p-Index From 2019 - 2024
1.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KESMAS bionature
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN MASA KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MINAHASA SELATAN Walukow, Paskalino A.; Mandagi, Chreisye K.F.; Rumayar, Adisti A.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil individu dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi, serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masa kerja dan kepemimpinan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan dari bulan April – Juli 2018. Populasi dan samepel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang Rawat Inap RSUD Minahasa Selatan yang berjumlah 76 perawat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner.Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja memiliki nilai p = 0.012 (Pvalue ≤ 0,05). Perawat yang memiliki masa kerja lebih dari atau sama dengan 1 tahun sebanyak 58,8%.dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki nilai p = 0,038 (Pvalue≤0,05). Perawat yang memiliki kepemimpinan yang baik sebanyak 54,4 % dan Perawat yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 42,6% Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan antara masa kerja dan kepemimpinan dengan kinerja pearawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Minahasa Selatan.Kata Kunci : Masa Kerja, Kepemimpinan, dan Kinerja PerawatABSTRACTPerformance is a condition that must be known and confirmed to certain parties to know the level of achievement of individual results related to the vision of an organization, and to know the positive and negative impact of an operational policy. This study aims to determine the relationship between work and leadership with the performance of nurses in the inpatient wards of Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa. This research is a quantitative research with analytic survey method with cross sectional study design. This research was conducted in Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa from April to July 2018. Population and samepel in this research are nurses in inpatient room of South Minahasa Hospital which amounts to 76 nurses. The instrument used in this study is a questionnaire. Data analysis in this research is univariate and bivariate analysis using Chi-square test. The results showed that the working period has a value of p = 0.012 (Pvalue ≤ 0.05). Nurses who have a working period of more than or equal to 1 year as much as 58.8%. and result of research indicate that leadership have value p = 0,038 (Pvalue ≤ 0,05). Nurses who have good leadership as much as 54.4% and Nurses who have a good performance as much as 42.6%. The conclusion is that there is a relationship between employment and leadership with nurse performance in Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) South Minahasa.Keywords: Working Period, Leadership, and Nurse Performance
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DESA GANGGA SATU KABUPATEN MINAHASA UTARA Waworundeng, Cendy B.; Rattu, A. J.M; Mandagi, Chreisye K.F.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku merokok pada remaja sangat merugikan kesehatan remaja. Dampak dari rokokpun bukan hanya merugikan kesehatan remaja yang merokok akan tetapi kesehatan remaja yang tidak merokok atau disebut perokok aktif dan perokok pasif. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, media iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja di desa Gangga Satu Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi seluruh remaja berusia 15-18 tahun di desa Gangga Satu Kabupaten Minahasa Utara. Sampel 90 remaja yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian yaitu, kuesioner,alat tulis menulis dan komputer. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku merokok  p-value = 0.000 (α <0.05). Ada hubungan antara sikap dan perilaku merokok p-value = 0.000 (α <0.05). Ada hubungan antara  media iklan rokok dan perilaku merokok p value = 0.002 (α <0.05). Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, media iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja. Kata Kunci : Perilaku Merokok, Pengetahuan, Sikap dan Media Iklan Rokok ABSTRACTSmoking behavior in adolescents is very detrimental to adolescent health. The impact of smoking is not only detrimental to the health of adolescents who smoke, but the health of adolescents who do not smoke, or are called active smokers and passive smokers. The purpose of the study was to analyze the relationship between knowledge, attitudes, media advertising cigarettes with smoking behavior adolescents in the village of Gangga Satu, North Minahasa Regency. This type of quantitative research with cross sectional design. The population of all adolescents aged 15-18 years in the village of Gangga Satu, North Minahasa Regency. A sample of 90 adolescents was taken with a total sampling technique. Research instruments, namely, questionnaires, writing instruments and computers. Data analysis using Chi-Square test. The significat results of the study there is a significat  relationship between knowledge and smoking behavior p-value = 0.000 (α <0.05). There is a significat relationship between attitude and smoking behavior p-value = 0.000 (α <0.05). There is a significat relationship between cigarette advertising media and smoking behavior p value = 0.002 (α <0.05). Conclusion there is a relationship between knowledge, attitudes, media advertising cigarettes with smoking behavior in adolescents. Keywords : Smoking Behavior, Knowledge, Attitude, and Cigarette Advertising Media
