abstract

Dewasa ini, pembahasan masalah-masalah lingkungan cukup mendominasi diskusi-diskusi dari berbagai kalangan yang kemudian dikait-kaitkan dengan masalah kerusakan hutan. Hal ini kemudian mendorong munculnya berbagai pemikiran yang melahirkan berbagai macam konsep pengelolaan hutan, termasuk mengadopsi praktek-praktek pengelolaan hutan oleh masyarakat desa terutama yang bermukim di sekitar hutan. Tulisan ini mencoba menyajikan potret pengelolaan hutan oleh masyarakat desa melalui pendekatan sosiologi lingkungan yang mencakup dimensi material, ideologi, dan praktek pengelolaan hutan adat. Dimensi material pengelolaan hutan adat terpola dari enam macam kebutuhan masyarakat terhadap hutan, yaitu : kebutuhan terhadap hasil hutan untuk bahan dasar pembuatan kincir, kebutuhan terhadap hutan untuk akses perluasan lahan pertanian, kebutuhan terhadap hasil hutan untuk bahan dasar meramu obat-obatan tradisional, kebutuhan hasil hutan untuk dijadikan bahan dasar bangunan, kebutuhan terhadap hasil untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar (kayu bakar), dan kebutuhan terhadap hasil hutan utuk dikonsumsi dan dijual. Kerangka ideologis yang dikembangkan dalam pengelolaan hutan adat merupakan perwujudan dari nilai-nilai konservatif dan nilai-nilai religius serta nilai-nilai ekonomis dalam melihat keberadaan sumberdaya hutan. Kerangka ideologis pengelolaan hutan di Desa Baru Pangkalan Jambu lebih didominasi oleh perwujudan nilai-nilai ekonomis. Jika ditelusuri ke belakang, kerangka ideologis ini telah mengalami pergeseran dari mekanisme pengelolaan kawasan hutan seperti yang telah dilakukan sebelum kemunculan hutan adat. Pada tatanan praktek, masyarakat sudah membentuk organisasi pengelola, membangun jaringan pengelolaan, dan merumuskan beberapa aktivitas pengelolaan yang mencakup aspek pengaturan, perlindungan, dan pelestarian.
PERSEPSI PETANI TERHADAP USAHATANI KEDELAI DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR . Rani; Ratnawaty Siata; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 2 (2012): Juli 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.87 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i2.2750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi petani terhadap usahatani kedelai di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dan penentuan jumlah sampel menggunakan metode random sampling. Sampel berjumlah 30 petani. Petani yang menjadi sampel merupakan petani yang mengusahakan usahatani kedelai. Persepsi petani akan dilihat dengan mengunakan empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek teknis, aspek sosial/jaminan hidup dan aspek kesesuaian lahan. Selanjutnya data dianalis melalui tiga tahapan, 1). Reduksi data, 2). Penyajian data,dan  3) Penarikan kesimpulan. Data yang merupakan sekumpulan informasi tersusun selanjutnya akan dideskripsikan secara naratif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diperoleh 4 kesimpulan. Dari aspek teknis diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar petani yang menjadi responden mempersepsikan usahatani kedelai dinilai mudah untuk dilakukan. Dari aspek ekonomi ini sebagian besar petani responden mempersepsikan usahatani kedelai menguntungkan. Dari aspek sosial diperoleh kesimpulan bahwa usahatani kedelai menjadi  usahatani unggulan dan masih menjamin karena mampu untuk menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan petani dan keluarganya. Dari dari aspek kesesuaian lahan bahwa lahan tempat petani melakukan usahatani kedelai sangat sesuai untuk aktivitas pengembangan usahatani kedelai itu sendiri.   Kata kunci : Persepsi Petani, Usahatani Kedelai.
PERALIHAN SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP ORANG RIMBA (Studi Kasus di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun) Ningsih Susanti; . Rosyani; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 2 (2012): Juli 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.858 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i2.2757

