Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP)

ANALISIS FRAMING BERITA KASUS KORUPSI KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI AKIL MOCHTAR DI VIVANEWS.COM DAN DETIK.COM Latif Fianto; Akhirul Aminulloh
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.886 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v3i1.66

Abstract

Abstrak: Media online merupakan media generasi ketiga setelah media cetak dan media elektronik. Ada banya kelebihan yang dimiliki oleh media online dan salah satunya adalah kecepatan. Dalam konteks pemberitaan, media online tidak jauh berbeda dengan media yang lain, yaitu juga dipengaruhi oleh ideologi, ekonomi politik media serta berbagai kepentingan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sebuah media online melakukan framing terhadap pemberitaannya, yaitu berita kasus korupsi Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar di vivanews.com dan detik.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang dilakukan vivanews.com terhadap berita kasus korupsi Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar ada kecenderungan memihak kepada kepentingan pemilik media yang memimpin partai Golkar. Sedang framing yang dilakukan detik.com masih menujukkan upaya media tersebut untuk obyektif dalam melakukan pemberitaan. Kata Kunci: Framing, Media Online, Kasus Korupsi Akil Mochtar
MEDIA ONLINE DAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN HASIL PEMILIHAN PRESIDEN 2019 Latif Fianto; Tony S Soekrani; Redi Panuju
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v11i3.2524

Abstract

The declaration of victory for the presidential and vice presidential candidates Prabowo Subianto-Sandiaga Uno before the KPU centrally counted and officially announced the vote acquisition became interesting material to be constructed into the news.. However, the result of news construction carried out by the media differ from one another. The type of research used is descriptive qualitative with a framing approach to the Robert N. Entman model. The results show that Kompas.com defines Prabowo Subianto-Sandiaga Uno's declaration of victory as a unilateral victory claim with an estimated source of trouble (causal interpretation) of the results of the BPN internal vote count and evidence of fraudulent efforts in various regions. From a moral evaluation point of view, this is an inappropriate decision. The Prabowo-Sandiaga pair need to wait for the official results from the KPU and have legally protested to the court although in the end they could not change the result of the winner of the 2019 Presidential Election. Meanwhile, Cnnindonesia.com sees (problem identification) the incident as a morality problem with an estimate of the source of the problem. (causal interpretation) which is the same as Kompas.com. From a moral evaluation point of view, the Prabowo-Sandiaga camp does not believe in the 2019 Presidential Election voting process. Therefore, the recommended solution is to wait for the KPU's official results and file a procedural lawsuit regarding evidence of fraud. The direction of framing that was built by both Kompas.com and Cnnindonesia.com both directed the event to an unwise decision.Deklarasi kemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelum KPU secara terpusat menghitung dan mengumumkan perolehan suara menjadi bahan yang menarik untuk dikonstruksi ke dalam berita. Namun demikian, hasil konstruksi berita yang dilakukan oleh media berbeda satu sama lain. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan framing model Robert N. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com mendefinisikan deklarasi kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai klaim kemenangan sepihak dengan perkiraan sumber masalah (causal interpretation) hasil penghitungan suara pihak internal BPN dan ditemukannya bukti usaha kecurangan di berbagai daerah. Dari sisi moral evaluation, hal tersebut merupakan keputusan yang kurang tepat. Pasangan Prabowo-Sandiaga perlu menunggu hasil resmi dari KPU dan telah melakukan protes secara hukum ke pengadilan meski pada akhirnya tidak bisa merubah hasil pemenang Pemilu Presiden 2019. Sementara itu, Cnnindonesia.com melihat (problem identification) peristiwa tersebut sebagai permasalah moralitas dengan perkiraan sumber masalah (causal interpretation) yang sama dengan Kompas.com. Dari sisi moral evaluation, kubu Prabowo-Sandiaga tidak percaya pada proses pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Presiden 2019. Oleh sebab itu, penyelesaian yang direkomendasikan adalah menunggu hasil resmi KPU dan melakukan gugatan prosedural terkait adanya bukti kecurangan. Arah framing yang dibangun baik Kompas.com maupun Cnnindonesia.com sama-sama mengarahkan peristiwa tersebut pada keputusan yang kurang bijakasana.
WACANA DAN CITRA POLITIK KANDIDAT PRESIDEN 2024 DI MEDIA SOSIAL Akhirul Aminulloh; Latif Fianto
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v12i3.2837

Abstract

The 2024 presidential election is still one year away. However, the clamor about who the presidential candidate or candidate is is already busy on social media. Social media has become a venue for discourse battles between presidential candidates in influencing public opinion. This study aims to analyze the political discourse and image of the 2024 presidential candidates on social media. This research uses the critical discourse analysis method from Faiclough. This method is used to reveal the ideology and power relations behind a discourse on social media. This research was conducted on the social media Twitter with a focus on the issue of Indonesia's cancellation as host of the U20 World Cup by FIFA and its impact on the political image of the 2024 presidential candidates. Data was taken with the help of NodeXL software to describe conversations about the issue that is the focus of this research. Data collection was carried out using documentation techniques in the form of tweets on the Twitter platform during the period 21-28 March 2023 and literature study. The results of this research show that the issue of the Israeli National Team's arrival in Indonesia for the U20 World Cup has become a battle for political discourse on social media influencing public opinion. This discourse became very political when it gave rise to debate which ended in support and rejection of the arrival of the Israeli National Team. This happens because support or rejection of this issue can be linked to the popularity and electability of political figures who will run as presidential candidates in the political contestation approaching 2024. However, the discourse of rejection of the arrival of the Israeli National Team has influenced the electability of the three presidential candidatesPemilihan presiden tahun 2024 masih satu tahun lagi. Namun, riuh gemuruh siapa calon atau kandidat presidennya sudah ramai di media sosial. Media social menjadi ajang pertarungan wacana antar kandidat presiden dalam mempengaruhi opini public. Studi ini bertujuan untuk menganalisis wacana dan citra politik kandidat presiden 2024 di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode critical discourse analysis dari Faiclough. Metode ini digunakan untuk mengungkap ideologi dan relasi kuasa dibalik sebuah wacana di media social. Penelitian ini dilakukan pada media social Twitter dengan fokus pada isu pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20 oleh FIFA dan pengaruhnya terhadap citra politik kandidat presiden 2024. Data diambil dengan bantuan software NodeXL untuk menggambarkan percakapan tentang isu yang menjadi focus dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi berupa twit di platform Twitter selama periode 21-28 Maret 2023 dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isu kedatangan Timnas Israel di Indonesia dalam rangka Piala Dunia U20 telah menjadi pertarungan wacana politik di media sosial memengaruhi opini publik. Wacana ini menjadi sangat politik ketika menimbulkan perdebatan yang berujung pada dukungan dan penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel. Hal ini terjadi karena dukungan maupun penolakan isu ini bisa dikaitkan dengan popularitas dan elektabilitas tokoh politik yang akan maju menjadi calon presiden dalam kontestasi politik menjelang 2024. Walau bagaimana pun, wacana penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel telah memengaruhi elektabilitas ketiga calon presiden tersebut