Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANAN BUDAYA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS Imamudin Imamudin; Destri Astrianingsih; Siska Resti Maysara
National Conference on Applied Business, Education, & Technology (NCABET) Vol. 2 No. 1 (2022): The 2nd National Conference on Applied Business, Education & Technology (NCABET
Publisher : Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.888 KB) | DOI: 10.46306/ncabet.v2i1.70

Abstract

Religious character is currently one of the most important characters possessed by students as a provision to live their lives. The weakness of character education that causes a character crisis in the world of education in Indonesia is currently a serious challenge for educators, especially the character of students representing the quality of education in schools. Strengthening a character is formed from a reflection of the culture in the school. Using the literature study method in data collection, this study will describe how school culture can build students' religious character. The findings from the study of various literatures show that school culture which consists of regular activities and daily habits involving all school members plays a role in the formation of religious character
IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DI KALANGAN MAHASISWA Agus Syabaruddin; Imamudin Imamudin
JURNAL EDUSCIENCE Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Eduscience (JES)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v9i3.3447

Abstract

The rapid development of technology has made social media a place to share many things and information, of course not only positive things but also negative things so that all users need to be wise in using them. As it is well known that students often  have the task of writing articles that require relevant reference sources, there are not a few students who copy and paste their assignments. This is one of the impacts of not applying digital literacy. This research article uses the literature study method in which data collection is done by reading, taking notes and analyzing. All social media users, including users who dominate social media, namely the younger generation or students have an important role in implementing digital literacy in everyday life. This article discusses how to implement digital literacy for students starting from the constraints of student digital literacy in Indonesia, the reality of digital literacy among students in Indonesia and things that need to be developed to improve digital literacy among students with the aim that students better understand the need to be smart in use social media.Keywords: Student digital literacy; digital literacy for student; digital literacy skills for student
CRITICAL PEDAGOGY IN THE DIGITAL ERA Agus Syabarrudin; Imamudin imamudin; Marlina Saptariana
JURNAL EDUSCIENCE (JES) Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Eduscience (JES), (Authors from Algeria and Indonesia)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v10i1.3917

Abstract

In the 4.0 industrial revolution, the world of education has taken advantage of developing technology. In this case, pedagogy which is the science of educating, play an important role. Therefore, this study was conducted to find out more about role of pedagogy. This research was conducted through literature review research methods. In fact, in this digital era, there is a gap. Namely that students are more adept at adapting technology compared to educators, this is what makes educators have to study, master, and adapt technology, especially in the teaching and learning process takes place while understanding students in this era. Critical pedagogy will develop and apply critical theoretical concepts in education and cultural studies. Critical pedagogy aims to help students lead meaningful lives by maximizing insight and developing moral sensitivy in applying social conditions in Indonesia and developing their thinking towards open, fair, and free social change. Critical pedagogy has an attempt to reduce the tendency of authoritarian education. Critical pedagogy is also considered to have a profound impact on democratic progress in this country because it can encourage its citizens to think critically, have board insight, make judgements, and take responsibility for their actions.  Keyword: Critical pedagogy, Digital Era, Indonesia. AbstrakPada revolusi industri 4.0, dunia pendidikan telah memanfaatkan teknologi yang berkembang. Dalam hal ini, pedagogik yang merupakan ilmu mendidik pasti ikut berperan penting. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran pedagogik. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian tinjauan pustaka. Nyatanya, pada era digital ini terdapat kesenjangan, yaitu para peserta didik sudah lebih mahir mengadaptasi teknologi dibandingkan dengan para tenaga pendidik, hal inilah yang membuat tenaga pendidik harus lebih mempelajari, menguasai, dan mengadaptasi teknologi khususnya dalam proses belajar mengajar berlangsung sembari memahami para peserta didik di era ini. Pedagogi kritis akan mengembangkan serta menerapkan konsep teori kritis dalam pendidikan dan studi budaya. Pedagogi kritis bertujuan membantu peserta didik menjalankan hidup yang bermakna dengan memaksimalkan wawasan dan mengembangkan kepekaan moral dalam menerapkan keadaan sosial di Indonesia dan akan mengembangkan pemikirannya terhadap perubahan sosial yang terbuka, adil, dan bebas. Pedagogi kritis memiliki upaya untuk mengurangi kecenderungan pendidikan otoriter. Pedagogi kritis juga dianggap sangat berdampak pada kemajuan berdemokrasi di negara ini karena dapat mendorong warga negaranya untuk berpikir kritis, berwawasan luas, membuat penilaian, dan bertanggung jawab atas tindakannya. Kata Kunci: Pedagogik kritis, Era digital, Indonesia
UPAYA PENGENALAN MELALUI SOSIALISASI TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN SEX BEBAS SERTA PERKEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI MELALUI TTG DIKALANGAN SISWA SMA NEGERI 4 KOTA CILEGON Bambang Setyo Panulisan; Imamudin Imamudin; Asih Setyo Rini; Fadilatul Imam; Yolla Sukma Handayani; Ratna Esmayanti; Muhammad Efandhika Trisetya; Ayu Trisnawati; Rexi Fauzi Wijaya; Muhammad Fadli; Messy Marlina; Muhamad Ari Yanuar; Muhammad Faiz Muzaqi Suparman; Asep Eka Mulyanudin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18564

Abstract

Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan / Obat Berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Banyak pengguna NAPZA saat ini didominasi oleh para kaum remaja, karena itu perlu adanya upaya yang lebih baik dalam melakukan sosialisasi dan penanggulangannya.Bahkan di dalam keluarga yang harmonis pun tidak menutup kemungkinan bahwa sang anak juga dapat menjadi seorang pecandu narkoba. Sederhananya, pengertian seks bebas yang biasa dikenal di masyarakat Indonesia adalah perilaku seksual yang dilakukan di luar nikah. Dan di dalam praktiknya, hal tersebut bisa terjadi antara satu pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan. Parahnya, hal ini juga dapat dilakukan tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional, termasuk ke dalamnya seks dalam pacaran (seks pranikah), cinta satu malam, prostitusi, hingga bertukar pasangan dengan pasangan lain (swinging)Sex bebas merupakan masalah yang banyak dilakukan kalangan remaja di era modern ini. Maraknya sex bebas tentu mendorong meningkatnya banyak kasus penyakit HIV/AIDS. HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina. Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
RESILIENSI DIGITAL GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Aditya Rachman; Siti Amaliah; Imamudin Imamudin; Khodiqotul Atfaliyah; Elin Novita; Ani Purwatisari; Puji Rahayu Ningsih; Ainia Pradanti
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Inovasi dan Teknologi Pendidikan
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jurinotep.v3i1.69

Abstract

Elementary school teachers certainly have various abilities regarding technology learning, in real life young teachers are relatively more skilled at Informational Technology (IT) based learning such as the Merdeka Mengajar Platform (PMM). This research aims to find out how digital resilience teachers are in implementing the Merdeka Curriculum and assess the effectiveness of using the Merdeka Mengajar Platform on the effectiveness of the learning process in elementary schools. This research method is descriptive qualitative with the data source used in this research being a primary data source consisting of the results of interviews with 10 elementary school teachers in Serang City. The data collection technique in this research uses interviews and data analysis uses thematic analysis techniques. Most teachers have been effective in implementing PMM. Meanwhile, only a small number of teachers use PMM optimally. In taking part in the webinar training, almost all teachers took part. However, there are still few senior teachers who can understand the PMM application. This is supported by the results of interviews conducted with ten elementary school teachers in the city of Serang