Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The determinant factors in fostering student anti-corruption behavior through citizenship education Rizal Fahmi; Tubagus Saputra; Imam Solehudin; Intan Indah Megasari; Ari Febrian
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 18, No 2 (2021): October
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v18i2.41116

Abstract

Anti-corruption behavior is an excellent thing to get used to students. Efforts in this direction can be made through Citizenship Education. It is found that the determinant factors that determine the success of these efforts, therefore, why and how these factors can be the key to fostering anti-corruption behavior through Citizenship Education. The researcher's approach in this research is qualitative with a case study method to obtain in-depth answers to the problems above. Data collection techniques in this study were interviews, observations, documentation studies, and field notes. The findings of this study are that the approach as a friend and the habit of being honest in learning civics education is a determining factor in efforts to foster anti-corruption behavior in students at SMK Negeri 9 Bandung.
Peran Pesantren sebagai Implementasi Community Civics di Pesantren Nahdlatul Ulama Zindan Baynal Hubi; Rizal Fahmi; Nursanda Rizki Adhari; Aisha Nadya
Journal of Moral and Civic Education Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412512021525

Abstract

Artikel ini membahas peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai implementasi pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) dengan basis kulturalnya yaitu pesantren dalam membina dan membentuk warga NU (Nahdliyin) agar menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Community civics merupakan domain sosiokultural Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dilakukan di luar pendidikan formal (deformalisasi) serta berkembang di masyarakat melalui organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi politik, lembaga swadaya masyarakat, institusi, dan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data guna mendapatkan hasil yang mendalam. Adapun metode yang digunakan berupa studi kasus di Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama dengan pesantren yang dinaunginya telah mampu menjadi teladan pelaksanaan community civics. Implementasi tradisi ilmu keagamaan mampu disinergikan dengan konteks keindonesiaan dalam membentuk karakter warga Nahdliyin dan santri khususnya di lingkungan Pesantren Al-Hikamussalafiyah. Modal kultural tersebut berupa sikap tawassuth (tengah/moderat), i’tidal (tegak lurus) tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan yang benar dan melarang yang salah). Modal ini berdasar pada tradisi keagamaan yang menjadi sebuah legitimasi utama dalam mensyiarkan risalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (Islam rahmatan lil ‘alamin). Pada akhirnya para santri bisa memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi baik didalam masyarakat dan bernegara secara berkesinambungan dan berperan dalam menciptakan Indonesia sebagai negara idaman yang selaras kebaikan alam dan masyarakatnya (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Kata kunci: peran pesantren, Nahdaltul Ulama (NU), pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) ABSTRACT This article explains the role of Nahdlatul Ulama (NU) as an implementation of community civics with Islamic boarding school (pesantren) as its cultural base, in fostering and shaping the NU community (Nahdliyin) to become good and smart citizens. Community civics is a socio-cultural domain of Civic Education which is implemented beyond the formal education at school (deformalization) and develops in the community through social organizations, political organizations, non-governmental organizations, institutions, and companies. The study used a qualitative approach, with interviews and observations as data collection techniques in order to obtain in-depth results. The method used is a case study at the Nahdlatul Ulama Islamic Boarding School Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. The results indicate that Nahdlatul Ulama and its supported Islamic boarding school have been able to become a role model in implementing community civics. Religious knowledge tradition blended with Indonesian identity is implemented in shaping the characters of Nahdliyin community and students, particularly at the Al-Hikamussalafiyah Islamic Boarding School. The cultural values are tawassuth (moderate), i’tidal (straight), tasamuh (tolerant), tawazun (balanced), and amar ma'ruf nahi munkar (enjoining what is right and forbidding what is wrong). The values are based on religious tradition which is the main legitimacy in spreading the message of Islam for the good of all human beings (rahmatan lil 'alamin). In the end, the students can understand, analyze, and answer social problems in the society and the nation in a sustainable manner and play a role in building Indonesia as an ideal state with good citizens and natural resources (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Keywords: Islamic boarding school (pesantren), Nahdaltul Ulama (NU), community civics
FAKTOR - FAKTOR DETERMINAN PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI AKTUALISASI KEBIJAKAN Rizal Fahmi; Asep Ikbal
PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 20 No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/pelita.Vol20.Iss2.502

