Sejak ditemukannya pertama kali kasus HIV/AIDS di Sulawesi Utara, pada tahun 1997, peningkatan kasus senantiasa terjadi hingga saat ini. Penyebaran HIV/AIDS dapat dihindari dengan proses edukasi yang berkelanjutan, terutama pada populasi kunci seperti pekerja seks. Pemanfatan teknologi khususnya media sosial dapat menjadi sarana untuk memudahkan proses edukasi kepada populasi kunci. LKKNU Sulawasi Utara sebagai implementing unit dari SSR Yayasan Kerti Praja yang mendapatkan pendanaan Global Fund untuk penanggulangan HIV/AIDS melalui upaya penjangkuan berupa edukasi kesehatan dan perujukan ke layanan kesehatan. Pada kajian ini dimana merupakan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan gambaran tentang proses-proses edukasi oleh petugas lapangan bagi pekerja seks di Kota Manado. Dalam kajian ini diperoleh bahwa pemanfaatan media sosial sebagai sarana penjangkuan telah digunakan, namun butuh penguatan agar efektivitas pemanfaatannya maksimal. Selain itu penguatan kapasitas petugas lapangan akan pemanfaatan media sosial juga sangat perlu agar mampu menjangkau populasi kunci yang cenderung tertutup.