Nanang Indardi, Nanang
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Semarang-Indonesia, Gedung F1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp (024)8508007. Fax.8508007

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGULANGAN TEKNIK PERMAINAN KASTI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Indardi, Nanang
Journal of Physical Education Health and Sport Vol 2, No 1 (2015): Journal of Physical Education Health and Sport
Publisher : Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.252 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pengulangan teknik permainan tradisional kasti terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita ringan SLB N Ungaran. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah Pretest Posttest One Group Design. Metode analisis data menggunakan uji t. Populasi dan sampel adalah sampel acak dari anak tunagrahita ringan SLB N Ungaran yang berjumlah 7 anak. Semua sampel diberikan perlakuan pengulangan teknik permainan kasti. Hasil penelitian motorik kasar dengan uji t terdapat pengaruh dari rata-rata hasil penghitungan hipotesis anak tunagrahita ringan menggunakan tes berjalan 1.43 (pre-test) dan 2.57 (post-test), berlari 1.43 (pre-test) dan 2.57 (post-test), melempar 1.29 (pre-test) dan 2.71 (post-test), menangkap 1.43 (pre-test) dan 2.43 (post-test), memukul 1.29 (pre-test) dan 2.14 (post-test). Aspek yang tidak terdapat pengaruh yaitu melompat 1.71 (pre-test) dan 1.57 (post-test), meloncat 1.43 (pre-test) dan 1.29 (post-test), menendang 1.71 (pre-test) dan 1.29 (post-test). Selain setiap aspek, rata-rata pada keseluruhan tes motorik kasar terjadi peningkatan dengan rata-rata 1.44 (pre-test) dan 2.07 (post-test). Simpulan dalam penelitian adalah pengulangan teknik permainan kasti berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita ringan SLB N UngaranThe purpose of this research is to know the influence of the traditional game of rounders repetition techniques to increase gross motor skills of children SLB N Ungaran mild mental retardation. The method used in this study is the experimental method. This research is pretest posttest One Group Design. Methods of data analysis using the t test. Population and sample is a random sample of mild mental retardation children SLB N Ungaran totaling 7 children. All samples were given treatment repetition rounders game techniques.Gross motor research results with the t test there is the influence of the average results of a calculation using a mild mental retardation child hypothesis tests to run 1:43 (pre-test) and 2:57 (post-test), running 1:43 (pre-test) and 2:57 (post-test) , throws 1:29 (pre-test) and 2.71 (post-test), capturing 1:43 (pre-test) and 2:43 (post-test), hit 1:29 (pre-test) and 2:14 (post-test). Aspects that there is no influence, namely jumping 1.71 (pre-test) and 1:57 (post-test), jump 1:43 (pre-test) and 1:29 (post-test), kicking 1.71 (pre-test) and 1:29 (post-test) , In addition to every aspect of the average in the overall gross motor tests increased by an average of 1:44 (pre-test) and 2:07 (post-test). The conclusions in this study are repetition baseball game techniques affect the increase in gross motor skills mild mental retardation children SLB N Ungaran
Perbedaan Kadar Kolesterol HDL pada Latihan Aerobik yang Diberikan Madu dan Tanpa Madu Indardi, Nanang
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aimed to determine the effect of aerobic exercise run 2.4 km and supplemented honey 50 g of differences HDL cholesterol (High Density Lipoprotein). This study is an intervention study with RCTs (randomizedcontrolled clinical trials). A total of 30 male subjects were randomly selected from the Faculty of Sport Science students aged 18-23 years. Subjects were divided into 2 groups, treatment group 1 (n = 15) were given only aerobic exercise running 2.4 km; treatment group 2 (n = 15) were given aerobic exercise running 2.4 km and honey 50 g for 1 month, 3 times / week. To analyze differences in HDL cholesterol changes on two groups of Independent T test analysis was used. Results: There were significant differences in HDL cholesterol difference between the treatment groups (aerobic exercise running 2.4 km and supplemented honey 50 g) in the control group (aerobic training running 2.4 km). Conclusion: Aerobic exercise of running 2.4 km and effect supplemented honey for increasing on HDL cholesterol.
LATIHAN FLEKSI TELAPAK KAKI TANPA KINESIO TAPING DAN MENGUNAKAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN PADA FLEKSIBEL FLAT FOOT Indardi, Nanang
Journal of Physical Education Health and Sport Vol 2, No 2 (2015): Journal of Physical Education Health and Sport
Publisher : Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.642 KB)

Abstract

Tujuan peneliti ini adalah mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap keseimbangan penderita fleksibel flat foot. 2) mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki dengan penambahan kinesio taping pada otot quadricep pada penderita fleksibel flat foot. 3) mengetahui perbedaan pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan menggunakan kinesio taping terhadap keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre and post-test group. Populasi penelitian siswa SD Negeri 2 Ceporan Kabupaten Klaten, sampel 20 siswa usia 6-12 th yang memiliki flat foot. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian untuk kelompok A (latihan keseimbangan tanpa kinesio taping) pre-test nilai min 11 detik, nilai mak 24 detik, nilai mean 18,1 detik nilai standard deviasinya 18,5444. Post-test nilai min 10 detik, nilai mak 26 detik, mean 18,3 detik  nilai standard deviasinya 28,0111. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita flat foot. Sedangkan untuk kelompok B (latihan keseimbangan dengan kinesio taping) nilai min 11 detik, mak 29 detik, nilai mean 17,9 detik, nilai standard deviasinya 18,5444. Post-test nilai min 20 detik, nilai mak 34 detik, nilai mean 24,3 detik, nilai standard deviasinya 27,3444. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Dimana hasilnya latihan fleksi telapak kaki menggunaan kinesio taping lebih baik dari pada latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping._________________________________________________________________The Flat foot is a disorder that results in decreased muscle strength in the legs so that the depletion of the bodys balance. Kinesio taping is a form of duct tape made from special materials that are elastic and serves to optimize the performance of a muscle.The goal of researchers 1) know how the fleksi soles workout without kinesio taping on the balance of flexible flat foot sufferers. 2) know how the exercise fleksi soles of the feet with the addition of kinesio taping quadricep muscles in people with flexible flat foot. 3) knowing the difference of exercise effect fleksi soles without kinesio taping and using kinesiotaping against balance on sufferers of flexible flat foot. This research method used is the method of pre and post-test group. Research student population SD Negeri 2 Ceporan Klaten, a sample of 20 students aged 6-12 years old who have a flat foot. Sample withdrawal technique using a Purposive sampling. Methods of data analysis using t tests.  Research results for Group A (kinesio taping without balance Exercises) Pre-test value min 11 seconds, and max 24 seconds, value mean 18.1 seconds , value of standard deviasi 18,5444. Post-test value min 10 seconds, and max 26 seconds, value of mean 18.3 seconds, value of the standard deviasi 28,0111. No influence of increased balance in people with flexible flat foot after doing exercises fleksi soles without kinesio taping. For Group B (balance Exercises use the kinesio taping) value min 11 seconds, the mak 29 seconds, value of mean 17.9 seconds, the value of standard deviasi 18,5444. Post-test value min 20 sec, mak value 34 minutes, mean 24.3 seconds, value standard deviasi 27,3444. there is the influence of improved balance in people with flexible flat foot after doing exercises fleksi soles using kinesio taping. Conclusions in this study is there is a difference of influence of exercise fleksi soles without kinesio taping and use kinesio taping of balance in people with flexible flat foot. Where result exercise fleksi soles use kinesio taping is better than of exercise fleksi soles without kinesio taping of balance in people with flexible flat foot.
Latihan Fleksi Telapak Kaki dengan Kinesio Taping pada Fleksibel Flat Foot Indardi, Nanang
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan dengan penambahan kinesio taping pada otot terhadap keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre and post-test group. Populasi penelitian siswa SD Negeri 2 Ceporan Kabupaten Klaten, sampel 20 siswa usia 6-12 th yang memiliki flat foot. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian untuk kelompok A (latihan keseimbangan tanpa kinesio taping) pre-test 18,1 ±18,5 detik sedang p ost-test rata-rata 18,3±28,01 detik, t=0,15, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita flat foot. Sedangkan untuk kelompok B (latihan keseimbangan dengan kinesio taping) rata-rata kesimbangan 17,9±18,5 detik dan post-test 24,3±27,3 detik, t=4,47 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Dimana hasilnya latihan fleksi telapak kaki menggunaan kinesio taping lebih baik dari pada latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping.
Perbedaan Kadar Kolesterol HDL pada Latihan Aerobik yang Diberikan Madu dan Tanpa Madu Indardi, Nanang
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 4, No 1 (2014): July 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v4i1.4387

Abstract

The aimed to determine the effect of aerobic exercise run 2.4 km and supplemented honey 50 g of differences HDL cholesterol (High Density Lipoprotein). This study is an intervention study with RCTs (randomizedcontrolled clinical trials). A total of 30 male subjects were randomly selected from the Faculty of Sport Science students aged 18-23 years. Subjects were divided into 2 groups, treatment group 1 (n = 15) were given only aerobic exercise running 2.4 km; treatment group 2 (n = 15) were given aerobic exercise running 2.4 km and honey 50 g for 1 month, 3 times / week. To analyze differences in HDL cholesterol changes on two groups of Independent T test analysis was used. Results: There were significant differences in HDL cholesterol difference between the treatment groups (aerobic exercise running 2.4 km and supplemented honey 50 g) in the control group (aerobic training running 2.4 km). Conclusion: Aerobic exercise of running 2.4 km and effect supplemented honey for increasing on HDL cholesterol.
Latihan Fleksi Telapak Kaki dengan Kinesio Taping pada Fleksibel Flat Foot Indardi, Nanang
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 4, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v4i2.5229

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan dengan penambahan kinesio taping pada otot terhadap keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre and post-test group. Populasi penelitian siswa SD Negeri 2 Ceporan Kabupaten Klaten, sampel 20 siswa usia 6-12 th yang memiliki flat foot. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian untuk kelompok A (latihan keseimbangan tanpa kinesio taping) pre-test 18,1 ±18,5 detik sedang p ost-test rata-rata 18,3±28,01 detik, t=0,15, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita flat foot. Sedangkan untuk kelompok B (latihan keseimbangan dengan kinesio taping) rata-rata kesimbangan 17,9±18,5 detik dan post-test 24,3±27,3 detik, t=4,47 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Dimana hasilnya latihan fleksi telapak kaki menggunaan kinesio taping lebih baik dari pada latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping.
Model Pengembangan Wisata Alam Gunung Telomoyo oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kedu Utara Indardi, Nanang; Sahri, Sahri
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 8, No 1 (2018): July 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v8i1.17518

Abstract

 ABSTRAK Abstrak Gunung Telomoyo merupakan salah satu kekayaan alam yang ada di Kabupaten Magelang dan menjadi destinasi wisata yang belum tergarap secara maksimal. Akses jalan menuju puncak sudah ada, tetapi kondisinya kurang begitu baik. Kondisi inilah yang menyebabkan antusias wisatawan menjadi menurun, padahal potensi alam sekitarnya sangat indah. Penelitian yang dilakukan untuk mengkaji pengembangan wisata alam gunung Telomoyo oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kedu Utara di Kabupaten Magelang. Penelitian ini untuk memudahkan pemetaan tempat garapan wisata sesuai dengan karakteristik dan potensi alam yang ada. Sehingga secara umum aktivitas wisata alam dapat berkembang dan lebih spesifiknya untuk olahraga rekreasi. Pengkajian model pengembangan wisata alam ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tanpa merusak lingkungan. Dampak positif lain yang diharapkan berupa pengembangan  pengetahuan dan managemen wisata alam yang lebih terorganisir dengan baik, serta kecerdasan emosional dalam mengelola karunia Tuhan. Penelitian bersifat eksploratif dan dilaksanakan dalam 3 tahap dengan meliputi observasi, mapping, tata kelola. Observasi dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan media (gambar, rekaman audio/visual) serta didampingi ahli dan dilakukan berulangkali dengan melibatkan LMDH. Mapping/pemetaan tempat dilakukan dengan memperhatikan potensi alam yang mendukung (kontur tanah, sumber air, luasan lahan, dan lain-lain). Sedang tata kelola diperlukan untuk memastikan kelangsungan managemen wisata alam secara komprehensif dalam jangka waktu yang relatif lama. Kata kunci: pengembangan, wisata alam Telomoyo
Usage of Fruit-Infused Water for Prevention of Dehydration Due to Endurance Exercise Ali, Mohammad Arif; Rahayu, Setya; Indardi, Nanang; Anggita, Gustiana Mega; Soraya, Fatona; Rustadi, Tri; Wicaksono, Anggit; Chen, Yu Shiuan; Chang, Yun Zhen
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i3.12977

Abstract

This study aimed to extend previous investigation regarding its beneficial effects on changes of blood glucose. This experimental research was conducted from 06:00-12:00. Twenty-four young men (age 19-20 y.o.) were divided into three groups, Fasting-Exercise-Only (FEO), Fasting-Exercise-Water (FEW), and Fasting-Exercise with Fruit-Infused Water (FEF). Subjects underwent fasting for 12 h before the experimental day. The data of body weight (Kg) and macroscopic urine color were collected before and after exercise. Body weight in all experimental groups were decreased by 1% during endurance exercise. There were no differences in decrease of body weight between FEF and FEW groups compared to FEO group (p>.05). The change in urine color was significantly different between pre-exercise and post-exercise data (p<.05). The darkest urine color was observed in FEO group (4.75), followed by FEW group (4.25), while FEF group (3.63) did not reach dehydration level. In conclusion, fruit-infused water is suggested to be drink as a choice for fluid intake during exercise.
LATIHAN FLEKSI TELAPAK KAKI TANPA KINESIO TAPING DAN MENGUNAKAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN PADA FLEKSIBEL FLAT FOOT Indardi, Nanang
Journal of Physical Education Health and Sport Vol 2, No 2 (2015): Journal of Physical Education Health and Sport
Publisher : Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.642 KB) | DOI: 10.15294/jpehs.v2i2.4592

Abstract

Tujuan peneliti ini adalah mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap keseimbangan penderita fleksibel flat foot. 2) mengetahui pengaruh latihan fleksi telapak kaki dengan penambahan kinesio taping pada otot quadricep pada penderita fleksibel flat foot. 3) mengetahui perbedaan pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan menggunakan kinesio taping terhadap keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre and post-test group. Populasi penelitian siswa SD Negeri 2 Ceporan Kabupaten Klaten, sampel 20 siswa usia 6-12 th yang memiliki flat foot. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian untuk kelompok A (latihan keseimbangan tanpa kinesio taping) pre-test nilai min 11 detik, nilai mak 24 detik, nilai mean 18,1 detik nilai standard deviasinya 18,5444. Post-test nilai min 10 detik, nilai mak 26 detik, mean 18,3 detik nilai standard deviasinya 28,0111. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita flat foot. Sedangkan untuk kelompok B (latihan keseimbangan dengan kinesio taping) nilai min 11 detik, mak 29 detik, nilai mean 17,9 detik, nilai standard deviasinya 18,5444. Post-test nilai min 20 detik, nilai mak 34 detik, nilai mean 24,3 detik, nilai standard deviasinya 27,3444. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pengaruh latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping dan latihan fleksi telapak kaki menggunakan kinesio taping terhadap peningkatan keseimbangan pada penderita fleksibel flat foot. Dimana hasilnya latihan fleksi telapak kaki menggunaan kinesio taping lebih baik dari pada latihan fleksi telapak kaki tanpa kinesio taping._________________________________________________________________The Flat foot is a disorder that results in decreased muscle strength in the legs so that the depletion of the body's balance. Kinesio taping is a form of duct tape made from special materials that are elastic and serves to optimize the performance of a muscle.The goal of researchers 1) know how the fleksi soles workout without kinesio taping on the balance of flexible flat foot sufferers. 2) know how the exercise fleksi soles of the feet with the addition of kinesio taping quadricep muscles in people with flexible flat foot. 3) knowing the difference of exercise effect fleksi soles without kinesio taping and using kinesiotaping against balance on sufferers of flexible flat foot. This research method used is the method of pre and post-test group. Research student population SD Negeri 2 Ceporan Klaten, a sample of 20 students aged 6-12 years old who have a flat foot. Sample withdrawal technique using a Purposive sampling. Methods of data analysis using t tests. Research results for Group A (kinesio taping without balance Exercises) Pre-test value min 11 seconds, and max 24 seconds, value mean 18.1 seconds , value of standard deviasi 18,5444. Post-test value min 10 seconds, and max 26 seconds, value of mean 18.3 seconds, value of the standard deviasi 28,0111. No influence of increased balance in people with flexible flat foot after doing exercises fleksi soles without kinesio taping. For Group B (balance Exercises use the kinesio taping) value min 11 seconds, the mak 29 seconds, value of mean 17.9 seconds, the value of standard deviasi 18,5444. Post-test value min 20 sec, mak value 34 minutes, mean 24.3 seconds, value standard deviasi 27,3444. there is the influence of improved balance in people with flexible flat foot after doing exercises fleksi soles using kinesio taping. Conclusions in this study is there is a difference of influence of exercise fleksi soles without kinesio taping and use kinesio taping of balance in people with flexible flat foot. Where result exercise fleksi soles use kinesio taping is better than of exercise fleksi soles without kinesio taping of balance in people with flexible flat foot.
PENGULANGAN TEKNIK PERMAINAN KASTI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Indardi, Nanang
Journal of Physical Education Health and Sport Vol 2, No 1 (2015): Journal of Physical Education Health and Sport
Publisher : Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.252 KB) | DOI: 10.15294/jpehs.v2i1.3942

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pengulangan teknik permainan tradisional kasti terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita ringan SLB N Ungaran. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah Pretest Posttest One Group Design. Metode analisis data menggunakan uji t. Populasi dan sampel adalah sampel acak dari anak tunagrahita ringan SLB N Ungaran yang berjumlah 7 anak. Semua sampel diberikan perlakuan pengulangan teknik permainan kasti. Hasil penelitian motorik kasar dengan uji t terdapat pengaruh dari rata-rata hasil penghitungan hipotesis anak tunagrahita ringan menggunakan tes berjalan 1.43 (pre-test) dan 2.57 (post-test), berlari 1.43 (pre-test) dan 2.57 (post-test), melempar 1.29 (pre-test) dan 2.71 (post-test), menangkap 1.43 (pre-test) dan 2.43 (post-test), memukul 1.29 (pre-test) dan 2.14 (post-test). Aspek yang tidak terdapat pengaruh yaitu melompat 1.71 (pre-test) dan 1.57 (post-test), meloncat 1.43 (pre-test) dan 1.29 (post-test), menendang 1.71 (pre-test) dan 1.29 (post-test). Selain setiap aspek, rata-rata pada keseluruhan tes motorik kasar terjadi peningkatan dengan rata-rata 1.44 (pre-test) dan 2.07 (post-test). Simpulan dalam penelitian adalah pengulangan teknik permainan kasti berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita ringan SLB N UngaranThe purpose of this research is to know the influence of the traditional game of rounders repetition techniques to increase gross motor skills of children SLB N Ungaran mild mental retardation. The method used in this study is the experimental method. This research is pretest posttest One Group Design. Methods of data analysis using the t test. Population and sample is a random sample of mild mental retardation children SLB N Ungaran totaling 7 children. All samples were given treatment repetition rounders game techniques.Gross motor research results with the t test there is the influence of the average results of a calculation using a mild mental retardation child hypothesis tests to run 1:43 (pre-test) and 2:57 (post-test), running 1:43 (pre-test) and 2:57 (post-test) , throws 1:29 (pre-test) and 2.71 (post-test), capturing 1:43 (pre-test) and 2:43 (post-test), hit 1:29 (pre-test) and 2:14 (post-test). Aspects that there is no influence, namely jumping 1.71 (pre-test) and 1:57 (post-test), jump 1:43 (pre-test) and 1:29 (post-test), kicking 1.71 (pre-test) and 1:29 (post-test) , In addition to every aspect of the average in the overall gross motor tests increased by an average of 1:44 (pre-test) and 2:07 (post-test). The conclusions in this study are repetition baseball game techniques affect the increase in gross motor skills mild mental retardation children SLB N Ungaran