Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AKLIMATISASI PERSILANGAN DUA GENOTIPE ANGGREK Phalaenopsis sp. DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK DAUN Sandra Loeika; Ardi Ardi; Dini Hervani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1932

Abstract

Anggrek yang diperbanyak secara in vitro harus melalui tahap aklimatisasi. Pada tahap aklimatisasi anggrek butuh hara tambahan untuk mendukung pertumbuhannya seperti pupuk daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara kedua perlakuan, kemudian untuk mengetahui genotipe anggrek dan jenis pupuk daun manakah yang menghasilkan pertumbuhan anggrek paling baik pada aklimatisasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2022 di ruang aklimatisasi Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah hasil persilangan dua genotipe anggrek yang terdiri dari 2 taraf yaitu (Phalaenopsis floresensis x Phalaenopsis manii) dan (Phalaenopsis violacea x Phalaenopsis manii), faktor kedua adalah jenis pupuk daun terdiri dari 3 taraf yaitu Gandasil D, Greener dan Growmore. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F 5%. Hasil yang didapatkan adalah tidak terdapat interaksi antara hasil persilangan dua genotipe anggrek dan jenis pupuk daun yang berbeda. Perlakuan hasil dua genotipe anggrek dan jenis pupuk yang berbeda memberikan pengaruh yang sama.
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KALSIUM OKSALAT TANAMAN TALAS PUTIH (Xanthosoma sp) Aprizal Zainal; Farhan Hasbullah; Nasrez Akhir; Dini Hervani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Talas putih (Xanthosoma sp) berpotensi sebagai sumber pangan alternatif, namun dalam pemanfaatannya terdapat kendala berupa senyawa anti gizi berupa kalsium oksalat. Cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman talas putih dan kandungan kalsium oksalat pada umbinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan kandungan kalsium oksalat, untuk mengetahui tingkat intensitas cahaya yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman talas putih, dan untuk mengetahui intensitas cahaya yang optimal untuk menurunkan kadar kalsium oksalat pada tanaman talas putih. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, dan di Laboratorium Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf, tanpa naungan (0%), naungan 25%, naungan 50%, dan naungan 75%, dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% dan menggunakan Duncant Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman talas putih serta kandungan karbohidrat dan kalsium oksalat. Tingkat naungan 0% (tanpa naungan) menghasilkan kandungan karbohidrat tertinggi dan bobot umbi terberat. Penggunaan naungan 75% menghasilkan pertumbuhan pelepah tertinggi dan kandungan kalsium oksalat terendah.
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN PANGAN DARI BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana MILL) Rifni Novitasari; Tuty Anggraini; Hasbullah; Dini Hervani
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i2.2194

Abstract

Sumatera barat adalah salah satu penyumbang komoditi buah alpukat dari Indonesia. Buah alpukat (persea Americana mill), masyarakat kurang mengetahui bahwa bukan hanya daging buah alpukat yang berkasiat bagi kesehatan, tetapi biji buah alpukat juga berperan karena kandungan gizi dan antioksidan serta serat. Kandungan antioksidan yang tinggi dan persentase kandungan pati yang tinggi membuat biji alpukat memungkinkan menjadikannya pangan fungsional dalam bentuk tepung biji alpukat. Beberapa tahun ini telah dilakukan penelitian pemanfaatan biji buah alpukat (Persea americana Mill) dalam menghasilkan produk, baik dalam bidang teknologi pangan (makanan dan minuman), kimia, farmokologi dan seni rupa. Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), untuk mengetahui diverfikasi produk olahan biji alpukat sudah ada, dan merupakan teknologi yang bisa diterapkan ditengah masyarakat.
Penentuan Konsentrasi Peg Untuk Seleksi Toleransi Kekeringan Pada Fase Benih Menggunakan 3 Varietas Cabai Lokal Sumatera Barat Tri Budiyanti; NLP Indriyani; Rinda Kirana; Irfan Suliansyah; Dini Hervani
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 7 No 2(is) (2023): Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2(is).4358

