Claim Missing Document
Check
Articles

Asupan Makronutrien, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Kadar Kolesterol Pria Obes Dewasa Di Kota Manad Punuh, Maureen I.; Kapantow, Nova H.; Mande, Lucia C.
JIKMU Vol 4, No 3 (2014): Volume 4 Nomor 3
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan kondisi yang pada umumnya terjadi di berbagai Negara berkembang. Adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan/konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak, dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara asupan makronutrien, rasio lingkar pinggangpanggul, dan kadar kolesterol pria obes dewasa di Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Manado. Data dianalisis dengan menggunakan uji rank spearman. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat dan protein) dengan rasio lingkar pinggang-panggul (p=0,320 dan p= 0,701). Terdapat hubungan antara asupan lemak dengan rasio lingkar pinggang-panggul (p=0,036 dengan nilai korelasi -0,385). Tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dengan kadar kolestrol HDL (p=0,863., p=1,000., p=0,769). Terdapat hubungan antara asupan makronutrien khususnya protein dengan kadar kolesterol LDL (p= 0,017, r= -0,433) dan Tidak terdapat hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat dan lemak) dengan kadar kolesterol LDL (p=0,214, p=0,268). Tidak terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar kolesterol HDL maupun LDL pada pria obes dewasa di Kota Manado (p=0,317 dan p=0,720).  Kata kunci: Asupan Makronutrien, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul, Kadar Kolesterol, Obesitas.   Abstract Obesity is a condition that generally occurs in developing countries. The change of lifestyle which leads to westernization and sedentary has resulted in a change of diet / consumption of the society refers to a diet high in calories, high in fat, and cholesterol, especially supplies by fast food that impact in increases the risk of obesity. The aim of this study was to analyze the relationship between macronutrient intake, waisthip ratio, and cholesterol levels of obese adult men in Manado city. This study is an observational analytic using cross-sectional study design. This research was conducted in the city of Manado. The data was analyzed using Spearman rank test. From this study it can be concluded that there is no relationship between the intake of macronutrients (carbohydrates and proteins) with the ratio of waist-to-hip circumference (p=0,320 and p= 0,701). There is a relationship between fat intakes with waist-to-hip circumference ratio (p=0,036 with coefficient correlations value as 0,385). There was no relationship between the intake of macronutrients (carbohydrates, protein and fat) with HDL cholesterol levels (p=0,863., p=1,000., p=0,769). There is a relationship between macronutrient intakes, especially proteins with high levels of LDL cholesterol (p= 0,017, r= -0,433) and is an association between the intake of macronutrients (carbohydrates and fats) and LDL cholesterol levels (p=0,214, p=0,268). There was no relationship between JIKMU, Vol. 4, No. 3, Juli 2014   286    waist-to-hip circumference ratio with HDL and LDL cholesterol levels in obese adult men in the city of Manado (p=0,317 ,p=0,720).  Keywords:  Macronutrient Intake, Waist Hip Ratio, Cholesterol Levels, Obesity
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK BERAS HITAM DAN EKSTRAK BERAS MERAH TERHADAP PERUBAHAN PROFIL LIPID TIKUS WISTAR (Rattus novergicus) Herlambang, Hendra A.; Kapantow, Nova H.; Kawengian, Shirley E.S.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Pascasarjana Unsrat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian ekstrak beras hitam dan ekstrak beras merah terhadap profil lipid tikus wistar (Rattus novergicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pre-post test. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Federer dan diperoleh jumlah sampel minimal 4 ekor per kelompok percobaan dan ditambahkan 2 ekor reserve sehingga total berjumlah 6 ekor untuk setiap kelompok percobaan. Kelompok perlakuan terdiri atas 4 kelompok yakni kelompok pemberian ekstrak beras hitam 1 kali per hari (A) dan 3 kali per hari (B) kemudian kelompok pemberian ekstrak beras merah 1 kali per hari (C) dan 3 kali per hari (D). Kelompok kontrol terdiri atas kelompok placebo (E) dan kelompok standar (F) yang diberikan Lovastatin. Pengumpulan data profil lipid baseline, awal dan akhir (P1, P2, P3) dilakukan dengan cara mengambil darah dari 1 ekor tikus pada setiap kelompok secara acak. Hasil pengukuran profil lipid yang diperoleh akan diuji dengan pre post test pada setiap kelompok sedangkan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok diuji dengan analisis ragam (anova) dengan disertai uji lanjutan (post hoc). Kesimpulan penelitian ini bahwa pemberian ekstrak beras hitam ataupun ekstrak beras merah berpengaruh terhadap profil lipid dimana pemberian ekstrak beras hitam menurunkan kadar Total Kolesterol, Trigliserida dan LDL serta meningkatkan kadar HDL tikus wistar (Rattus novergicus) sedangkan pemberian ekstrak beras merah menurunkan kadar Total Kolesterol, Trigliserida, dan LDL tikus wistar (Rattus novergicus). Pemberian Lovastatin menurunkan kadar LDL tikus wistar (Rattus novergicus). Efektivitas pengaruh pemberian ekstrak beras hitam tidak berbeda dengan pengaruh pemberian ekstrak beras merah dalam menurunkan kadar total kolesterol dan trigliserida (Rattus novergicus). Kata kunci: beras hitam, beras merah, efektivitas, profil lipid
