p-Index From 2019 - 2024
3.876
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KESMAS JIKMU
Maureen I. Punuh, Maureen I.
Unknown Affiliation

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Asupan Makronutrien, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Kadar Kolesterol Pria Obes Dewasa Di Kota Manad Punuh, Maureen I.; Kapantow, Nova H.; Mande, Lucia C.
JIKMU Vol 4, No 3 (2014): Volume 4 Nomor 3
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan kondisi yang pada umumnya terjadi di berbagai Negara berkembang. Adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan/konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak, dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara asupan makronutrien, rasio lingkar pinggangpanggul, dan kadar kolesterol pria obes dewasa di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Manado. Data dianalisis dengan menggunakan uji rank spearman. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat dan protein) dengan rasio lingkar pinggang-panggul (p=0,320 dan p= 0,701). Terdapat hubungan antara asupan lemak dengan rasio lingkar pinggang-panggul (p=0,036 dengan nilai korelasi -0,385). Tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dengan kadar kolestrol HDL (p=0,863., p=1,000., p=0,769). Terdapat hubungan antara asupan makronutrien khususnya protein dengan kadar kolesterol LDL (p= 0,017, r= -0,433) dan Tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat dan lemak) dengan kadar kolesterol LDL (p=0,214, p=0,268). Tidak terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar kolesterol HDL maupun LDL pada pria obes dewasa di Kota Manado (p=0,317 dan p=0,720).  Kata kunci: Asupan Makronutrien, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul, Kadar Kolesterol, Obesitas.   Abstract Obesity is a condition that generally occurs in developing countries. The change of lifestyle which leads to westernization and sedentary has resulted in a change of diet / consumption of the society refers to a diet high in calories, high in fat, and cholesterol, especially supplies by fast food that impact in increases the risk of obesity. The aim of this study was to analyze the relationship between macronutrient intake, waisthip ratio, and cholesterol levels of obese adult men in Manado city. This study is an observational analytic using cross-sectional study design. This research was conducted in the city of Manado. The data was analyzed using Spearman rank test. From this study it can be concluded that there is no relationship between the intake of macronutrients (carbohydrates and proteins) with the ratio of waist-to-hip circumference (p=0,320 and p= 0,701). There is a relationship between fat intakes with waist-to-hip circumference ratio (p=0,036 with coefficient correlations value as 0,385). There was no relationship between the intake of macronutrients (carbohydrates, protein and fat) with HDL cholesterol levels (p=0,863., p=1,000., p=0,769). There is a relationship between macronutrient intakes, especially proteins with high levels of LDL cholesterol (p= 0,017, r= -0,433) and is an association between the intake of macronutrients (carbohydrates and fats) and LDL cholesterol levels (p=0,214, p=0,268). There was no relationship between JIKMU, Vol. 4, No. 3, Juli 2014   286    waist-to-hip circumference ratio with HDL and LDL cholesterol levels in obese adult men in the city of Manado (p=0,317 ,p=0,720).  Keywords:  Macronutrient Intake, Waist Hip Ratio, Cholesterol Levels, Obesity
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG KABUPATEN MINAHASA Sahalessy, Christina C.; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia Kekurangan gizi pada mula kehidupn akan berdampak serius terhdap kualitas sumber daya mnusia di masa depan. Faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu Air Susu Ibu (ASI). Ibu yang mempunyai keadaan gizi yang baik dan memberikan ASI eksklusif pada anak maka akan memberikan gizi yang adekuat pada bayi untuk tumbuh dengan laju yang sesuai. Data Kementrian Kesehatan RI tahun 2018, menunjukan bayi di indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 37,3%. Data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang sebesar 17,7%, yaitu 13.8% gizi kurang dan 3,9% gizi buruk, balita pendek sebesar 19,3%. Tujuan penlitian ini agar mengtahui hubngan antara pemberian ASI yang diberikan secara  ekslusif dengan sttus gizi anak usia 12-24 buln di Wlayah Kerja Puskesmas Pineleng Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei-September tahun 2019. Populasi penlitian ini adalah anak yang usia 12-24 buln dan jumlah sampel yaitu 87 anak. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher’s exact. Hasil penelitian didapatkan yaitu pemberian ASI eksklusif sebanyak 52,9%. Sttus gizi indikator BB/U sbanyak 95,4% yang termasuk dalam kategori bersttus gizi baik, sttus gizi indikator PB/U sebanyak 90,8% yang termasuk dalam kategori berstatus gizi normal, sttus gizi indiktor BB/PB sebanyk 96,6% yang termask dalam kategori bersttus gizi normal. Kesimpulan penlitian ini yakni tidak adan hubungn antara pemberian  ASI eksklusif dengn sttus gizi anak indeks PB/U (p=0,247), dan BB/PB (p=0,101). Terdapt hubngan yang signifikan antra pemberian ASI ekslusif dengan sttus gizi berdasrkan indeks BB/U (p=0,045). Kata Kunci : Asi Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTMalnutrition in early life will be a serious impact to the quality of human resources in the future. Factors that influence nutritional status is breastfeeding. Mothers who have good nutrition and provide exclusive breastfeeding to children will be able to provide adequate nutrition to their growth at the appropriate pace. The Indonesian Ministry of Health data in 2018 shows that babies in Indonesia who get exclusive breastfeeding are 37.3%. Riskesdas data in 2018 shows the prevalence of malnutrition and less-nutrition of 17.7%, namely 13.8% of malnutrition and 3.9% of less-nutrition, stunded by 19.3%. The purpose of this study is to know the relationship between exclusive breastfeeding and children nutritional status in the range of ages: 12-24 months at Pineleng Community Health Center Minahasa Regency.The research method  that used in this study was an analytic study with a cross sectional study design conducted in May-September 2019. The population of this research is the children in the range of ages 12-24 months and the number of samples are 87 children. Data analysis using fisher's exact statistical test. The results of the study found that exclusive breastfeeding was 52.9%. The nutritional status of weight-for-age indicators was 95.4% which is included in the category of good nutritional status, nutritional status of height-for-age indicator was 90.8% which is included in the category of normal nutritional status, nutritional status of weight-for-height indicators was 96.6% which is included normal nutritional status.  The conclusion of this study is there was no relationshp between exclusive breastfeeding with the nutrtional sttus of children based on the height-for-age index (p = 0.247), and the nutritional sttus of childrn based on the weight-for-height index (p = 0.101). There was a significant relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status based on the weight-for-age index (p = 0.045). Key Words : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN DALAM PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI DESA LEMOH UNER KECAMATAN TOMBARIRI TIMUR Oroh, Cendy A.A.; Kandou, Grace D.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kekurangan yodium dapat mengakibatkan berbagai gangguan yang dikenal sebagai GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Data dari Puskesmas Lolah 2013-2015 wilayah kerja Lemoh Uner, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar 7  orang terkena gondok, 1  orang anak yang retadasi mental di Lemoh ,  1  lahir cacat (bibir sumbing),1 lahir prematur dan meninggal,   ,1 Ibu yang meninggal karena Eklamsi. Salah satu penanggulangan GAKY,  yaitu  pemberian  garam  beryodium.  Mengetahui hubungan  antara  pengetahuan dan  sikap  masyarakat dengan penggunaan garam beryodium diDesa Lemoh Uner Kecamatan Tombariri Timur. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah 178 KK dengan sampel 65 Ibu Rumah Tangga. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan cairan iodine test. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square pengetahuan dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium (p  =  0,01), sikap dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium (p = 0,020. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam penggunaan garam beryodium di Desa Lemoh Uner Kecamatan Tombariri Timur.   Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Garam Beryodium     ABSTRACT   Iodine deficiency can lead to many variety of disorders known as IDD (Iodine Deficiency Disorders). Data from 2013-2015 Lolah’s Puskesmas(clinic) Lemoh Uner’s working area, stating that there are currently about 7 people affected by goiter, 1 child mental retadation in Lemoh, 1 birth defects (cleft lip), 1 was born prematurely and died, one mother died of eclampsia. One of IDD prevention, namely the provision of iodized salt. Knowing the relation between knowledge and attitudes in the use  of iodized salt in Lemoh Uner village District of East Tombariri. This research is descriptive analytic approach is cross sectional. The study population was 178 households with  sample of 65 Housewife. Sampling technique using Sampling Purposive. The instrument used   questionnaire and liquid of iodine test. Based on the results of statistical analysis using Chi Square test, knowledge with action in the use of iodized salt (p = 0.01), attitude with actions in the use of iodized salt (p = 0.020). There is a relation between knowledge and attitudes with actions in the use of iodized salt in the Village Uner Lemoh District of East Tombariri.   Keywords: Knowledge, Attitude, Action, and iodized salt
