Land-Coal mining by PT. Kaltim Prima Coal (KPC) is open-pit mining, which can cause loss of earth's surface shape, leaving large holes, erosion, sedimentation, and decreased soil productivity. Therefore, reclamation and rehabilitation of ex-mining land is needed. In the post-mining reclamation process, special specifications are needed so the reclamation results are as expected. Erosion factors that meet the USLE equation can be processed easily using Geographic Information System. From analysis result, the erosion rate was 32.62 (tons/ha/year), the area that experienced very light erosion was 27.26 ha (35.12%), mild erosion was 27.89 ha (35.94%), moderate erosion covered an area of 20.60 ha (26.54%), heavy erosion covered an area of 1.62 ha (2.08%), and very heavy erosion covered an area of 0.21 ha (0.27%). Based on the SDR calculation, the results obtained are 1440,8 tons/year, while the actual estimate for the sediment calculation is 2223.6 tons/year. So the yield of SDR (931.3 tons/year) < actual yield (2223.6 tons/year). Because the results of SDR calculation use erosion values from USLE, which is an erosion rate estimation, while the actual sedimentation calculation is based on direct calculations and laboratory results of PT. KPC.Penambangan batubara oleh PT.Kaltim Prima Coal (KPC)Â merupakan penambangan terbuka, sehingga dapat menimbulkan hilangnya bentuk permukaan bumi, meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi, erosi, sedimentasi, maupun penurunan produktivitas tanah. Oleh karena itu diperlukan reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang. Dalam proses reklamasi pasca tambang dibutuhkan spesifikasi khusus agar hasil dari reklamasi sesuai dengan yang diharapkan. Faktor-faktor erosi yang memenuhi persamaan USLE dapat diolah dengan mudah menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis. Dari hasil perhitungan pada Pit Pinang South PT.KPC, didapatkan laju erosi 32,62 (ton/ha/tahun), daerah yang mengalami erosi sangat ringan seluas 27,26 ha (35,12%), erosi ringan seluas 27,89 ha (35,94%), erosi sedang seluas 20,60 ha (26,54%), erosi berat seluas 1,62 ha (2,08%), dan erosi sangat berat seluas 0,21 ha (0,27%). Berdasarkan perhitungan SDR, didapatkan hasil sebesar 1440,8 ton/tahun, sedangkan perkiraan besar perhitungan sedimen secara aktual didapatkan nilai sebesar 2223,6 ton/tahun. Maka didapati hasil SDR (931,3 ton/tahun) < hasil aktual (2223,6 ton/tahun). Hal tersebut dikarenakan hasil perhitungan SDR menggunakan nilai erosi yang diperoleh dari metode USLE yang merupakan pendugaan laju erosi sedangkan dalam perhitungan sedimentasi aktual berdasarkan dari perhitungan secara langsung dan hasil laboratorium PT. Kaltim Prima Coal.