Saharudin Saharudin
IAI Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah NTB

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KATEGORI DAN EKSPRESI LINGUISTIK DALAM BAHASA SASAK PADA RANAH PERTANIAN TRADISIONAL: KAJIAN ETNOSEMANTIK Syarifuddin, Syarifuddin; Saharudin, Saharudin
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 23, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.303 KB) | DOI: 10.23917/kls.v23i2.4308

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori dan ekspresi lingustik bidang pertanian Sasak tradisional di pulau Lombok, yang dikaitkan dengan konteks sosio-kultural masyarakat tani setempat. Untuk tujuan tersebut, kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara untuk analisis data digunakan analisis komponen. Analisis dipusatkan pada leksikon dan ekspresi linguistik pada ranah pertanian. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam ranah pertanian itu selalu memunculkan istilah-istilah yang menjadi ekspresi/kategori linguistiknya. Ekspresi linguistik itu berbentuk kategori verba dan nomina. Urutan pengklasifikasian/ pengategorian terhadap ekspresi linguistik—baik nomina maupun verba—pun disesuaikan dengan rangkaian proses aktivitas pertanian dan hasil yang diperoleh. Untuk itu, pengategorisasiaan yang ada didasarkan pada komponen makna generik yang menyesuaikan proses dan hasil—verba dan nomina—dalam ranahnya itu.Kata Kunci: kategori dan ekspresi linguistik, analisis komponensial, etnosemantik.
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SD INPRES KALEKE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Yuliana, Yuliana; Syamsuddin, Syamsuddin; Saharudin, Saharudin
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 6, No 7 (2018): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas I SD Inpres Kaleke dalam membaca permulaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SD Inpres Kaleke. Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SD Inpres Kaleke dengan penggunaan media gambar. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dilakukan pada siswa kelas I SD Inpres Kaleke dengan jumlah siswa 28 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa penggunaan media gambar dapat  Hal ini dapat dilihat pada siklus I presentase ketuntasan klasikal mencapai 40,21.  pembelajaran ini belum mencapai KKM 75%. Dilanjutkan pada siklus II yang keberhasilan pembelajaran mencapai presentase ketuntasan klasikal yaitu, 76,19. Dalam hal ini terjadi kenaikan sebesar 35,98 %. Dengan capaian, dapat dikatakan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas satu SD Inpres Kaleke. Kata Kunci:     Membaca Permulaan, Media Gambar
PREVALENCE AND INTENSITY OF ECTOPARASITES ATTACK IN CRAB (Scylla serrata) IN SUNGAI GUNTUNG INDRAGIRI HILIR REGENCY Saharudin, Saharudin; Yoswaty, Dessy; Nursyirwani, Nursyirwani
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 6 (2019): Edisi 2 Juli s/d Desember 2019
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Sungai Guntung has a potential for crabs because it still has fairly good mangrove forests in several areas. One of the problems found in the crab catchwas high mortality rate caused by disease and ectoparasites. This research aimed to determine the types of parasites that attack crabs and to determine the prevalence and intensity of ectoparasite attacks on crabs precisely and systematically. The field survey was conducted from April-May 2019 in Sungai Guntung waters, Kateman District, Indragiri Hilir Regency with sampling techniques from several fishermen to inventory ectoparasites on crabs.The observations found that ectoparasites include phylum protozoa namely Zoothamnium sp, and from arthropod phylum is Octolasmis sp.The prevalence value of ectoparasites infested Scylla serratawas Zoothamnium sp. 2.27%, Octolasmis sp. 80%, a mixture of Zoothamnium sp and Octolasmis sp. 6.67%. The intensity value of ectoparasites infested Scylla serrata was Zoothamnium sp. 9.5 ind/crab and Octolasmis sp. 149.23 ind/crab.Kata kunci :Ectoparasites, Crab, Protozoa, Prevalence, Intensity
Reflection on Social Cohesion of Sasak Speakers and the Trends Transformed Saharudin, Saharudin
Makara Human Behavior Studies in Asia Vol. 18, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article presents the social cohesiveness of traditional Sasak reflected and expressed in their linguistics, particularly at social capital domain, and to transform it to the current social capital of Sasak people. The category and linguistic expressions are considered to be the lingual category forms and the verbal expressions in the social capital domain, in which it is kept various knowledge systems of the social cohesiveness of Sasak people. Transformation in this study is defined as a shift at the surface structure (the lingual transformation) and deep structure (the behaviour transformation) of Sasak people, it is used the ethnosemantic approach, by investigating certain vocabularies in the language they use in the social domain having relationship with the social capital. This study reveals three social capitals of Sasak people becoming the base of values: (1) the social capital referring to the interactional forms, (2) to the institutional forms, and (3) to the norms. Furthermore, the social transformation tendency is caused by (i) the new qualification needs, (ii) the shift of professional role, and (iii) the existence of the complexity stratification, and (iv) the existence of new various institutions formed by the governments and the formal system power.