M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S
Unknown Affiliation

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALYSIS OF CLASSROOM INTERACTION AT VII A1 CLASS OF SMP NEGERI 1 SINGARAJA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., Komang Suarma; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori interaksi kelas yang terjadi di kelas VII A 1 di SMP Negeri 1 Singaraja berdasarkan Flanders Interaction Analysis Categories (FIAC), kategori interaksi yang sering digunakan, bahasa yang dominan di gunakan dan alasan menggunakan bahasa tersebut dalam interaksi kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas VII A 1 sebanyak 26 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk observasi non-partisipan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) accepts feelings terjadi sebanyak 49 ucapan, praises atau encouragement terjadi sebanyak 67 ucapan, accepts atau uses ideas of students terjadi sebanyak 66 ucapan, asks questions terjadi sebanyak 381 ucapan, lecturing terjadi sebanyak 101 ucapan, giving directions terjadi sebanyak 160 ucapan, criticizing atau justifying authority terjadi sebanyak 17ucapan, students’ talk response terjadi sebanyak 365 ucapan, students’ talk initiation terjadi sebanyak 219 ucapan, silence atau confusion terjadi sebanyak 30 ucapan. (2) Kategori dari interaksi kelas yang paling sering terjadi yaitu asking questions. (3) Bahasa yang dominan di gunakan adalah Bahasa Inggris yang terjadi sebanyak 1176 ucapan sementara Bahasa Indonesia terjadi sebanyak 249 ucapan, selanjutnya alasan menggunakan Bahasa Inggris dalam interaksi kelas yaitu: (a) Bahasa Inggris digunakan untuk memberikan instruksi. (b) Bahasa Inggris digunakan untuk mengklarifikasi kata-kata asing bagi siswa. (c) Bahasa Inggris digunakan untuk memberikan contoh-contoh. (d) Bahasa Inggris digunakan untuk mengkritisi tingkah laku negatif siswa. (e) Bahasa Inggris digunakan untuk memberikan feedback. (f) Bahasa Inggris digunakan untuk bertanya. Kata Kunci : Interaksi Kelas, Flanders Interaction Analysis Categories (FIAC) This research aimed at analyzing the classroom interaction category occurred at VII. A1 class of SMP Negeri 1 Singaraja based on Flanders Interaction Analysis Categories (FIAC). The category which mostly used, the dominant language used and the reasons to use it. The subjects of the study were a teacher and 26 students of VII A1 class. This research employed qualitative research. The results of this research showed that: (1) accepting feelings occurred 49 utterances, praising or encouragement occurred 67 utterances, accepting or using ideas of students occurred 66 utterances, asking questions occurred 381 utterances, lecturing occurred 101 utterances, giving directions occurred 160 utterances, criticizing or justifying authority occurred 17 utterances, students’ talk response occurred 365 utterances, students’ talk initiation occurred 219 utterances, silence or confusion occurred 30 utterances. (2) The category that mostly occurred was asking question. (3) The dominant language used was English which occurred 1176 utterances while Bahasa Indonesia occurred 249 utterances, furthermore the reasons of using English during classroom interaction were: (a) because English was used to clarify English instruction. (b) English was used to clarify unfamiliar words. (c) English was used to give examples. (d) English was used to criticize students’ bad behavior. (e) English was used to give feedback. (f) English was used to ask questions.keyword : Classroom Interaction, Flanders Interaction Analysis Categories (FIAC).
THE EFFECT OF COMBINATION OF NUMBERED HEAD TOGETHER AND HERRINGBONE TECHNIQUE ON EIGHTH GRADE STUDENTS’ READING COMPREHENSION AT SMP NEGERI 3 GIANYAR IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., Putu Rara Utari Dewi; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Dr.Sudirman, M.L.S
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada perbedaan yang signifikan pada pemahaman membaca pada siswa kelas VIII yang diajar menggunakan kombinasi Numbered Head Together dan teknik Herringbone dengan siswa yang diajar menggunakan Numbered Head Together saja. Post-test Only Control Group digunakan sebagai desain penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII di SMP Negeri 3 Gianyar. Sampel penelitian ini adalah 64 siswa yang dipilih sebagai sampel dengan menggunakan teknik sampel random atau acak. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pemahaman membaca siswa kelas VIII yang diajar menggunakan kombinasi Numbered Head Together dan teknik Herringbone dengan siswa yang diajar menggunakan Numbered Head Together saja, (tobs=4.601, Sig. 0.001) dimana siswa yang diajar dengan menggunakan Numbered Head Together lebih baik pada pemahaman membaca.Kata Kunci : pemahaman membaca, Numbered Head Together, teknik Herringbone This study was aimed to investigate whether there was significance difference on eighth grade students’ reading comprehension that were taught by using combination of Number Head Together and Herringbone technique from those who were taught by using Number Head Together only. Post-test Only Control Group was used as design of this research. The population of this study was the eighth grade students of SMP Negeri 3 Gianyar. The sample of this study was 64 students that were selected as the sample of this study by random sampling. The result of analysis showed that there is significant difference on reading comprehension between students who were taught using combination Numbered Head Together and Herringbone technique and those who were taught using Numbered Head Together only, (tobs=4.601, significance 0.001) in which students who were taught using Numbered Head Together only achieved better in reading comprehension.keyword : reading comprehension, Numbered Head Together, Herringbone technique
Improving the Competence of the Tenth Grade Students of Senior High School Number 1 Sawan in English Speaking Through Video as Teaching Media ., I Made Arya Budiyasa; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd,M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6559

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Sawan dalam berbicara bahasa inggris menggunakan video sebagai media pembelajaran. Subjek dari Penelitian ini adalah kelas 10 SMA N 1 Sawan dengan jumlah 26 murid. Penelitian ini menggunakan procedure classroom action research (FTK) dan diselesaikan dalam dua siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan video sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Sawan. Hasil post-test II menunjukkan bahwa nilai rata-rata yg diproleh dari murid kelas 10 berjumlah 78. Sedangkan hasil test awal (Pre-test) nilai rata-rata yg diproleh berjumlah 63,23. Persentase sejumlah murid yang lulus tes juga meningkat dari 57,69% menjadi 30,77%. Hasil dari persentase kelulusanyang diproleh dari post-test II dengan jumlah 88,46% sudah melebihi dari target yang ditetapkan dengan jumlah 85,00%. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa murid memberikan kesan yang positif terhadap pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan video sebagai media. Pembelajaran bahasa inggris menggunakan video sebagai media dapat meningkatkan motivasi dan konsentrasi belajar siswa.Kata Kunci : Video, Berbicara, Pengajaran Berbicara, Kemampuan Berbicara Abstract This study aimed at improving the competence of the tenth grade students of Senior High School Number 1 Sawan in academic English Speaking through video as teaching media. The subjects of this study were the tenth grade students of Senior High School Number 1 Sawan which consisted of 26 students. The study was conducted by following the action research procedures ad it was completed in two cycles. The result of the study showed that competence of the tenth grade student in English speaking could be improved by using videos. The result of post-test II showed that the students’ mean score was 78 which significantly improved from the pre-test result that was 63,23. The class percentage of the students passing the test 57,69% to 30,77%. The total class percentage of the students passing test was 88,46% which was beyond the expected target which was 85,00%. Based on the questionnaire result, the students also had positive response towards the implementation of the videos. The result showed that learning English using videos could improve their motivation and concentration.keyword : Video, Speaking, Teaching Speaking, Speaking Competence
AN ANALYSIS OF TEACHER AND STUDENT TALK IN CLASSROOM INTERACTION BY USING FOREIGN LANGUAGE INTERACTION ANALYSIS SYSTEM IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ., A.A.A. Ngr. Lusia Widanti; ., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA; ., Dr.Sudirman, M.L.S
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6643

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan interaksi antara guru dan siswa, untuk mengidentifikasikan kategori dari interaksi di dalam kelas yang paling sering dan paling jarang terjadi, untuk menemukan alasan dari interaksi yang terjadi selama proses belajar-mengajar di kelas XI di SMA Pariwisata Kertha Wisata. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kamera video, lembar observasi, dan wawancara. Data yang terkumpul diperoleh dengan merekam interaksi di dalam kelas selama proses belajar-mengajar, mentranskripsikan, dan mengkategorikannya berdasarkan pada sistem analisis FLINT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembicaraan guru mengambil partisipasi lebih banyak di dalam kelas dengan persentase frekuensi yang diucapkan sebesar 50,1%, sedangkan pembicaraan siswa menghasilkan 49,9%. Kategori FLINT yang paling sering terjadi adalah kategori menanyakan pertanyaan dengan persentase sebesar 19,4%, sedangkan yang paling jarang terjadi adalah kategori tertawa yaitu sebesar 0,3% dari 975 ucapan-ucapan yang dihasilkan oleh guru dan siswa. Guru harus membuat perbaikan agar pelajaran menjadi lebih menyenangkan tapi bermakna, dan siswa harus mengambil lebih banyak partisipasi dalam kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.Kata Kunci : FLINT, frekuensi, interaksi. The purposes of this study were to describe the interaction between the teacher and students, to identify categories of classroom interaction which the most and least frequently occurred, to discover the reasons of the interaction during the teaching–learning process in class XI at SMA Pariwisata Kertha Wisata. This study was designed in form of qualitative research. The instruments used in gathering data were video camera, observation sheet, and interview guide. The collected data gained by recording the classroom interaction during teaching-learning process, transcribing, and categorized it based on FLINT analysis system. The result showed that teacher talk took more participation in the classroom with percentage of frequency uttered was 50.1%, while the students talk produced 49.9%. The FLINT categories which most frequently occurred was asks question category in percentage of 19.4%, whereas the least frequently occurred was laughter category which was 0.3% from 975 utterances produced by the teacher and the students. The teacher should make improvement in making the lesson become joyful but meaningful, and the students should take more participation in the class so the learning goal could be achieved.keyword : FLINT, frequency, interaction.
TEACHING ENGLISH VOCABULARY BY USING PUPPET TO THE FOURTH GRADERS OF SD INSAN MANDIRI AMLAPURA ., Ni Wayan Widiasih; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., G.A.P. Suprianti, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 5, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.10959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengajaran kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan boneka kepada siswa sekolah dasar. Pengajaran kosakata bahasa Inggris dianalisis dari (1) cara guru mengajar kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan boneka, dan (2) cara guru menilai prestasi siswa. Penelitian ini merupakan studi kasus kualitatif yang menganalisis fenomena pengajaran kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan boneka oleh guru di SD Insan Mandiri Amlapura. Subjek penelitian ini adalah seorang guru SD Insan Mandiri Amlapura. Data dikumpulkan melalui observasi, analisis dokumen, dan wawancara. Berdasarkan temuan pada penelitian tersebut, diperoleh data sebagai berikut (1) guru mengajarkan kosakata bahasa Inggris kepada siswa dengan menggunakan suara yang berbeda untuk setiap wayang dan dapat membuat siswa termotivasi untuk belajar, (2) guru menilai prestasi siswa melalui penilaian secara holistik yang meliputi dua bagian yaitu: tertulis (tugas yang diberikan selama proses pembelajaran di ruang kelas, dan pekerjaan rumah), dan lisan (berbicara) siswa disuruh kedepan kelas untuk berdialog bersama temannya. Dapat disimpulkan bahwa guru SD Insan Mandiri Amlapura dapat menggunakan boneka untuk mengajarkan kosa kata bahasa Inggris kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pembelajaran yang menarik, dan menyenangkan. Sehingga siswa mudah memahami materi yang sampaikan.Kata Kunci : Boneka, kosa kata bahasa inggris, siswa. This research aimed at studying the teaching of English vocabulary by using puppet to elementary school students. The teaching of English vocabulary was analyzed from (1) the way the teacher teaches English vocabulary using puppet, and (2) the way the teacher assess the students’ achievement. This study was a qualitative case study which analyzed the phenomenon of teaching English vocabulary by using puppets by the teacher in SD Insan Mandiri Amlapura. The subject of this study was one teacher of SD Insan Mandiri Amlapura. The data were collected through observation, document analysis, and interview. Based on the findings of the study, the following data were obtained (1) the teacher taught students English vocabulary using different voice for each puppets, and can make students 'learning motivation (2) the teacher assesses the students’ achievement through a holistic assessment which covered two parts namely: written (assignment given during the learning process in the class room, and home work) and oral (speaking) the student came front of the class to dialogued with his friends. It can be concluded that the teachers of SD Insan Mandiri Amlapura can use puppets to teach English vocabulary to students to improve students' learning motivation with interesting, fun and enjoyable learning. So that students easily understand the material conveyed.keyword : Puppet, English vocabulary, young learners.
Improving Speaking Competency of the Eleventh Grade AP1 (Hotel Accommodation Program 1) Students at SMK Negeri 4 Bangli by Using Project-Based Learning ., Luh Putu Ayu Novita Dewi; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.; ., Dr.Sudirman, M.L.S
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa kelas XI AP1 di SMK Negeri 4 Bangli dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pembelajaran. Subjek dari penelitian ini adalah kelas XI AP1 dengan jumlah 25 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dan diselesaikan dengan dua siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pembelajaran dapat meningkatakan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris siswa XI AP1 SMK Negeri 4 Bangli. Hasil Post-Test 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa XI AP1 berjumlah 80. Sedangkan pada test awal (pre-test) nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas XI AP1 69. Presentase jumlah murid yang lulus juga meningkat dari 28% menjadi 68%. Hasil dari presentase kelulusan yang diperoleh dari post-test 2 dengan jumlah 100% sudah melebihi dari target yang ditetapkan dengan jumlah 75%. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa siswa memberikan kesan positif terhadap pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek sebgai pendekatan pembelajaran. Pembelajaran bahasa Inggis dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Kata Kunci : Kata kunci: Pembelajaran berbasis proyek, kemampuan berbicara This study aimed at improving speaking competency of the eleventh grade AP1 students at SMK Negeri 4 Bangli by using project-based learning as learning approach. The subjects of this study were the eleventh grade AP1 students of SMK Negeri 4 Bangli which consisted 25 students. The study was conducted by following the action research procedures and it was completed in two cycles. The result of the study showed that speaking competency of the eleventh grade AP1 could be improved by using project-based learning. The result of post-test 2 proved that the students’ mean score was 80 which significantly improved from the pre-test result that was 69. The class percentage of the students passing the test was 100% which was beyond the expected target which was 75%. Based on the questionnaire result, the students also had positive response towards the implementation of project-based learning approach. The result showed that learning English using project-based learning could improve their speaking competency in terms of fluency, pronunciation, grammar, and vocabulary. keyword : Keywords: Project-based learning, speaking competency
THE EFFECT OF ROUND ROBIN TECHNIQUE ON THE SPEAKING ACHIEVEMENT OF THE 7TH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 4 SINGARAJA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016 ., Kadek Lina Kurniawati; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd,M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 4, No 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan dalam prestasi berbicara antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik round robin dan mereka yang diajarkan dengan menggunakan teknik praktek percakapan. Desain penelitian yang digunakan adalah Post-test Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas tujuh SMP Negeri 4 Singaraja dan penentuan sampel penelitian menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Kelas VIIB 4 terpilih sebagai kelas ekperimen dimana tehnik round robin digunakan dan kelas VIIB 5 terpilih sebagai kelas kontrol dimana teknik praktek percakapan digunakan. Hasil analis data menunjukan siswa di kelas ekperimen medapatkan hasil yang lebih baik daripada siswa di kelas control. Hal ini dibuktikan oleh hasil statistik deskriptif yang menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 8,5 sedangkan nilai rata-rata dari kelompok kontrol adalah 7,9. Slain itu, hasil dari uji t-test juga menunjukkan bahwa nilai tob lebih besar dari tcv tersebut. Nilai tob itu-5,726 sedangkan nilai Tcv adalah1,99162 (α = 0,05). Ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi berbicara yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik round robin dan mereka yang diajarkan dengan menggunakan teknik praktek percakapan. Jadi dapat disimpulkan bahwa round robin teknik dapat meningkatkan prestasi siswa dalam berbicara.Kata Kunci : teknik round robin, teknik praktek percakapan, prestasi dalam berbicara. This study aimed at investigating whether or not there was significant difference in speaking achievement between students who were taught by using round robin technique and those who were taught by using conversation practice technique. The research design used in this study was Post-test Only Control Group Design. The population in this study was seventh grade students of SMP Negeri 4 Singaraja and the samples of study were selected by using Cluster Random Sampling. Class VIIB 4 was assigned as the experimental group, which was taught by using round robin technique while class VIIB 5 as the control group, which was taught by using conversation practice technique. The result of the data analysis showed that students in the experimental group performed better than the students in the control group. It was proven by the result of the descriptive statistics that showed the mean score of the experimental group was 8.5 while the mean score of the control group was 7.9. The result of the t-test also showed that the value of the tob was higher than the tcv. The value of the tob was -5.726, while the value of the tcv was1.99162 (α = 0.05). It means that there was a significant difference speaking achievement on the students who were taught using round robin technique and those who were taught by using conversation practice technique. It was concluded that round robin technique can improve students’ speaking achievement. keyword : round robin technique, conversation practice technique, speaking achievement.
The Effect of SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) combined with Numbered Head Together on Students' ReadingComprehension at Eight Grade Students of SMP Saraswati Seririt in the Academic year 2014/2015 ., Ni Komang Fina Sasmita Sari; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., Ni Wayan Surya Mahayanti, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pemahaman membaca antara siswa yang diajar dengan menggunakan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dikombinasikan dengan Numbered Head Together Strategi dan mereka yang diajarkan dengan menggunakan Teknik Konvensional. Desain Post-Test untuk Kontrol Grup yang acak digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Saraswati Seririt. Mereka adalah kelas VIIIB sebagai kelompok eksperimen yang diajarkan dengan SQ3R (Survey, Question, Read, Recite dan Review) dikombinasikan dengan Numbered Head Together dan kelas VIIIA sebagai kelompok kontrol yang diajarkan dengan Teknik Konvensional. Instrumen yang digunakan adalah scenario pengajaran dan tes pemahaman membaca. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis baik secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan Strategi SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dikombinasikan dengan Numbered Head Together lebih baik daripada mereka yang diajar dengan Teknik Konvensional. Ini dibuktikan dari nilai rata-rata dari kelompok eksperimen yaitu 82,23, sedangkan kelompok kontrol adalah 75,61. Kata Kunci : Pemahaman Membaca, SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) dikombinasikan dengan Numbered Heads Together This study aimed at investigating whether or not there was a significant difference in reading comprehension between the students who were taught by using SQ3R combined with Numbered Head Together and those who were taught by using conventional strategy. The research design of this study was Post-test Only Control Group Design. The population was the eighth grade students of SMP SaraswatiSeririt. Cluster Random Sampling was assigned to select the sample of the study.Class VIII.B was assigned as the experimental group which was taught by using SQ3R combined with Numbered Head Together and class VIII.A as the control group which was taught by using conventional strategy.The result of the data analysis showed that students in experimental group performed better reading than students in control group. It was proven by the result of descriptive statistics that showed the mean score the experimental group was 82.23, while the mean score of control group was 75.61. The result of the t-test also showed that the value of the tobs was higher than thetcv. keyword : Reading Comprehension, SQ3R (Survey, Question, Read, Recite and Review combined with Numbered Heads Together
RELATIONSHIP BETWEEN THE CHOICE OF LEARNING STYLE AND THE SPEAKING ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS AT SMP NEGERI 2 SAWAN ., Dewa Gde Panji Prasetya; ., Drs.Gede Batan,MA; ., Dr.Sudirman, M.L.S
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 3, No 3 (2016):
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi (1) gaya belajar yang paling sering di pilih oleh siswa dan (2) hubungan antara pilihan gaya belajar dengan kemampuan berbicara siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yang dimana data itu dipersentasikan secara deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga instrument yaitu kuisioner, pedoman wawancara, dan nilai berbicara. Sample yang digunakan adalah 30 siswa yang diacak memilih di setiap kelas delapan di SMP Negeri 2 Sawan. Kuisioner gaya belajar di ambil dari seorang ahli Reid (1984) yang digunakan untuk mengumpulkan data gaya belajar siswa. Hasil menunjukan bahwa siswa lebih suka menggunakan gaya belajar visual dari pada gaya belajar yang lainnya karena mereka piker dengan menggunkan gambar dalam pemikiran mereka dan lebih mengerti beleajr dengan menggunakan visual display seperti, diagram buku, dan video. Hubungan antara pilihan gaya belajar dan kemampuan berbicara siswa menunjukan bahwa ada hubungan antara satu sama lain. Itu dapat dilihat dari hasil gaya belajar dan nilai berbicara siswa adalah ‘baik’ dan ‘sangat baik’.Kata Kunci : gaya belajar, kemampuan berbicara siswa This study aimed to investigate and (1) the most preference learning style which used by the students in eighth grade and (2) relationship between the choice of students’ learning style and students’ speaking ability. The design of this study was descriptive study. In which the data are presented descriptively. The data were collected by using three instruments, namely questionnaire, interview guide, and speaking score. Sample was 30 students randomly selected from the eighth grade students of SMP Negeri 2 Sawan. The Learning style questionnaire adapted from Reid (1984) was used to collect the data of the students’ learning style. The result showed that students preferred to used visual learning style rather than the other learning style because they think by using pictures in their brains and learn faster by using visual displays, such as diagrams, books, and videos. Relationship between the choice of learning style and students speaking score showed that there was relationship between each other. It can be seen from the score of students’ learning style and the students’ speaking score were ‘good’ and ‘very good’.keyword : Learning Style, Students’ Speaking Ability
IMPROVING STUDENTS' WRITING ACHIEVEMENT THROUGH PEER REVIEW AND FACEBOOK FOR GRADE XI OF SMA NEGERI 2 SINGARAJA ., Luh Desi Karunia Lestari; ., Dr.Sudirman, M.L.S; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6079

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi menulis siswa kelas X di SMA Negeri 2 Singaraja melalui peer review dan Facebook. Ada dua siklus yang dilaksanakan dalam penelitian ini, setiap siklus terdiri dari empat tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian, dan refleksi. Tahap perencanaan mencangkup pembuatan sebuah grup Facebook dan pembuatan RPP. Sedangkan tahapan pelaksanaan dan pengamatan terjadi di dua tempat yaitu di kelas dan di online melalui grup Facebook. Kemudian penilaian dilakukan segera setelah data terkumpul dan refleksi dilakukan setelah penilaian dilaksanakan. Hasil penelitian ini memperlihatkan kesuksesan peningkatan prestasi menulis siswa. Pertama, ada kecendrungan yang positif dari skor rerata siswa, meningkat dari 64,9 di pre test menjadi 77,9 di siklus pertama dan menjadi 88,7 di siklus kedua. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa indikator kesuskesan penelitian yang pertama sudah dicapai. Kedua, tidak ada siswa yang tertinggal lagi di siklus kedua. Hasil pre test menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa yang tidak lulus nilai KKM yaitu 72. Di siklus pertama, jumlah yang tidak lulus berkurang menjadi empat orang dan akhirnya tidak ada siswa yang memiliki nilai dibawah KKM pada siklus kedua. Ini berarti indikator kesuksesan penelitian yang kedua sudah tercapai. Ketiga, tanggapan siswa terhadap penerapan teknik ini sangatlah bagus. Menurut mereka, teknik ini sangat berguna untuk membantu mereka dalam menulis sebuah teks. Ini berarti indikator kesuksesan penelitian yang ketiga juga sudah dicapai. Karena ketiga indikator kesuksesan penelitian sudah dicapai, berarti penerapan peer review dan Facebook benar-benar mampu meningkatkan prestasi menulis siswa kelas X di SMA Negeri 2 Singaraja.Kata Kunci : prestasi menulis, Peer review, Facebook This research was a classroom action research aimed at improving students’ writing achievement for grade X in SMA Negeri 2 Singaraja through peer review and Facebook. There were two cycles conducted in this research; each cycle consisted of four steps namely planning, action, observation and evaluation, and reflection. In the planning steps were carried out to create a Facebook group and make lesson plans. Meanwhile, the action took place inside the classroom and online on the Facebook group. The observation and evaluation was done soon after the data was collected and the reflection was done after the evaluation conducted. The results of the research showed that the students’ writing achievement can be improvement successfully. First, there is a positive trend of the students’ mean score. It increased from 64.9 in the pre test to 77.9 in the first cycle and to 88.7. Therefore, it can be said that the first research success indicator was achieved. Second, there were no students left behind in the second cycle. In pre test, there were 26 students who did not passed the passing grade of 72. In the first cycle, the number decreased to 4 and finally all students’ score had passed the passing grade after the second cycle. This means that the second research success indicators had been achieved. Third, the students’ response toward the implementation of the technique is positive. Most of the students thought that the technique was very useful to help them write a text. This means that the third indicator of research success had also been accomplished. Since the three research indicators had been successfully accomplished, it can be concluded that the implementation of peer review and Facebook does really improve students’ writing achievement for grade XI in SMA Negeri 2 Singaraja.keyword : writing achievement, peer review, Facebook
Co-Authors ., Abdul Wahab ., Dewa Gde Panji Prasetya ., I Dewa Made Adhi Wira Sanjaya ., I Gede Putu Waisya Dharma ., I Gede Yoga Permana ., I Kadek Agus Hendra Yasa Dinatha ., I Putu Oka Mahendra ., I Wayan Purnawirawan ., Ida Ayu Komang Krisna Dewi ., Kadek Lina Kurniawati ., Ni Kadek Gita Dewa Huti ., Ni Made Kartika Dewi ., Ni Wayan Widiasih ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha ., Sapto Prio Utomo A.A.A. Ngr. Lusia Widanti ., A.A.A. Ngr. Lusia Widanti Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi ., Anak Agung Sagung Intan Yashira Dewi Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewa Putu Ramendra Drs.Gede Batan,MA . G.A.P. Suprianti Gusti Ayu Nyoman Maha Hasrini ., Gusti Ayu Nyoman Maha Hasrini I Gusti Gede Agung Andhika p ., I Gusti Gede Agung Andhika p I Komang Suantara ., I Komang Suantara I Made Arya Budiyasa ., I Made Arya Budiyasa I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Indra Kusuma Kadek Sonia Piscayanti Komang Suarma ., Komang Suarma Luh Desi Karunia Lestari ., Luh Desi Karunia Lestari Luh Putu Artini Luh Putu Ayu Novita Dewi ., Luh Putu Ayu Novita Dewi M. Joko Purnomo ., M. Joko Purnomo Ni Komang Arie Suwastini Ni Komang Fina Sasmita Sari ., Ni Komang Fina Sasmita Sari Ni Made Dwi Jayanti ., Ni Made Dwi Jayanti Ni Wayan Lestari . Ni Wayan Surya Mahayanti Nyoman Karina Wedhanti Nyoman Purba Tribawa Giri ., Nyoman Purba Tribawa Giri Pande Made Ari Saguna ., Pande Made Ari Saguna Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Putu Kerti Nitiasih Putu Rara Utari Dewi ., Putu Rara Utari Dewi S.Pd. I Putu Ngurah Wage M . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. .