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN TOMBATU UATARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Rumende, Mada; Kapantow, Nova H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi seseorang dapat diketahui dari keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi anak diukur menurut 3 indeks yaitu BB/U, TB/U dan BB/TB. Faktor sosial ekonomi seperti Pendidikan yang rendah, tidak memiliki pekerjaan, serta pendapatan yang rendah mempengaruhi status gizi seseorang. Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi dapat menjadi masalah bagi status gizi seseorang baik dari segi produktifitas maupun masalah kurang gizi kronis dan gizi buruk. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tombatu Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan dengan jumlah 293 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, jumlah sampel yang diambil adalah 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ayah yang berpendidikan rendah sebanyak 40%, ibu dengan pendidikan rendah sebanyak 17%, ayah yang tidak bekerja 2%, ibu yang tidak bekerja 61%, keluarga dengan pendapatan rendah sebanyak 79%. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh pendidikan ayah (BB/U p = 0,373, TB/U p = 0,058, BB/TB p = 0,618), pendidikan ibu (BB/U p = 0,000, TB/U p = 0,070, BB/TB p = 0,381), pekerjaan ayah (BB/U p = 0,015, TB/U p = 1,000, BB/TB p = 0,725) pekerjaan ibu (BB/U p = 0,807, TB/U p = 0,687, BB/TB p = 0,121) serta pendapatan keluarga (BB/U p = 0,668, TB/U p = 0,656, BB/TB p = 0,088). Kesimpulan dari penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi (BB/U), (TB/U) dan (BB/TB). Terdapat hubungan antara pendidikan ibu berdasarkan indikator (BB/U). Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi indikator (TB/U) dan (BB/TB). Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu dengan status gizi (BB/U), (TB/U), dan (BB/TB). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi (BB/U), (TB/U) dan (BB/TB).Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Status GiziABSTRACT Nutritional status is a condition caused by the stability between nutrient intake from food and the necessity of nutrients needed for the metabolism of body. Children nutritional status is measured according to 3 indices which are Weight for Age, Height for Age and Weight for Height. Socioeconomic factors such as low education, lack of work, and low income affect a person's nutritional status. Unmet nutritional needs can be a problem for one's nutritional status both in terms of productivity and the problem of chronic malnutrition and malnutrition. The general objective of this study is whether there is any relationship between socioeconomic status with nutritional status in children aged 24-59 months in North Tombatu District, Southeast Minahasa District. The design used in this research is analytic observational with cross sectional study approach. The population in this study are children aged 24-59 months with a total of 293 children. Sampling technique uses purposive sampling, with the result 100 samples taken. The results showed that the prevalence of fathers with low education was 40%, mothers with low education were 17%, fathers who did not work 2%, mothers who did not work 61%, families with low income as much as 79%. Based on the results of Chi Square statistical tests obtained father education (Weight for Age p = 0.373, Height for Age p = 0.058, Weight for Height p = 0.618), maternal education (Weight for Age p = 0.000, Height for Age p = 0.070, Weight for Height p = 0,381), father employment (Weight for Age p = 0,015, Height for Age p = 1,000, Weight for Height p = 0,725) mother employment (Weight for Age p = 0,807, Height for Age p = 0,687, Weight for Height p = 0.121) and family income (Weight for Age p = 0.668, Height for Age p = 0.656, Weight for Height p = 0.088). Conclusion there is a relationship between maternal education (Weight for Age with the nutritional status of children, and there is no relationship between father education, maternal education (Height for Age, Weight for Height), father employment, mother employment with the nutritional status of children.Keywords : Status Sosioeconomic, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO) KOTA BITUNG Kaunang, Delalia Christy; Suoth, Lery F.