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terkait dengan keberadaan PKL di kota Bandung seperti kurangnya kesadaran PKL untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan peraturan daerah sehingga masih banyaknya pelanggaran yang terjadi serta terdapat program pemerintah bagi PKL yang tidak terlaksana secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana PKL berpartisipasi dalam pelaksanaan Perda Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2011 sehingga dapat meningkatkan sikap tanggung jawab warga Negara.. Dalam penelitian in yang nmenjadi rumusan masalah, yaitu Bagaimana implementasi Perda Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2011 dalam mempengaruhi sikap tanggung jawab PKL di Kota Bandung? . Pada penelitian ini,  grand theory yang digunakan adalah teori dari Richard C. Box (1998) mengenai the democracy principle. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus terhadap beberapa subjek penelitian diantaranya para PKL, DPRD Kota Bandung dan Satpol PP Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya para PKL telah memahami Perda Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2011, namun tidak ditindak lanjuti dengan adanya tindakan langsung berupa kepatuhan dan tindakan baik yang menunjang pelaksanaan peraturan, hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor ekonomi, lingkungan, kemauan dan kemampuan berpartisipasi juga ketegasan dari pemerintah. Tidak dapat dipungkiri, pemerintah telah berupaya kerasa untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab PKL ini dengan berbagai cara seperti penyuluhan pemerintah, pembangunan birokrasi dan penguatan partisipasi warga negara, akan tetapi masalah tanggung jawab warga negara ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran individunya untuk secara sadar dan sukarela mematuhi peraturan.Kata kunci : Partisipasi, Peraturan Daerah, Tanggung Jawab, Pedagang Kaki Lima, Kota Bandung 
Workshop Peran Siswa sebagai Warga Negara Dalam Menyikapi Realitas di Masa Pandemi Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Rizal Fahmi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v6i1.2362

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan diantaranya pertama menumbuhkan kecerdasan  dan kecakapan kewarganegaraan terkait dengan peran warga negara muda menghadapi pandemi Covid-19,  kedua kecakapan dan kesadaran kewarganegaraan tersebut diimplementasikan ketika mampu bersikap efektif didalam tindakan serta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan ketiga mitra mampu berperan dalam menyikapi realitas dimasa pandemi termasuk dengan kebajikan yang dilakukan. Mitra dalam PKM ini adalah para siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu penyuluhan dalam bentuk ceramah melalui media googlemeet. Dalam PKM ini materi yang disampaikan meliputi kesadaran bela negara ditengah pandemi, aktualisasi nilai Pancasila menjadi relevan dengan situasi hari ini, dan bagaimana siswa dapat berperan serta dalam menyikapi realitas dimasa pandemi. Adapun kesimpulan dalam materi ini menekankan pada konsep triple helix concept, dimana pemerintah dengan political power, akademisi/ pelajar dengan knowledge power dan masyarakat dengan social control, harus senantiasa bersinergi bersama dalam menanggulangi pandemi ini. Dampak dengan diadakannya workshop kegiatan terhadap Siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang, tidak lain sedikitnya merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kecakapan kewarganegaraan utamanya terhadap warga negara muda. Kecakapan warga negara itu harus ditimbulkan dan disadarkan melalui pendidikan ataupun contoh nyata yang dilakukan berbagai elemen bangsa. Adapun rekomendasi terhadap pelaksnaan PKM ini kedepan diantaranya adalah pertama, adanya kegiatan lanjutan yang melibatkan komponen masyarakat, kedua, melakukan pendampingan secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan ketiga, singkronisasi yang lebih luas khususnya instansi pemerintah. 
Pembelajaran Berbasis Nilai-nilai Kebangsaan: Suatu Strategi dalam Menangkal Radikalisme di Persekolahan Rizal Fahmi
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 3 (2020): IKRAITH-HUMANIORA VOL 4 NO 3 Bulan November 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.475 KB)

Abstract

The purpose of this research is to investigate the implementation andimpact the program of the ToT Nilai-nilai Kebangsaan Lemhannas RI forteachers and lecturers in West Java Province. Some previous researchesexplained that radicalism growth in the world of schooling in West Java. Fromthe internalization of national values carried out by teachers towards students, itwas formed as an effective strategy as well as a model of deradicalization inschooling. This research was conducted using a qualitative approach. Interviewsand observations were chosen as data collection techniques to obtain deepresults. The results of this research were that the teachers who were alumni of theToT Nilai-nilai Kebangsaan Lemhannas RI generally participate in socializingnational values in learning through varied methods in accordance with thesubjects they are taught. There were differences way or method in implementingnilai-nilai kebangsaan into the course, even though student’s respond wasenthusiast.
Workshop Peran Siswa sebagai Warga Negara Dalam Menyikapi Realitas di Masa Pandemi Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Rizal Fahmi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.21 KB) | DOI: 10.33366/japi.v6i1.2362

