Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Aksesibilitas Fasilitas Publik Halte Trans Sarbagita Terhadap Penyandang Disabilitas Yupardhi, Toddy Hendrawan; Jayadi Waisnawa, I Made
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.169 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.203

Abstract

Halte Trans Sarbagita di kota Denpasar merupakan salah satu fasilitas pubik yang mendapat sorotan karena rancangannya yang dianggap kurang memperhatikan kebutuhan akses bagi para penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab aksesibilitas halte Trans Sarbagita dianggap sulit bagi para penyandang disabilitas, serta mencari dan menemukan alternatif solusi berupa rancangan alternatif aksesibilitas bagi permasalahan tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif, batasan kajian adalah rancangan objek kasus berdasarkan pendekatan ilmu anthropometri. Melalui penelitian diketahui bahwa ketidaknyamanan aksesibilitas halte terjadi karena ketidaksesuaian antara kondisi yang ada di lapangan tentang kelandaian ramp, handrail, fasilitas guiding block, keluasan ruang halte, pencahayaan akses, serta ketinggian lantai halte, dengan apa yang menjadi kriteria ideal sebuah halte yang mudah diakses penyandang disabilitas. Maka rancangan awal aksesibilitas halte Trans Sarbagita perlu dievaluasi dan ditentukan alternatif solusi rancangan yang lain melalui pendekatan anthropometri dengan data pengguna yang diambil dari sample. Melalui analisis permasalahan serta pengolahan data anthropometri dengan persentil 95-th, maka dapat ditentukan dan divisualisasikan alternatif rancangan halte Trans Sarbagita yang lebih mudah diakses khususnya oleh penyandang disabilitas. Trans Sarbagita’s stops in Denpasar, is one of public facilities which are on highlight, because of the design considered less interest to the needs of access for persons with disabilities. This study aims to determine why the accessibility of Trans Sarbagita’s stops considered difficult for persons with disabilities, and to find an accesibility design alternatives for those problems. This research is a qualitative study which delivered descriptively through interpretative analysis using the anthropometry approach. The results of the research shown that the inconvenience of Trans Sarbagita’s stops accessibility, occurred by a mismatch between the existing conditions such as the flatness of the ramp, handrail, guiding block facilities, the vastness of space on the stops, access lighting, stop’s floor height, with the criteria for the ideal of a stop that accessible to persons with disabilities. The preliminary of the accessibility design of Trans Sarbagita’s stops should be evaluated and determined other alternative designs as a solutions, through anthropometric approach from data that is retrieved from the sample. Through the analysis of the problems and anthropometric data processing with 95-th percentile, it can be determined and visualized a more accessible Trans Sarbagita’s stop alternative designs esspecially for persons with disabilities.
Aplikasi Prinsip-Prinsip Desain Pada Tampak Depan Hotel Waisnawa, I Made Jayadi; Yupardhi, Toddy Hendrawan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.336 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.199

Abstract

Fenomena desain tampak depan hotel yang memiliki berbagai macam bentuk terkesan memberikan dampak negative terhadap budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan tampak depan(fasade) hotel sebagai media pelestarian budaya lokal melalui aplikasi prinsip-prinsip desain serta hubungannya dalam mencapai estetika. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif dengan purposive sample. Kriteria dari sample adalah hotel berbintang empat yang memiliki susunan elemen desain. Beberapa tahapan dalam penelitian ini seperti menentukan rumusan permasalahan, dilanjutkan dengan mengumpulkan data yang akan dipergunakan dalam memecahkan permasalahan, kemudian menentukan alat dalam pengumpulan data yaitu servey, observasi, landasan teori dan dokumentasi dan menentukan teknik pendekatan dalam desain untuk menganalisis data. Dari 10 hotel yang dijadikan sample, hanya 1 hotel yang mengaplikasikan budaya lokal. 10 hotel lainnya hanya berorientasi pada susunan elemen desain. Beberapa bidang pada tampak depan hotel seharusnya berorientasi pada pengaplikasian budaya lokal. Aplikasi prinsip desain yang banyak dipergunakan adalah ritme visual, keseimbangan dan harmoni. Prinsip ritme banyak teraplikasi melalui bentuk persegi pada elemen pembentuk ruang.Prinsip harmoni diciptakan melalui aplikasi warna, material dan elemen/ unsur desain.The phenomenon of design facade hotel that has impressed provide various forms of negative impact on the local culture. This study aims to consider the visible front (facade) hotel as a media preservation of local culture through the application of the principles of design and its relationship to achieve a esthetic. The method used in this research is descriptive qualitative with purposive sample. The criteria of sample is a four-star hotel that has a composition design elements. Several stages in this study such as determining the formulation of the problem, followed by collecting data to be used in solving the problem, then determine the data collection tool that is surveyed, observation, documentation and determine teoridan foundation engineering design approach to analyze the data. From 11 hotels sampled, only one hotel which is applying local culture. 10 more hotels only oriented to the arrangement of design elements. Some areas of the facade of the hotel should be oriented towards the application of the local culture. Application design principles are widely used visual rhythm, balance and harmony. The principle of rhythm much applied through a square shape on the forming element ruang.Principle harmony created trough the application of colour, material and elements of the design.
KAJIAN POLA KONTROL PRIVASI PENGHUNI TERHADAP PENERAPAN KONSEP SOHO (SMALL OFFICE HOME OFFICE) PADA RUMAH TINGGAL DI KOTA BANDUNG YUPARDHI, TODDY HENDRAWAN; WAHJUDI, DEDDY; HANDOKO, BAGUS
Serat Rupa Journal of Design Vol 1 No 1 (2016): SRJD-JANUARY
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3400.45 KB) | DOI: 10.28932/srjd.v1i1.445

Abstract

The effect of various urban problems and the increasing of advanced information technology, leading the concept of SOHO (Small Office Home Office) as an alternative solution in operating small- to medium-scale home-based business are set to have significant application in recent years in Indonesia. Yet the context of residential home as a private space for activity of a family live is resulting in chances of privacy conflicts when it is matched to concept of SOHO application inclining to have social and open-ended characteristics for the public. Therefore, the privacy control is necessary for maintaining dweller’s privacy and homeostatic condition in residential home.The aim of this research was to understand how was the pattern of privacy control by means of visual, audio, and olfactory interaction that take place in 10 residential home units chosen for object of study. This research is a qualitative study which delivered descriptively through interpretative analysis using theory of Behavior Setting approach, and such supporting theories as dwelling theory, theory of adaptation and adjustment, theory of privacy, territorial, and personal space. The results of the research shown that the privacy control pattern is more intomanaging visual interaction related to privacy by means of privacy artifact control, differentiation of floor level or using verbal language. Overall results of analysis of privacy control variable are then proposed as tendency of dweller privacy control design to apply concept of SOHO to residential home. Keywords: control; home, office; privacy; SOHO
Studi Penataan Ruang Sociopetal Dan Sociofugal Pada Ruang Publik Di Kota Denpasar Yupardhi, Toddy Hendrawan; Udiyana Wasista, I Putu
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.13 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.673

Abstract

Penelitian ini berupaya menganalisis mengenai bentukan pola penataan ruang yang dikaji dari lima lokasi ruang publik terbuka, khususnya di wilayah Kota Denpasar. Berdasarkan identifikasi pola tersebut, dapat diketahui kecenderungan pola penataan ruang publik yang menjadi objek studi lebih mengarah pada penataan ruang dan fasilitas yang mendorong individu untuk saling berinteraksi (sociopetal), atau lebih mengarah pada minimalisasi interaksi (sociofugal). Penelitian kualitatif ini disajikan secara deskriptif, yang dimulai dengan merumuskan pemahaman mengenai pola penataan ruang sociopetal dan sociofugal sebagai rujukan dalam mengidentifikasi dan mengintepretasi bentuk pola penataan ruang pada lokasi kasus yang sudah ditentukan. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan lapangan dengan mengumpulkan bentuk pola penataan ruang dan fasilitas publik pada lima lokasi objek studi. Tahap identifikasi data dan analisis interpretatif dilakukan kemudian dengan pendekatan keilmuan proxemics. Melalui hasil analisis, dapat dilihat kecenderungan pola penataan ruang publik pada objek kasus secara kuantitas masih dominan menggunakan pola sociofugal.
Aplikasi Prinsip-Prinsip Desain Pada Tampak Depan Hotel I Made Jayadi Waisnawa; Toddy Hendrawan Yupardhi
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.336 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.199

Abstract

Fenomena desain tampak depan hotel yang memiliki berbagai macam bentuk terkesan memberikan dampak negative terhadap budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan tampak depan(fasade) hotel sebagai media pelestarian budaya lokal melalui aplikasi prinsip-prinsip desain serta hubungannya dalam mencapai estetika. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kulaitatif dengan purposive sample. Kriteria dari sample adalah hotel berbintang empat yang memiliki susunan elemen desain. Beberapa tahapan dalam penelitian ini seperti menentukan rumusan permasalahan, dilanjutkan dengan mengumpulkan data yang akan dipergunakan dalam memecahkan permasalahan, kemudian menentukan alat dalam pengumpulan data yaitu servey, observasi, landasan teori dan dokumentasi dan menentukan teknik pendekatan dalam desain untuk menganalisis data. Dari 10 hotel yang dijadikan sample, hanya 1 hotel yang mengaplikasikan budaya lokal. 10 hotel lainnya hanya berorientasi pada susunan elemen desain. Beberapa bidang pada tampak depan hotel seharusnya berorientasi pada pengaplikasian budaya lokal. Aplikasi prinsip desain yang banyak dipergunakan adalah ritme visual, keseimbangan dan harmoni. Prinsip ritme banyak teraplikasi melalui bentuk persegi pada elemen pembentuk ruang.Prinsip harmoni diciptakan melalui aplikasi warna, material dan elemen/ unsur desain.The phenomenon of design facade hotel that has impressed provide various forms of negative impact on the local culture. This study aims to consider the visible front (facade) hotel as a media preservation of local culture through the application of the principles of design and its relationship to achieve a esthetic. The method used in this research is descriptive qualitative with purposive sample. The criteria of sample is a four-star hotel that has a composition design elements. Several stages in this study such as determining the formulation of the problem, followed by collecting data to be used in solving the problem, then determine the data collection tool that is surveyed, observation, documentation and determine teoridan foundation engineering design approach to analyze the data. From 11 hotels sampled, only one hotel which is applying local culture. 10 more hotels only oriented to the arrangement of design elements. Some areas of the facade of the hotel should be oriented towards the application of the local culture. Application design principles are widely used visual rhythm, balance and harmony. The principle of rhythm much applied through a square shape on the forming element ruang.Principle harmony created trough the application of colour, material and elements of the design.
Studi Aksesibilitas Fasilitas Publik Halte Trans Sarbagita Terhadap Penyandang Disabilitas Toddy Hendrawan Yupardhi; I Made Jayadi Waisnawa
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.169 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.203

Abstract

Halte Trans Sarbagita di kota Denpasar merupakan salah satu fasilitas pubik yang mendapat sorotan karena rancangannya yang dianggap kurang memperhatikan kebutuhan akses bagi para penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab aksesibilitas halte Trans Sarbagita dianggap sulit bagi para penyandang disabilitas, serta mencari dan menemukan alternatif solusi berupa rancangan alternatif aksesibilitas bagi permasalahan tersebut. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif, batasan kajian adalah rancangan objek kasus berdasarkan pendekatan ilmu anthropometri. Melalui penelitian diketahui bahwa ketidaknyamanan aksesibilitas halte terjadi karena ketidaksesuaian antara kondisi yang ada di lapangan tentang kelandaian ramp, handrail, fasilitas guiding block, keluasan ruang halte, pencahayaan akses, serta ketinggian lantai halte, dengan apa yang menjadi kriteria ideal sebuah halte yang mudah diakses penyandang disabilitas. Maka rancangan awal aksesibilitas halte Trans Sarbagita perlu dievaluasi dan ditentukan alternatif solusi rancangan yang lain melalui pendekatan anthropometri dengan data pengguna yang diambil dari sample. Melalui analisis permasalahan serta pengolahan data anthropometri dengan persentil 95-th, maka dapat ditentukan dan divisualisasikan alternatif rancangan halte Trans Sarbagita yang lebih mudah diakses khususnya oleh penyandang disabilitas. Trans Sarbagita’s stops in Denpasar, is one of public facilities which are on highlight, because of the design considered less interest to the needs of access for persons with disabilities. This study aims to determine why the accessibility of Trans Sarbagita’s stops considered difficult for persons with disabilities, and to find an accesibility design alternatives for those problems. This research is a qualitative study which delivered descriptively through interpretative analysis using the anthropometry approach. The results of the research shown that the inconvenience of Trans Sarbagita’s stops accessibility, occurred by a mismatch between the existing conditions such as the flatness of the ramp, handrail, guiding block facilities, the vastness of space on the stops, access lighting, stop’s floor height, with the criteria for the ideal of a stop that accessible to persons with disabilities. The preliminary of the accessibility design of Trans Sarbagita’s stops should be evaluated and determined other alternative designs as a solutions, through anthropometric approach from data that is retrieved from the sample. Through the analysis of the problems and anthropometric data processing with 95-th percentile, it can be determined and visualized a more accessible Trans Sarbagita’s stop alternative designs esspecially for persons with disabilities.
Studi Penataan Ruang Sociopetal Dan Sociofugal Pada Ruang Publik Di Kota Denpasar Toddy Hendrawan Yupardhi; I Putu Udiyana Wasista
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.13 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.673

Abstract

Penelitian ini berupaya menganalisis mengenai bentukan pola penataan ruang yang dikaji dari lima lokasi ruang publik terbuka, khususnya di wilayah Kota Denpasar. Berdasarkan identifikasi pola tersebut, dapat diketahui kecenderungan pola penataan ruang publik yang menjadi objek studi lebih mengarah pada penataan ruang dan fasilitas yang mendorong individu untuk saling berinteraksi (sociopetal), atau lebih mengarah pada minimalisasi interaksi (sociofugal). Penelitian kualitatif ini disajikan secara deskriptif, yang dimulai dengan merumuskan pemahaman mengenai pola penataan ruang sociopetal dan sociofugal sebagai rujukan dalam mengidentifikasi dan mengintepretasi bentuk pola penataan ruang pada lokasi kasus yang sudah ditentukan. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan lapangan dengan mengumpulkan bentuk pola penataan ruang dan fasilitas publik pada lima lokasi objek studi. Tahap identifikasi data dan analisis interpretatif dilakukan kemudian dengan pendekatan keilmuan proxemics. Melalui hasil analisis, dapat dilihat kecenderungan pola penataan ruang publik pada objek kasus secara kuantitas masih dominan menggunakan pola sociofugal.
Perancangan Interior Laboratorium Material Dan Sistem Pencahayaan Di PS/Jurusan Desain Interior ISI Denpasar Toddy Hendrawan Supardhi; Ni Luh Kadek Resi Kerdiati
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.338 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i1.1433

Abstract

Penelitian dan Penciptaan Karya terkait dengan upaya untuk merancang sebuah laboratrium material interior dan sistem pencahayaan interior. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang disampaikan secara deskriptif. Sedangkan metode penciptaan dalam merancang interior Laboratorium Material dan Sistem Pencahayaan ini menggunakan metode Research Based Design (RBD). Adapun 4 fase dari Metodologi RBD sebagai berikut (1) Penyelidikan Kontekstual (Contextual Inquiry) (2) Desain partisipatoris (Participatory Design) (3) Desain Awal (Preliminary Design) (4) Desain Konseptual (Prototype as Hypothesis). Lokasi kasus yang akan digunakan dalam proses perancangan adalah Ruang Studio Interior di Gedung Ida Bagus Nyatna ISI Denpasar. Output dari proses penelitian dan penciptaan karya ini adalah berupa dokumen gambar konsepsual dan gambar kerja pengembangan desain. Hasil Penelitian dan Penciptaan Seni berupa rancangan Interior Laboratorium Material dan Sistem Pencahayaan ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam pengadaan fasilitas tersebut guna tercapainya tujuan peningkatan kualitas serta mutu pendidikan di PS/Jurusan Desain Interior ISI Denpasar.
TEORI TERITORIAL RUANG DAN PROKSEMIK DALAM FILM THE SCENT OF GREEN PAPAYA I Kadek Ghandika Putra Dwipayana; Toddy Hendrawan Yupardhi
Jurnal Vastukara Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.685 KB)

Abstract

Jarak interaksi personal dan penandaan teritori merupakan cara individu dalam mengatur interaksi yang diinginkan untuk terjadi dalam kehidupannya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana penggambaran perilaku interaksi manusia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam film berjudul The Scent Of Green Papaya.Film ini dianggap layak untuk menjadi objek penelitian karena selain banyak menampilkan adegan terkait teori interaksi dan perilaku individu sebagai bentuk responnya, film ini juga merupakan sebuah film yang cukup banyak mendapatkan gelar penghargaan internasional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang disampaikan secara deskriptif. Metode penelitian dilakukan melalui observasi film dan kemudian melakukan interpretasi melalui gambar tangkap adegan. Teori jarak Proksemik (E.T. Hall) dan teori teritorialitas ( I. Altman) digunakan sebagai pendekatan kajian penelitian ini. Hasil yang didapatkan adalah ilustrasi bentuk upaya penerapan teritori dengan memberikan symbol, penanda dan klaim secara non-verbal, ilustrasi pelanggaran teritorialitas dengan pengabaian, invasi atau agresi pada penanda teritori. Jarak proksemik juga dapat mengalami perubahan seiring perjalanan waktu dan intensitas pertemuan antar individu. Dalam perkembangannya, proksemik tidak hanya mengarah pada jarak interaksi antar manusia secara fisik saja, namun juga berkembang menjadi komunikasi non-verbal manusia dalam interaksinya yang melibatkan bahasa tubuh, gesture dan isyarat lainnya.
DESAIN NEUROPSYCHIATRY CENTRE BAGI PENDERITA SKIZOFRENIA DI KARANGASEM, BALI Kadek Anggia Sandra Dewi; Anak Agung Gede Rai Remawa; Toddy Hendrawan Yupardhi
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental jangka panjang yang menyerang penderitanya dan memberikan efek halusinasi, delusi, kekacauan dalam berfikir hingga berpengaruh pada perubahan perilaku, sehingga penderitanya tidak memiliki kesadaran mengenai apa yang telah ia lakukan. Sebagian besar penduduk yang mengidap penyakit Skizofrenia yakni berada di daerah Karangasem, Bali. Menurut Rikesda tahun 2018 penderita Skizofrenia di Bali sebanyak 46.200 jiwa. Akibat tingginya angka hidup dan kurangnya fasilitas kejiwaan membuat masyarakat yang mengidap penyakit Skizofrenia di Karangasem, Bali ini di pasung agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat lainnya. Oleh karena itu akan dirancang desain interior Neuropsychiatry Centre agar dapat memberikan wadah edukasi sekaligus sebagai tempat rehabilitasi bagi para pengidap Skizofrenia. Pemilihan lokasi di Daerah Karangasem, Bali dikarenakan terdapat banyak kasus penyakit kejiwaan khususnya Skizofrenia. Penulis hendak menciptakan desain interior dengan mengambil konsep “Azaztra Gati” atau pergerakan sel saraf sebagai landasan dalam menciptakan interior yang mampu mengedukasi pasien beserta keluarga sekaligus menyembuhkan penyakit mental Skizofrenia.