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan merupakan suatu mekanisme pelindungam tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakkan ebih lanjutn sehinggan tejadinya pemulihan setelah istirahat. Kelalehan biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang diebabkan oleh karena monoton, insentisitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan kerja, sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. Penelitian ini tujuanya utuk mengetahui ada atau tidanya hubungan antara beban kerja fisik dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dilaksanakan di PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung pada bulan September-Desmber 2019. Sampel penelitian ini yaitu seluruh populasi pekerja bagian produksi di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota Bitung jumlahnya 42 orang. Variabel yang diteliti adalah beban kerja fisik, status gizi dan kelelahan kerja. Uji hubungan menggunakan uji statistik Chisquare dengan tingkat kemaknaan α(0,05). Hasil penelitian didapatkan beban kerja fisik terbanyak adalah beban kerja fisik sedang yaitu sebanyak 26 orang (63,4%), Status gizi terbanyak adalah status gizi tidak normal sebanyak 23 orang (56,1%), dan Kelelahan kerja terbanyak adalah kelelahan kerja sedang sebanyak 28 orang (68,3%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value=0,005 yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai α(0,05) maka terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja, dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja yaitu dengan nilai p value=1,000 yang berarti nilai p lebih besar dari nilai α (0,05). Terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja. Dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja. Kata Kunci : Beban Kerja Fisik, Status Gizi, Kelelahan Kerja  ABSTRACTFatigue is a body's protective mechanism so that the body is protected from further damage resulting in recovery after rest. Fatigue is usually marked by a reduced willingness to work due to monotony, intensity and length of physical work, environmental conditions, mental causes, health status and nutritional conditions. This study aims to determine the relationship between physical workload and nutritional status with work fatigue in production workers at PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung. Research methods using this type of observational analytic study using an approach cross sectional. Held at PT. Industri Kapal Indonesia (PERSERO) Kota Bitung September-Desember 2019. The sample in this study is the total population of production section workers at PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota Bitung with a total of 42 people. The variables studied were physical workload, nutritional status and work fatigue. The relationship test uses the Chi-square statistical test with the significance level α (0.05). The results showed that the highest physical workload was moderate physical workload, namely 26 people (63.4%), the most nutritional status was abnormal nutritional status of 23 people (56.1%), and the most work fatigue was moderate work fatigue 28 people (68.3%). Statistical test results show the value of p value = 0.005 which means the value of p is smaller than the value of α (0.05), there is a relationship between physical workload with work fatigue, and there is no relationship between nutritional status with work fatigue that is with a value of p value = 1,000 which means the value of p is greater than the value of α (0.05). There is a relationship between physical workload and work fatigue. And there is no relationship between nutritional status and job exhaustion. Keywords: Physical Workload, Nutrition Status, Work Fatigue
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Lamia, Filia; Punuh, Maureen I.; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi adalah keadaan kesehatan seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh. Pengetahuan tentang kebutuhan makanan sangat penting untuk mendukung tercapainya kesehatan dan status gizi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak usia 24-59 bulan di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian menggunakan studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 24-59 bulan. Sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 63 anak. Penelitian di mulai pada bulan Juni - Agustus 2019. Status gizi berdasarkan indeks (BB/U) terdapat gizi kurang 6,3% dan gizi baik 93,7%. Indeks (TB/U) terdapat status gizi pendek 12,7% dan gizi normal 87,3%. Indeks (BB/TB) terdapat status gizi kurus 12,7%, gemuk 3,2% dan normal 84,1%. Pengetahuan ibu yang paling banyak berada pada tingkat pengetahuan baik yaitu 93,6%. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel menggunakan fisher exact test dan spearman rank. Hasil penelitian berdasarkan fisher exact test tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak (BB/U) nilai p = 0,236, terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak (TB/U) nilai p = 0,005 dan berdasarkan uji spearman rank tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak (BB/TB) nilai p = 0,379. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak (BB/U dan BB/TB) dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi (TB/U). Saran kepada orangtua yang mempunyai balita untuk menghadiri kegiatan posyandu dengan rutin agar bisa memperoleh informasi yang penting terkait gizi anak, ibu juga bisa mencari dan mengetahui informasi mengenai gizi khususnya untuk anak melalui artikel atau buku tentang gizi.  Kata Kunci: Pengetahuan Gizi Ibu dan Status Gizi ABSTRACTNutritional status is a person's health condition that can be seen from the food consumed and the use of nutrients in the body. Knowledge about food needs is very important to support the achievement of good health and nutritional status. This study aims to determine the relationship of maternal nutrition knowledge with the nutritional status of children aged 24-59 months in Kima Bajo Village, Wori District, North Minahasa Regency. The study design uses a cross-sectional study. The population in this study were all children aged 24-59 months. The sample in this study was the overall population of 63 children. The study began in June - August 2019. The nutritional status based on the index (BB / U) contained malnutrition 6.3% and good nutrition 93.7%. Index (TB / U) contained 12.7% short nutrition status and 87.3% normal nutrition. Index (BB / TB) contained 12.7% underweight nutritional status, 3.2% fat and 84.1% normal. The most knowledge of mothers is at the level of good knowledge that is 93.6%. Statistical tests are used to analyze the relationship between variables using the fisher exact test and the Spearman rank. The results of the study based on the fisher exact test there is no relationship between maternal nutritional knowledge with child nutritional status (BB / U) p value = 0.236, there is a relationship between maternal nutritional knowledge and child nutritional status (TB / U) p value = 0.005 and based on the spearman test rank there is no relationship between maternal nutritional knowledge with child nutritional status (BW / TB) value of p = 0.379. The conclusion from this study that there is no relationship between maternal nutritional knowledge with child nutritional status (BB / U and BB / TB) and there is a relationship between maternal nutritional knowledge and nutritional status (TB / U). Suggestions for parents who have toddlers to attend posyandu activities routinely in order to obtain important information related to children's nutrition, mothers can also find and find out information about nutrition especially for children through articles or books on nutrition. Keywords: Mother's Nutritional Knowledge and Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Simangunsong, Nella P; Punuh, Maureen I.; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan seseorang yang berhubungan dengan makanan dan kesehatan merupakan pengetahuan gizi. Permasalahan balita pada umumnya adalah masalah kesulitan makan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi yang harus dipenuhi pada masa pertumbuhan balita (Sibagariang, dkk, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional survey analitik dengan yang dilaksanakan di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara, pada bulan Juni-September tahun 2018 dengan teknik purposive sampling pengambilan sampel non probability sampling (non random). Sampel merupakan anak usia 24-59 bulan sebanyak 75 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pengukuran berat badan, tinggi badan dan metode kuesioner. Hasil penelitian memperlihatkan pengetahuan gizi ibu sudah baik sebanyak 77,3% dan kurang baik sebanyak 22,7%. Hasil uji statistik Fisher Exact Test diperoleh nilai p=1,000 antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi (BB/U), p=0,458 dengan status gizi(TB/U) dan hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p=0,415 untuk status gizi (BB/TB). Dari hasil uji ini memperlihatkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak usia 24-59 bulan berdasarkan indeks antropometri BB/U,TB/U dan BB/TB di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara, maka perlu di pertahankan dengan rutin melakukan pengukuran dan mengikuti kegiatan Posyandu untuk mendapatkan informasi dari penyuluhan maupun media lainnya.Kata kunci: Pengetahuan Gizi Ibu, Status GiziABSTRACTA person's knowledge related to food and health is nutritional knowledge. The problem of toddlers in general is the problem of eating difficulties including the lack of knowledge of mothers about nutrition that must be met during the growth of toddlers (Sibagariang, et al, 2010). The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between maternal nutritional knowledge with nutritional status in children aged 24-59 months in Tombatu District, Southeast Minahasa District. The research used Cross Sectional analytic survey approach which was held in Tombatu District, Southeast Minahasa District, in June-September 2018 with purposive sampling technique, non probability sampling (non random) sampling. Samples were children aged 24-59 months as many as 75 children. Data collection was conducted using measurements of body weight, height and questionnaire method. The results showed that maternal nutrition knowledge was good as much as 77.3% and less than 22.7%. Fisher Exact Test statistic test results obtained p = 1,000 between maternal nutritional knowledge with nutritional status (Weight / Age), p = 0.458 with nutritional status (Height / Age). And Chi Square statistical test results obtained p = 0.415 for nutritional