Effectivity Comparison of Black Rice Extract and Red Rice Extract Induced on Lipid Profile Changes in Wistar rats (Rattus novergicus Herlambang, Hendra A.; Kapantow, Nova H.; Kawengian, Shirley E. S.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Pascasarjana Unsrat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this studies to compare the effectiveness of black rice extract and red rice extract on lipid profile in Wistar rats (Rattus novergicus). This study used a randomized experimental design with pre-post test. The total samples rats were 6 for each experimental group. The treatment group consisted of 4 groups : black rice extract group once a day induced (A) and 3 times a day induced (B) and then red rice extract once a day induced (C) and 3 times a day induced (D). The control group consisted of placebo group (E) and the standard group (F) which was given with Lovastatin. Baseline, Pre and Post data gathering (P1, P2, P3) using random phlebotomy from one rat in each group. Lipid profile measurement results obtained will be analyzed with pre post test in each group and to analyze the differences between groups were tested by using analysis of variance (ANOVA), accompanied by advanced test (post hoc).This research has conclusion that black rice extract or red rice extract effects on lipid profile in which black rice extract has reduced levels of total cholesterol, triglycerides, and LDL and increased HDL levels in Wistar rats (Rattus novergicus) while the extract of red rice reducing levels of total cholesterol, triglycerides, and LDL in Wistar rats (Rattus novergicus). Lovastatin induces lowering LDL levels in Wistar rats (Rattus novergicus). The effectiveness of black rice extract effect is not unlike red rice extract effect in reducing total cholesterol and triglycerides in Wistar rats (Rattus novergicus). Keywords : black rice, effectivity, red rice, lipid profile
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA 2014 Sahalessy, Risa K. F.; Kapantow, Nova H.; Mayulu, Nelly
eBiomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.3.2015.9362

Abstract

Abstract: Nutritional transition is very important to reduce infectious disease prevalence and under nourishment. Whenever we have a balance food intake, our nutrition status will be good. This study aimed to obtain the relation between the energy intake and the nutrition status based on the anthropometric indices: W/A, H/A, W/H, and IMT/A. This was an analytical study with a cross sectional design, using the purposive sampling method. Total samples were 90 children aged under 3 years. Data were collected by using interview about food recall, body weight, and height. The results showed that 62 children (68.9%) had normal nutritional status by using index IMT/A; good nutrition with W/A in 66 children (73.3%); H/A normal in 41 children (45.6%); and W/H normal in 71 children (78.9%). The Spearman’s rank test showed a coefficient value (r) equal to -0,245 and p 0.02 < 𝛼 = 0.05. Conclusion: In most of the children aged under 3 years there was a significant relationship between energy intake and nutrition status (W/A).Keywords: energy intake, nutrition statusAbstrak: Transisi gizi sangat penting untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan W/Akekurangan gizi. Status gizi dikatakan baik apabila asupan makanan seimbang. Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit, sebaliknya, asupan makanan yang kurang dapat menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks antropometri BB/U, TB/U, BB/TB, dan IMT/U. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 batita yang memenuhi kriteria sampel. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner food recall, timbangan berat badan, dan alat ukur tinggi badan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62 batita (68,9%) memiliki status gizi IMT/U nomal; 66 batita (73,3%) BB/U gizi baik; 41 batita (45,6%) TB/U normal; dan 71 batita (78,9%) BB/TB normal. Uji satistik Spearman’s rank mendapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,245 dan nilai p 0,02 <α=0,05. Simpulan: Pada sebagian besar batita umur 1-3 tahun terdapat hubungan bermakna antara asupan energi dan status gizi (BB/U).Kata kunci: asupan energi, status gizi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 1- 3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA M, Murty Ekawaty; Kawengian, Shirley E. S.; Kapantow, Nova H.
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8548

Abstract

Abstract: This study aimed to determine the relationship between mothers' knowledge about nutrition and nutritional status of children aged 1-3 years in the Mopusi village, Lolayan Bolang Mongondow Induk. This was an analytical study with a cross sectional design. There were 90 samples that met the inclusion and exclusion criteria. Data were collected by using anthropometric measurements and questionnaires and then were analyzed by using Spearman's rho test. The results showed that there was 5.6% samples with nutritional status (BMI/A) very thin, 6.7% underweight, normal 68.9%, obese 18.9%. The nutritional status (H/A) of the samples was 38.9% very short, short 12.2 %, 45.6% normal, and tall 3.3%. There was no relationship of nutritional status of children (BMI/A) with mothers’ knowledge about nutrition with ƿ = 0.480 (p <α = 0.05) as well as there was no relationship of nutritional status of children (H/A) with knowledge of maternal nutrition in children aged 1-3 years with ƿ = 0.113 (p <α = 0.05). Conclusion: There was no relationship between nutritional status (BMI/A) as well as (H/A) of children aged 1-3 years with mothers’ knowledge about nutrition in Mopusi village, Lolayan Bolaang Mongondow Induk. Keywords: Nutritional Status, Mother’s Nutritional KnowledgeAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 90 orang. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan kuesiener pengetahuan dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian memperlihatkan status gizi (IMT/U) yang sangat kurus 5,6%, kurus 6,7%, normal 68,9%, dan obes 18,9%. Status gizi (TB/U) yang sangat pendek 38,9%, pendek 12,2%, normal 45,6%, dan tinggi 3,3%. Pengetahuan ibu tentang gizi dengan kategori baik sebanyak 12,2%, cukup 42,2 %, dan kurang 45,5%. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan status gizi (IMT/U) dan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,480 (p<α=0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi (TB/U) dan pengetahuan gizi ibu pada anak umur 1-3 tahun, nilai ƿ = 0,113 (p<α=0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U) dan (TB/U) dengan pengetahuan gizi ibu dengan anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: status gizi, pengetahuan gizi ibu
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putri, Maya S.; Kapantow, Nova; Kawengian, Shirley
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8461

Abstract

Abstract: Infection is commonly found in toddlers. One of the causes of infection is the poor nutritional status. This study aimed to determine the relationship between histories of infectious diseases and the toddlers' nutritional status in the Mopusi village Lolayan, Bolaang Mongondow. This study used a cross sectional approach. Respondents were 90 women who had toddlers (aged less than 3 years) with histories of infectious diseases from September 2014 until December 2014. Data were analyzed by using SPSS. There were 26 toddlers (28.9%) that had histories of infectious diseases. The results of nutritional status were as follows: according to the BMI/A the most (68.9%) were normal and the lowest (5.6%) was very thin; BW/A the most (73.3%) had good nutrition and the lowest nutrition one child (1.1 %); H/A the most (45.6%) were normal and the lowest height 3 children (3.3%); W/H the most were normal (78.9%) and the lowest very thin 1 child (1.1% ). The correlations of nutritional status and infectious diseases (α = 0.05) were as follows: BMI/A showed correlation coefficient (r) 0.046 and p = 0668; W/A showed (r) -0118 and p = 0268; H/A showed (r) 0.59 and p = 0.580; W/H showed (r) 0.095 and p = 0.372. Conclusion: There was no correlation between nutritional status (according to BMI/A, W/A, H/A, and W/H) and histories of infectious diseases among children aged less than 3 years in the Mopusi village, Lolayan, Bolaang Mongondow.Keywords: nutritional status, history of infectious diseasesAbstrak: Infeksi merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak batita; salah satu penyebabnya ialah status gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan potong lintang. Responden ialah ibu yang memliki batita dengan riwayat penyakit infeksi sebanyak 90 orang di Desa Mopusi pada bulan September 2014-Desember 2014. Data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil penelitian memperlihatkan riwayat penyakit infeksi ditemukan pada 26 batita (28,9%). Status gizi menurut IMT/U terbanyak normal 62 anak (68,9%) dan terendah sangat kurus 5 anak (5,6%); BB/U terbanyak gizi baik 66 anak (73,3%) dan terendah gizi lebih 1 anak (1,1%); TB/U terbanyak normal 41 anak (45,6%) dan terendah tinggi 3 anak (3,3%); BB/TB terbanyak normal 71 anak (78,9%) terendah sangat kurus 1 anak (1,1%). Mengenai hubungan status gizi dengan penyakit infeksi (α = 0,05) didapatkan: untuk status gizi IMT/U (r) 0,046 dan p = 0,668; status gizi BB/U (r) -0,118 dan p = 0,268; status gizi (TB/U) (r) 0,59 dan p = 0,580; dan status gizi (BB/TB) (r) 0,095 dan p = 0,372. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT/U, BB/U, TB/U, dan BB/TB) dengan penyakit infeksi pada anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Loloyan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Kata kunci: status gizi, riwayat penyakit infeksi, batita
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN TOMBATU UATARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Rumende, Mada; Kapantow, Nova H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi seseorang dapat diketahui dari keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi anak diukur menurut 3 indeks yaitu BB/U, TB/U dan BB/TB. Faktor sosial ekonomi seperti Pendidikan yang rendah, tidak memiliki pekerjaan, serta pendapatan yang rendah mempengaruhi status gizi seseorang. Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi dapat menjadi masalah bagi status gizi seseorang baik dari segi produktifitas maupun masalah kurang gizi kronis dan gizi buruk. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tombatu Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan dengan jumlah 293 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, jumlah sampel yang diambil adalah 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi ayah yang berpendidikan rendah sebanyak 40%, ibu dengan pendidikan rendah sebanyak 17%, ayah yang tidak bekerja 2%, ibu yang tidak bekerja 61%, keluarga dengan pendapatan rendah sebanyak 79%. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh pendidikan ayah (BB/U p = 0,373, TB/U p = 0,058, BB/TB p = 0,618), pendidikan ibu (BB/U p = 0,000, TB/U p = 0,070, BB/TB p = 0,381), pekerjaan ayah (BB/U p = 0,015, TB/U p = 1,000, BB/TB p = 0,725) pekerjaan ibu (BB/U p = 0,807, TB/U p = 0,687, BB/TB p = 0,121) serta pendapatan keluarga (BB/U p = 0,668, TB/U p = 0,656, BB/TB p = 0,088). Kesimpulan dari penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi (BB/U), (TB/U) dan (BB/TB). Terdapat hubungan antara pendidikan ibu berdasarkan indikator (BB/U). Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi indikator (TB/U) dan (BB/TB). Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu dengan status gizi (BB/U), (TB/U), dan (BB/TB). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi (BB/U), (TB/U) dan (BB/TB).Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Status GiziABSTRACT Nutritional status is a condition caused by the stability between nutrient intake from food and the necessity of nutrients needed for the metabolism of body. Children nutritional status is measured according to 3 indices which are Weight for Age, Height for Age and Weight for Height. Socioeconomic factors such as low education, lack of work, and low income affect a person's nutritional status. Unmet nutritional needs can be a problem for one's nutritional status both in terms of productivity and the problem of chronic malnutrition and malnutrition. The general objective of this study is whether there is any relationship between socioeconomic status with nutritional status in children aged 24-59 months in North Tombatu District, Southeast Minahasa District. The design used in this research is analytic observational with cross sectional study approach. The population in this study are children aged 24-59 months with a total of 293 children. Sampling technique uses purposive sampling, with the result 100 samples taken. The results showed that the prevalence of fathers with low education was 40%, mothers with low education were 17%, fathers who did not work 2%, mothers who did not work 61%, families with low income as much as 79%. Based on the results of Chi Square statistical tests obtained father education (Weight for Age p = 0.373, Height for Age p = 0.058, Weight for Height p = 0.618), maternal education (Weight for Age p = 0.000, Height for Age p = 0.070, Weight for Height p = 0,381), father employment (Weight for Age p = 0,015, Height for Age p = 1,000, Weight for Height p = 0,725) mother employment (Weight for Age p = 0,807, Height for Age p = 0,687, Weight for Height p = 0.121) and family income (Weight for Age p = 0.668, Height for Age p = 0.656, Weight for Height p = 0.088). Conclusion there is a relationship between maternal education (Weight for Age with the nutritional status of children, and there is no relationship between father education, maternal education (Height for Age, Weight for Height), father employment, mother employment with the nutritional status of children.Keywords : Status Sosioeconomic, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA TAMBARANA KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO Roring, Deiby Olivia; Momongan, Nita R,; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh konsumsi makanan dengan asupan energi yang kurang, ketidak seimbangan antara zat gizi dan asupan berlebih, kesalahan dalam memilih bahan makanan yang dikonsumsi. banyak faktor yang mempengaruhi status gizi balita seperti faktor sosial dan ekonomi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Hubungan Antara Asupan Energi dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan survei analitik (cross-sectional study). Populasi dan sampel  penelitian ini berjumlah 73 anak balita yang berumur 1-5 tahun dan telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sampel di ambil dari keseluruhan populasi. Dari hasil pengumpulan data tersebut didapatkan hasil analisis univariat,sebagai berikut : Status gizi anak balita berdasarkan BB/U  dari 73 anak terdapat (9,6%) adalah gizi kurang, (87,7%) gizi baik, (2,7%) gizi buruk. Indeks TB/U Sangat pendek (27,4%), Pendek (17,8%) dan Normal sebanyak (54,8%). Dan hasil BB/TB terdapat terdapat kurus (1,4%), normal sebanyak (87,7%) dan gemuk ada 8 (11,0%). Berdasarkan Uji statistik Spearman Correlation Rank bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi anak balita berdasarkan(Berat Badan/Umur) dengan nilai p=0,479. Selanjutnya terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi anak balita Berdasarkan (Tinggi Badan/Umur) dengan nilai p=0,048. dan Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi anak balita berdasarkan (Berat Badan/Tinggi Badan) dengan nilai p=0,561.  Kata kunci: Asupan Energi, Status Gizi ABSTRACTOne of the nutritional status of children under five is influenced by food consumption with less energy intake, imbalance between nutrients and excessive intake, mistakes in choosing food items consumed. many factors influence toddlers' nutritional status such as social and economic factors. The purpose of this study was to determine the relationship between energy intake and nutritional status of children under five in the Tambarana Village Health Center Working Area, Poso Pesisir Utara District, Poso District. This study used an analytical survey (cross-sectional study). The population and sample of this study were 73 toddlers aged 1-5 years and had fulfilled the inclusion and exclusion criteria, male and female. Samples taken from the entire population. From the results of data collection, the results of univariate analysis were obtained, as follows: Nutritional status of children under five based on BB / U from 73 children (9.6%) was malnutrition, (87.7%) good nutrition, (2.7%) malnutrition. The TB / U index is very short (27.4%), short (17.8%) and normal (54.8%). And the BB / TB results are thin (1.4%), normal (87.7%) and fat are 8 (11.0%). Based on the Spearman Correlation Rank statistical test that there is no relationship between energy intake and