Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Virtual Learning in English Course at LKP Mahesa Institute Kampung Inggris Pare Kediri Wiwin Yulianingsih; Soedjarwo Soedjarwo; Rivo Nugroho; Maria Veronica Roesminingsih; Monica Widyaswari
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 8, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v8i2.40389

Abstract

This study aims at describing virtual learning in English courses at LKP Mahesa Institute Kampung English Pare Kediri. This study employs a quantitative research design. The population and sample included 100 people with the ones taking courses at LKP Mahesa Institute Kampung Inggris Pare Kediri as the research subjects. The sampling technique used in this research is total sampling. The data were analysed using descriptive statistics in the form of percentages. The overall research results show that virtual learning with the approach of creating and sharing interactive content in English courses is categorized good with a percentage of 78.42%. These results are supported by the suitability of the results in each of the sub-variables, namely teaching quality, teaching level, incentive, and time. In this case, virtual learning with the approach of creating and sharing interactive content in English courses is quite effective. Therefore, this learning system is expected to be one of the new approaches that can be applied in English courses, especially during the Covid-19 pandemic which applies distance learning.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP PENDIDIKAN KEBENCANAAN DALAM TEMA PEMBELAJARAN DI SATUAN PAUD KABUPATEN NGANJUK Gunarti Dwi Lestari; Wiwin Yulianingsih; Widodo Widodo; Ali Yusuf; Monica Widyaswari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2588

Abstract

Pendidikan kebencanaan menjadi salah satu tema pembelajaran bagi anak usia dini dalam rangka mengenalkan berbagai macam bencana dan cara mengantisipasi bencana. Pada dasarnya pembelajaran pada anak usia dini bersifat student centered, maka diharapkan pendidik dapat mengoptimalkan potensi anak melalui  model pembelajaran berbasis alam dan lingkungan sekitar. Berdasarkan analisis situasi tersebut, diperlukan pendampingan penyusunan dokumen KTSP pendidikan kebencanaan pada satuan PAUD. Lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Metode yang dilaksanakan untuk kegiatan pengabdian adalah identifikasi, curah pendapat, FGD (Focus Group Disscusion), serta evaluasi dan refleksi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelaksanaan pendampingan pendidikan kebencanaan bagi pendidik PAUD dapat dikatakan sangat efektif bagi sasaran. Ketercapaian pelaksanaan kegiatan didasarkan pada beberapa komponen yakni: (a) target jumlah peserta pendampingan; (b) tujuan pendampingan; (c) target materi yang telah direncanakan; dan (d) kemampuan peserta pendampingan dalam penguasaan materi. Beberapa pendampingan yang diikuti oleh peserta, yaitu berupa integrasi RPP Pendidikan Kebencanaan ke dalam dokumen KTSP di tingkat satuan pendidikan seperti , rencana program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan ( RPPM ) serta rencana pelaksanaan pembelajaran harian ( RPPH ) yang disusun oleh pendidik. Tema yang ada diintegrasikan dengan materi pendidikan kebencanaan yang telah dipilih dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing satuan PAUD. Dalam implementasinya, pendidik diwajibkan untuk menyampaikan dan menyisipkan materi kesiapsiagaan terhadap bencana di dalam pembelajaran di pembelajaran.
SELF-MANAGEMENT STRATEGIES BAGI SANTRI DI SMA TEBUIRENG JOMBANG Wiwin Yulianingsih; Gunarti Dwi Lestari; Soedjarwo Soedjarwo; Monica Widyaswari; Meita Santi Budiani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2842

Abstract

Usia remaja merupakan tahapan awal dimana anak harus belajar mengambil keputusan dalam mempersiapkan masa depannya. Namun, muncul permasalahan yang kerapkali dialami peserta didik kelas XII ialah: kebingungan, keraguan, dan kurangnya informasi mengenai jurusan yang berkaitan dengan tujuan karir masa depannya. Berdasarkan problematika tersebut solusi yang tepat ialah berupa pengelolaan strategi self-management guna membantu peserta didik kelas XII dalam mengelola dan mengenali dirinya. Tujuan dilakukan strategi manajemen diri ini ialah membantu memanajemen diri, memahami dan membantu mengelola diri, mengelola karir, studi lanjut, dan membantu dalam memecahkan masalah dalam fase sekolah puncak menuju perencanaan masa depan. Lokasi penelitian bertempat di SMA Trensains Tebuireng Jombang Jawa Timur. Metode yang digunakan ialah partisipasi aktif, di mana metode ini akan melibatkan mitra kerja mulai dari penentuan prioritas masalah yang akan ditangani beserta identifikasi kebutuhan, sosialisasi, seminar, pelaksanaan tes, dan pendampingannya. Hasil dari kegiatan ini didasarkan pada beberapa komponen yakni: (a) keberhasilan target jumlah peserta; (b) ketercapaian tujuan kegiatan; (c) ketercapaian target materi yang telah direncanakan; dan (d) kemampuan peserta dalam penguasaan materi. Menigkatknya penguasaan materi diketahui melalui hasil pre-test dan post-test. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendampingan self-management strategies tersebut sangat efektif bagi peserta didik kelas XII SMA Trensains. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kedisiplinan, mengubah perilaku, membantu meningkatkan konsep diri positif pada diri peserta didik, dan memberikan citra positif bagi sekolah.
Generation Z Career Identity Formation Through Guidance and Counselling Services Arni Nur Laila; Monica Widyaswari
Bisma The Journal of Counseling Vol. 5 No. 2 (2021): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v5i2.35401

