Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Effect of Wet Salting Method on the Characteristic of Salted Snakedhead Fish (Ophiocepalus striatus) Rahmani, Rahmani; Yunianta, Yunianta; Martati, Erryana
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 8, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.721 KB)

Abstract

Dried and salted snakehead fish is a product that processed by salting and drying.   Fish salting depends on salt concentration and salting duration. The aim of the research was to know the effect of salt concentration and salting duration on physical, chemical, and organoleptic characteristics of salted snakehead fish.The research used Randomized Block Design (RBD), which consisted of two factors. The first factor was salt concentration that consisted of three levels: 20%, 30% and 40% (w/v). Second factor was salting time that consisted of three levels: 12, 24 and 34 hours.  Data was analyzed by variance analysis (ANOVA) and followed by LSD or DMRT test (α=5%).  The best treatment was selected by De Garmo method supported by t-test to compare best treated sample to commercial salted snakehead.The results showed that salt concentration and salting duration has no significant effect (α=5%) on chemical parameters, including protein content, salt content, water content, ash content, TVB value and water activity (AW). However, organoleptic parameters showed significant effect (α=5%) on hedonic scale of taste.  The interaction of both treatments had no significant effect on all parameters.Based on the results, the best treatment was obtained at the application of 20% salt concentration and 24 hours salting time, which had physicochemical parameters as follow: 52,74% protein content, 7,93% salt content, 24,02% water content, 0,19% ash content, 12,74 mg N/100 g TVB value and 0,73 Aw. The results of the microbiological analysis showed that salted snakehead fish that stored for 30 days contained total fungi of 1,9X104 colony/ml, and also total halophilic bacteria of 2,9X105 colony/ml.Keywords: salt concentration, salting duration, salted snakehead fish
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani, Rahmani
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 17, No 2 (2016): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.769 KB) | DOI: 10.32672/si.v27i2.127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada tema 1 Benda-benda di Lingkungan Sekitar setelah menerapkan pendekatan saintifik. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 1 Benda-benda di Lingkungan Sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi-exsperimental research). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Sampel  dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel. Siswa kelas V dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang dikenai pendekatan saintifik. Pada awal pembelajaran diberi pretest dan akhir pembelajaran diberi posttes dengan menggunakan instrumen yang sama. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes, teknik pengolahan data menggunakan statistik uji-t. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data diperoleh bahwa data keduanya normal dan homogen. Dari hasil perhitungan untuk hasil belajar siswa diperolehthitung = 7,427 sedangkan nilai ttabel= 1,6827. Oleh karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan terima Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 1 Benda-benda di Lingkungan Sekitar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENARI TARI GIRING-GIRING PADA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DI TK TANJUNG SARI BANJARMASIN Rahmani, Rahmani
Jurnal Warna Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIIG Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.065 KB)

Abstract

Salah satu caranya adalah dengan cara mengembangkan kreativitas mereka melalui proses yang nyata dan bisa dipahami oleh mereka. Permasalahan di lapangan yaitu di TK Tanjung Sari yang diamati dengan seksama ditemukan bahwa 1) pembelajaran dalam proses menari berpola pada gerakkan monoton pada cara memberikan pengajaran dalam proses pengembangan kemampuan diri mereka terutama dalam menari 2) kurang mengembangkan daya imajinasi terutama berhubungan dengan cara mengembangkan daya pikir mereka dalam proses menari 3) anak kurang diberikan perhatikan terhadap kemampuan mereka dalam proses menari di dalam kelas, sehingga mereka kurang kreatif. Tujuan penelitian untuk mengetahuai aktivitas Anak Usia Dini Menari Tari Giring-Giring Pada Anak Usia Dini Melalui model Coopertive Learning di TK Tanjung Sari Banjarmasin. Peningkatan kemampuan Menari Tari Giring-Giring Pada Anak Usia Dini Melalui model Coopertive Learning di TK Tanjung Sari Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru kelas. Subjek penelitian ini Anak yang bersekolah pada TK Tanjung Sari menjadi target penelitian ini adalah 15 orang. Dalam menggali data ini digunakan 2 cara yaitu tes dan observasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari aktivitas guru mencapai 80% dalam menerapkan model Inkuiri kepada anak dalam melaksanakan Tari Giring-Giring. Anak mampu mengikuti Tari Giring-Giring yang diajarkan oleh guru. Anak mampu meningkatkan kemampuan anak belajar Tari Giring-Giring berdasarkan langkah yang diberikan dalam tari tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengalisis secara kualitatif dan kuantitatif berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa serta dari hasil gerakkan anak dalam melakukan tari Tari Giring-Giring. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penelitian secara keseluruhan sudah sangat aktif yaitu 92.2% dalam mengembangkan diri mereka lebih baik lagi dalam belajar tari giring-giring. Hasil tingkat kemampuan anak dalam belajar tari tari giring-giring masih sudah mampu dalam melakukan gerakkan tersebut hanya mencapai 96,7%.
The Implementation of Problem Based Learning Model on Science Problem Solving Ability of Elementary School Students Rahmani, Rahmani; Mahyana, Mahyana
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2021): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.892 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v4i1.3734

Abstract

This study aims to describe students' science problem solving abilities after the application of the Problem Based Learning model. The hypothesis formulated in this research is the implementation of Problem Based Learning (PBL) learning model can improve the science problem solving ability of elementary school students. The approach used in this research is a quantitative approach. The type of research used in this study is a quasi-experimental research. The research design used in this study is one group pretest posttest design. The population of this study was all high-class students at SD Negeri 5 Banda Aceh for the 2020/2021 academic year, totaling 170 students. The sampling technique used was random sampling. Based on the results of the lottery, the samples used were students of class IV-B, totaling 16 boys and 10 girls. Data collection techniques in this study used tests in the form of pretest and posttest. Data analysis technique used was N-Gain. Based on the data analysis, the average pretest and posttest values were 35.54 and 73, respectively, with an N-Gain of 0.59 in the "medium" category, indicating that the implementation of Problem Based Learning (PBL) learning models can improve the science problem solving abilities of elementary school students. Keywords: Implementation, Problem based learning model and problem solving ability.
Fungsi Tari Babangsai Dalam Upacara Aruh Ganal Di Desa Loksado Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan Rahmani Rahmani; I Wayan Dana
Joged Vol 7, No 2 (2016): NOPEMBER 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.374 KB) | DOI: 10.24821/joged.v7i2.1602

Abstract

Tari Babangsai disajikan sebagai ungkapan rasa syukur dan rasa gembira atas berhasilnya panen padi. Tarian ini tersaji menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan upcara Aruh Ganal. Kegembiraan masyarakat penyangga ini tampak terlihat dengan hadirnya masyarakat Loksado sebagai pelaku maupun penyelenggara upacara Aruh Ganal.            Penyelengaraan upacara Aruh Ganal diadalan setahun sekali, sesuai dengan ketentuan masyarakat adat Loksado Hulu Sungai di Kalimantan Selatan. Kehadiran tari Babangsari dalam upacara Aruh Ganal berfungsi sebagai sarana upcara di satu sisi, dan di sisi yang lain juga untuk hiburan bagi masyarakat pelaku upacara sehingga dapat melaksanakan upacara secara berurutan selama tujuh hari tujuh malam. The Babangsaidance is performed as an expression of thankfulness and happiness due to the successful rice harvest. This dance is an inseparable part of the AruhGanalceremony. The joyfulness of the supporting community can be seen from the presence of the members of Loksado society as both the performers and organizers of the ceremony.            The AruhGanalceremony is carried out once a year, that is in accordance with the rule of the society of  the village of river upstream Loksado, south Borneo. The existence of the Babangsaidance in the AruhGanalritual ceremony functions as a means of ceremony on one hand, and as an entertainment for the society carrying out the ritual ceremony on the other. Consequently, the ceremony may take place continually for seven days and seven nights.
The Implementation of Problem Based Learning Model on Science Problem Solving Ability of Elementary School Students Rahmani Rahmani; Mahyana Mahyana
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2021): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v4i1.3734