status (Weight / Height). From the results of this test shows there is no relationship between knowledge of maternal nutrition with nutritional status of children aged 24-59 months based on anthropometric index Weight / Age, Height / Age and Body Weight / Height in Tombatu District, Southeast Minahasa District, it needs to be maintained by Maternal & Child Health Centre activities to get information from counseling and other media.Keywords: Maternal Nutrition Knowledge, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA AMONGENA KECAMATAN LANGOWAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA Haryanti, Clarista M.; Kapantow, Nova H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat ditingkatkan melalui program 1000 hari pertama kehidupan (HPK), karena kualitas manusia ditentukan sejak awal janin bertumbuh di dalam tubuh seorang ibu. Di Indonesia, meskipun sejumlah besar perempuan (96%) menyusui anak mereka dalam kehidupan mereka, hanya 42% dari bayi yang berusia dibawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan di Desa Amongena Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan April-Juni tahun 2017 di Desa Amongena Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 6-24 bulan dan jumlah sampel yaitu 100 anak. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan fisher exact. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi (p>0,05) berdasarkan indeks BB/U (p=0,182), dan status gizi bayi berdasarkan indeks BB/PB (p=0,387). Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi berdasarkan indeks PB/U (p=0,48).Kata Kunci : ASI Eksklusif, Status GiziABSTRACT Increasing the quality of human resources (HR) can be improved through the program the first 1000 days of life (HPK), because the quality of human is determined from the beginning of the fetus to grow in the body of a mother. In Indonesia, although large numbers of women (96%) breast-feed their children in their lives, only 42% of infants aged under 6 months who get exclusive breastfeeding. Therefore, the purpose of this research is to know the correlation between exclusive breastfeeding with nutritional status of infants aged 6-24 months in Amongena Village of East Langowan Minahasa’s Regency. This research will be using the analytical observational research with the cross sectional approach that will be done in April to June 2017 in Amongena Village of East Langowan Minahasa’s regency. The population of this research is infants aged 6 to 24 and the number of sample is 100 babies. The data analysis will be using statistical test of chi-square and fisher exact. The test result shows that there is no associated between the exclusive breastfeeding and the nutritional status of infans (p>0,005) according to the BB/U index (p=0,182) and the nutritional status of the babies according to the BB/PB index (p=0,387). However, there is a associated between the exclusive breastfeeding and the nutritional status according to the PB/U index (p=0,48). Therefore, mothers need to give more attention on the importance of exclusive breastfeeding.Keywords: Exclusive breastfeeding, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Yocom, Jonna F.; Punuh, Maureen I.; Malonda, Nancy S. H.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutrisi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk menjalankan fungsi tubuh. Dari kebutuhan nutrisi dan asupan nutrisi dapat menghasilkan status gizi. Diperluksn asupan gizi yang tepat untuk mendapatkan status gizi yang baik sehingga dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu 9 bulan dalam kandungan ibu sampai dengan bayi berumur 2 tahun. Setelah lahir ASI menjadi makanan terbaik untuk bayi. Usia 24-59 bulan merupakan periode setelah 1000 HPK yang merupakan periode emas pertumbuhan yang dapat mempengaruhi keehatan anak pada usia selanjutnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pemberian ASI dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sampel yaitu anak usia 24-59 bulan dengan kategori inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling mengundi sampel sehingga didapati 88 sampel. Hasil penelitian, 38,7% stunting, 20,5 gizi kurang dan 6,8 wasting. Berdasarkan hasil uji chi square didapati bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dengan nilai p= 0,455, serta hubungan riwayat pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks TB/U dan BB/U dengan nilai p=0,362 dan p=0,455. Terdapat hubungan anatar riwayat pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks BB/TB dengan nilai p=0,004. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dan TB/U, tetapi terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks BB/TB pada anak usia 24-59 bulan di kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara.Kata Kunci: ASI, Status Gizi, BalitaABSTRACTNutrition is a basic needs to run the function body. From the needs of nutrition and nutritional intake, can result in nutritional status. Proper nutritional intake is needed to get a good nutritional status so that it can achieve optimal growth and development. 