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Toliaso, Cynthia Sisilia; Mandagi, Chreisye K.F.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaminan mutu layanan kesehatan dapat diartikan sebagai keseluruhan upaya yang bertujuan untuk memberikan suatu layanan kesehatan yang terbaik mutunya, yaitu layanan kesehatan yang sesuai dengan standart layanan kesehatan yang disepakati. Layanan kesehatan yang bermutu adalah layanan kesehatan yang selalu berupaya memenuhi harapan pasien, organisasi layanan kesehatan yang bermutu bukan saja menarik bagi pasien, tetapi juga menarik bagi profesi layanan kesehatan sehingga menjadi tempat bekerja profesi layanan kesehatan yang mempunyai kompetensi dan perilaku baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan juli 2018. Lokasi penelitian di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jumlah sampel adalah 258 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Analisis pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara mutu pelayanan kesehatan degan kepuasan pasien di Puskesmas Bahu Kota Manado. Berdasarkan uji statistik didapatkan p value = 0,025 dengan nilai OR = 2,297.Kata Kunci : Mutu Pelayanan Kesehatan, Kepuasan PasienABSTRACTQuality assurance of health services can be interpreted as an overall effort that aims to provide a health service of the best quality, namely health services in accordance with the agreed standard of health services. Quality health services are health services that always strive to meet patient expectations, quality health care organizations are not only attractive to patients, but also attractive to the health care profession so that it becomes a place to work for health care professionals who have good competence and behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between the quality of health services and patient satisfaction at the Puskesmas Bahu Kota Manado. This type of research is quantitative research using a cross sectional approach conducted in July 2018. The location of the research is at the Puskesmas Bahu Kota Manado. The number of samples is 258 respondents who have fulfilled the research inclusion criteria. The research instrument used in this study is a questionnaire. Analysis in this study is univariate analysis and bivariate analysis using chi square test with a 95% confidence level with α = 0.05. The results of the study showed that there was a relationship between the quality of health services and patient satisfaction at the Puskesmas Bahu Kota Manado. Based on statistical tests obtained p value = 0.025 with an OR value = 2,297.Keywords: Health Service Quality, Patient Satisfaction
HUBUNGAN KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS TELING ATAS Gobel, Sri Radhawati; Kolibu, Febi K.; Mandagi, Chreisye K.F.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh kebutuhan pengguna jasa pelayanan untuk mendapatkan kembali pelayanan kesehatan yang diberikan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sehingga para penggunanya ingin memanfaatkan kembali yaitu ada lima dimensi yang terdiri dari ketanggapan, kehandalan, jaminan, empati dan bukti langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Teling Atas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Teling Atas pada bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan hasil analisis yang didapatkan nilai expected count kurang dari 5 sehingga dilanjutkan menggunakan uji fisher exact test dengan CI = 95% dan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketanggapan (p=0,000), kehandalan (p=0,023), jaminan (p=0,001), empati (p=0,040) dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Teling Atas, dan tidak terdapat hubungan bukti langsung (p=0,501) dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Teling Atas. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara ketanggapan, kehandalan, jaminan, empati dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Teling Atas dan tidak terdapat hubungan antara bukti langsung dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Teling Atas. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan Kesehatan, Minat Pemanfaatan Kembali ABSTRACTReutilization of health services influenced by the needs of service users to regain the health services provided. Factors that can affect the patients for they want to reutilization are five dimensions of health services include, responsiveness, reliability, assurance, empathy and tangible. This research aims to determine the relation between the quality of health services with the interest in reutilization in the Teling Atas Community Health Center. This research is a quantitative research with analytic survey method using cross sectional design. This research was conducting at the Teling Atas Community Health Center in August-October 2019. The sample in this research is 100 respondents. The research instrument used a questionnaire with bivariate analysis using the chi-square