Abstract

This study aims to describe students' science problem solving abilities after the application of the Problem Based Learning model. The hypothesis formulated in this research is the implementation of Problem Based Learning (PBL) learning model can improve the science problem solving ability of elementary school students. The approach used in this research is a quantitative approach. The type of research used in this study is a quasi-experimental research. The research design used in this study is one group pretest posttest design. The population of this study was all high-class students at SD Negeri 5 Banda Aceh for the 2020/2021 academic year, totaling 170 students. The sampling technique used was random sampling. Based on the results of the lottery, the samples used were students of class IV-B, totaling 16 boys and 10 girls. Data collection techniques in this study used tests in the form of pretest and posttest. Data analysis technique used was N-Gain. Based on the data analysis, the average pretest and posttest values were 35.54 and 73, respectively, with an N-Gain of 0.59 in the "medium" category, indicating that the implementation of Problem Based Learning (PBL) learning models can improve the science problem solving abilities of elementary school students. Keywords: Implementation, Problem based learning model and problem solving ability.
Students' Mathematical Communication Ability through Blended Learning Model for Elementary School Students in Banda Aceh Indah Suryawati; Rahmani Rahmani; Nur Ainun
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 5, No 1 (2022): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v5i1.5253

Abstract

Mathematics is an exact science, mathematics is studied from elementary school to college level. One of the objectives of learning mathematics in the 2013 Ministry of Education and Culture is that students are able to have mathematical communication skills. Because with mathematical communication skills, students can convey their ideas both orally and in writing, so that in the learning process a good understanding can be formed. The purpose of this study is to determine whether using the station rotation type blended learning model can improve students' mathematical communication skills. This study uses a quantitative approach, while the design used in this study is a one group pretest-posttest control design. The sample in this study used purposive sampling technique. Thus, the research sample in this study is class Vc, because class Vc has less ability in mathematics than classes Va and Vb, based on observations from the three homeroom teachers. The data in the study were taken by giving pretest and posttest questions about mathematical communication skills about the material of building space. Furthermore, to determine the increase in mathematical communication skills in this study was carried out using the paired t test formula. The results show that the t-count is 17.02, while the t-table with a significant level of 5% or 0.05 is 2.04, so Ha is accepted and it can be concluded that there is an increase in students' mathematical communication skills who are taught using the learning model. Station rotation type blended learning. Keywords: Mathematical Communication Skills, Blended Learning
Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat Endah Sulistiyani; Mariana Mariana; I Made Eka Santosa; Rahmani Rahmani
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i1.281

Abstract

Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita dengan mencegah penyakit seperti Hepatitis B, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Campak. Tujuan penelitian untuk Mengetahui Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan kelompok eksperimen ,pairedt-test dilakukan secara manual. Populasi adalah seluruh Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan berjumlah bayi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden. Tehnik analisa data digunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Hasil Capaian Imunisasi pada Bayi yang dilakukan dengan Metode Sweeping, semua bayi yang menjadi sasaran Imunisasi telah mendapatkan imunisasi. Disimpulkan bahwa dengan uji statistik Chi Square terdapat Evaluasi Metode Sweeping Terhadap Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kuripan Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Saran perlu adanya peningkatan capaian sasaran yang tidak mendapat imunisasi maka saran untuk UPT BLUD Puskesmas Kuripan perlu mempertahankan meningkatkan pelayanan termasuk sweeping imunisasi terhadap sasaran yang tidak datang ke posyandu untuk ditambah hari sweepingnya
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rahmani Rahmani; Abdul Halim; Zulkarnain Jalil
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.603 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi-exsperimental research). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 37 Banda Aceh tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 siswa. Sampel  dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel. Kelas V dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang dikenai model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada awal pembelajaran diberi pretest dan akhir pembelajaran diberi posttes dengan menggunakan instrumen yang sama. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes dan angket, teknik pengolahan data menggunakan statistik uji-t. Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data diperoleh bahwa data keduanya normal dan homogen. Dari hasil perhitungan untuk keterampilan proses sains diperolehthitung = 29,1274  sedangkan nilai ttabel= 1,6827 dan hasil perhitungan untuk motivasi belajar siswa diperolehthitung = 7,427 sedangkan nilai ttabel= 1,6827. Oleh karena thitung ttabel maka Ho ditolak dan terima Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya.