Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendidikan Digital: Ulasan pada Google for Education Wulan Yulian Anggini; Danang Dwi Harmoko
LITERATUS Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Literatus
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v3i1.236

Abstract

In 2020, internet users in Indonesia reached 73.7% or as many as 196.7 million people. This data illustrates the high penetration of the internet in various aspects of people's lives. One aspect is education where all teaching activities are carried out online. This sudden and massive change poses a challenge to the Indonesian education ecosystem, including technology infrastructure. Google as the largest technology service provider in the world, including Indonesia, plays an important role. This study aims to analyze G-Edu (Google for Education) in depth, from services, applications, programs, to their use as a digital-based learning support tool, which is very much needed, especially during the current pandemic. The study used a qualitative descriptive method where the data collection process used a library research method. Based on the explanation of the research results, it can be concluded that the G-Edu service provides support for, 1) learning media, 2) learning resources, and 3) teacher self-development partners.
DIMENSI SOSIOKULTURAL TERHADAP TAGAR DI TWITTER INDONESIA Danang Dwi Harmoko; Prapti Wigati Purwaningrum
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 2: Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i2.6704

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dimensi sociokuultural dalam teori Critical Discourse Analsys (CDA oleh Norman Fairclough dari beberapa tagar yang menjadi trending topik di twitter Indonesia. Twitter menjadi ruang diskusi yang sangat ramai dengan berbagai percakapan terutama di masa pandemic yang mengharuskan masyarakat mengurangi interaksi secara langsung. Dalam penelitian ini, sample yang digunakan adalah 10 tagar dibidang sosial politik yang viral dan memicu diskursus panjang di masyarakat luas dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, tagar di Indonesia ditinjau dari aspek sociocultural dapat dibagi menjadi 3 tujuan atau intepretasi. Pertama, tagar yang bertujuan untuk mengungkapkan kritik dan kekecewaan baik kepada pemerintah maupun lembaga lain yang tercermin dari tagar #thekingoflipservice, #MauKritikTapiTakutUUITE, dan #AllEnglandOpen2021UnFair. Kedua, tagar yang bertujuan untuk melalukan mobilisasi isu, wacana, dan kebijakan yang terefleksi dari tagar #beranijujurpecat, #TolakJilbabPaksa, #BTSMeal, tagar terkait untuk stay at home, dan dorongan untuk berpartisipasi melakukan vaksinasi. Ketiga, tagar yang bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dan nasionalisme yang terafiliasi dari tagar #savepalestine dan #Indonesiasaysorryforthailand. Penelitian ini juga mengungkap bahwa masyarakat Indonesia sangat senang berdiskusi, menyatakan pendapat, dan melakukan kritik kepada pemeintah. Dari sisi ini tercermin tingkat partispasi warga dalam demokasi sudah cukup memuaskan meskipun masih banyak ruang untuk perbaikan.
Hegemoni Kekuasaan pada Festival Budaya Dongdang Kabupaten Bogor Wulan Yulian Anggini; Siti Gomo Attas; Danang Dwi Harmoko
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/khi.v13i2.11857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hegemoni kekuasaan pada Festival Budaya Dongdang di Kabupaten Bogor. Terselenggaranya festival budaya tidak lepas dari peran Kepala Daerah setempat yaitu Bupati atau Wali Kota. Kebijakan yang melibatkan masyarakat luas dan sifatnya populis ini akan mempunyai dampak positif terhadap elektabilitas dan tingkat kepuasan publik. Para pemimpin daerah yang sukses melaksanakan festival budaya akan mendapatkan collateral effect pada popularitasnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keberadaan Festival Budaya Dongdang menjadi penting karena mempunyai beberapa fungsi diantaranya, pelestarian budaya, ekspansi dan komersialisasi budaya, dan penggerak sektor kesenian dan ekonomi kreatif. Bentuk hegemoni yang dilakukan oleh Bupati Rahmat Yasin adalah bentuk dominasi, persetujuan, kepemimpinan intelektual dan moral. Hegemoni dalam bentuk dominasi yang dilakukan Rahmat Yasin adalah penekanan kewajiban yang harus dilakukan oleh SKPD dan lainnya untuk wajib berpartisipasi dalam Festival Dongdang. Adapun tingkatan hegemoni yang dilakukan berada pada tingkatan hegemoni total. Masyarakat menunjukkan tingkat kesatuan moral dan intelektual yang kokoh, yang tampak dari hubungan organis pemerintah dan yang diperintah.
Figurative language domination in a short story about an impoverished girl Fitri Nur Rizkyani; Danang Dwi Harmoko
LADU: Journal of Languages and Education Vol. 1 No. 6 (2021): September-October
Publisher : Mitra Palupi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56724/ladu.v1i6.105