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan diantaranya pertama menumbuhkan kecerdasan  dan kecakapan kewarganegaraan terkait dengan peran warga negara muda menghadapi pandemi Covid-19,  kedua kecakapan dan kesadaran kewarganegaraan tersebut diimplementasikan ketika mampu bersikap efektif didalam tindakan serta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan ketiga mitra mampu berperan dalam menyikapi realitas dimasa pandemi termasuk dengan kebajikan yang dilakukan. Mitra dalam PKM ini adalah para siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu penyuluhan dalam bentuk ceramah melalui media googlemeet. Dalam PKM ini materi yang disampaikan meliputi kesadaran bela negara ditengah pandemi, aktualisasi nilai Pancasila menjadi relevan dengan situasi hari ini, dan bagaimana siswa dapat berperan serta dalam menyikapi realitas dimasa pandemi. Adapun kesimpulan dalam materi ini menekankan pada konsep triple helix concept, dimana pemerintah dengan political power, akademisi/ pelajar dengan knowledge power dan masyarakat dengan social control, harus senantiasa bersinergi bersama dalam menanggulangi pandemi ini. Dampak dengan diadakannya workshop kegiatan terhadap Siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang, tidak lain sedikitnya merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kecakapan kewarganegaraan utamanya terhadap warga negara muda. Kecakapan warga negara itu harus ditimbulkan dan disadarkan melalui pendidikan ataupun contoh nyata yang dilakukan berbagai elemen bangsa. Adapun rekomendasi terhadap pelaksnaan PKM ini kedepan diantaranya adalah pertama, adanya kegiatan lanjutan yang melibatkan komponen masyarakat, kedua, melakukan pendampingan secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan ketiga, singkronisasi yang lebih luas khususnya instansi pemerintah. 
INTEGRASI NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Rizal Fahmi; Dadang Sundawa; Hilal Ramdhani
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 9, No 2 (2022): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v9i2.19413

Abstract

ABSTRAKPengembangan karakter pada diri peserta didik merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pengetahuan tanpa diiringi oleh karakter yang baik tentu tidak akan optimal implementasinya. Permasalahan hari ini seiring dengan adanya globalisasi membuat berbagai budaya asing masuk dengan bebas dalam alam pikir peserta didik, sehingga mengakibatkan berbagai perilaku yang tidak baik, seperti narkoba, tidak sopan pada orang lain, dan berorientasi materialistis. Atas dasar itu penulisa naskah ini menggunakan studi kepustakaan untuk mengkaji berbagai kajian-kajian terdahulu atas integrasi nilai-nilai budaya dan karakter dalam kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukan merupakan suatu mata pelajaran tunggal, akan tetapi merupakan aspek pendidikan yang terintegrasi pada setiap mata pelajaran, terutama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Aspek adatif dalam kurikulum juga tercermin dalam pelaksanaan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bertitik tolak pada kemampuan guru mengelaborasi kurikulum dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa integrasi nilai budaya dan karakter bangsa menjadi perhatian serius dari stakeholdes bidang pendidikan di Indonesia, serta perlu adanya dukungan kemampuan guru untuk dapat mengimplementasikan dengan optimal dalam proses pembelajaran.  ABSTRACTCharacter development in students is a very important thing, because knowledge without being accompanied by good character certainly will not be implemented optimally. Today's problems along with globalization have made various foreign cultures enter freely in the minds of students, resulting in various bad behaviors, such as drugs, being disrespectful to others, and materialistic orientation. On that basis the writing of this manuscript uses literature studies to examine various previous studies on the integration of cultural values and character in the Pancasila and Citizenship Education curriculum. The search results show that the integration of cultural values and national character is not a single subject, but an integrated aspect of education in each subject, especially Pancasila and Citizenship Education. The adaptive aspects of the curriculum are also reflected in the implementation of the Pancasila and Citizenship Education curriculum which is based on the teacher's ability to elaborate on the curriculum in the learning process. Based on this, it can be understood that the integration of cultural values and national character is a serious concern of stakeholders in the field of education in Indonesia, and there is a need for support for the ability of teachers to be able to implement it optimally in the learning process.
Konsultasi Hukum Via Whatsapp Guna Mematuhi Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Memutus Mata Rantai Virus Covid-19 Melinda Herdiana; Rizal Fahmi
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): KULIAH KERJA KEMASYARAKATAN DARI RUMAH (KKK-DR) MASA PSBB COVID-19
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.038 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat akan Perseroan Terbatas dan mengenai prosedur pembentukannya, sebagai wadah dalam menjalankan usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Dari permasalahan tersebut, melakukan sosialisasi dan memperkenalkan Perseroan Terbatas, Prosedur pendirian Perseroan Terbatas, mendaftarkan Nomor Induk Berusaha dan Izin Usaha yang sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh pemerintah melalui sosial media komunikasi yakni Whatsapp dengan harapan masyarakat dapat tetap menjalankan kegiatan ekonominya dalam membangun sebuah usaha di tengah masa pandemi virus Covid-19. pemilihan Whatsapp sebagai media untuk melakukan sosialisasi menjadi salah satu cara sebagai upaya dalam mencegah terjadinya pembentukan cluster penyebaran Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
PENERAPAN SISTEM BUDIKDAMBER (IKAN LELE DAN SAYURAN) MELALUI PENDEKATAN HIDROGANIK SEBAGAI STRATEGI UPAYA MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN PASCA PANDEMI COVID-19 DI DESA PASILIAN, KECAMATAN KRONJO, KABUPATEN TANGERANG Hani Hasanah; Rizal Fahmi; Wanda Yulia Utami; Juwati Qadarsi; Arif Rahman Hakim; Husain Abdur Rohman
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9644