Abstract

This study aims to describe a generation Z career identity formation through guidance and counselling services. This research used a qualitative approach with the phenomenology method. The research subjects are late adult adolescents (18-25 years) with two people. The selection of informants based on their late teens tended to require counselling and guidance services and began to consider future careers. Data collection methods used were in-depth interviews and observation. These research results are forming career identity, determining interests, having confidence in the career to be pursued, and ownership of figures to explore the chosen career field. Generation Z career identity includes the embodiment of self-concept for the chosen job. The digitalization era also influences generation Z's career identity formation. Therefore, the role of guidance and counselling services is crucial in helping individual planning and specialization.
PELATIHAN GURU DAN ORANG TUA SISWA SEBAGAI PENDAMPING KELAS SISWA DIFABEL MV. Roesminingsih; Muhammad Nurul Ashar; Asri Wijiastuti; Widya Nusantara; I Gusti Lanang Putra Eka Prismana; Monica Widyaswari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9813

Abstract

Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki karakteristik khusus serta berbeda dengan anak pada umumnya. Dalam hal ini penanganan untuk siswa dalam kategori ABK sangatlah diperlukan, terutama di lingkungan sekolah dan rumah. Di sekolah selingkung Labschool Unesa memiliki 20 siswa ABK yang tersebar pada jenjang TK, SD dan SMP. Di sekolah, peserta didik tersebut dilayani oleh guru kelas dan orang tua yang mendampingi ketika belajar. Berkaitan dengan hal ini, para guru kelas dan orang tua siswa belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang ABK dan penanganannya. Selain itu, guru dan orang tua juga tidak memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB). Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan pelatihan bagi guru dan orang tua. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penangan ABK, supaya para guru dan orang tua dapat bersinergi dalam memberikan pelayanan, sehingga akan memberikan hasil pendidikan secara optimal. Kegiatan dilakukan dalam bentuk workshop dengan teori dan praktek. Hasil dari kegiatan pengabdian dinyatakan sangat efektif. Selain itu secara penguasaan materi, peserta pelatihan juga mengalami peningkatan yang dapat diketahui melalui hasil pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test diketahui terdapat perbedaan rata-rata hasil pada peserta pelatihan. Saran untuk guru dan orang tua yakni agar selalu konsisten dalam menguatkan perannya untuk mengakomodir kebutuhan anak, termasuk kebutuhan ABK.
PENINGKATAN KAPASITAS KARANG TARUNA DESA TEMU MELALUI DESIGN THINKING PROCESS Widya Nusantara; MV. Roesminingsih; Heru Siswanto; Monica Widyaswari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10344

Abstract

Desa Temu, Kecamatan Tenor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki karang taruna, namun karang taruna tersebut tidak cukup berkembang sejak awal berdiri, bahkan selama 2 (dua) tahun terakhir dinilai mati suri akibat pandemi Covid-19. Pasca pandemi Covid-19, karang taruna Desa Temu ingin berusaha bangkit dan mencoba aktif untuk menjalankan beragam program pemberdayaan masyarakat. Hal ini dikarenakan para pemuda telah menyadari kondisi yang ada, salah satunya kondisi perekonomian. Terdapat 134 penduduk usia produktif (20-55 tahun) yang belum bekerja atau terpaksa tidak bekerja akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya adalah anggota karang taruna. Ditinjau dari tingkat pendidikan, mayoritas penduduk hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, kondisi ekonomi, dan pandangan hidup masyarakat yang masih tradisional. Dari permasalahan tersebut, diperlukan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas karang taruna agar dapat memberdayakan masyarakat Desa Temu. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode design thinking process. Hasil kegiatan pengabdian dinyatakan sangat efektif untuk meningkatkan kapasitas karang taruna. Secara penguasaan materi, terdapat peningkatan kompetensi dari peserta yang dapat diketahui melalui perbedaan hasil pre-test dan post-test. Saran untuk karang taruna agar mengembangkan dan menjalankan program-program yang dapat meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Selain itu bagi masyarakat Desa Temu disarankan untuk berpartisipasi aktif dalam program pemberdayaan yang diinisiasi oleh karang taruna, agar terjalin sinergitas antara keduanya dalam memajukan desa.
Tourism Village Service Readiness Through Life Skills Shobri Firman Susanto; Ali Yusuf; Monica Widyaswari
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 11, No 2 (2023): Kolokium : Publishing October 2023
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v11i2.608

Abstract

The readiness of tourism village services through life skills aims to make visiting tourists feel comfortable and minimize the potential for accidents. The special purpose of this research is to describe the methods used by the Lombok Kulon Organic Tourism Village Manager in acquiring life skills. This study uses a qualitative case study type approach. Interviews, observation, and documentation study carry out data collection methods. Data analysis is done repeatedly using data collection, data display, data reduction, and conclusion. The findings of the research on service skills readiness are carried out using 3 (three) methods, namely: (1) independent learning is carried out to deepen existing soft skills and hard skills, (2) bringing in experts is carried out to acquire new soft skills or hard skills, and (3) a comparative study is conducted to acquire soft skills and hard skills simultaneously.