Abstract

Abstrak PEG sering dipergunakan untuk seleksi toleransi cekaman kekeringan pada fase perkecambahan benih. Selain itu PEG juga dapat berguna untuk osmoticum priming karena bersifat inert secara kimiawi dan tidak menimbulkan efek merusak pada embrio benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kritis pemberian poly ethylene glycol (PEG 6000) yang menyebabkan penurunan perkecambahan benih 3 varietas cabai local Sumatera Barat sehingga dapat dipergunakan untk skrening toleransi kekeringan genotipe cabai pada fase perkecambahan. Penelitian  ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor. Faktor pertama adalah 3 varietas cabai yaitu Cabai Lontabar,  Kopay dan Aka. Faktor kedua  terdiri dari 6 perlakuan konsentrasi PEG yaitu 0%, 5%, 10%, 15%,20% dan 25 %. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PEG 15% menyebabkan penurunan perkecambahan 3 varietas cabai asal Sumatera Barat. Pada konsentrasi 20% benih cabai sudah tidak berkecambah. Oleh karena itu untuk skrining toleransi kekeringan dapat menggunakan konsentrasi PEG 15% sehingga proses seleksi lebih efektif dan efisien. Kata kunci : Cabai, seleksi, PEG, toleran kekeringan
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI KERAGAMAN GENETIK PLASMA NUTFAH PADI (Oryza sativa L.) LOKAL KABUPATEN PADANG PARIAMAN Henny Puspita Sari; Irfan Suliansyah; Dini Hervani; Indra Dwipa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3294

Abstract

Indonesia has a fairly high genetic variation of local rice. Although biologically abundant, genetic resources continue to decrease due to a lack of attention and inadequate use of genetic resources. The introduction of early maturing superior varieties to rice production centres in various regions has resulted in genetic erosion of local varieties, so maintaining biodiversity to achieve national food security is an important thing to do. This study aimed to explore and identify local rice cultivars in Padang Pariaman District, West Sumatra. Exploration, characterization and collection assessment activities were conducted from February to November 2022. Data in the study were secondary data collected from relevant agencies, namely the Padang Pariaman District Agriculture and Food Security Service, the District Agricultural Extension Center, community leaders and farmers, while primary data collection used a survey method with random sample collection. Observations were made by directly identifying the characteristics of local rice plants in the field. The procedures followed were (1) identification of geospatial coordinate locations, (2) morphological characterization analysis of leaves, stems, grain and rice using the Bioversity International, IRRI, and WARDA 2007 guidebooks, and (3) statistical analysis of results. The characteristics considered include qualitative and quantitative characteristics processed using the Numerical Taxonomy System (NTSYS-pc) version 2.02 program. The exploration results obtained three (3) local rice genotypes of Padang Pariaman Regency, with 16 observed characters having similarity coefficients ranging from 0.21 (21%) to 0.31 (31%). Genotypes V1 and V2 owned the highest coefficient value at 0.31 (31%), and the lowest coefficient value was 0.21 (21%) for genotype V3. Similarity analysis of the three local rice genotypes in Padang Pariaman District showed the degree of dissimilarity between the genotypes. Keywords: Exploration, Morphological Characterization, Local Rice.  INTISARIIndonesia mempunyai variasi genetik padi lokal yang cukup tinggi. Meskipun melimpah secara hayati, namun sumber daya genetik terus mengalami penurunan akibat kurangnya perhatian dan pemanfaatan sumber daya genetik yang tidak memadai. Introduksi varietas unggul berumur genjah ke sentra produksi padi di berbagai daerah telah mengakibatkan terkikisnya genetik varietas lokal, sehingga menjaga keanekaragaman hayati untuk mencapai ketahanan pangan nasional merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi budidaya padi lokal di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kegiatan pengkajian eksplorasi, karakterisasi dan pengumpulan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan November 2022. Data dalam penelitian merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari instansi terkait yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten, tokoh masyarakat dan petani, sedangkan pengumpulan data primer menggunakan metode survei dengan pengumpulan sampel secara acak. Observasi dilakukan dengan mengidentifikasi secara langsung ciri-ciri tanaman padi lokal di lapangan. Prosedur yang dilakukan adalah (1) identifikasi lokasi koordinat geospasial, (2) analisis karakterisasi morfologi daun, batang, gabah dan padi menggunakan buku panduan Bioversity International, IRRI, dan WARDA 2007, dan (3) analisis statistik hasil. Karakteristik yang dipertimbangkan meliputi karakteristik kualitatif dan kuantitatif yang diolah menggunakan program Numerical Taxonomy System (NTSYS-pc) versi 2.02. Hasil eksplorasi diperoleh 3 (tiga) genotipe padi lokal Kabupaten Padang Pariaman, dengan 16 karakter yang diamati mempunyai koefisien kemiripan berkisar antara 0,21 (21%) hingga 0,31 (31%). Genotipe V1 dan V2 memiliki nilai koefisien tertinggi sebesar 0,31 (31%), dan nilai koefisien terendah sebesar 0,21 (21%) pada genotipe V3. Analisis kemiripan ketiga genotipe padi lokal di Kabupaten Padang Pariaman menunjukkan adanya derajat ketidaksamaan antar genotipe. Kata kunci: Eksplorasi, Karakterisasi Morfologi, Padi Lokal