Abstract

Background: The dominant figurative language found in The Little Match Girl short story is pleonasm, metaphor and simile. This study is significance to know the message or meaning that the author wants to convey in his/her work. Purpose: This study aims to identify the kinds of figurative language and finding the dominant of the figurative language that are found in The Little Match Girl short story. Design and methods: This research used descriptive qualitative method. Data in the short story of The Little Match Girl is analyzed using the theory of figurative language. Results: The results of this study show that there 8 kinds of figurative language; 4 data from pleonasm, metaphor and simile, 3 data from symbol, 2 data from personification and hyperbole, and 1 data from paradox and repetition.
Flouting Maxim Dalam Komedi “Lapor Pak” di Trans7 Prapti Wigati Purwaningrum; Danang Dwi Harmoko
Wanastra: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 14, No 2 (2022): Vol. 14 No. 2 September 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/wanastra.v14i2.11899

Abstract

The purpose of this research is to explore several flouting of maxims, including maxims of quantity, maxim of quality, maxim of relevance spoken by the performers of the comedy "Lapor Pak" on Trans7 aired on November 11, 2021. This study uses a qualitative approach. Providing of data is done by using the method of observing and recording. The data is obtained in one episode with a guest star from the Governor of DKI Jakarta. The findings in this study are that of the eighteen maxim flouting, the most frequently occurring flouting are the Flouts exploiting maxim of quantity, the next is the Flouts exploiting maxim of quality, and the Flouts exploiting maxim of relation. The conclusion of this study is that when the Flouts exploiting maxim of quantity occurs in “Lapor Pak” performers, it tends to be done because the speaker wants to explain the answer in more detail. Next, the Flouts exploiting maxim of quality is done to avoid conflict and to show that the speaker does not like to talk about it. Meanwhile, the Flouts exploiting maxim of relation is carried out by the speaker because the speaker does not understand the meaning of the speech conveyed by the speech partner. In this case, it seems that the speaker accidentally Flouts exploiting maxim of relation. With the flouting of these maxims, the interaction that occurs between the speaker and the speech partner fails and immediately switches to another topic of conversation.Kata Kunci:Cooperative Principle, Flouting a maxim, Comedy « Lapor Pak »
Kesimpulan dan Rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan, Malang (Analisis Wacana Kritis) Danang Dwi Harmoko; Prapti Wigati Purwaningrum
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v8i1.7627

Abstract

Hasil investigasi dari Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) peristiwa kerusuhan di stadion Kanjuruhan selepas pertandingan antara Arema Malang berhadapan dengan Persebaya Surabaya yag menewaskan 134 orang sangat dinanti publik untuk melihat sejauh mana keseriusan Pemerintah. Penelitian ini berfokus untuk membedah dokumen kesimpulan dan rekomendasi TGIPF kepada Presiden dan masyarakat menggunakan analisis wacana kritis model Teun van Dijk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan dokumen laporan TGIPF yang berisikan 9 poin kesimpulan dan rekomendasi kepada berbagai pihak terkaitmulai dari PSSI, operator liga, kepolisian, hingga kementerian kesehatan sebagai data utama. Kajian literatur dan berbagai pernyataan anggota TGIPF juga dijadikan rujukan untuk memperkuat analisis. Terdapat beberapa kesimpulan, pertama, teks ini bertujuan untuk menjawab kepercayaan Presiden sekaligus menepis keraguan publik bahwa kasus ini tidak akan ditangani dengan serius. Kedua, pemerintah melalui TGIPF ingin menjadikan peristiwa ini sebagai momentum reformasi pengelolaan persepakbolaan nasional. Ketiga, mengembalikan citra polisi di dalam negeri dan bangsa Indonesia dimata internasional.
Pelatihan Creative Writing Skill Bagi Para Pengurus Di Yayasan Panti Asuhan Ar-Ridho Depok Sayyid Khairunas; Danang Dwi Harmoko; Octa Pratama Putra; Fitriyah
Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53276/dedikasi.v2i2.109

Abstract

Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh civitas akademik. Adapun kegiatan Pengabdian Masyarakat pada semester Genap 2023 ini dilaksanakan di Yayasan Panti Asuhan Ar-Ridho, Depok, Jl. Caringin No.13, Rangkapan Jaya, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16435. Materi yang akan disampaikan mengenai Pelatihan Creative Writing Skill dalam Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan pentingnya keterampilan Menulis dalam bahasa Inggris bagi pengurus yang berada dalam Yayasan Panti Asuhan Ar-Ridho. Oleh karenanya, panitia pelaksanaan Pengabdian Masyarakat akan memberikan pelatihan Bahasa Inggris khususnya bagaimana menulis kreatif  dalam Bahasa Inggris. Tujuan dari pelatihan ketrampilan ini adalah sebagai bekal bagi para pengurus di Yayasan Ar-Ridho agar dapat meningkatkan kualitas dirinya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, ataupun sebagai bekal nantinya dalam mencari pekerjaan. Metode pelaksanaan  kegiatan  ini  dengan  cara  para  narasumber  memberikan  materi  dan  diskusi serta  memberikan  waktu  kepada  para  peserta  untuk  sesi  tanya  jawab  terkait  kegiatan pengabdian masyarakat tentang pelatihan. Lalu diberikan soal pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat keberhasilan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terdapat kenaikan yang cukup signifikan sebanyak 15 orang peserta atau sebanyak 75% peserta mengalami peningkatan indeks kemajuan berdasarkan hasil post-test yang diberikan. Hal ini mengindikasikan efektifnya pelatihan yang diberikan kepada para pengurus yayasan Ar-Ridho. Kata Kunci: Pelatihan; Menulis Kreatif; Kemampuan Menulis
Apa itu Copywriting? (Memahami Definisi Copywriting dari Sudut Pandang Lain) Danang Dwi Harmoko; Elpa Hermawan
LITERATUS Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Internasional Sosial dan Budaya
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/lit.v5i2.1289

Abstract

Fokus pada penelitian ini adalah tinjauan ulang terhadap definisi copywriting. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui arti dari kata copywriting dari berbagai sudut pandang guna memperkaya khasanah keilmuan tentang copywriting. Selain itu, dengan adanya definisi baru akan membuka peluang lahirnya kajian baru pada bidang ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur kepustakaan melalui penelusuran artikel-artikel terkait guna mencari berbagai sudut pandang terhadap terminologi ini. Selain itu, penelitian ini juga membedah makna kata melalui kajian leksikografi dan etimologi. Kesimpulan dari artikel ini adalah copywriting dalam arti luas adalah aktivitas menyalin sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang baru yang mirip atau identik dengan teks atau kondisi aslinya. Copywriting juga dapat dipahami sebagai proses memindahkan apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkan kedalam bentuk teks, gambar, atau audio visual. Sedangkan dalam arti sempit copywriting mempunyai arti yang beragam disesuaikan dengan bidang disiplin ilmunya seperti periklanan, pemasaran, hubungan masyarakat, ataupun bidang lainnya.
Request Strategy In “Cinta Brontosaurus” Novel by Raditya Dika Prapti Wigati Purwaningrum; Danang Dwi Harmoko
Wanastra: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2023): Vol. 15 No. 2 September 2023
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/wanastra.v15i2.15749

Abstract

The title of this research is request strategy in “Cinta Brontosaurus” novel by Raditya Dika. The purpose of this research is to find how the characters in “Cinta Brontosaurus” novel ask someone to do something or not to do something. This research is analyzed by using theory request from Trosborg. This study uses descriptive qualitative perspective. 16 data are taken from “Cinta Brontosaurus” novel. The conclusions of this research are there are three request strategies apply in utterances. Request strategy is mostly used by the characters is elliptical in request strategy 8. By using this strategy, the speaker wants to state his or her intention explicitly. Next request strategy is mild and strong hint in strategy 1. It is used to minimize the possible refusal and to soften the request. Besides that, this strategy is the important way for the speaker to get the permission and check the hearer’s ability. Not only female but also male want to minimize the possible refusal and to soften the request in a polite way.
Critical discourse analysis of proportional closed election system news (on the online media CNNindonesia.com and News.detik.com) Prapti Wigati Purwaningrum; Danang Dwi Harmoko
NOTION: Journal of Linguistics, Literature, and Culture Vol. 5 No. 2 (2023): NOTION: Journal of Linguistics, Literature, and Culture
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/notion.v5i2.7960

Abstract

The background of this research is the discourse on the implementation of a closed proportional system in the 2024 election. The research aims to find out the textual practices of the discourse of the two online media as information tools that can influence readers' opinions of a discourse. This study uses a qualitative descriptive method through a three-dimensional theoretical approach from Fairclough. Analysis of the object of research through three stages of analysis, description, interpretation and explanation. The results of the text analysis show that the two news media have different content. cnnindonesia.com seems to be answering the public's question mark about the reasons for PDIP as the only party that seems confident in supporting a closed proportional election system in the 2024 election. Through this system the chairman of the party absolutely appoints cadres in parliament. Meanwhile, news.detik.com's reporting places more emphasis on the possible impact that will be experienced by the PDIP and its implications for political developments in Indonesia if the system is implemented in the upcoming elections. From the two reports, there is a difference in the focus of representation and the purpose of the news. The conclusion is that the context of the media and the context of the communication situation appear to have a significant effect on determining the meaning of speech in online news media.