Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA Bukhari Bukhari; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.274 KB)

Abstract

Keberhasilan kegiatan penangkapan ikan tentunya sangat dipengaruhi oleh kondisi dari Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Oleh karena itu, informasi mengenai daerah penangkapan ikan yang potensial sangat diperlukan oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan. Klorofil-a merupakan produktivitas primer di suatu perairan. Perkembangan Klorofil-a perairan dipengaruhi oleh Suhu Permukaan Laut (SPL). Tujuan penelitian ini yaitu membuat peta sebaran klorofil-a dan SPL serta menduga DPI di perairan Bangka. DPI diduga dengan menggunakan tiga indikator, yaitu konsentrasi klorofil-a, sebaran SPL dan catch per unit effort (CPUE). Distribusi klorofil-a dan SPL di perairan Bangka menggunakan data citra Aqua MODIS. Sebaran nilai rata-rata SPL tertinggi di perairan Bangka terjadi pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 31,2˚C, sedangkan nilai terendah terjadi pada musim barat yaitu 28,1˚C. Konsentrasi klorofil-a pada musim barat cenderung tinggi dengan nilai rata- rata 1,3 mg/m3, sedangkan pada musim peralihan 1 nilai konsentrasi klorofil-a lebih rendah yaitu 0,4 mg/m3. Hasil tangkapan ikan terbanyak diperoleh pada musim peralihan 1 yaitu sebesar 470.306 kg dengan nilai CPUE 1.256,44 kg/trip. Jumlah hasil tangkapan terendah pada musim barat yaitu 218.735 kg dengan nilai CPUE 551,11 kg/trip. Hasil dari pengambilan data insitu nilai klorofil-a tertinggi terjadi pada stasiun 5 sebesar 1,602 mg/m3 dan nilai klorofil-a terendah pada stasiun 2 sebesar 0,801 mg/m3, sedangkan SPL berkisar antara 29˚C - 31˚C. Hubungan antara faktor oseanografi tersebut dapat menentukan daerah potensial penangkapan ikan. Berdasarkan hasil analisa klorofil-a dan SPL, perairan Bangka layak sebagai penduga DPI tenggiri potensial. Penyebaran DPI tidak hanya di perairan yang dekat dengan fishing base (PPN Sungailiat), tetapi juga berada di perairan yang cukup jauh dari fishing base yang meliputi lokasi sekitar Karang Sembilan, Karang Tinggi, Karang Bahaya, Pulau Toti dan Pulau Tujuh
KESESUAIAN WISATA PANTAI UNTUK REKREASI DI PULAU BANGKA Ahmad Habibi; Wahyu Adi; Indra Ambalika Syari
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.894 KB)

Abstract

Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki banyak pantai sebagai destinasi wisata. Beberapa di antaranya adalah Pantai Tanjung Kelayang yang terletak di Kabupaten Bangka, Pantai Pasir Padi di Pangkal Pinang, Pantai Kebang Kemilau di Kabupaten Bangka Tengah dan Pantai Gunung Namak yang terletak di Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian wisata pantai untuk rekreasi di Pulau Bangka. Kegunaan dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi data dasar pengembangan Pulau Bangka di kemudian hari sebagai daerah wisata pantai. Parameter yang diukur adalah kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kecerahan, biota berbahaya, ketersediaan air tawar. Pengukuran parameter kesesuaian wisata pantai dilakukan pada empat pantai (Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Pasir Padi, Pantai Kebang Kemilau dan Pantai Gunung Namak), kemudian dianalisis dalam matriks kesesuaian wisata pantai. Hasil analisis kesesuaian wisata pantai untuk empat pantai termasuk kategori S1 (sesuai), dengan nilai kesesuaian wisata (IKW) yaitu 97 % untuk Pantai Tanjung Kelayang, 92 % untuk Pantai Pasir Padi dan Pantai Gunung Namak sedangkan Pantai Kebang Kemilau dengan nilai IKW 84 %. Pulau Bangka layak untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai yang sesuai dengan parameter yang telah diukur.
Keragaan Unit Penangkapan Ikan di Desa Tanjung Pura, Bangka Tengah Epanizar Epanizar; Wahyu Adi; Khoirul Muslih
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 1 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.381 KB)

