Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DESA VOKASI MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Vokasi Kembang Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan) Wiwid Anang Subekti; Heru Siswanto; Maria Veronika Reosminingsih
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Oktober 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vocational village is an area of vocational skills education intended to develop human resources to be able to produce products / services or other works of high economic value, are unique and have a comparative advantage by utilizing local potential. The purpose of the vocational village program is to help the community to have the provision of productive knowledge and skills that can be utilized to manage the potential of local resources so that they have value for themselves and the community, have entrepreneurial attitudes and behaviors that are in line with the values or rules that apply in regions as well as preserving and developing noble values of regional culture in order to support national development. This research explains how Vocational Village with batik making training program can create economic independence in the Flower Village. This study uses a qualitative approach, data collection using in-depth interview techniques, participant observation and documentation. Data were analyzed using data condensation, data presentation, and data verification techniques. The technique is used to look for data in Vocational Village research towards community economic independence. The results of the study showed that the existence of vocational villages with training programs in making batik showed a positive influence on the life of the Kembang Village community. the skills taught in training can be used by the community to support life in economic terms. Various positive influences have been felt by the Kembang Village community who participated in a training program that brought about the aspects of economic independence..
PERAN PEMBIMBING SOSIAL DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA Zenitha Anki Mawarni; Heru Siswanto
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda terlebih lagi pada anak jalanan, pengembangan karakter diperlukan guna perbaikan kualitas hidup yang ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) peran pembimbing sosial dalam mengembangkan karakter anak jalanan, (2) faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan pengembangan karakter anak jalanan di komunitas save street child Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian melalui reduksi data, display data, verifikasi data dan simpulan. Setelah itu data diuji keabsahannya dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pembimbing sosial melalui proses pembimbingan, pemotivasian, dan evaluasi dijalankan dengan baik, terbukti ketika pembimbing sosial membantu anak dalam memecahkan kesulitan belajar, menasehati dan memberikan games untuk meningkatkan semangat belajar serta memberikan tes lisan dan tertulis sehingga dapat mengembangkan karakter anak. Faktor pendukung dalam penelitian ini adanya dukungan yang diberikan oleh pemerintah kota berupa izin menyelenggarakan kegiatan. Faktor penghambatnya dikarenakan kurangnya volunteer dan pembimbing sosial dalam menjalankan program. 
PERAN PEMBIMBING SOSIAL DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA Zenitha Anki Mawarni; Heru Siswanto
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda terlebih lagi pada anak jalanan, pengembangan karakter diperlukan guna perbaikan kualitas hidup yang ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) peran pembimbing sosial dalam mengembangkan karakter anak jalanan, (2) faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan pengembangan karakter anak jalanan di komunitas save street child Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian melalui reduksi data, display data, verifikasi data dan simpulan. Setelah itu data diuji keabsahannya dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pembimbing sosial melalui proses pembimbingan, pemotivasian, dan evaluasi dijalankan dengan baik, terbukti ketika pembimbing sosial membantu anak dalam memecahkan kesulitan belajar, menasehati dan memberikan games untuk meningkatkan semangat belajar serta memberikan tes lisan dan tertulis sehingga dapat mengembangkan karakter anak. Faktor pendukung dalam penelitian ini adanya dukungan yang diberikan oleh pemerintah kota berupa izin menyelenggarakan kegiatan. Faktor penghambatnya dikarenakan kurangnya volunteer dan pembimbing sosial dalam menjalankan program.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Ayu Jarwati; Heru Siswanto
JPUS: Jurnal Pendidikan Untuk Semua Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Untuk Semua, Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak yang mengalami kekerasan seksual akan mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut meliputi permasalah fisik, psikologis, psikososial, dan hukum. Permasalahan yang dialami tersebuat membuat anak korban kekerasan seksual menjadi kurang percaya diri. Dalam hal ini peran pekerja sosial sangat diperlukan. Pekerja sosial merupakan aktivitas professional terhadap individu, keluarga, kelompok atau komunitas dalam mengentaskan atau menyelesaikan masalah yang dialami sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran pekerja sosial dalam meningkatkan kepercayaan diri anak korban kekerasan seksual di Yayasan Embun Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan rancangan yang digunakan adalah studi kasus. Lokasi penelitian di Yayasan Embun Surabaya. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Setelah itu dianalisis dengan koleksi data, direduksi, dan disajikan datanya selanjutnya data yang disajikan diverifikasi lalu diuji keabsahannya melalui kredibilitas, transferabilitas,dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan pekerja sosial berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri anak korban kekerasan seksual dibuktikan dengan tercapainya indikator kepercayaan diri yakni (a) memiliki rasa optimis yaitu klien memiliki pandangan yang positif, (b) berani menghadapi tantangan artinya klien mampu menghadapi kesulitan-kesulitas di masa yang akan datang serta mampu berdamai dan menyelesaikan permasalahannya, (c) yakin terhadap kemampuan yang dimiliki artinya yakin terhadap apa yang dimiliki, (d) serta tidak bergantung dengan orang lain artinya klien melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri.
Peran Tutor dalam Pembelajaran Virtual pada Pendidikan Kesetaraan Paket C di SKB Cerme Gresik Widodo Widodo; Heru Siswanto; Gunarti Dwi Lestari
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2207-2222.2022