Abstract

Orang Rimba merupakan masyarakat adat dengan salah satu karakteristiknya yang menonjol yaitu bahwa mereka masih menjaga tradisi peninggalan nenek moyangnya. Berdasarkan tradisi dan kebudayaan Orang Rimba, nenek moyang mereka melakukan kegiatan berburu dan meramu bahan makanan hasil hutan guna memenuhi kebutuhan hidup. Realita di lapangan ada kelompok Orang Rimba yang melakukan usaha dalam  memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan bercocok tanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peralihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi peralihan sistem mata pencaharian hidup Orang Rimba. Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di Desa ini terdapat Orang Rimba yang telah tinggal menetap dan melakukan cocok tanam menetap. Informan pada penelitian ini adalah Orang Rimba dan pemerintah desa. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peralihan sistem mata pencaharian hidup dimana Orang Rimba melakukan mata pencaharian baru yang ditandai dengan dilakukannya cocok tanam menetap dengan tetap melakukan mata pencaharian hidup yang sebelumnya yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. Peralihan sistem mata pencaharian hidup tersebut dipengarui tiga fakor, yaitu: kebijakan pemerintah, interaksi dengan warga desa, dan norma atau aturan yang mempengaruhi Orang Rimba dalam pemanfaatan lahan dan pengambilan sumberdaya alam.   Kata kunci: Peralihan sistem mata pencaharian hidup, Orang Rimba
MOTIVASI PETANI DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI TABELA PADI SAWAH DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Nila Ambarwati; armen Mara; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.039 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i1.2762

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi petani dalam penerapan teknologi TABELA (Tanam Benih Langsung) dan untuk mengetahui hubungan motivasi petani terhadap produksi padi di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 27 Agustus hingga 27 September 2012 di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi.Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purpossive).Populasi penelitian ini adalah petani padi sawah yang menerapkan teknologi TABELA.Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Simpang dengan pertimbangan bahwa di Kelurahan ini terdapat petani yang menerapkan teknologi TABELA padi sawah.Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 46 orang.Data di uji dengan menggunakan analisis Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa motivasi petani terhadap penerapan teknologi TABELA padi sawah berdasarkan motif ekonomi  cendrung tinggi yaitu sebesar 68 persen dan berdasarkan motif sosial  adalah sebesar 52,2 persen. Hubungan motivasi petani  terhadap produksi berhubungan secara nyata.   Kata Kunci : Motivasi, Tanam Benih Langsung dan Uji Chi-Square
ANALISIS TRANSFORMASI KEBUDAYAAN PADA SISTEM PERTANIAN (Studi Kasus Desa Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun) Abdul Somad Akhbar; . Rosyani; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.374 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i1.2771

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang transformasi kebudayaan dalam sistem pertanian di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.Adapun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses-proses perubahan kebudayaan dalam sistem pertanian terkait dengan perubahan unsur-unsur kebudayaan dari sistem ladang, ke sistem ladang dan kebun kemudian sistem sawah dan kebun. Adapun proses perubahan kebudayaan yang dilihat meliputi proses difusi, proses akulturasi, dan proses asimilasi serta unsur-unsur kebudayaan meliputi sistem peralatan hidup (teknologi), sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan dan sistem religi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012 sampai dengan 25 Desember 2012 di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purpossive).Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dilakukan wawancara mendalam (In-depht interview) serta observasi.Untuk mengetahui transformasi kebudayaan dalam sistem pertanian didaerah penelitian dianalisis secara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan metode yang digunakan, hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya transformasi kebudayaan dalam sistem pertanian terkait proses perubahan kebudayaan dari sistem ladang, ke sistem ladang dan kebun, serta ke sistem sawah dan kebun. Proses perubahan kebudayaan yang terjadi dapat dilihat dari proses difusi, akulturasi dan asimilasi. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sistem ladang, ke sistem ladang dan kebun serta sistem sawah dan kebun berupa perperangan dan perkawinan campuran, serta pertemuan unsur-unsur dari suatu kebudayaan yaitu transmigrasi, yang menyebabkan pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok masyarakat lokal dengan masyarakat transmigrasi kemudian masyarakat transmigrasi saling berinteraksi secara intensif dan secara terus-menerus dengan masyarakat lokal sehingga unsur-unsur kebudayaan dapat diterima.   Kata Kunci : Transformasi Kebudayaan, Sistem Pertanian, Proses Perubahan Kebudayaan, Unsur-Unsur Kebudayaan.
SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN SAWAH BARU DI KELURAHAN SIMPANG KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR . Suandi; Ratnawaty Siata; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.872 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2779