Abstract

Desa Tanjung Pura merupakan salah satu desa di pesisir barat Bangka Tengah yang memiliki wilayah perairan laut dan pulau kecil. Sebagian besar masyarakat Desa Tanjung Pura berprofesi sebagai nelayan. Informasi yang akurat mengenai keragaan unit penangkapan serta teknologi perikanan tangkap yang ada dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan perikanan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi umum perikanan laut, unit penangkapan ikan, dan menganalisis usaha (Keuntungan Usaha (π), Revenue Cost Ratio (R/C), dan Payback Period (PP)) tiap unit penangkapan ikan di Desa Tanjung Pura. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu metode penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada. Unit penangkapan ikan yang dioperasikan di Desa Tanjung Pura ada 8 jenis alat tangkap yaitu jaring talang, jaring bawal, jaring selanget, jaring udang, pancing ulur, rawai, bubu, dan bagan tancap. Berdasarkan hasil analisis usaha (Keuntungan Usaha (π), Revenue Cost Ratio, dan Payback Period) dari 8 jenis alat tangkap yang dioperasikan di Desa Tanjung Pura adalah layak untuk dilanjutkan atau dikembangkan
ANALISIS KARAKTERISTIK SARANG ALAMI PENELURAN PENYU Benni Benni; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.361 KB) | DOI: 10.33019/akuatik.v11i2.237

Abstract

Penyu ataupun telur penyu merupakan satwa diburu secara liar sehingga penyu spesies yang terancam punah dan dilindungi. Penyu merupakan hewan yang dilindungi dengan katagori Appendix I CITES. Tingginya pemanfaatan penyu Sehingga harus dilakukan upaya konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik sarang alami peneluran penyu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Pulau Toti provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian menggunakan observasi secara langsung. Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari pengukuran karakteristik sarang diduga jenis penyu yang bertelur pada kelima sarang adalah jenis penyu hijau. Pulau Toti memiliki karakteristik kemiringan pantai dengan rata-rata 27.8⁰ , Suhu sarang 27-29⁰C, kelembaban sarang 12-40%, rata-rata kedalaman dan diameter sarang yakni 57 cm dan 24.9 cm, sedimen berpasir, vegetasi yang mendominasi Terminalia catappa, Pandanus tectorius, dan Hibiscus tiliaceus.
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP SARANA TRANSPORTASI PULAU KETAWAI KABUPATEN BANGKA TENGAH Melia Umayya; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.304 KB) | DOI: 10.33019/akuatik.v11i2.239

Abstract

Pulau Ketawai adalah salah satu pulau kecil yang terdapat di Desa Kurau, Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki potensi perikanan dan pariwisata yang cukup tinggi. Pengembangan pariwisata bahari suatu daerah tidak terlepas dari ketersediaan sarana transportasi untuk mencapai obyek wisata. Permasalahan yang timbul pada transportasi menuju Pulau Ketawai adalah belum ada kajian kepuasan wisatawan terhadap transportasi pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepuasan pengunjung terhadap sarana transportasi Pulau Ketawai Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Pulau Ketawai Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan variabel independen meliputi Bukti Fisik (X1), Kehandalan (X2), Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4) dan Empati (X5) dan variabel dependen yaitu Kepuasan Pengunjung (Y). Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil yang didapat pada analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan regresi tingkat kepuasan pengunjung Y’ = 16,661a + 0,591 X1+ 0,322 X2 - 0,205 X3 - 0,693 X4 - 0,072 X5. Persamaan regresi menunjukan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung sehingga perlu ditingkatkan sedangkan variabel X3, X4 dan X5 berpengaruh negatif terhadap kepuasan pengunjung sehingga perlu diturunkan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung.
KEDALAMAN SARANG SEMI ALAMI TERHADAP KEBERHASILAN PENETASAN TELUR PENYU SISIK (Eretmochelys Imbricata) DI PENANGKARAN TUKIK BABEL, SUNGAILIAT Ruspiansyah Maulana; Wahyu Adi; Khoirul Muslih
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.812 KB)

Abstract

Salah satu kegiatan konservasi pada penyu sisik (Erethmochelis imbricata) dengan melakukan proses relokasi dengan memindahkan telur dari sarang alami ke tempat penetasan semi alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan kedalaman sarang semi alami terhadap presentase penetasan telur Penyu Sisik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan dengan kedalaman sarang yang bervariasi tingkat kedalamannya. P1 (15cm), P2 (20 cm) dan P3 (25 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman sarang terhadap keberhasilan penetasan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase penetasan telur penyu sisik. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa F hitung < F table (0,05) dapat disimpulakan bahwa pengaruh kedalaman yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan penetasan. Perlakuan terbaik diperoleh pada kedalaman 20 cm, yaitu ditandai dengan keberhasilan penetasan sebesar 70%.
KAJIAN KESESUAIAN WISATA PANTAI KELURAHAN MATRAS BANGKA DITINJAU DARI ASPEK BIOGEOFISIK Sari Novita Dewi; Wahyu Adi; Indra Ambalika Syari
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 11 No 2 (2017): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.113 KB) | DOI: 10.33019/akuatik.v11i2.245

