Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran aktivitas dan stabilitas antioksidan ekstrak beras hitam (Oryza sativa L.) kultivar Enrekang Sulawesi Selatan Tan, Pricilia; Mayulu, Nelly; Kawengian, Shirley
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10863

Abstract

Abstract: Rice is the main type of food that is very essential to the people of Asia, especially in Indonesia. Color pigments, which are located on the outer layer of black rice paddy, have been reported to contain a mixture of anthocyanin compounds. Anthocyanin compounds act as antioxidants and free radical catchers, which serve to prevent some degenerative diseases. Black rice contains a nutritional value that is superior to other types of rice. It includes high content of protein, vitamins and minerals although there are distinct varieties depending on the location of production. This research has intended to determine the description of the activity and stability of the antioxidant from black rice extract (Oryza sativa L.) cultivars in Enrekang, South Sulawesi at 100 degrees Celsius heating with the periods of 0, 10, 20 and 30 minutes, and the antioxidant activity has been tested using DPPH and FRAP methods. Based on the results of the research using DPPH method, it was discovered that the activity of radical scavengers increased by the effect of the temperature from extracts of the black rice cultivar in Enrekang heated for 0, 10, 20, and 30 minutes at a temperature of 100 ° C and the antioxidant activity of the extracts of the black rice was relatively stable against heating that was tested using FRAP.Keywords: black rice, antioxidants, DPPH, FRAPAbstrak: Beras merupakan jenis pangan utama yang penting bagi masyarakat di Asia, terutama di Indonesia. Pigmen warna yang terletak pada lapisan luar padi dari beras hitam telah dilaporkan mengandung campuran senyawa antosianin, senyawa antosianin berfungsi sebagai antioksidan dan penangkap radikal bebas, sehingga berperan untuk mencegah terjadinya beberapa penyakit degeneratif. Beras hitam memiliki kandungan nilai gizi yang lebih unggul dari beras jenis lainya. Seperti kandungan protein yang tinggi, vitamin dan mineral. Meskipun terdapat perbedaan varietas tergantung pada lokasi produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas dan stabilitas antioksidan dari ekstrak beras hitam (Oryza sativa L.) kultivar Enrekang, Sulawesi Selatan pada pemanasan 100oc dengan lama pemanasan 0, 10, 20, dan 30 menit dan diuji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan FRAP. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode DPPH, didapatkan bahwa aktivitas penangkal radikal bebas meningkat dengan efek pemanasan pada ekstrak beras hitam (Oryza sativa L.) kultivar Enrekang Sulawesi Selatan dengan pemanasan 0, 10, 20, dan 30 menit pada suhu 100oC. Dan aktivitas antioksidan pada ekstrak beras hitam relative stabil terhadap pemanasan yang diuji menggunakan metode FRAP.Kata kunci: beras hitam, antioksidan, DPPH, FRAP
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI PADA ANAK UMUR 1- 3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN L OLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW INDUK Masela, Hesty R.; Kawengian, Shirley; Mayulu, Nelly
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.9626

Abstract

Abstract: Infectious diseases are still major problems in many developing countries, including Indonesia. The effectiveness of exclusive breastfeeding is manifested in the reduction of specific disease incidences in infants who receive breast milk compared to formula -fed infants. This study used correlation method with a cross sectional design. Respondents were 90 women who had toddlers (aged less than 3 years) with histories of infectious disesases from September 2014 until Desember 2014. Data were obtained by using questionnaires. The results showed that there were as many as 23 toddlers (26%) with exclusive breastfeeding. History of infectious disease was found in 26 toddlers (28.9%). Regarding the relationship of exclusive breastfeeding with a history of infectious disease (α = 0.05) was found (p) = 0.001 and x2 = 11.883. There was a relationship between breastfeeding with a history of infectious disease in children aged less than 1-3 years in the Mopusi village, Lolayan Bolaang Mongondow Induk.Keywords: exclusive breastfeeding , history of infectious diseases , toddlers .Abstrak: Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama di banyak Negara berkembang, terutama Indonesia. Efektivitas ASI dalam mengendalikan infeksi dapat dibuktikan dengan berkurangnya kejadian beberapa penyakit spesifik pada bayi yang mendapat ASI di banding bayi yang mendapat susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan riwayat penyakit infeksi pada batita di desa Mopusi kecamatan Lolayan kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan potong lintang. Responden ialah ibu yang memiliki batita dengan riwayat penyakit infeksi sebanyak 90 orang di desa Mopusi pada bulan September 2014-Desember 2014. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian memperlihatkan sebanyak 23 batita (26%) mendapatkan ASI ekslusif. Riwayat penyakit infeksi ditemukan pada 26 batita (28,9%). Mengenai hubungan pemberian ASI ekslusif dengan riwayat penyakit infeksi (α = 0,05) didapatkan p = 0,001 dan x2 = 11,883. Simpulan: Terdapat hubungan antara pemberian ASI dan riwayat penyakit infeksi pada anak umur 1-3 tahun di desa Mopusi kecamatan Lolayan kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: ASI ekslusif, riwayat penyakit infeksi, batita
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putri, Maya S.; Kapantow, Nova; Kawengian, Shirley
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8461

Abstract

Abstract: Infection is commonly found in toddlers. One of the causes of infection is the poor nutritional status. This study aimed to determine the relationship between histories of infectious diseases and the toddlers' nutritional status in the Mopusi village Lolayan, Bolaang Mongondow. This study used a cross sectional approach. Respondents were 90 women who had toddlers (aged less than 3 years) with histories of infectious diseases from September 2014 until December 2014. Data were analyzed by using SPSS. There were 26 toddlers (28.9%) that had histories of infectious diseases. The results of nutritional status were as follows: according to the BMI/A the most (68.9%) were normal and the lowest (5.6%) was very thin; BW/A the most (73.3%) had good nutrition and the lowest nutrition one child (1.1 %); H/A the most (45.6%) were normal and the lowest height 3 children (3.3%); W/H the most were normal (78.9%) and the lowest very thin 1 child (1.1% ). The correlations of nutritional status and infectious diseases (α = 0.05) were as follows: BMI/A showed correlation coefficient (r) 0.046 and p = 0668; W/A showed (r) -0118 and p = 0268; H/A showed (r) 0.59 and p = 0.580; W/H showed (r) 0.095 and p = 0.372. Conclusion: There was no correlation between nutritional status (according to BMI/A, W/A, H/A, and W/H) and histories of infectious diseases among children aged less than 3 years in the Mopusi village, Lolayan, Bolaang Mongondow.Keywords: nutritional status, history of infectious diseasesAbstrak: Infeksi merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak batita; salah satu penyebabnya ialah status gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan potong lintang. Responden ialah ibu yang memliki batita dengan riwayat penyakit infeksi sebanyak 90 orang di Desa Mopusi pada bulan September 2014-Desember 2014. Data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil penelitian memperlihatkan riwayat penyakit infeksi ditemukan pada 26 batita (28,9%). Status gizi menurut IMT/U terbanyak normal 62 anak (68,9%) dan terendah sangat kurus 5 anak (5,6%); BB/U terbanyak gizi baik 66 anak (73,3%) dan terendah gizi lebih 1 anak (1,1%); TB/U terbanyak normal 41 anak (45,6%) dan terendah tinggi 3 anak (3,3%); BB/TB terbanyak normal 71 anak (78,9%) terendah sangat kurus 1 anak (1,1%). Mengenai hubungan status gizi dengan penyakit infeksi (α = 0,05) didapatkan: untuk status gizi IMT/U (r) 0,046 dan p = 0,668; status gizi BB/U (r) -0,118 dan p = 0,268; status gizi (TB/U) (r) 0,59 dan p = 0,580; dan status gizi (BB/TB) (r) 0,095 dan p = 0,372. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U, BB/U, TB/U, dan BB/TB) dengan penyakit infeksi pada anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Loloyan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: status gizi, riwayat penyakit infeksi, batita
Gambaran pola konsumsi makanan pada ibu hamil di kota Manado Narasiang, Bezaliel R.; Mayulu, Nelly; Kawengian, Shirley
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14625

Abstract