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Sikap Petani Terhadap Program Pencetakan Sawah Baru di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan 20 Juli 2013 yang dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan in depth interview dimana data/informasi primer diperoleh dari petani yang mengikuti program pencetakan sawah baru sebagai responden dan untuk melengkapi data yang dibutuhkan diperoleh dari informan sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan Kantor Camat Setempat. Sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah 58 petani yang mengikuti program pencetakan sawah baru dengan pemilihan daerah penelitian secara Simple Random Sampling di Kelurahan Simpang dengan Analisis data sikap petani terhadap program pencetakan sawah baru dilakukan secara statistik deskriftif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap petani terhadap program pencetakan sawah baru cenderung positif yang artinya petani sangat menerima adanya program pencetakan sawah baru karena program ini sangat membantu petani dalam perluasan lahan petani dan pemanfaatan lahan tidur petani. Kata Kunci : Sikap, Program Pencetakan Sawah Baru
PERAN PPL TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM GERTAKPADUKA (DI KECAMATAN PENGABUAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT) Dohara Harianja; . Aprolita; idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.977 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2783

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peran PPL dalam pelaksanaan program gerakan  tanam serentak padi dua kali setahun (gertakpaduka). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran PPL dalam pelaksanaan program ini. Dimana peran PPL tersebut terdiri dari memfasilitasi proses pembelajaran, mengupayakan akses pelaku utama (petani) ke sumber informasi, tehnologi, dan sumber daya lainnya, meningkatkan kemampuan manajerial dan kewirausahaan petani padi sawah, membantu petani padi sawah menumbuhkembangkan organisasinya, dan membantu petani menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang serta tantangan yang dihadapi petani. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 september 2012 – 03 oktober 2012 di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Untuk memperoleh data yang lebih mendalam dilakukan wawancara dengan bantuan kuisioner. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran PPL tersebut telah terlaksana Kata kunci: Peran PPL, Program Gertak Paduka, petani padi sawah
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB HILANGNYA KEPERCAYAAN (TRUST) DI KUD BERDIKARI DESA PENEROKAN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI PROVINSI JAMBI . Sugiyarti; idris sardi; Armen Mara
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 1 (2015): januari 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.214 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i1.2811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hilangnya kepercayaan (Trust) di KUD Berdikari Desa Penerokan Kec. Bajubang Kab. Batang Hari. Penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dua metode yakni metode sensus dan simple random sampling. Metode sensus digunakan untuk pengurus dan warga yang masih menjadi anggota di KUD (anggota aktif). Sementara, simple random sampling digunakan untuk mantan anggota atau eks-anggota. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan hilangnya kepercayaan di KUD Berdikari, penulis menggunakan 5 (lima) dimensi kepercayaan (Sopiah, 2008). Adapun dimensi-dimensi tersebut adalah integritas, kompetensi, konsistensi, kesetiaan dan keterbukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan anggota tidak percaya dengan pengurus karena integritas, kompetensi, konsistensi dan kesetiaan pengurus masih rendah. Sementara untuk pengurus, pengurus tidak percaya dengan anggota karena integritas, kompetensi, konsistensi, kesetiaan dan keterbukaan anggota masih rendah. Kata Kunci : Trust, Pengurus, Anggota, Eks-anggota