Peternakan di Indonesia didominasi oleh peternakan skala kecil. Peternak ini menjalankan sistem pemeliharaannya dengan sangat sederhana terutama perhitungan kebutuhan pakan belum sesuai dengan kebutuhan ternak. Permasalahan yang lain, saat musim hujan pakan hijauan berlimpah sedangkan di musim kemarau pakan hijauan, terutama rumput, jumlahnya terbatas, sehingga dibutuhkan teknologi pengawetan pakan saat pakan melimpah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mentransfer IPTEK berupa pengolahan pakan fermentasi dengan menggunakan FJLB (fermented juice of ephypitic lactic acid bacteria) di Kelompok ternak Putra Rahayu dan Ngudi Rejeki di Kelurahan Tawang Rejo, Kecapatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Kelompok ternak di kelurahan ini beranggotakan petani-petani kecil, dimana kegiatan berternak adalah kerja sambilan dan bukan penghasilan utama. Sehingga rata-rata jumlah ternak yang dimiliki, khususnya ternak ruminansia hanya berkisar kurang dari 5 ekor. Pelatihan pembuatan silase pakan komplit ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2021. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini pemberian materi atau penyuluhan dan pelatihan. Metode pengambilan data adalah interview dan kuesioner. Tahapan pelatihan dimulai dengan pemberian materi kemudian praktik secara langsung. Mitra mencampur semua bahan konsentrat dan hijauan yang sudah dicacah kemudian dicampur dengan molases dan FJLB. Semua bahan kemudian dimasukkan ke dalam drum sampai padat dan ditutup rapat. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peternak meningkat pengetahuannya tentang cara menyusun ransum, cara membuat silase, dan tahu cara membuat FJLB sebanyak 100%. Kegiatan pengabdian ini juga menghibahkan alat berupa pencacah rumput odot dan penggiling jagung. Melalui kegiatan pengabdian ini diperoleh bahwa mitra meningkat pengetahuannya tentang fermentasi pakan silase dan cara pembuatannya. Livestock in Indonesia is dominated by small-scale livestock. This breeder runs a straightforward maintenance system and is not following good and successful farming methods. Feed technology is not yet known, especially the calculation of feed requirements of livestock. Small-scale farmers do not yet understand how to provide the daily amount of feed to their livestock. Another problem is that during the rainy season, forage feeds are abundant. In the dry season, forage feeds, especially grass, are limited, so feed preservation technology is needed in the rainy season so that it can be given during the dry season. This community service aimed to transfer science and technology to process fermented feed using FJLB (fermented juice of ephypitic lactic acid bacteria) in the Putra Rahayu and Ngudi Rejeki livestock groups in Tawang Rejo Village, Jatipurno District, Wonogiri Regency. The livestock group consists of small farmers, where livestock farming is only a side job and not the main income. So that the average number of livestock owned, especially ruminants, is only around five heads. This complete feed silage-making training was held on June 20, 2021. The methods used in this service were interviews, questionnaires and training. After training on making feed silage with FJLB, farmers increased their knowledge about how to prepare rations, how to make silage, and know how to make FJLB. Through this service, tools in the form of a mutton grass chopper and corn grinder are also provided, which are useful for farmers to feed livestock so that they are more efficient and can use the land around their homes for food source plants, namely elephant grass and corn. Through this service activity, it was found that partners increased their knowledge about fermented silage feed and how to make it.