Abstract: Pregnancy is a critical time or a golden period of the brief human growth and development time, a part of the Window of Opportunity, which affects the maternal and fetal health. Throughout the first phase of pregnancy, pregnant women need more food intake, accurate eating pattern, and also a balanced macronutrient intake. An adequate intake of food is very important to support the physical health and development of fetal mental health also decrease the risk of pregnancy complications. This study was aimed to obtain the description of food consumption pattern in pregnant women in Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design using Food Frequency Questionnaire (FFQ) to obtain data of pregnant women in 5 public health centers in Manado from September to October 2016. Based on the FFQ data given by 181 respondents, the consumption of pregnant women in Manado was as follows: carbohydrate 159.97g/day, protein 79.15g/day, and fat 124.74g/ day. The most common foods consumed by the pregnant women were rice (carbohydrate), saltwater fish (protein), and coconut oil (fat). Meanwhile, chicken was rarely consumed (81.22%) and eel was never consumed (100%). Conclusion: Pregnant women in Manado had a food pattern that was lack in carbohydrate and high in fat according to pregnant women Recommended Dietary Allowances (RDA) in Indonesia.Keywords: pregnant women, food pattern, food frequency questionnaire Abstrak: Kehamilan merupakan masa kritis atau masa emas tumbuh kembang manusia yang singkat, bagian dari Window of Opportunity, yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Sepanjang tahap awal kehamilan, ibu hamil membutuhkan konsumsi makanan yang lebih dari semula, pola makanan yang tepat, juga asupan makronutrien yang seimbang. Pola asupan makanan yang adekuat sangat penting untuk menunjang kesehatan fisik, perkembangan mental janin, dan menurunkan komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum pola konsumsi makanan pada ibu hamil di Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) pada ibu hamil di 5 puskesmas di Kota Manado selama bulan September-Oktober 2016. Berdasarkan perolehan data FFQ dari 181 responden, didapatkan bahwa konsumsi karbohidrat ibu hamil di Kota Manado sebanyak 159,97gr/hari, protein sebanyak 79,15gr/hari, dan lemak sebanyak 124,74gr/hari. Makanan tersering dan terbanyak yang dikonsumsi ialah beras (karbohidrat), ikan air laut (protein), dan minyak kelapa (lemak). Ayam merupakan makanan yang jarang dikonsumsi (81,22%) dan belut merupakan makanan yang tidak pernah dikonsumsi ibu hamil (100%). Simpulan: Ibu hamil di Kota Manado memiliki pola makan yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak berdasarkan AKG ibu hamil di Indonesia. Kata kunci: ibu hamil, pola makan, food frequency questionnaire
HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA KELAS 4 DAN KELAS 5 SDN 1 TOUNELET DAN SD KATOLIK St. MONICA KECAMATAN LANGOWAN BARAT Mamuaja, Vivilianti Amelia; Kawengian, Shirley; Sondakh, Ricky
JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK Vol 4, No 32 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak sekolah merupakan aset negara yang sangat penting sebagai sumberdaya manusia dan bagi keberhasilan pembangunan bangsa (Moehji, 2003). Ada tiga hal yangmempengaruhi kualitas SDM yaitu kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Kesejahteraandapat diraih apabila seseorang memiliki atau dapat mengakses pekerjaan, pendapatan, pangan,pendidikan, tempat tinggal, kesehatan dan lain-lain (Khomsan, 2012). Gizi merupakan salahsatu input penting untuk menentukan kualitas sumberdaya manusia. Zat gizi dibutuhkan tubuhdalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan, perkembangan dan kebugaran tubuh. Untukmeningkatkan kualitas hidup yang baik diperlukan lima kelompok zat gizi yaitu karbohidrat,protein, lemak, mineral dan vitamin (Proverawati dan Asfuah, 2009).Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah study analitik dengan menggunkan pendekatancrossectional study atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini sebanayak 114 siswa dansampel penelitian sebanyak 70 siswa. Pengambilan data sosial ekonomi dengan menggunakankuesioner dan untuk asupan energi di peroleh dengan menggunakan FFQ dan Food Recall dariresponden dengan wawancara.Hasiil penelitian : Untuk melihat adanya hubungan antar variabel digunakan analisis bivariatdengan menggunakan uji Chi Kuadrat dengan tingkat kemaknaan 95%. Hubungan antarapendidikan ibu dengan asupan energi diperoleh p = 0,866. Hubungan antara pendapatankeluarga dengan asupan energi diperoleh p = 0,429. Hubungan antara pekerjaan ibu denganasupan energi diperoleh p = 0,971.Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan asupan energi. Tidak adahubungan antara pendapatan keluarga dengan asupan energi. Tidak ada hubungan antarapekerjaan ibu dengan asupan energi.Kata Kunci :Status Sosial Ekonomi dan Asupan Energi