1000 first day of life (HPK) is 9 months in the womb of mother up untill 2nd year old baby. After birth, BREAST MILK is the best food for babies. 24-59 months of age is the period after which the 1000 HPK as the golden period of growth that will have an impact for children's health in the future.The purpose of this research is to find out whether there was a connection between breast feeding with nutritional status in children aged 24-59 months in Southeast Minahasa Regency Ratahan Subdistrict. This research is a observational analytic study with cross sectional approach. The sample populations, namely children aged 24-59 months with category inclusion and exclusion. Sampling which is done with simple random sampling sample raffle be found 88 samples. Research results, 38.7% stunting, 20.5% underweight ,and 6.8% wasting. The chi square test results found that there was no connection between the history of breast feeding with nutritional status based on BB/U index with a value of p = 0.455, as well as breast feeding history relationship with nutritional status based on index TB/U and BB/U obtained pvalue = 0,362 and pvalue = 0,455. There is a relationship between history of breast feeding with nutritional status based on the index BB/TB obtained pvalue = 0,004. The conclusions of this research there is no connection between breast feeding with nutritional status based on BB/U index and TB/U, but there is a connection between history of breast feeding with nutritional status based on the index BB/TB of children aged 24-59 months in Southeast Minahasa Regency Ratahan subdistrict.Keywords: Breastfeeding,Nutritional Status, Children
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Ratu, Veronika N.; Malonda, Nancy S. H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi masyarakat akan menjadi baik jika ada perilaku gizi yang baik pula dilakukan pada setiap tahap kehidupan termasuk pada balita. Anak-anak yang memperoleh asupan zat gizi yang cukup akan lebih optimal perkembangan pada tubuhnya. Anak-anak akan lebih cepat mencapai taraf kematangan dibandingkan dengan yang tidak mendapat asupan zat gizi yang baik. Pola asuh merupakan interaksi antara orang tua dan anak yang terdiri dari praktik merawat dan praktik memberikan makanan pada anak. Status juga erat kaitannya dengan praktik pemberian makanan khususnya pada saat balita berumur dua tahun pertama kehidupan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 24-59 bulan di Kecamatan Pusomaen dengan jumlah 100 balita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Fisher’s Exact Test diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara praktik perawatan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U, dengan nilai p=1,000 ,TB/U dengan nilai p= 1,000 dan BB/TB dengan nilai p=1,000. Tidak terdapat hubungan antara praktik pemberian makan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dengan nilai p=0,461, TB/U dengan nilai p=1,000, BB/TB dengan nilai p=0,620. Kesimpulan tidak terdapat hubungan hubungan antara praktik perawatan dengan status gizi berdasarkan indeks (BB/U,TB/U, BB/TB),). Tidak terdapat hubungan hubungan antara praktek pemberian makan dengan status gizi berdasarkan indeks (BB/U, TB/U, BB/TB).Kata Kunci : Pola Asuh, Status GiziABSTRACTNutritional status of the community will be good if there is good nutrition done at every stage of life including toddlers. Children who consumes adequate intake of nutrients will gain more optimal development in the body. Children will quickly reach the level of maturity than those who do not get a good intake of nutrients. Parenting is the interaction between parents and children consisting of caring practices and the practice of giving food to children. Status also relates to practices with special foods on toddlers in the first two years of life. The purpose of this study is to determine whether there is a relationship between the pattern of care with nutritional status on the working day 24-59 months in the working area Puskesmas Pusomaen South Minahasa Regency. The research design used was observational analytic with cross sectional study design. The population in this study were children aged 24-59 months in Pusomaen District with the number of 100 infants that fulfill inclusion and exclusion criteria. Sample in this research taken with purposive sampling method. Result of research based on Fisher's Exact Test obtained result that there is no relation between practice treatment with nutritional status based on index W/A, with value p = 1,000, H/A with value p = 1,000 and W/H with value p = 1,000. There is no correlation between eating practice with nutritional status based on index of W/A with value p = 0,461, H/A with value p = 1,000, W/H with value p = 0,620. Conclusion is There’s no relationship between work with nutritional status based on index (W/A, H/ A, W/H).Keywords : Parenting Pattern, Nutritional Status