Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Guru SD Muhammadiyah 4 Batu Dalam Mengelola Pembelajaran ABK melalui Lesson Study Poerwanti, Endang; Soenaryo, Siti Fatimah; Restian, Arina
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 1, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.724 KB) | DOI: 10.22219/jinop.v1i1.2444

Abstract

Anak-anak dengan kebutuhan khusus (ABK) yang dikenal sebagai anak-anak cacat, atau anak-anak yang luar biasa, anak-anak yaitu yang menyimpang secara signifikan dari kriteria normal, baik dari aspek fisik, psikologis, emosional dan sosial. Mulai tahun 2001, pemerintah mulai program pendidikan inklusif, pendidikan inklusif adalah untuk memasukkan anak-anak dengan kebutuhan khusus belajar bersama dengan anak normal di kelas dan sekolah reguler. Masalahnya, guru di sekolah reguler tidak berpendidikan dan dipersiapkan khusus untuk mengelola proses belajar mengajar untuk ABK. Masalah juga dialami oleh SD Muhammadiyah 4 Batu, untuk membantu memecahkan masalah tim FKIP menerapkan aktivitas Lesson Study untuk meningkatkan pengetahuan guru dan keterampilan dalam mengelola ABK pembelajaran individual Lesson study yang dilakukan dalam tiga siklus yang dikemas dalam tiga model pembelajaran; ABK belajar sendiri di kelas khusus, pengajaran dan pembelajaran di kelas reguler dan pengajaran dan pembelajaran ABK di kelas reguler dengan bantuan GPK. Setiap siklus terdiri dari beberapa kegiatan. Studi pelajaran terdiri dari empat kegiatan yang disingkat PDCA; P (rencana) atau perencanaan, D (lakukan) adalah pelaksanaan pembelajaran oleh seorang guru sebagai model dan diamati oleh guru lainnya, C (cek) merupakan cerminan dari perbaikan lebih lanjut proses pembelajaran, dan A (tindak) adalah tindak lanjut. Dari tiga tahapan pelaksanaan proses belajar mengajar ABK dapat memberikan manfaat bagi para guru untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan untuk mengelola pembelajaran untuk ABK. Melalui Lesson Study diharapkan ABK mendapatkan layanan yang tepat dan belajar yang optimal. Beberapa temuan dampak pada perilaku siswa di kelas adalah bahwa siswa dapat menerima keberadaan ABK di. Meskipun keterbatasan kelas fasilitas guru mendapatkan pengalaman berharga yang terkait dengan pengembangan pembelajaran melalui forum ABK Lesson Study. Jadi kebutuhan untuk pelaksanaan tindak lanjut di kelas lain. Bimbingan dan bantuan dari Universitas Muhammadiyah untuk pergi ke SD Muhammadiyah Batu untuk menjadi sekolah mandiri.
Hubungan Perpsepsi Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Widyaiswara PPPPTK BOE Malang Suprianto, Suprianto; Soenaryo, Siti Fatimah; Pantiwati, Yuni
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 3, No 2 (2015): Juli
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v3i2.11561

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to analyze the relationship between organizational culture perceptions and work motivation on Widyaiswara's performance at the Center for Development and Empowerment of Educators and Educational Personnel in the Field of Automotive and Electronics Malang. This research uses descriptive quantitative correlational research approach. The population in this study were 119 people. Sampling was used cluster random sampling. Data collection techniques using a scale method by distributing questionnaires to respondents. Data analysis was carried out using descriptive analysis and Double Correlation analysis using the SPSS for Windows 17.0 program. The results of the analysis show the magnitude of the variable coefficient of organizational culture perception by 0.332, the coefficient of the variable work motivation by 0.719, the coefficient of multiple correlations (R) of 0.692. While the predictive power of the regression model (R-square) formed in this test is 0.479. These results indicate that the perception of organizational culture and work motivation have contributed to the widyaiswara performance by 47.9%, while the remaining 52.1% is influenced by other variables outside the model.Keywords: Perception of organizational culture, work motivation, Widyaiswara performance Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan persepsi budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja Widyaiswara di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 119 orang. Pengambilan sampel digunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode skala dengan cara membagikan angket kepada responden. Analisis data dilaksanakanmenggunakan analisis deskriptif dan analisis Korelasi Gandamenggunakan program SPSS for Windows 17.0. Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien variabel persepsi budaya organisasi sebesar 0.332, koefisien variabel motivasi kerja sebesar 0.719, koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.692. Sedangkan daya prediksi dari model regresi (R-square) yang dibentuk dalam pengujian ini sebesar 0.479. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi budaya organisasi dan motivasi kerja mempunyai kontribusi terhadap kinerja widyaiswarasebesar 47.9%, sedangkan sisanya 52.1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.Kata kunci: Persepsi budaya organisasi, Motivasi kerja, Kinerja Widyaiswar
Implementasi Kebijakan Full Day School Dengan Penanaman Nilai PPK Di SMAN 2 Katingan Hilir Adawiyah, Rabiatul; Soenaryo, Siti Fatimah
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12048

Abstract

Abstract: The development of the globalization era not only has positive impacts but also negative impacts. It is important to strengthen students' character because globalization hurts the development of the character of the young generation. This study aims to describe the implementation of full-day school policy by instilling the value of strengthening character education (PPK) in SMAN 2 Katingan Hilir. The method in this study is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques are observation, interview, and documentation. The informant selection technique in this study uses purposive sampling, which includes the School Principal, Vice Principal in the Curriculum and Student Affairs, Islamic Agana Education teacher, Citizenship Education teacher, and 5 students. The results of the study indicate that the implementation of full-day school policies by planting PPK values in SMAN 2 Katingan Hilir is carried out through extracurricular, co-curricular and extracurricular activities. Two PPK values are the focus of this research, namely cooperation that can be seen from the students to always work together to apply to help each other, hand in hand to clean and maintain the cleanliness of the school environment. While the value of independence seen from students in doing everything so it is not easy to depend on others.Keywords: Implementation of policies, Full Day School, Strengthening Character Education Abstrak: Perkembangan era globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak negatif. Penting untuk memberikan penguatan karakter siswa karena globalisasi memiliki dampak negatif terhadap perkembangan karakter generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai penguatan pendidikan karakter (PPK) di SMAN 2 Katingan Hilir. Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu meliputi Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan, guru Pendidikan Agana Islam, guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan 5 orang siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai PPK di SMAN 2 Katingan Hilir dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler. Ada dua nilai PPK yang menjadi fokus penelitian ini yaitu gotong royong yang dapat dilihat dari diri peserta didik untuk selalu berkerja sama menerapkan untuk saling membantu satu sama lain, saling bahu membahu membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sedangkan nilai mandiri dilihat dari peserta didik dalam melakukan segala hal agar tidak mudah bergantung pada orang lain.Kata kunci: Implementasi kebijakan, Full Day School, Penguatan Pendidikan Karakter
PENERAPAN APLIKASI EDMODO: SALAH SATU EMBRIO MENINGKATKAN KOMPETENSI ABAD 21 PARA CALON DOSEN SEKOLAH DASAR EKOWATI, DYAH WOROWORASTRI; Suwandayani, Beti Istanti; Soenaryo, Siti Fatimah
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 36, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v36i1.21107

Abstract

In the 21st century, it requires someone including prospective elementary school lecturers to master various competencies. Among the competencies referred to include 4C including Critical Thinking and Problem Solving (critical thinking and problem solving), Creativity (creativity), Communication Skills (ability to communicate), and Ability to Work Collaboratively (ability to work together). The mastery of 4C will then be discussed in depth in the application of edmodo applications in the Elementary School Lecturer Education Program (PGSD) University of Muhammadiyah Malang (UMM). The expected results can be one of the embryos that can improve the competency of prospective elementary school lecturers in the future.
Analisis Keterampilan Siswa Melalui Model Demonstrasi pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Siti Fatimah Soenaryo; Kuncahyono Kuncahyono; Erna Yayuk; Arina Restian; Bustanol Arifin
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 7, No 1 (2020): January 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.567 KB) | DOI: 10.30734/jpe.v7i1.362

Abstract

Abstract: The purpose of this research was to describe the student's skills through demonstration models in thematic learning and to find out the constraints of applying demonstration models in thematic learning in elementary schools. This research used a qualitative approach with research subjects of fourth-grade students at SDN Tlogomas 2 Malang City. The results of the research showed that the application of the demonstration model involved students in various learning situations. The theme of the learning material in this case, is the theme 1: The Beautiful Diversity: be grateful for diversity. The demonstration model is carried out by following the syntax or stages as follows: planning, implementation, and evaluation. The planning stage is done by making lesson plans and learning media, the implementation phase is done by integrating into groups, and evaluation is carried out by conducting question and answer as a form of further reflection. The obstacles faced by teachers are the lack of facilities and infrastructure to support learning such as media reality. Keywords: Skills, demonstration model, thematic learning Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan siswa melalui model demonstrasi dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kendala penerapan model demonstrasi dalam pembelaajran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Tlogomas 2 Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model demonstrasi melibatkan siswa dalam berbagai situasi pembelajaran. Adapun tema materi pembelajaran dalam hal ini yaitu tema 1 Indahnya Keberagaman: Bersyukur atas keberagaman. Model demonstrasi dilakukan dengan mengikuti sintak atau tahapan sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan membuat RPP dan media pembelajaran, tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam kelompok, dan evaluasi dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab sebagai bentuk refleksi selanjutnya. Kendala yang dihadapi guru yaitu kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti media realita. Kata Kunci : Keterampilan, model demonstrasi, pembelajaran tematik
Hubungan Perpsepsi Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Widyaiswara PPPPTK BOE Malang Suprianto Suprianto; Siti Fatimah Soenaryo; Yuni Pantiwati
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2015): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v3i2.11561

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to analyze the relationship between organizational culture perceptions and work motivation on Widyaiswara's performance at the Center for Development and Empowerment of Educators and Educational Personnel in the Field of Automotive and Electronics Malang. This research uses descriptive quantitative correlational research approach. The population in this study were 119 people. Sampling was used cluster random sampling. Data collection techniques using a scale method by distributing questionnaires to respondents. Data analysis was carried out using descriptive analysis and Double Correlation analysis using the SPSS for Windows 17.0 program. The results of the analysis show the magnitude of the variable coefficient of organizational culture perception by 0.332, the coefficient of the variable work motivation by 0.719, the coefficient of multiple correlations (R) of 0.692. While the predictive power of the regression model (R-square) formed in this test is 0.479. These results indicate that the perception of organizational culture and work motivation have contributed to the widyaiswara performance by 47.9%, while the remaining 52.1% is influenced by other variables outside the model.Keywords: Perception of organizational culture, work motivation, Widyaiswara performance Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan persepsi budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja Widyaiswara di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 119 orang. Pengambilan sampel digunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode skala dengan cara membagikan angket kepada responden. Analisis data dilaksanakanmenggunakan analisis deskriptif dan analisis Korelasi Gandamenggunakan program SPSS for Windows 17.0. Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien variabel persepsi budaya organisasi sebesar 0.332, koefisien variabel motivasi kerja sebesar 0.719, koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.692. Sedangkan daya prediksi dari model regresi (R-square) yang dibentuk dalam pengujian ini sebesar 0.479. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi budaya organisasi dan motivasi kerja mempunyai kontribusi terhadap kinerja widyaiswarasebesar 47.9%, sedangkan sisanya 52.1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.Kata kunci: Persepsi budaya organisasi, Motivasi kerja, Kinerja Widyaiswar
Implementasi Kebijakan Full Day School Dengan Penanaman Nilai PPK Di SMAN 2 Katingan Hilir Rabiatul Adawiyah; Siti Fatimah Soenaryo
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12048

Abstract

Abstract: The development of the globalization era not only has positive impacts but also negative impacts. It is important to strengthen students' character because globalization hurts the development of the character of the young generation. This study aims to describe the implementation of full-day school policy by instilling the value of strengthening character education (PPK) in SMAN 2 Katingan Hilir. The method in this study is qualitative with a descriptive approach. Data collection techniques are observation, interview, and documentation. The informant selection technique in this study uses purposive sampling, which includes the School Principal, Vice Principal in the Curriculum and Student Affairs, Islamic Agana Education teacher, Citizenship Education teacher, and 5 students. The results of the study indicate that the implementation of full-day school policies by planting PPK values in SMAN 2 Katingan Hilir is carried out through extracurricular, co-curricular and extracurricular activities. Two PPK values are the focus of this research, namely cooperation that can be seen from the students to always work together to apply to help each other, hand in hand to clean and maintain the cleanliness of the school environment. While the value of independence seen from students in doing everything so it is not easy to depend on others.Keywords: Implementation of policies, Full Day School, Strengthening Character Education Abstrak: Perkembangan era globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak negatif. Penting untuk memberikan penguatan karakter siswa karena globalisasi memiliki dampak negatif terhadap perkembangan karakter generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai penguatan pendidikan karakter (PPK) di SMAN 2 Katingan Hilir. Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu meliputi Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan, guru Pendidikan Agana Islam, guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan 5 orang siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan full day school dengan penanaman nilai PPK di SMAN 2 Katingan Hilir dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler. Ada dua nilai PPK yang menjadi fokus penelitian ini yaitu gotong royong yang dapat dilihat dari diri peserta didik untuk selalu berkerja sama menerapkan untuk saling membantu satu sama lain, saling bahu membahu membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sedangkan nilai mandiri dilihat dari peserta didik dalam melakukan segala hal agar tidak mudah bergantung pada orang lain.Kata kunci: Implementasi kebijakan, Full Day School, Penguatan Pendidikan Karakter
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Guru SD Muhammadiyah 4 Batu Dalam Mengelola Pembelajaran ABK melalui Lesson Study Endang Poerwanti; Siti Fatimah Soenaryo; Arina Restian
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 1 No. 1 (2015): Mei 2015
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v1i1.2444

Abstract

Anak-anak dengan kebutuhan khusus (ABK) yang dikenal sebagai anak-anak cacat, atau anak-anak yang luar biasa, anak-anak yaitu yang menyimpang secara signifikan dari kriteria normal, baik dari aspek fisik, psikologis, emosional dan sosial. Mulai tahun 2001, pemerintah mulai program pendidikan inklusif, pendidikan inklusif adalah untuk memasukkan anak-anak dengan kebutuhan khusus belajar bersama dengan anak normal di kelas dan sekolah reguler. Masalahnya, guru di sekolah reguler tidak berpendidikan dan dipersiapkan khusus untuk mengelola proses belajar mengajar untuk ABK. Masalah juga dialami oleh SD Muhammadiyah 4 Batu, untuk membantu memecahkan masalah tim FKIP menerapkan aktivitas Lesson Study untuk meningkatkan pengetahuan guru dan keterampilan dalam mengelola ABK pembelajaran individual Lesson study yang dilakukan dalam tiga siklus yang dikemas dalam tiga model pembelajaran; ABK belajar sendiri di kelas khusus, pengajaran dan pembelajaran di kelas reguler dan pengajaran dan pembelajaran ABK di kelas reguler dengan bantuan GPK. Setiap siklus terdiri dari beberapa kegiatan. Studi pelajaran terdiri dari empat kegiatan yang disingkat PDCA; P (rencana) atau perencanaan, D (lakukan) adalah pelaksanaan pembelajaran oleh seorang guru sebagai model dan diamati oleh guru lainnya, C (cek) merupakan cerminan dari perbaikan lebih lanjut proses pembelajaran, dan A (tindak) adalah tindak lanjut. Dari tiga tahapan pelaksanaan proses belajar mengajar ABK dapat memberikan manfaat bagi para guru untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan untuk mengelola pembelajaran untuk ABK. Melalui Lesson Study diharapkan ABK mendapatkan layanan yang tepat dan belajar yang optimal. Beberapa temuan dampak pada perilaku siswa di kelas adalah bahwa siswa dapat menerima keberadaan ABK di. Meskipun keterbatasan kelas fasilitas guru mendapatkan pengalaman berharga yang terkait dengan pengembangan pembelajaran melalui forum ABK Lesson Study. Jadi kebutuhan untuk pelaksanaan tindak lanjut di kelas lain. Bimbingan dan bantuan dari Universitas Muhammadiyah untuk pergi ke SD Muhammadiyah Batu untuk menjadi sekolah mandiri.
MENAKSIR KESETARAAN GENDER DALAM PROFESI OJEK ONLINE WANITA DI KOTA MALANG Faizal Kurniawan; Siti Fatimah Soenaryo
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v4i2p115-124

Abstract

This study examines in depth the academic anxiety that has arisen among academics about the emergence of the phenomenon of women online motorcycle taxi drivers in the city of Malang. As we have realized, the emergence of female online motorcycle taxi drivers has grown along with the development of online transportation in the city of Malang. From the interview data obtained, starting in 2016 since online transportation has grown in Malang, at least almost 30% growth in recruitment of women online motorcycle taxi drivers. This research uses the case study method. The thesis of this research is the rise the opinion for the gender context itself that the rationality of professional voters as an online motorcycle taxi is not only from economic reasons alone but also the existence of social dynamics housing that occurs in the community. For Foucault, gender phenomena can be said to be a discourse that will later develop the concept of culture. Its idealism and romanticism, women need jobs not only as economic demands, but also gender shifts that women do not only take care of homework. James Coleman sees in the perspective rationality that the choice to be an online motorcycle taxi driver is a "Shortcut" to get money for women. In addition, this research should be able to be a further study of elite policymakers to make more attention to labor laws, especially those based on industrial revolution 4.0. 
Perencanaan pembelajaran Creative Learning dalam mata kuliah Profesi Keguruan Beti Istanti Suwandayani; Siti Fatimah Soenaryo; Reny Dwi Susanti
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1 No 1 (2019): Periode Maret - Juni
Publisher : Program Studi PGSD STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.83 KB) | DOI: 10.33654/pgsd.v1i1.460

Abstract

Life in the millennial era requires a variety of skills that must be mastered by humans, so that education is expected to provide preparation for students to master the various skills. Achievement of skills in the 21st century can be done through renewal in the quality of learning. This study aims to analyze the implementation of planning, constraints in learning planning, and solutions in planning creative learning. The method used in this research is qualitative descriptive research. Data collection used is observation, interviews and documentation. This data collection technique uses instruments as guidelines for data collection. Data analysis in this study used descriptive analysis in the form of in-depth exposure related to this research data. The results of this study indicate that learning planning is carried out before learning by preparing learning tools in the form of course RPS. The problems that arise in planning this learning are integrating learning planning with millennial development. Whereas to overcome these problems in creative learning is to innovate media-making assistance and technology-based learning.