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 1 TOUNELET DAN SD KATOLIK SANTA MONICA KECAMATAN LANGOWAN BARAT Sigala, Marselius; Kawengian, Shirley; Malonda, Nancy S. H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan membawa dampak negatif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kurang gizi pada masa fase cepat tumbuh otak dapat bersifat irreversible (tidak dapat pulih) dimana kecerdasan anak yang mengalami kurang gizi tidak bisa lagi berkembang secara optimal. Hal ini akan mengakibatkan kemampuan geometrik anak akan rendah dan anak tidak bisa berkonsentrasi secara maksimal.Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet SD Katolik St. Monica dengan jumlah total populasi 109 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 70 siswa. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengukuran tinggi badan dan berat badan siswa dan data sekunder yang terdiri dari data identitas siswa yang diperoleh dari data registrasi yang ada di sekolah dan data prestasi belajar siswa yang didapat dari nilai rata-rata hasil evaluasi akhir semester genap.Hasil uji Fisher Exact menunjukan tidak ada hubungan antara Status Gizi BB/U dengan prestasi belajar dengan nilai  p = (0,157 ) > α (0,05). Pada Status Gizi TB/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,052 ) > α (0,05). Status Gizi BB/TB dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (1,00) > α (0.05). Status Gizi IMT/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,299) >  α (0.05).  Kata Kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar ABSTRACTThe undernutrition status of school children will have a negative impact on improving the quality of human resources. Undernutrition during the rapid phase of brain growth may be irreversible (can not be recovered) where the intelligence of children who are malnourished can no longer develop optimally. This will result in geometric ability of children will be low and the child can not concentrate to the maximum.To determine whether there is a relationship between nutritional status and student achievement grades 4 and 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat.This study is observational analytic study with cross sectional study. The population in this study were students SDN 1 Tounelet and SD Katolik Santa Monica with total population 109 students. The sample in this study is the entire population who meet the inclusion and exclusion criteria numbering 70 students. Data research using primary data and secondary data. The primary data of the measurement of height and weight of students and secondary data consisted of student identity data obtained from registration data that is in school and student achievement data is obtained from the average value of the results of the final evaluation of the semester.The Fisher Exact Test results showed no relationship between nutritional status Weight for Age and academic achievement with a value of p = (0,157)> α (0.05). In the Nutritional Status of Height for Age with student achievement there was no correlation with the value of p = (0.052)> α (0.05). Nutritional Status Weight for Height with student achievement there was no correlation with the value of p = (1.00)> α (0.05). Nutritional Status BMI for Age and student achievement there was no correlation with a value of p = (0.299) > α (0.05).Keywords: Nutritional Status, Study Achievement
HUBUNGAN ANTARA USIA PERTAMA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI 6-12 BULAN DI PUSKESMAS TUMINTING Estrelita, Tudus Gabriella; Kawengian, Shirley; Kapantow, Nova
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh dan kembang bayi sangat berperan penting terhadap makanan, karena bayi pada masa itu sedang dalam masa tumbuh sehingga segala kebutuhan bayi berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Hal ini sejalan dengan anjuran WHO/UNICEF mengungkapkan antara lain pemberian makanan pendamping ASI yang tepat diberikan sejak bayi berusia 6-24 bulan . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adakah hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi 6-12 bulan di Puskesmas Tuminting. Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan jenis desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 bayi yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Tuminting dan sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan kuesioner tentang usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dan Status Gizi. Analisa data yang digunakan yaitu Uji Sperman dengan n α = 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik yang diperoleh terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/U dan PB/U dengan nilai p value secara berurut (0,043) dan (0,041). Dan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/PB dengan nilai p value (0,656).Kata Kunci : Usia Pertama,MP-ASI,Status GiziABSTRACTGrowing and developing baby plays an important role to the food, because the baby at that time is in the growing so that all the needs of the baby is different from the needs of adults. This is in line with the recommendations of WHO/UNICEF reveals, among other , the perovision of apporiate breastfeeding food given since aged 6-24 months. The purpose of this sudy is to analyze whether there is a relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of infants 6-12 months in Tuminting Public Health Center. This type of research is an analytic survey with cross sectional design type. Data from 82 babies in the work area of Tuminting Public Health Center were taken by using purposive sampling technique with questionnaire about first age of complementary feeding of mother’s milk (MP-ASI) and nutritional status based on the result of statistical test (sperman test), obtained there is relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/U and PB/U (0,043 and 0,041). But there is no relationship between of the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/PB (0,656).Keyword : Age of First,MP-ASI, Nutritional Status.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP DI WILAYAH MALALAYANG I KOTA MANADO Winerungan, Richard; Punuh, Maureen I.; Kawengian, Shirley
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Data hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukan status gizi di Sulawesi Utara, sangat pendek 1,4%, pendek 31,8% sangat kurus 0,0%, kurus 3,6%, normal 94,3%, dan gemuk 2,1%. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari-Maret tahun 2016 pada pelajar di SMP Spektrum Malalayang Kota Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Malalayang Kota Manado. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 94 pelajar. Analisa data menggunakan korelasi spearman. Data yang dikumpulkan menggunakkan metode wawancara, kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, dan Berat Badan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan energi yang cukup sebanyak 57 pelajar (60,6%) dan sebanyak 79 pelajar (84%) memiliki status gizi normal. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman nilai koefisien korelasi sebesar r=-0,388 dan taraf signifikan atau nilai p sebesar 0,000 (p <0,05). Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar di SMP Spektrum Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Manado. Kata Kunci: Pelajar, Asupan Energi, Status Gizi ABSTRACTFood intake exceeds body requirements will cause overweight. In contrast, food intake was less than required will cause the body to become susceptible to disease. Riskesdas year results 2010 data shows the nutritional status in North Sulawesi 1.4% short, 31.8% very short, 0.0% very skinny, 3.6% skinny, 94.3% normal and 2.1% fat. This research use analytic observational method with cross sectional approach conducted in January-March the year 2016 at students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. The number of population in this research totalled 94 students. Data analysis using the spearman correlation. Data collected by questionnaire method interview, use their food recall 2x24 hours and measurements of Anthropometry (height and weight). The results of this study showed that intake of sufficient energy amounted to 57 students (60.6%) and as much as 79 students (84%) had normal nutritional status. Based on statistical analysis using the spearman correlation coefficient test correlation of r =-0.388 and significant extent or value of 0.000 p (p < 0.05).There is a significant correlation between the energy intake and the nutritional status of students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. Keywords: Learner, Energy Intake, Nutritional Status.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Panese, Janitha M.; Kawengian, Shirley; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk balita yang diindikasi oleh berat badan dan tinggi badan balita. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian ASI Eksklusif, gambaran Status Gizi Balita dan gambaran pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi. Dilakukan dengan Cross Sectional Study dengan sampel sebanyak 81 Balita dengan usia 24 sampai 59 bulan. Alat ukur yang digunakan seperti Kuesioner, Timbangan, dan microtoise. Balita yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 54.3%. Dari penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi BB/U dengan p = 0.725, TB/U dengan p= 0.657 BB/TB dengan p = 0.239. sehingga kesimpulan yang ditarik disini tidak ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi (BB/U,TB/U,BB/TB). Kata Kunci: ASI Eksklusif, Status Gizi, Balita. ABSTRACTNutritional status is a measure of success in fulfilling nutrition for toddlers as indicated by the weight and height of a toddler. Nutritional status is also defined as health status which is produced by a balance between nutrient needs and inputs. This study aims to determine the description of exclusive breastfeeding, description of Toddler Nutrition Status and description of exclusive breastfeeding with Nutritional Status There are also other factors that affect nutritional status in infants, namely infectious diseases and also the economic status of the family. Conducted by Cross Sectional Study with a sample of 81 toddlers with ages 24 to 59 months. Measuring instruments used such as questionnaires, scales, and microtoise. Toddlers who received exclusive breastfeeding were 54.3%. From this study there was no relationship between exclusive breastfeeding and Status for BB/U p = 0.725, TB / U p = 2.989, BB/TB p = 0.239. so the conclusions drawn here have no relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status (BB/U,TB/U,BB/TB). Keywords: Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status, Children.
Aktivitas Fisik dan Status Gizi Mahasiswa Saat Pandemi COVID-19 Supit, Enrico D.; Mayulu, Nelly; Bolang, Alexander S. L.; Kawengian, Shirley
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 2 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.2.2021.31763

Abstract

Abstract: The imposition of social restrictions during the Covid-19 pandemic resulted in limitations in carrying out physical activities. Physical activity is a determining factor for a person's nutritional status by affecting body mass index (BMI). The purpose of this study was to determine the relationship between the metabolic equivalent (MET) and the body mass index (BMI) of Class 2017 Students for the Medical Education Study Program of the Faculty of Medicine Unsrat during the Covid-19 Pandemic and the relationship between physical activity and nutritional status based on Class 2017 Student Education Study Program Doctor of the Faculty of Medicine Unsrat during the Covid-19 Pandemic. The study used an analytical method with a cross-sectional approach to students of class 2017 of the medical education program at the Faculty of Medicine Unsrat during the Covid-19 pandemic with a total sample of 105 people. Data analysis and hypothesis testing were carried out using SPSS. Result. The significance value between metabolic equivalent (MET) and body mass index (BMI) was (p) 0.035 and the significance value between physical activity and nutritional status was (p) 0.069. In conclusion, Statistically, it was found that there was a significant relationship between metabolic equivalent (MET) and body mass index (BMI) (p) 0.035 <0.05 and there was no significant relationship between physical activity and nutritional status (p) 0.069> 0.05.Keywords: physical activity, nutritional status.  Abstrak: Pemberlakuan pembatasan sosial selama pandemi Covid-19 menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas-aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan suatu faktor penentu status gizi seseorang dengan mempengaruhi indeks massa tubuh (IMT). Tujuan penelitian ini adalah, Mengetahui hubungan antara metabolic equivalent (MET) dengan indeks massa tubuh (IMT) Mahasiswa Angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unsrat saat Pandemi Covid-19 dan hubungan antara aktivitas fisik dan status gizi berdasarkan Mahasiswa Angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unsrat saat Pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional pada mahasiswa angkatan 2017 program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Unsrat saat pandemi Covid-19 dengan total sampel 105 orang. Analisis data dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS. Hasil. Didapatkan nilai signifikansi antara metabolic equivalent (MET) dan indeks massa tubuh (IMT) sebesar (p) 0.035 dan diapatkan nilai signifikansi antara aktivitas fisik dan status gizi sebsesar (p) 0.069. Sebagai simpulan, secara satatistik didapatkan ada hubungan signifikan antara metabolic equivalent (MET) dan indeks massa tubuh (IMT) (p) 0.035 < 0.05 dan tidak ditemukan hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan status gizi (p) 0.069 > 0.05.Kata Kunci: aktvitas fisik, status gizi.