Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Aquaculture and Fish Health

PENGGUNAAN BUBUK ABATE UNTUK MENURUNKAN DERAJAT INFESTASI DAN MERUSAK ORGAN PARASIT Argulus YANG MENGINFESTASI IKAN MAS (Cyprinus carpio) Mohammad Faizal Ulkhaq
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 8 No. 1 (2019): JAFH Vol. 8 No. 1 Februari 2019
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.333 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v8i1.11751

Abstract

Kematian ikan akibat serangan parasit Argulus dikarenakan ikan mengalami emasiasi sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh ikan, selain itu munculnya luka pada kulit ikan akan dimanfaatkan sebagai port of entry bagi agen infeksi sekunder seperti jamur, bakteri dan virus. Pengendalian penyakit argulosis dengan bahan kimia yang tidak tepat dosis dapat mencemari lingkungan, sehingga perlu dicari alternatif bahan kimia yang aman terhadap lingkungan, yaitu abate. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas perendaman abate untuk menurunkan derajat infestasi dan merusak organ parasit Argulus yang menginfestasi ikan mas (Cyprinus carpio). Perlakuan yang diberikan terdiri dari lima perlakuan dengan empat kali ulangan yaitu pemberian abate dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm yang direndam selama 30 menit. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu derajat infestasi Argulus yang menempel pada ikan mas, kerusakan organ Argulus dan nilai kualitas air pada awal dan akhir perendaman sebagai parameter pendukung. Data derajat infestasi Argulus pada ikan mas dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA 5% yang dilanjutkan dengan uji DMRT 5% sedangkan kerusakan organ Argulus dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar dan tabel serta dihubungkan dengan parameter pendukung. Hasil penelitian menujukkan bahwa perendaman abate tidak efektif untuk menurunkan derajat infestasi menginfestasi ikan mas (C. carpio), akan tetapi dapat menimbulkan kerusakan organ Argulus pada perlakuan 100 ppm. Kerusakan organ Argulus yang ditimbulkan yaitu rontoknya kaki ke-3 dan 4, abdomen yang menyatu serta produksi telur prematur. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan meningkatkan dosis abate (lebih dari 100 ppm) serta waktu inkubasi yang lebih lama (lebih dari 30 menit). Selain itu perlu diamati perubahan fisiologis ikan selama dilakukan perendaman dalam abate.
Growth Response of Porphyridium sp. Culture on Glass and Plastic Container in Laboratory Scale Lutfiyah Al Adawiyah; Mohammad Faizal Ulkhaq; Hapsari Kenconojati
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 9 No. 2 (2020): JAFH Vol. 9 No. 2 June 2020
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.941 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v9i2.17183

Abstract

Utilization of Porphyridium sp. began to be developed as an anticancer, anti-inflammatory, antibacterial, antifungal, and production of biogas and biodiesel so that necessary to carry out culture activities for ensure continuity of Porphyridium sp. This study aims to determine the type of culture container that showed the best growth response of Porphyridium sp. with the highest biomass. The stages in this research were preparation of containers and media sterilization, making diatom fertilizers and agar media, Culture of Porphyridium sp. on agar media, Culture of Porphyridium sp. in the test tube, and Culture of Porphyridium sp. in glass and plastic containers. The results showed that the growth response of Porphyridium sp. that cultured in glass containers (18,9 ± 0,21 x 105 cells/mL) was higher than plastic (15.57 ± 0,03 x 105 cells/ml).