nutritional status of children under five (Body Weight / Age) with a p value = 0.479. Furthermore, there is a relationship between energy intake and nutritional status of children under five years old (height / age) with a value of p = 0.048. and There is no relationship between energy intake and nutritional status of children under five (Body Weight / Height) with a value of p = 0.561. Keywords: Energy Intake, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Kojongian, Cindy F.; Malonda, Nancy S.H.; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status Gizi merupakan suatu ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak juga sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi bayi, yaitu pemberian ASI ekslusif, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu, penyakit infeksi serta status ekonomi keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada Hubungan antara Riwayat Pemberian ASI dengan Status Gizi pada Anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tombatu Utara Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 24-59 bulan laki-laki maupun perempuan di Kecamatan Tombatu Utara Kabupaten Minahasa Tenggara dengan jumlah 293 anak dan total sampel yang diteliti yaitu sebanyak 75 anak. Analisis bivariate dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Tombatu Utara diperoleh status gizi berdasarkan indeks (BB/U) menujukkan status gizi baik 77,3% dan status gizi kurang 22,7%. Berdasarkan status gizi menurut indeks (TB/U) yaitu status gizi normal 58,7% dan status gizi pendek 41,3%, sedangkan status gizi berdasarkan (BB/TB) yaitu status gizi normal 90,7% dan status gizi kurus 9,3%. Untuk pemberian ASI Eksklusif diperoleh status gizi (BB/U p=0,653, TB/U p=0,228, BB/TB p=0,126), pemberian kolostrum (BB/U p=0,582, TB/U p=0,307, BB/TB p= 1000), pemberian ASI sampai 24 bulan (BB/U p=0,527, TB/U p=0,397, BB/TB p=0,787). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tombatu Utara Kabupaten Minahasa Tenggara.Kata Kunci: Riwayat pemberian ASI, Status Gizi, Balita.ABSTRACTNutritional Status is a measure of success in fulfilling nutrition for children which is indicated by the child's weight and height as well as the health status produced by the balance between nutrient needs and inputs. There are several factors that can affect the nutritional status of infants , namely exclusive breastfeeding, the level of education and knowledge of mothers, infectious diseases and family economic status. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between the history of breastfeeding and nutritional status in children aged 24-59 months in Tombatu Utara District, Southeast Minahasa District. This study used a descriptive research design with cross sectional design. The population in this study were all children aged 24-59 months male and female in District Tombatu Utara District of Southeast Minahasa with a total of 293 children and the total sample studied was 75 children. Bivariate analysis was performed using Chi Square Test (α = 0 , 05 ). Based on the results of research conducted in North Tombatu District obtained nutritional status based on index (BB / U) showed good nutritional status of 77 , 3 % and malnutrition status of 22.7%. Based on nutritional status according to index (TB / U) that is normal nutritional status 58.7% and short nutritional status 41.3%, while nutritional status based on (BB / TB) that is normal nutritional status 90.7% and thin nutritional status 9 , 3%. For exclusive breastfeeding obtained nutritional status (BB / U p = 0.653, TB / U p = 0.228, BB / TB p = 0.126), giving colostrum (BB / U p = 0.582, TB / U p = 0.307, BB / TB p = 1000), breastfeeding up to 24 months (BB / U p = 0,527, TB / U p = 0,397, BB / TB p = 0,787). The conclusion of this study is that there is no significant relationship between the history of breastfeeding and nutritional status in children aged 24-59 months in Tombatu Utara District, Southeast Minahasa Regency.Keyword ; History of breastfeeding, nutritional status, children.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN KAKASKASEN I KECAMATAN TOMOHON UTARA Ngenget, Cindy V.; Kapantow, Nova H.; Kawatu, Paul A. T.