Abstract

Pembelajaran Virtual tidak asing bagi pendidikan nonformal, terutama diperkotaan. Ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk tetap mengikuti pembelajaran meskipun jauh dari tempat belajar. Tutor sebagai pendidik memiliki peran penting dalam menyelenggarakan pembelajaran virtual pada pendidikan kesetaraan Paket C. Fokus penelitian yaitu peran tutor dalam pembelajaran virtual Pendidikan kesetaraan paket C SKB Cerme, Gresik. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpuan. Hasil penelitian tentang peran tutor dalam pembelajaran virtual; 1) sebagai pembimbing dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi peserta didik dalam melalui virtual, 2) sebagai motivator untuk menumbuhkan kesadaran diri dan berkembang sesuai potensi, menciptakan iklim kondusif untuk belajar yang menyenangkan (enjoyfull learning), 3) sebagai fasilitator dengan menciptakan suasana kondusif, membuat prosedur pembelajaran, menyediakan sarana prasarana, dan sumber belajar, dan 4) sebagai pengelola pembelajaran partisipatif yaitu mempersiapkan rencana dan perangkat pembelajaran melibatkan peserta didik pada pembelajaran virtual, dan mengevaluasi pembelajaran. Kesimpulan penelitian menunjukkan pentingnya peran tutor dalam pembelajaran virtual pada Pendidikan Kesetaraan Paket C sebagai membimbing, motivator, fasilitator, dan mengelola pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dengan baik.
PENINGKATAN KAPASITAS KARANG TARUNA DESA TEMU MELALUI DESIGN THINKING PROCESS Widya Nusantara; MV. Roesminingsih; Heru Siswanto; Monica Widyaswari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10344

Abstract

Desa Temu, Kecamatan Tenor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki karang taruna, namun karang taruna tersebut tidak cukup berkembang sejak awal berdiri, bahkan selama 2 (dua) tahun terakhir dinilai mati suri akibat pandemi Covid-19. Pasca pandemi Covid-19, karang taruna Desa Temu ingin berusaha bangkit dan mencoba aktif untuk menjalankan beragam program pemberdayaan masyarakat. Hal ini dikarenakan para pemuda telah menyadari kondisi yang ada, salah satunya kondisi perekonomian. Terdapat 134 penduduk usia produktif (20-55 tahun) yang belum bekerja atau terpaksa tidak bekerja akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah anggota karang taruna. Ditinjau dari tingkat pendidikan, mayoritas penduduk hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, kondisi ekonomi, dan pandangan hidup masyarakat yang masih tradisional. Dari permasalahan tersebut, diperlukan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas karang taruna agar dapat memberdayakan masyarakat Desa Temu. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode design thinking process. Hasil kegiatan pengabdian dinyatakan sangat efektif untuk meningkatkan kapasitas karang taruna. Secara penguasaan materi, terdapat peningkatan kompetensi dari peserta yang dapat diketahui melalui perbedaan hasil pre-test dan post-test. Saran untuk karang taruna agar mengembangkan dan menjalankan program-program yang dapat meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Selain itu bagi masyarakat Desa Temu disarankan untuk berpartisipasi aktif dalam program pemberdayaan yang diinisiasi oleh karang taruna, agar terjalin sinergitas antara keduanya dalam memajukan desa.