Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : KESMAS

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 1 TOUNELET DAN SD KATOLIK SANTA MONICA KECAMATAN LANGOWAN BARAT Sigala, Marselius; Kawengian, Shirley; Malonda, Nancy S. H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan membawa dampak negatif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kurang gizi pada masa fase cepat tumbuh otak dapat bersifat irreversible (tidak dapat pulih) dimana kecerdasan anak yang mengalami kurang gizi tidak bisa lagi berkembang secara optimal. Hal ini akan mengakibatkan kemampuan geometrik anak akan rendah dan anak tidak bisa berkonsentrasi secara maksimal.Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet SD Katolik St. Monica dengan jumlah total populasi 109 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 70 siswa. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengukuran tinggi badan dan berat badan siswa dan data sekunder yang terdiri dari data identitas siswa yang diperoleh dari data registrasi yang ada di sekolah dan data prestasi belajar siswa yang didapat dari nilai rata-rata hasil evaluasi akhir semester genap.Hasil uji Fisher Exact menunjukan tidak ada hubungan antara Status Gizi BB/U dengan prestasi belajar dengan nilai  p = (0,157 ) > α (0,05). Pada Status Gizi TB/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,052 ) > α (0,05). Status Gizi BB/TB dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (1,00) > α (0.05). Status Gizi IMT/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,299) >  α (0.05).  Kata Kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar ABSTRACTThe undernutrition status of school children will have a negative impact on improving the quality of human resources. Undernutrition during the rapid phase of brain growth may be irreversible (can not be recovered) where the intelligence of children who are malnourished can no longer develop optimally. This will result in geometric ability of children will be low and the child can not concentrate to the maximum.To determine whether there is a relationship between nutritional status and student achievement grades 4 and 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat.This study is observational analytic study with cross sectional study. The population in this study were students SDN 1 Tounelet and SD Katolik Santa Monica with total population 109 students. The sample in this study is the entire population who meet the inclusion and exclusion criteria numbering 70 students. Data research using primary data and secondary data. The primary data of the measurement of height and weight of students and secondary data consisted of student identity data obtained from registration data that is in school and student achievement data is obtained from the average value of the results of the final evaluation of the semester.The Fisher Exact Test results showed no relationship between nutritional status Weight for Age and academic achievement with a value of p = (0,157)> α (0.05). In the Nutritional Status of Height for Age with student achievement there was no correlation with the value of p = (0.052)> α (0.05). Nutritional Status Weight for Height with student achievement there was no correlation with the value of p = (1.00)> α (0.05). Nutritional Status BMI for Age and student achievement there was no correlation with a value of p = (0.299) > α (0.05).Keywords: Nutritional Status, Study Achievement
HUBUNGAN ANTARA USIA PERTAMA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI 6-12 BULAN DI PUSKESMAS TUMINTING Estrelita, Tudus Gabriella; Kawengian, Shirley; Kapantow, Nova
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh dan kembang bayi sangat berperan penting terhadap makanan, karena bayi pada masa itu sedang dalam masa tumbuh sehingga segala kebutuhan bayi berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Hal ini sejalan dengan anjuran WHO/UNICEF mengungkapkan antara lain pemberian makanan pendamping ASI yang tepat diberikan sejak bayi berusia 6-24 bulan . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adakah hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi bayi 6-12 bulan di Puskesmas Tuminting. Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan jenis desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini berjumlah 82 bayi yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Tuminting dan sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan kuesioner tentang usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dan Status Gizi. Analisa data yang digunakan yaitu Uji Sperman dengan n α = 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik yang diperoleh terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/U dan PB/U dengan nilai p value secara berurut (0,043) dan (0,041). Dan tidak terdapat hubungan antara usia pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan status gizi BB/PB dengan nilai p value (0,656).Kata Kunci : Usia Pertama,MP-ASI,Status GiziABSTRACTGrowing and developing baby plays an important role to the food, because the baby at that time is in the growing so that all the needs of the baby is different from the needs of adults. This is in line with the recommendations of WHO/UNICEF reveals, among other , the perovision of apporiate breastfeeding food given since aged 6-24 months. The purpose of this sudy is to analyze whether there is a relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of infants 6-12 months in Tuminting Public Health Center. This type of research is an analytic survey with cross sectional design type. Data from 82 babies in the work area of Tuminting Public Health Center were taken by using purposive sampling technique with questionnaire about first age of complementary feeding of mother’s milk (MP-ASI) and nutritional status based on the result of statistical test (sperman test), obtained there is relationship between the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/U and PB/U (0,043 and 0,041). But there is no relationship between of the first age of complementary feeding of breast milk (MP-ASI) with nutritional status of BB/PB (0,656).Keyword : Age of First,MP-ASI, Nutritional Status.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP DI WILAYAH MALALAYANG I KOTA MANADO Winerungan, Richard; Punuh, Maureen I.; Kawengian, Shirley
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Data hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukan status gizi di Sulawesi Utara, sangat pendek 1,4%, pendek 31,8% sangat kurus 0,0%, kurus 3,6%, normal 94,3%, dan gemuk 2,1%. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari-Maret tahun 2016 pada pelajar di SMP Spektrum Malalayang Kota Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Malalayang Kota Manado. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 94 pelajar. Analisa data menggunakan korelasi spearman. Data yang dikumpulkan menggunakkan metode wawancara, kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, dan Berat Badan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan energi yang cukup sebanyak 57 pelajar (60,6%) dan sebanyak 79 pelajar (84%) memiliki status gizi normal. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman nilai koefisien korelasi sebesar r=-0,388 dan taraf signifikan atau nilai p sebesar 0,000 (p <0,05). Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar di SMP Spektrum Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Manado. Kata Kunci: Pelajar, Asupan Energi, Status Gizi ABSTRACTFood intake exceeds body requirements will cause overweight. In contrast, food intake was less than required will cause the body to become susceptible to disease. Riskesdas year results 2010 data shows the nutritional status in North Sulawesi 1.4% short, 31.8% very short, 0.0% very skinny, 3.6% skinny, 94.3% normal and 2.1% fat. This research use analytic observational method with cross sectional approach conducted in January-March the year 2016 at students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. The number of population in this research totalled 94 students. Data analysis using the spearman correlation. Data collected by questionnaire method interview, use their food recall 2x24 hours and measurements of Anthropometry (height and weight). The results of this study showed that intake of sufficient energy amounted to 57 students (60.6%) and as much as 79 students (84%) had normal nutritional status. Based on statistical analysis using the spearman correlation coefficient test correlation of r =-0.388 and significant extent or value of 0.000 p (p < 0.05).There is a significant correlation between the energy intake and the nutritional status of students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. Keywords: Learner, Energy Intake, Nutritional Status.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Panese, Janitha M.; Kawengian, Shirley; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk balita yang diindikasi oleh berat badan dan tinggi badan balita. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian ASI Eksklusif, gambaran Status Gizi Balita dan gambaran pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi. Dilakukan dengan Cross Sectional Study dengan sampel sebanyak 81 Balita dengan usia 24 sampai 59 bulan. Alat ukur yang digunakan seperti Kuesioner, Timbangan, dan microtoise. Balita yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 54.3%. Dari penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi BB/U dengan p = 0.725, TB/U dengan p= 0.657 BB/TB dengan p = 0.239. sehingga kesimpulan yang ditarik disini tidak ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi (BB/U,TB/U,BB/TB). Kata Kunci: ASI Eksklusif, Status Gizi, Balita. ABSTRACTNutritional status is a measure of success in fulfilling nutrition for toddlers as indicated by the weight and height of a toddler. Nutritional status is also defined as health status which is produced by a balance between nutrient needs and inputs. This study aims to determine the description of exclusive breastfeeding, description of Toddler Nutrition Status and description of exclusive breastfeeding with Nutritional Status There are also other factors that affect nutritional status in infants, namely infectious diseases and also the economic status of the family. Conducted by Cross Sectional Study with a sample of 81 toddlers with ages 24 to 59 months. Measuring instruments used such as questionnaires, scales, and microtoise. Toddlers who received exclusive breastfeeding were 54.3%. From this study there was no relationship between exclusive breastfeeding and Status for BB/U p = 0.725, TB / U p = 2.989, BB/TB p = 0.239. so the conclusions drawn here have no relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status (BB/U,TB/U,BB/TB). Keywords: Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status, Children.