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi pada balita yang dihadapi Indonesia saat ini adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan. Sedangkan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional study). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 6-24 bulan berjumlah 44 anak dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks BB/U memiliki nilai p=0,048 (p value < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks PB/U memiliki nilai p=0,601 (p value > 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks BB/PB memiliki nilai p=0,086 (p value > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks BB/U, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks TB/U, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi anak berdasarkan indeks BB/PB.Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Status GiziABSTRACTThe nutritional problems of children under five years that Indonesia facing today are under nutrition and over nutrition. Under nutrition problems caused by poverty, lack of food supplies, poor sanitation, lack of community knowledge about nutrition and health. While over nutrition is caused by economic progress in society accompanied by lack of knowledge of nutrition and health. This research was conducted with the aim to know the relationship of exclusive breastfeeding with nutritional status of children aged 6-24 months in Kakaskasen I North Tomohon Sub-District. This study using analytic survey with cross sectional design. Population and samples in this study were children aged 6-24 months amounted to 44 children using total sampling technique. The measurement of variables using questionnaires. The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on weight-for-age index has p value=0,048 (p value<0,05). The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on height-for-age index had p value=0,601 (p value>0,05). The results showed that exclusive breastfeeding with nutritional status in children based on weight-for-height index has p value=0,086 (p value>0,05). The conclusion of this study is there is a relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status of children based on weight-for-age index, there is no relationship between exclusive breastfeeding and Nutrition status based on height-for-age index, there is no relationship between exclusive breastfeeding and child nutritional status based on weight-for-height index.Keywords : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status
Co-Authors Aaltje E. Manampiring Aaltje E. Manampiring Adisti A. Rumayar Adrian Umboh Agian, Grasila Alexander S. L. Bolang Alimuddin, Nuraini M N Amisi, Marsella D. Anastasia G.A. Kapahang Aring, Enjelia S. Axel Umboh Celeste, Jessica M. Eirene Maradesa, Eirene Elma P. Tonapa Ester C. Musa Estrelita, Tudus Gabriella Halik, Nabila Hartina, Putri Rahayu Haryanti, Clarista M. Hendra A. Herlambang, Hendra A. Irot, Rodela A. Jacobus, Cecilia R Josri Mandiangan Kairupan, Calista A. Kaunang, Timothy Abiel Salomo Kawatu, Paul A.T Kawengian, Shirley E.S Kojongian, Cindy F. Lamia, Filia Lucia C. Mande, Lucia C. Mahardhika, Fajri Makalew, Megawati S. Malonda, Nancy S. H Malonda, Nancy S.H Marsella D. Amisi Marsilia Laila Martha M. Kaseke Maureen I. Punuh, Maureen I. Maya S. Putri, Maya S. Meiny O. Manumpil Mokodompit, Erza P. Momongan, Nita Momongan, Nita R, Mulalinda, Chendany W. Murty Ekawaty M, Murty Ekawaty Nancy S. H. Malonda Nancy S.H. Malonda, Nancy S.H. Nasaru, Umria Nelly Mayulu Ngenget, Cindy V. Nita R. Momongan, Nita R. Nora Poluan Novita Tombokan Panese, Janitha M. Pangalila, Yesenia Veronika Pangalo, Risye Melinda Pantungan, Mersy Junistia Patimbano, Brenda Lavenia Paul A. T. Kawatu, Paul A. T. Paul A.T Kawatu Paul A.T. Kawatu Paul A.T. Kawatu Pratasis, Neni N. Pua, Tita L.C.A. Punuh, Maureen Irinne Purba, Elisa A. Ridzka Cristina, Ridzka Risa K. F. Sahalessy, Risa K. F. Rorimpandei, Cindy Ch. Roring, Deiby Olivia Rudolf B. Purba, Rudolf B. Rudolf Boyke Purba Rumende, Mada Sahara, Sri G. Shirley E. S. Kawengian Shirley Kawengian, Shirley Simangunsong, Nella P Sumakul, Angel Amelia Tamalumu, Aprilia Tambajong, Claudia Angel Tindangen, Brigita F. N. E Tira, Tita O.K. Tirajoh, Injilia P. Toliu, Siti Nurjanah K. Tumbelaka, Christian Tumiwa, Militia Christy Rebcca Turangan, Brenda D. Ughude, Rezka Utari Waani, Miracle B. Windy M. V. Wariki Yulianty Sanggelorang