Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Mutasi Gen SRY dan AZF serta Fungsi Gonad pada Penderita 46,XY Disorder of Sex Development (DSD) Meira Erawati; Tri Indah Winarni; Ahmad Zulfa Juniarto; Ardy Santosa; Sultana MH Faradz
Jurnal Ilmu Kedokteran Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Ilmu Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.535 KB) | DOI: 10.26891/JIK.v5i1.2011.49-55

Abstract

Disorder of sex development (DSD) includes congenital conditions in which development of chromosomal,gonadal or anatomy of urogenital is atypical. SRY and AZF genes have relationships with sex development andfertility in 46,XY DSD patients. Therefore, the condition of those genes and gonadal function on 46,XY DSD patientsare needed to be explored deeply. The aim of this study was to know the incident number of SRY and AZF genes andgonadal function of 46,XY DSD patients. So that it can be used as one of basic analyses of DSD and infertility statuson 46,XY DSD patients .Methods: This is an observational descriptive study with cross sectional approach. This study involved 36 patientsthat fulfilled the criteria of 46,XY DSD. The DNA of each sample was analyzed by PCR electrophoresis. The data ofhCG stimulation test were obtained from secondary data of patient’s medical record.Results: A hundred percent (100%) of 36 samples did not have deletion on their SRY gene. About 22,22% of sampleshad AZFa gene deletion especially on STS sY84. There were 19,44% samples that showed negative response to hCGstimulation test. Chi square test showed that AZFa deletion did not have relation with gonadal response positifity on46,XY DSD patients.Conclusion: Patients of 46,XY DSD need to be evaluated for their fertility especially on the sperm analysis afterreaching puberty period. It is done to patients with positive or negative gonadal responses to know whether infertilityis influenced by AZF gene or other factors.
HUBUNGAN BODY MASS INDEX DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PADA DEWASA MUDA Sylvia Teresa; Sumardi Widodo; Tri Indah Winarni
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.573 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20744

Abstract

Latar belakang : Lemak tubuh yang berlebih dapat menurunkan status kebugaran kardiorespirasi seseorang sehingga menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, diperlukan metode pengukuran lemak tubuh yang tidak invasif dan biaya relatif murah untuk mengontrol status kebugaran kardiorespirasi seseorang. VO2 maks dapat digunakan sebagai indikator status kebugaran kardiorespirasi. Multistage fitness test adalah salah satu metode untuk mengukur VO2 maks.Tujuan : Menganalisis hubungan Body Mass Index (BMI) dan persentase lemak tubuh dengan VO2 maks pada dewasa muda.Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilaksanakan di stadion Universitas Diponegoro. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Diponegoro (n=96) yang sedang mengambil mata kuliah olahraga. Subjek penelitian berusia 18-25 tahun, ras Melayu-Mongoloid, memiliki BMI dalam kategori normal, atau overweight, atau obese 1. Subjek penelitian diukur tanda vital, tinggi badan, berat badan, skinfold thickness di 7 lokasi tubuh, dan multistage fitness test. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji komparatif Kruskal-Wallis dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney, dan uji multivariat regresi linear.Hasil    : BMI dengan VO2 maks memiliki korelasi (r) -0.287 (p<0.05) sedangkan persentase lemak tubuh dengan VO2 maks memiliki koefisien korelasi -0.422 (p<0.05). Perbandingan nilai VO2 maks antara kelompok BMI normal, overweight, dan obese 1 secara keseluruhan tidak signifikan (p>0.05). Faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai VO2 maks secara signifikan (p<0.05)  diantaranya berat badan, tinggi badan, BMI dan persentase lemak tubuh.Kesimpulan    : BMI dan persentase lemak tubuh memiliki korelasi negatif dengan VO2 maks, semakin besar nilai BMI dan persentase lemak tubuh maka semakin kecil nilai VO2 maks.
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN RANGE OF MOTION SENDI PANGGUL DAN FLEKSI LUMBAL PADA DEWASA MUDA Anita Sari Budi Rahardjo; Tri Indah Winarni; Hardono Susanto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.825 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14239

Abstract

Latar belakang : Obesitas masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang mendunia yang dapat menjadi faktor risiko beberapa penyakit termasuk gangguan mobilitas. Obesitas diketahui sebagai faktor yang dapat mempengaruhi besarnya gerakan sendi. Namun, belum ada penelitian mengenai obesitas pada dewasa muda dengan range of motion (ROM) sendi panggul dan fleksi lumbal.Tujuan : Mengetahui hubungan obesitas dengan ROM sendi panggul dan fleksi lumbal pada dewasa muda dan mengetahui perbedaan ROM sendi panggul dan fleksi lumbal pada obesitas kelompok laki-laki dan perempuan.Metode : Penelitian dilakukan pada April-Mei 2016 dengan rancangan penelitian adalah cross-sectional. Subjek penelitian terdiri dari 37 laki-laki dan 23 perempuan usia 18-22 tahun dengan BMI ≥ 25 kg/m2. Data antropometri dan ROM sendi didapatkan dengan mengukur subjek secara langsung. ROM diukur menggunakan goniometer.Hasil : Didapatkan hasil korelasi negatif yang signifikan antara BMI dan fleksi panggul, adduksi panggul dan fleksi lumbal, serta korelasi positif yang signifikan BMI dengan endorotasi panggul. Hasil uji beda ROM laki-laki dan perempuan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan ROM adduksi, endorotasi, dan eksorotasi panggul (p = 0.004, p = 0.000, dan p = 0.000).Kesimpulan : Obesitas dapat menurunkan ROM fleksi panggul, adduksi panggul, dan fleksi lumbal, serta terdapat peningkatan ROM endorotasi panggul. Ada perbedaan yang signifikan pada ROM adduksi, endorotasi, dan eksorotasi panggul dengan rerata ROM yang lebih besar pada kelompok laki-laki dibanding perempuan.
PENGARUH PENGGUNAAN IRING® SMARTPHONE HOLDER TERHADAP RANGE OF MOTION METACARPOPHALANGEAL JOINT Dimas Fauzan; Tri Indah Winarni; Erie BPS Andar; Rahmi Isma Asmara Putri
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.293 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25342

Abstract

Latar belakang: Penggunaan aksesoris tambahan dipilih menjadi solusi untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan smartphone pada saat ini. Salah satunya adalah iRing yang digunakan di sela-sela jari untuk mempermudah proses menggenggam smartphone dan menaruh beban smartphone pada jari. Memberikan usaha berlebih pada gerak sendi dapat menurunkan fleksibilitas dari sendi tersebut. Tujuan: Mengetahui pengaruh penggunaan iRing® Smartphone Holder terhadap ROM sendi MCP pada gerakan fleksi, ekstensi, adduksi dan abduksi. Metode:  Penelitian ini adalah penelitian studi observasional analitik dengan pendekatan case-control yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Diponegoro. Subjek penelitian adalah 64 mahasiswi Universitas Diponegoro yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran besar sudut ROM pada sendi MCP menggunakan goniometer. Uji hipotesis menggunakan uji T tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara penggunaan iRing® Smartphone Holder dengan Range of Motion dari sendi Metacarpophaangeal pada gerakan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan iRing® Smartphone Holder dengan ROM sendi MCP.Kata kunci: ROM sendi MCP, penggunaan iRing Smartphone Holder, fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi.