Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MONZAT DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK SEKOLAH USIA DASAR Alvi Ratna Yuliana; Sri Endang Pujiastuti; Elis Hartati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 1 (Maret 2020) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i1.514

Abstract

Musik klasik monzart , dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri sehingga dapat digunakan untuk  terapi meningkatkan kecerdasan emosi pada anak. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas Pemberian Terapi Musik Klasik monzart  dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi pada Anak Usia sekolah Dasar.penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental design tipe non equivalent control group design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan kuisioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan Mann-Whitney U test.Hasil penelitian didapatkan bahwa 1) hasil skor total kecerdasan emosi perlakuan pada kelas kontrol dan pada kelas intervensi didapatkan bahwa harga sig adalah 0,001 atau < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor nilai total kecerdasan emosi pada kelas kontrol dan pada kelas intervensi dengan perlakuan pemberian terapi musik klasik, 2) Berdasarkan hasil uji data analisis didapatkan hasil bahwa nilai p-value kelompok instrument melebihi ?=0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terapi masik klasik yakni Mozart  terhadap kecerdasan emosional anak usia sekolah. Dalam hal ini nilai  p-value = 0,001 kelompok instrument lebih besar dari ?=0,05, 3) Kata Kunci: Efektivitas Pemberian Musik Klasik, Kecerdasan Emosional, Anak SD
Penerapan Terapi Mindfulness dalam Menurunkan Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat Akhir Alvi Ratna Yuliana; Wahyu Safitri; Yulia Ardiyanti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v11i2.1117

Abstract

Stres merupakan gangguan mental yang sering dialami seseorang karena adanya tekanan yang muncul dari kecemasan yang sangat berlebihan, hal tersebut sering dialami oleh mahasiswa khususnya pada mahasiswa tingkat akhir. Salah satu penyebab stress yang biasanya di alami mahasiswa tingkat akhir yaitu penyusunan tugas akhir ataupun skripsi. Intervensi non farmakologi dalam penurunan stres dengan penerapan terapi maindfulness dimana merupakan latihan yang dapat dilakukan seseorang untuk mengetahui kondisitentang kondisi pada masa itu, pikiran, dan perasaan yang sedang dialami pada situasi saat ini,serta dapat membantu dan memfokuskan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan studi kasus ini untuk menggambarkan tindakan terapi mindfulness untuk menurunkan tingkat stres pada mahasiswa akhir. Metode Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experiment dengan pendekatan pre dan posttest nonequivalent control group.subjek penelitian terdiri dari 80 responden yang di bagi dalam kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Data diperoleh melalui angket dengan menggunakan model Skala Likert dengan menggunakan pengisisan kuesioner PSS yang diberikan pre dan post terapi kemudian dianalisis menggunakan skor ideal dan uji Wilcoxon signed ranks test menganalisis perbedaan skor stres pre dan post-test menghasilkan nilai  sig 1,000 > 0,05 pada kelompok kontrol dan pada kelompok intervensi menunjukan  menunjukkan nilai 0,000 < 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terapi mainfulness dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam megurangi stress pada mahasiswa.
Peningkatan Kesadaran Sanitasi Remaja melalui Diseminasi Pembuatan Sabun Transparan di SMKN 1 Rembang Dwi Susiloningrum; Dian Arsanti Palupi; Endra Pujiastuti; Dessy Erliani Mugita Sari; Ricka Islamiyati; Alvi Ratna Yuliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 1 No. 5 (2022): August 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v1i5.1045

Abstract

Kesadaran sanitasi merupakan salah satu aspek yang menjadi indikator dalam pola hidup sehat terutama dalam mencegah penyebaran Covid-19 dikalangan remaja. Pola hidup sehat para remaja yang kurang terjaga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit, diare, gangguan pernapasan, bahkan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini adalah demam berdarah. Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan pengenalan kepada para remaja tentang kesadaran sanitasi remaja diseminasi pembuatan sabun transparan di SMKN 1 Rembang. Hasil dari Kegiatan ini adalah peningkatan pola pikir dan cara pandang pada siswa di SMKN 1 Rembang tentang sanitasi diri serta meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembuatan sabun transparan.
Pencegahan Penularan TBC Melalui Implementasi Cekoran Bu Titik (Cegah Resiko Penularan Melalui Batuk Efektif dan Etika Batuk) Pada Remaja di SMAN 2 Kudus Icca Narayani Pramudaningsih; Luluk Cahyanti; Alvi Ratna Yuliana; Vera F itriana; Erlin Nur Khamdannah; Annisa Aisyatul Fitriana
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.327

Abstract

Penyakit Tuberculosis (TB) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di Indonesia. TB paru menduduki peringkat ke 2 sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah Human Immuno deficiency Virus (HIV). Penyakit Tuberkulosis paru mudah menyebar di udara ketika orang-orang yang sakit dengan Tuberkulosis paru melepaskan bakteri melalui mekanisme batuk. Penyebaran bakteri ini melalui percikan dahak atau droplet nuclei yang dilepaskan oleh penderita TBC melalui batuk, bersin atau berbicara secara berhadapan langsung. Peningkatan kasus TBC berhubungan dengan derajat Kesehatan dimsyarakat. Faktor paling besar yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah faktor lingkungan dan perilaku masyarakat sendiri yang dapat merugikan Kesehatan. Faktor risiko penularan Tuberkulosis adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku, faktor lingkungan meliputi ventilasi, kepadatan hunian, suhu, pencahayaan dan kelembaban. Sedangkan faktor perilaku meliputi kebiasaan merokok, meludah atau membuang dahak di sembarang tempat, batuk atau bersin tidak menutup mulut dan kebiasaan tidak membuka jendela. Melakukan batuk yang benar bukan saja dapat mengeluarkan sputum secara maksimal tetapi juga dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Selain dengan batuk efektif, terdapat beberapa cara dalam pengendalian penyakit Tuberculosis paru yaitu dengan membudayakan hidup bersih dan sehat dan membudayakan perilaku etika berbatuk. Etika berbatuk merupakan tata cara batuk yang benar dan efisien dengan caraa menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju atau dengan menggunakan masker. Tujuan etika batuk untuk mencegaah perluasan penyebaran penyakit melalui udara (airbone ) khusus nya pada penyakit infeksius seperti TB.
KESEHATAN MENTAL MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19 Hirza Ainin Nur; Luluk Cahyanti; Alvi Ratna Yuliana; Vera Fitriana; Icca Narayani Pramudaningsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v12i1.1298

Abstract

The online learning process is learning in a network or called distance learning using information technology such as the internet. During the COVID-19 pandemic, online learning is mandatory in all educational institutions, both in Indonesia and abroad. In 2022 online learning will still be carried out in several educational institutions, one of which is Higher Education. There are several problems caused by online learning, one of which is student mental health. Mental health is defined as a healthy soul where a person feels happy physically and mentally, recognizes one's potential, is able to deal with stress, thinks positively, and is useful for others. Students are prone to experiencing mental health disorders because the stage of student development is in the late adolescent phase, where in this late adolescent phase students will experience an identity crisis, self-determination, and experience pressure from the environment. Signs and symptoms of mental health disorders include stress, depression, anxiety, confusion, anxiety, frustration, fear, sleep and eating patterns disturbances, feeling depressed, difficulty concentrating, and psychotic disorders. The impact of disturbed student mental health can result in reduced quality of life, use of psychoactive substances, psychotic disorders, and suicide. This study aims to determine the mental health of students in the online learning process during the COVID-19 pandemic. The research method used is quantitative with an analytic descriptive approach. The sample used was 220 students using total sampling. The research instrument uses SRQ-20. Data analysis used univariate analysis with frequency distribution tables. The results showed that as many as 56.82% of students were indicated to have mental health problems, and the remaining 43.18% were not indicated to have mental health problems. The conclusion of the study is that most students experience disturbed mental health, so it is hoped that there will be regular mental health screening of students.
PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL EMOSIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA : STUDI LITERATUR Vera Fitriana; Luluk Cahyanti; Alvi Ratna Yuliana; Ulfin Nurjannah
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 11, No 1 (2023): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v11i1.1455

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit gaya hidup kurang sehat yang paling umum terjadi. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia dunia karena frekuensi  yang  tinggi dan berisiko. Penatalaksanaan hipertensi secara umum dengan menggunakan terapi farmakalogis dan nonfarmakologis. Pengobatan hipertensi farmakologi dengan menggunakan obat-obat anti hipertensi sering digunakan sebagai terapi dibandingkan pengobatan non farmakologi. Pengobatan non farmakologi salah satunya yaitu dengan terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) untuk menurunkan tekanan darah dimana terapi ini merupakan salah satu bentuk terpai pikiran tubuh yang berkembang dari terapi komplementer dan alternatif. Studi literatur ini untuk mengetahui penerapan Spiritual Emosional Freedom technique (SEFT) untuk menurunkan tekanan darah pada lansia. Metode dalam penulisan studi literatur ini dengan cara mencari beberapa jurnal penelitian yang dipublikasikan melalui data base elektronik. Data base yang digunakan adalah google cendekia. Pencarian jurnal dilakukan dengan mengumpulkan tema keperawatan holistik. Tahun penerbitan jurnal yang digunakan untuk dilakukan studi literatur  adalah tahun 2012 sampai tahun 2021. Hasil dari 5 literartur jurnal yang didapatkan bahwa ada pengaruh terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) dalam menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya pengaruh terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) untuk menurukan tekanan darah pada lansia.Diharapkan terapi SEFT  ini dapat dijadikan alternative untuk menurunkan hipertensi pada lansia
PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA DAN PENATALAKSANAAN SECARA NON FARMAKOLOGI DI SMK N 1 REMBANG Alvi Ratna Yuliana; Dian Arsanti Palupi; Dessy Erliani Mugita Sari; Endra Pujiastuti; Dwi Susiloningrum; Ricka Islamiyati
Jurnal Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian Bersama Masyarakat Indonesia
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jpbmi.v1i1.70

Abstract

Adolescent girls are a vulnerable group to experience anemia, if there are no prevention efforts, awareness among adolescents about the problem of anemia will affect problems in growth and development, both physically and academically. The main cause of anemia is insufficient intake of iron which cannot be obtained without only by taking blood-boosting drugs but this can be done by consuming a variety of foods that fulfill the nutrients containing iron, vitamins to prevent anemia, where teenagers nowadays pay less attention to healthy food intake. The purpose of this community service is to increase the level of student knowledge/ students through education about anemia, knowing the risk factors for anemia in adolescents, knowing the physical characteristics or symptoms and the consequences that arise from anemia and providing education about the treatment of anemia in addition to using pharmacological drugs, one of which is by consuming foods that contain Contains vitamins and iron to increase Hemoglobin levels in the blood. The activity method consists of three, namely planning, implementation and evaluation. This counseling was carried out offline at SMKN 1 Rembang with 40 students. Based on the results of the pre-test and post-test, it can be concluded that there was an increase in students' knowledge about anemia prevention and non-pharmacological management. increasing knowledge of young women before and after education
Pendampingan Pengolahan Nuget Ikan Udang Pada Kelompok Sasaran Stunting Diwilayah Desa Tedunan Luluk Cahyanti; Alvi Ratna Yuliana; Vera Fitriana; Devi Setya Putri
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): EDISI II
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The characteristics of the participants in this community service activity are dominated by female participants. Based on the characteristics of the role, most of the participants who took part in counseling were pregnant women, toddlers, school-age children, adolescents, women of childbearing age (catin). From the results of the counseling evaluation, counseling regarding stunting counseling and balanced nutrition with the processing of shrimp fish nuggets in the Tedunan village received a very good response, marked by the enthusiasm of the participants through questions related to stunting. Regarding the fulfillment of balanced nutrition with the development of local food products, the processing of fish nuggets also received a fairly good response. Keywords: Stunting, Nuget processing assistence  
Pelatihan Penyusunan Dan Pengolahan Menu Serta Penyajian Makanan Sehat Untuk Mencegah Stunting di Desa Lokus Stunting Ambarwati Ambarwati; Luluk Cahyanti; Alvi Ratna Yuliana; Vera Fitriana; Hirza Ainin Nur; Jamaludin Jamaludin; Icca Narayani Pramudaningsih; Eny Pujiati; Nila Putri Purwandari; Sri Fitrianingsih; Lutfiana Nurulin Nafiah; Rakhmi Hidayati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "Juli"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.369

Abstract

Stunting merupakan gangguan kurangnya gizi secara kronis dan kondisi gagal tumbuh pada balita dengan hasil pemeriksaan tinggi badan lebih rendah (pendek) dibandingkan dengan balita seusianya. Asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh anak dalam jangka waktu lama dan berulang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada anak. Keterlambatan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak adalah suatu kombinasi dari malnutrisi energi, protein, dan defisiensi dari zat mikro yang dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Angka terjadinya stunting pada janin sampai anak usia dua tahun sehingga menjadikan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat, sistem imun anak menurun, dan penderita sering mengalami kondisi tubuh yang mudah sakit, postur tubuh yang tidak maksimal sehingga tingkat produktivitas yang rendah di saat dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat dengan pelatihan tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di 11 desa lokus stunting dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi pretest dan posttes serta praktik dalam penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Hasil pengabdian masyarakat pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan warga desa dalam pencegahan stunting. Peserta pelatihan mampu menunjukkan menu sehat dalam pencegahan stunting yang benar. Hal ini dapat diketahui pada saat proses pelatihan terbukti banyak peserta antusias memperagakan penyajian menu sehat keluarga untuk pencegahan stunting yang benar. Hasil post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Peserta juga memiliki semangat yang tinggi ditunjukkan dengan adanya tanya jawab dan aktif bertanya kepada narasumber tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga meningkatkan pengetahuan peserta dalam pencegahan stunting (p value=0,000).
Peningkatan Pemahaman Bahaya HIV AIDS pada Remaja di Pondok Pesantren Putri Hirzu Millati Maria Ulfa; Alvi Ratna Yuliana; Arina Hafadhotul Husna; Amelia Dwi Sulistiyani; Febriana Puspita Sari; Selvi Anuri
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i1.108

Abstract

Virus yang dikenal sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan kekebalan tubuh manusia menurun. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah infeksi dari virus HIV yang menyebabkan sekumpulan gejala akan timbul karena turunnya kekebalan tubuh. Asia Tenggara merupakan benua dengan populasi orang yang terinfeksi HIV tertinggi ke-2 di dunia (3,8 juta orang). Jumlah kasus HIV di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2019, dengan 50.282 kasus. Pada tahun 2013, 12.214 kasus AIDS adalah angka tertinggi dalam sebelas tahun terakhir. Kasus HIV paling sering terjadi pada usia produktif yaitu 25-49 tahun. Dengan masa inkubasi HIV sekitar 5-10 tahun, diperkirakan kontak pertama dengan HIV telah terjadi pada usia remaja, sehingga usia remaja dianggap sebagai usia yang rawan terkena HIV. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang HIV AIDS dengan media power point. Kegiatan diikuti oleh remaja sebanyak 21 orang di Pondok Pesantren Putri Hirzu Millati. Penyuluhan mengenai HIV AIDS menunjukkan bahwa remaja putri mampu memahami dan terdapat peningkatan pengetahuan tentang HIV AIDS yang dilihat dari hasil tanya jawab.