test with the results of the analysis obtained an expected count value of less also using the fisher exact test with a CI = 95% and α = 0.05. The results showed that there is a relation between responsiveness (p = 0,000), reliability (p = 0.023), assurance (p = 0.001), empathy (p = 0.040) with interest in reutilization in the Teling Atas community health center, and there is no relation on tangible ( p = 0.501) with interest in reutilization in the Teling Atas Community Health Center. The conclusion is that there is a relation between responsiveness, reliability, assurance, empathy with interest in reutilization in the Teling Atas Community Health Center and there is no relation between tangible and interest in reutilization in the Teling Atas Community Health Center. Keywords: Health Service Quality, Reutilization Interest
ANALISIS PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS DANOWUDU KOTA BITUNG Mailoor, Rinda Jeyssi; Maramis, Franckie R.R.; Mandagi, Chreisye K.F.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan Obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang mencakup perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkaun obat yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan obat di Puskesmas Danowudu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung. Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif. Informasi dikumpulkan dari 4 orang informan yang terlibat dalam pengelolaan obat di Puskesmas dengan menggunakan metode Triangulasi. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan alat perekam suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan obat di Puskesmas Danowudu belum terlaksana dengan baik sesuai dengan Permenkes nomor 74 tahun 2016 tentang Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait menyebabkan beberapa kegiatan yang seharusnya dilaksanakan tidak dapat terlaksana, serta pengelolaan obat di puskesmas belum terlaksana dengan baik karena kekurangan sumber daya manusia menyebabkan system manajemen pengelolaan obat di puskesmas tidak berjalan optimal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan obat di Puskesmas Danowudu harus menjadi perhatian demi terlaksananya Permenkes tentang Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas demi kelancaran pelayanan kesehatan di Puskesmas Danowudu, serta dapat meningkatkan manajemen pengelolaan obat di Puskesmas agar dapat tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal di Puskesmas Danowudu. Puskesmas perlu mempertahankan manajemen pengelolaan obat yang sudah tepat dan mengevaluasi yang kurang.Kata kunci: Pengelolaan, Obat, PuskesmasABSTRACTDrug Management is one of the pharmaceutical services activities which include planning, demand, acceptance, storage, distribution, destruction and withdrawal, control, recording and reporting. The goal is to ensure the continuity of availability and efficiency, effectiveness and rational drugs, to improve the competence or ability of pharmaceutical program practitioners, to understand the management information system, and to implement quality control of service. The purpose of this study is to find out how the management of drugs in Danowodu Public Health Center Ranowulu at Bitung City. The type of research used is qualitative research design. Information was collected from 4 informants who involved in drug management at Puskesmas using Triangulation method. The research instruments are in-depth interview guidelines and voice recorder. The results showed that the management of drugs in Danowudu Public Health Center has not been implemented properly and still unaccordance with the national Ministry of Health regulation regarding the standard of pharmaceutical services at the Puskesmas. Lack of attention from related parties causes some activities that should be implemented can not be done, and lack of the human resources lead to the placement of health workers be unaccordance with educational background. Based on the result of the research, it can be concluded that the management of drugs in Danowudu Public Health Center needs to be implement according to the regulation of pharmaceutical service standards in Public Health Centre, and the placement should be more appropriate with the educational background. It is suggested to the drug management department at Danowudu Public Health Center to maintain the proper management of medicines and evaluate for what is still lacking.Keywords: Management, Medicine, Public Health Center
ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR KAPITASI BERBASIS KOMITMEN (KBK) TERHADAP PEMBAYARAN DANA KAPITASI DI PUSKESMAS WAWONASA KOTA MANADO Maramis, Julio Victor Fredrik; Mandagi, Chreisye K.F.; Wowor, Ribka
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Salah satu faktor yang mempengaruhi didalam terselenggaranya Jaminan Kesehatan Nasional adalah pembiayaan. Dalam pemenuhan pembayaran kapitasi yang maksimal, yakni 100% Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama harus memenuhi indikator yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan tentang Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen (KBK). Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado pada bulan Mei-Juni 2018. Informan penelitian didapatkan dengan teknik non-probabilitas dengan prinsip kesesuaian berdasarkan pengetahuan atau pengalaman informan terkait objek yang ingin diteliti. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Instumen penelitian digunakan yaitu berupa pedoman wawancara, alat perekam suara, kamera digital alat tulis-menulis. Hasil Penelitian: indikator mempengaruhi pencairan dana kapitasi di puskesmas yaitu kapitasis berbasis pemenuhan komitmen, yang terbagi dari angka kontak, rasio rujukan non spesialistik, serta rasio peserta prolanis rutin berkunjung. Kesimpulan: Capaian angka kontak belum tercapai sesuai target dan masih berada dalam batasan zona tidak aman, untuk rasio rujukan kasus non spesialistik berada dalam batasan zona aman, serta untuk indikator peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP berada dalam batasan zona amanKata Kunci: Indikator Kapitasi Berbasis Komitmen, Dana KapitasiABSTRACT Background : One of the factors that influence the implementation of national health insurance is the financing. In fulfillment of the capitation payments to the maximum is 100 %, first level health facilities should meet the indicators issued by the health BPJS about capitation-based actor commitment (CBC). The research was conducted in the health center at Wawonasa the city of Manado Methods: This is a qualitative research. This research was conducted at the Puskesmas Wawonasa Manado city in may – june of 2018. The research informants obtained with non-probability technique with the principle of suitability based on knowledge or experience of the informants related the object to be observed. The information in this study consist of 6 people. The research instrument used in the form of interview guidelines, voice recorder, digital camera, and stationery.Results: Indicators affect the disbursement of funds kapitasis in puskesmas, namely the capitation-based fulfillment of commitments, which divided from the contact numbers, the ratio of reference non-specialist, as well as rasido participants prolanis routine visit. Conclusion : The achievements of the contact numbers has not been achieved on target and still within the boundaries of the zone is not safe, for rasido the referral of cases of non specialist is in a reply to a safe zone, as well as for indicators of a participants prolanis routine visit to the FKTP be in a reply to a safe.Keywords : Indicators of capitation-based commitment, the fund capitation
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SANTA MARIA MANEMBO-NEMBO KOTA BITUNG Boway, Lucky J.; Mandagi, Chreisye K.F.; Rattu, A.J.M
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare dapat terjadi di semua kalangan usia, salah satunya pada anak usia sekolah dasar. Anak usia sekolah dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sering mengalami masalah kesehatan seperti penyakit diare. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara peran keluarga, peran petugas kesehatan, sarana dan prasarana media promosi kesehatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi seluruh orang tua atau wali anak di sekolah dasar katolik santa maria manembo-nembo kota bitung. Sampel merupakan total populasi yang berjumlah 120. Instrumen penelitian yaitu, kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ada hubungan antara peran keluarga dan kejadian diare  p-value = 0.000 (α <0.05). Ada hubungan antara peran petugas dan kejadin diare p-value = 0.000 (α <0.05). Ada hubungan antara sarana dan prasarana media promosi kesehatan dan diare p value = 0.002 (α <0.05). Kesimpulan terdapat hubungan antara peran keluarga, peran petugas kesehatan dan sarana dan prasarana media promosi kesehatan dengan kejadian diare.. Kata Kunci: Diare, Keluarga, Petugas Kesehatan dan Media Promosi Kesehatan   ABSTRACTDiarrhea can occur in all ages, one of them is in elementary school children. School-age children in their infancy and development often experience health problems such as diarrhea. The purpose of the study was to analyze the relationship between the role of the family, the role of health workers, facilities and infrastructure of health promotion media. This type of quantitative research with cross sectional design. The population of all parents or guardians of children in the Catholic primary school Santa Maria Manembo-Nembo Bitung City. The sample is a total population of 120. The research instrument is the questionnaire. Data analysis using Chi-Square test. The results of the study there is a relationship between the role of family and the incidence of diarrhea p-value = 0.000 (α <0.05). There is a relationship between the role of officers and the prevalence of diarrhea p-value = 0.000 (α <0.05). There is a relationship between health promotion media facilities and infrastructure and diarrhea p value = 0.002 (α <0.05). Conclusion there is a relationship between the role of the family, the role of health workers and the facilities and infrastructure of health promotion media with the incidence of diarrhea. Keyword: Smoking Behavior, Knowledge, Attitude, and Cigarette Advertising Media
Efektifitas Tanaman Jirangau (Acorus calamus) dan Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica) Dalam Menurunkan Kadar Amoniak (NH3) Pada Limbah Cair RSUD Kota Bitung Maddusa, Sri Seprianto; Mandagi, Chreisye K.F.