Abstract

Guncangan ekonomi pasca pandemi Covid-19 mengakibatkan harga pangan global meningkat. Kelangkaan (scarcity) dan kenaikan harga bahan baku serta kondisi ilkim yang tidak tentu menjadi beberapa faktor yang menyebabkan krisis pangan terjadi. Menyusutnya jumlah lahan produktif pertanian untuk kawasan pemukiman dan atau pabrik-pabrik pun menjadi penyebab terjadinya krisis pangan saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sebuah produk atau bahan pangan dapat diatasi dengan berbagai alternative, salah satunya budikdamber. Langkah-langkah yang dilakukan tim untuk membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra adalah dengan 3 tahap, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan secara daring. Penyuluhan yaitu memberikan pemahaman kepada mitra akan pentingnya kesukarelawanan dan mengenai budikdamber. Pelatihan budidaya lele dan sayuran dalam ember tujuannya agar masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang budidaya ikan dan sayuran dalam ember. Pendampingan secara daring yaitu proses pendampingan agar kegiatan terus berlangsung dan tetap dilaksanakan oleh masyarakat secara kontinyu. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan melalui googleform. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah metode konvensional. Kegiatan PKM ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sebesar 85% mengenai budidaya ikan lele dan sayuran dalam ember serta kesukarelawanan.
MENINGKATKAN MUTU SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) SEJAK DINI GUNA MENURUNKAN TINGKAT PENGGANGURAN DI KELURAHAN KUNCIRAN INDAH Wanda Yulia Utami; Rizal Fahmi; Ariesta Setyawati; Aditya Pratama; Siti Nurislamiah; Juwita Qadarsi
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Kegiatan Pengabdian untuk Peningkatan Kualitas Sasaran Setelah Era New Normal
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v3i1.3409

Abstract

Covid-19 berdampak pada kenaikan angka kemiskinan di Indonesia, berdasarkan badan pusat statistik (BPS) di kota Tangerang angka kemiskinan sekitar 118,22 juta jiwa, naik di angka 5,22% dari tahun sebelum covid- 19 menyerang, hal ini mengakibatkan semakin bertambahnya pengangguran karna ketersediaan lapangan kerja yang sedikit, maka dari itu warga tangerang khususnya di Kelurahan Kunciran Indah, agar mutu sumber daya manusia menurun karena kemampuan literasi yang rendah oleh karena itu cara dalam mengatasi kemiskinan dengan meningkatkan budaya literasi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Masalah-masalah yang timbul dalam menjalankan kegiatan literasi ini ialah dimana Kurang aktifnya kegiatan taman bacaan di Indonesia, akses penyediaan buku yang kurang dan kebiasaan masyarakat yang cendrung lebih memilih bermain game online dan menonton televisi daripada membaca buku pengetahuan untuk menambah wawasan dan keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu sudah waktunya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki keahlian yang dapat bermanfaat bagi orang banyak khususnya yang di ajarkan pada anak-anak sekolah dasar (SD) pada jenjang pendidikan dasar untuk menstimulasi kemampuan berfikir, kemampuan rohani dan jasmani yang nantinya memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang disediakan dalam jalur formal dan non formal. Dengan sumber daya manusia(SDM) yang berkulitas diharapkan dapat menciptakan suasana pendidikan yang positif yang bertujuan untuk pengembangan, pendayagunaan sumber daya manusia agar dapat dikelola secara efesien dan efektif.