Abstract

Kabupaten Bangka sudah mulai mengembangkan sector pariwisata yakni dengan membentuk Desa wisata Kelurahan Matras salah satu kawasan wisata yang dimiliki Kabupaten Bangka. Penelitian ini untuk menganalisis kajian kesesuaian lahan wisata ditinjau dari aspek biogeofisik. Pengambilan data dilakukan pada Bulan April 2016 di pantai di Kelurahan Matras yaitu Pantai Matras, Tanjung Kelayang, Turun Aban, Parai tenggiri dan Batu Bedaun. Analisis data didasarkan pada matrik Indeks Kesesuain Wisata (IKW). Hasil penelitian nilai IKW (Indeks Kesesuaian Wisata) pada Pantai Matras yaitu 96,29%, Pantai Tanjung Kelayang ;92,593%, Pantai Turun Aban dan Pantai Parai Tenggiri ; 96,296%, Pantai Batu Bedaun ; 100%. Kajian yang dilakukan pada pantai di Kelurahan Matras menunjukkan kawasan pantai di Kelurahan Matras mendapatkan hasil untuk semua stasiun adalah sangat sesuai (S1). Analisis kesesuaian lahan wisata semua stasiun termasuk kategori sangat sesuai untuk kriteria wisata
KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG DI PERAIRAN REBO SUNGAILIAT, BANGKA Sastra Apriza; Wahyu Adi; Eva Utami
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.898 KB)

Abstract

Reef fish are organisms that live in reef area. Their life depend on coral reef condition the purpose of the research are to know diversity and abundance of reef fish, to know coral lifeform percentage, to describe the association of coral reef fish and to know chemical. The research was done in June 2015. The method used is Belt Transect. Data analysis includes diversity index, uniformity, dominance, species composition, species abundance, relative density, frequency of attendance, lifeform percentage and association of reef fish with coral reef. Diversity index of Karang Rulak is 2,329 and Karang Kering is 1,711. Uniformity index of Karang Rulak is 0,908 and Karang Kering 0,879. Dominance index of Karang Rulak 0,113 and Karang Kering is 0,209. Reef fish that found in Karang Rulak are 13 species and Karang Kering are 7 species. The highest of Reef fish abundance in Karang Rulak is Cephalopholis boenak that 55 individual/300m2 and the lowest is Acanturidae that 2 individual/300m2. The highest of Reef fish abundance in Karang Kering is Pentapodus sp that 45 individual/300m2 and the lowest is Abudefduf sexfasciatus that 4 individual/300m2. The cover lifeform percentage in Karang Rulak is 69,91% and Karang Kering is 24,57%.
POTENSI LESTARI DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN KURISI (Nemipterus sp.) YANG DIDARATKAN PADA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT Juandi Juandi; Eva Utami; Wahyu Adi
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.146 KB)

Abstract

Threadfin Bream (Nemipterus sp.) became the main commodity because has high economic value in Bangka. The purpose of the study are to analyze Maximum Sustainable Yield (MSY), to determine fishing season and to Maximum Economic Yield (MEY). This research was done from January to April 2015, in Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Data collected include fishing activity (questionnaire), income, catch and effort from 2005 to 2013. The results showed that slope (b) is still positive, it means the resources are still abundant and overfishing has not happened yet. Fishing season occurred in February (102.972%), March (126.315%), April (134.570%), Mei (119.313%), June (109.783%), July (107.789%), and October (100.518% ). Maximum Economic Yield (MEY) Estimation is 4.837.513 kg / year and Effort of Maximum Economic Yield (FMEY) is 183.038 trips / year.
PERBANDINGAN LAMA PERENDAMAN BUBU DASAR MENGGUNAKAN TUTUPAN DAUN KELAPA TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI TELUK KELABAT DESA PUSUK BANGKA BARAT Edi Setiyono; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 2 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.25 KB)

Abstract

Pusuk village located in the district of West Bangka Regency in Kelapa. Most of the village pusuk fishermen who actively conduct arrests in Gulf waters Kelabat. The use of fishing gear to catch fish traps base has long been used by the fishing village of Pusuk. The purpose of this study was to determine the number, type and weight of the fish battom trap cover use coconut leaf and determine the soaking time effective trap with coconut leaf cover against fish catches. The method used is the method of experimental fishing trials with traps soaking time difference of four days, five days and six days. The catch for the research was obtained as many as 11 species, by weight and the amount of soaking time obtained a four-day haul of 67.87 kg with tail number 1093, a five-day immersion of 65.35 kg with tail number 1024 and six-day immersion of 43.56 kg with the number 765 tail. Immersion bubu four-day gain the most catches by weight during the study, an effective option and give a significant effect on catches