bionature Vol 18, No 1 (2017): april 2017
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.062 KB) | DOI: 10.35580/bionature.v18i1.5581

Abstract

Abstract. Ammonia in hospital wastewater comes from the process of reshuffling of amino acids by various types of aerobic and anaerobic bacteria (Aminullah et al, 2015). Large amounts of ammonia can be toxic and may interfere with aesthetics as they can produce a pungent odor and eutrophication in the surrounding area (Titiresmi and Sopiah, 2006). Therefore it takes innovation in lowering ammonia levels by using plants as biofilter. The purpose of this research is to see the effectiveness of Jirangau (Acorus calamus) and kangkung air (Ipomoea aquatica) plants in reducing ammonia (NH3) in RSUD wastewater from Bitung City. This research method is quasi-experiment with time series design. The main concern of this type of research is the effect of treatment. The results showed that the ammonia concentration at the beginning of the experiment was 3.18 mg / l. In Jirangau-covered containers, there was a decrease of ammonia content up to 0.025 mg / l (99.21%) on the 15th day and planted with water kangkung 0.042 mg / l (98.67%) on the 15th day. From these results, it is concluded that Jirangau plants are more effective than watercress plants in purifying ammonia levels in wastewater. It is therefore advisable to use aquatic plants in lowering the ammonia content in wastewater. Keywords: ammonia, jirangau, watercress.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AKREDITASI PUSKESMAS DI KOTA MANADO Sondakh, Inricka Cristy; Korompis, Grace E.C.; Mandagi, Chreisye K.F.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPeraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 75 2015 tetang Puskesmas (pasal 39) menyebutkan bahwa puskesmas wajib diakreditasi dan dilaksanaka secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali. Untuk itu penting memahami proses pelaksanaannya tidak hanya mengenai apa yang berhasil dan tidak berhasil, tetapi juga memahami bagaimana dan mengapa implementasi berjalan dengan benar atau salah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informasi dikumpulkan dari 8 informan dari kedua puskesmas dengan menggunakan metode Triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu dokumen-dokumen yang diperlukan dan data primer yang dilakukan dengan wawancara langsung dengan informan yaki wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pelaksanaan akreditasi puskesmas dikedua puskesmas dilakukan dengan beberapa tahap, dari faktor pendukung seperti persiapan dalam akreditasi puskesmas hingga peran puskesmas dalam menghadapi faktor penghambat yaitu kendala-kendala dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas. Terdapat perbedaan dari kedua puskesmas dalam melakukan persiapan untuk akreditasi puskesmas. Puskesmas Tuminting melakukan persiapan disesuaikan dengan pedoman yang dipakai dalam akkreditasi puskesmas. Dan untuk Puskesmas Minanga melakukan persiapan dari bidan SDM dan mempersiapkan dokumen-dookumen yang diperlukan. Kata kunci : Implementasi Kebijakan, Akreditasi Puskesmas ABSTRACTMinister of Health Regulation No. 75 Year 75 2015 about health center (article 39) states that health center must be accredited and carried out regularly at least once every three years. For this reason it is important to understand the implementation process not only about what works and what does not, but also understanding how and why the implementation is going right or wrong. This study used qualitative research methods. Information was collected from 8 informants from both health center using the Triangulation method. Data collection is done by collecting secondary data that is the documents needed and primary data which is done by direct interviews with in-depth interview informants. The results obtained were the implementation of health center accreditation in both health center carried out in several stages, from supporting factors such as preparation in health center accreditation to the role of health center in dealing with inhibiting factors namely obstacles in implementing health centers accreditation. There are differences between the two health center in making preparations for health center accreditation. Tuminting health centers make preparations tailored to the guidelines used in health center accreditation. And for Minanga health center do preparations from the HR midwife and prepare the required documents. Keyword : Policy Implementation, Health Center Accreditation
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER Pajow, Regina V. M.; Mandagi, Chreisye K.F.; Rumayar, Adisti A.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Kualitas pelayanan memberikan dorongan khusus bagi pasien untuk menjalin relasi yang saling menguntungkan dengan suatu pelayanan kesehatan, dengan mengambil pengalaman yang menyenangkan dari pasien dan meminimumkan pengalaman yang kurang menyenangkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga minat masyarakat untuk mau kembali memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu lima dimensi yang terdiri dari bukti langsung, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas jasa pelayanan kesehatan dengan minat pemanfaatan kembali. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik pendekatan rancangan potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2017 di Puskesmas Sonder. Sampel dalam penelitian ini yaitu 94 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis bivariat menggunakan uji chi square melalui aplikasi statistik komputer dengan nilai Confident Interval (CI) = 95% dengan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Hasil ini penelitian ini didapatkan bahwa adanya hubungan antara ketanggapan (p=0,025), jaminan (p=0,000), empati (0,004) dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Sonder dan tidak terdapat hubungan antara kehandalan (p=0,087), bukti langsung (0,785) dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Sonder. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara ketanggapan, jaminan, dan empati dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Sonder, dan tidak terdapat hubungan antara kehandalan dan bukti langsung dengan minat pemanfaatan kembali di Puskesmas Sonder.Kata Kunci : Kualitas Pelayanan Kesehatan, Minat Pemanfaatan KembaliABSTRACTHealth care is the place or the means used to conduct health efforts. Quality of care giving special encouragement for patients to establish mutually beneficial relationship with a health care, by taking a pleasant experience of the patient and minimizing the less pleasant experience. Factors that affect the public interest to want to re-utilize health services are five dimensions consisting of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This study aims to determine the correlation between the quality of health care services with interest of re-utilization. This study is quantitative research with analytical survey method of cross sectional design approach. This research conducted in May - September 2017 at Sonder Health Center. The sample in this research is 94 respondents. The research instrument used questionnaire with bivariate analysis using chi square test (x2) through computer statistic application with Confident Interval value (CI) = 95% with error rate 5% (α = 0,05). This research is quantitative research with survey method analytic cross sectional approach. The research was conducted from May to September 2017 in Sonder Health Center. The sample in this research is 94 respondents. The research instrument used a questionnaire with bivariate analysis using chi square test through statistical computer applications with a value Confident Interval (CI) = 95% with an error rate of 5% (α = 0.05). The results of this study showed that the relationship between responsiveness (p = 0.025), assurance (p = 0.000), empathy (0,004) with interest reuse in Sonder Health Center and there was no correlation between reliability (p = 0.087), tangible (0.785 ) with interest in re-use Sonder Health Center. The conclusion is that there is a relationship between responsiveness, assurance, and empathy with interest in re-use at the Sonder Community Health Center, and there is no correlation between reliability and tangible with interest in Sonder Community Health Center utilization.Keywords: Quality of Health Care, Interests Recovery