Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Mega Putri Utami; Ahmad Kholis; Ika Mulyasari; Lathifatun Nida Noor; Muhammad Nurul Fadel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.177 KB)

Abstract

Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar dan gulma yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur. Daun putri malu dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berperan dalam pembentukan infeksi pada luka bakar dan dermatitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dalam menghambat pertumbuhan jerawat pada berbagai konsentrasi. Metode penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi krim ekstrak daun putri malu yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30%, diletakkan pada media NA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Propionibacterium acnes yang kemudian diinkubasi serta diukur diameter zona hambat (zona bening). Hasil penelitian pada konsentrasi 10% pada hari ke 1 dan hari ke 14 didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat lemah (kurang dari 5 mm). Konsentrasi 20% pada hari ke 1 sebesar 8 mm dan hari ke 14 sebesar 7 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat sedang (5 mm sampai 10 mm), sedangkan konsentrasi 30% pada hari ke 1 sebesar 11,6 mm dan hari ke 14 sebesar 10,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat kuat (lebih dari 10 mm). Kontrol positif didapatkan hasil sebesar 17 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 14 sebesar 18,3 mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes.
Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Air Ektrak Etanol Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) dengan Metode DPPH (1,1 dipheniyl-2- picrylhidrazyl) Muhammad Nurul Fadel; Emma Jayanti Besan; Fitri Apriliani; Julia Megawati Djamal; Nihayatus Sholekhah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keragaman flora yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam pengobatan tradisional. Salah satu tumbuhan yang terdistribusi secara luas di Indonesia dan memiliki aktivitas antioksidan yaitu daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.). Daun pisang memiliki kandungan senyawa flavonoid, polifenol, tannin, alkoloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antipksidan dari fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dengan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Metode pembuatan ekstrak menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak dilanjutkan dengan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil dari fraksi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometri UV- Vis. Aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi dinyatakan dalam bentuk nilai IC50. Hasil skrinning fitokimia ekstrak etanol 70% daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, tanin, saponin, dan polifenol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa uji aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan nilai IC50 pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) berturut-turut yaitu: 53,87 ppm, 12,96 ppm, dan 34,11 ppm. Fraksi etil asetat, fraksi air, dan kontrol positif vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat, sedangkan fraksi n-heksan memiliki aktivitas antioksidan kuat.
Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Mega Putri Utami; Ahmad Kholis; Ika Mulyasari; Lathifatun Nida Noor; Muhammad Nurul Fadel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar dan gulma yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur. Daun putri malu dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berperan dalam pembentukan infeksi pada luka bakar dan dermatitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dalam menghambat pertumbuhan jerawat pada berbagai konsentrasi. Metode penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi krim ekstrak daun putri malu yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30%, diletakkan pada media NA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Propionibacterium acnes yang kemudian diinkubasi serta diukur diameter zona hambat (zona bening). Hasil penelitian pada konsentrasi 10% pada hari ke 1 dan hari ke 14 didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat lemah (kurang dari 5 mm). Konsentrasi 20% pada hari ke 1 sebesar 8 mm dan hari ke 14 sebesar 7 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat sedang (5 mm sampai 10 mm), sedangkan konsentrasi 30% pada hari ke 1 sebesar 11,6 mm dan hari ke 14 sebesar 10,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat kuat (lebih dari 10 mm). Kontrol positif didapatkan hasil sebesar 17 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 14 sebesar 18,3 mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes.
Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Air Ektrak Etanol Daun Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) dengan Metode DPPH (1,1 dipheniyl-2- picrylhidrazyl) Muhammad Nurul Fadel; Emma Jayanti Besan; Fitri Apriliani; Julia Megawati Djamal; Nihayatus Sholekhah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keragaman flora yang berpotensi besar untuk dikembangkan dalam pengobatan tradisional. Salah satu tumbuhan yang terdistribusi secara luas di Indonesia dan memiliki aktivitas antioksidan yaitu daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.). Daun pisang memiliki kandungan senyawa flavonoid, polifenol, tannin, alkoloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antipksidan dari fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dengan metode DPPH. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Metode pembuatan ekstrak menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak dilanjutkan dengan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil dari fraksi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometri UV- Vis. Aktivitas antioksidan dari berbagai fraksi dinyatakan dalam bentuk nilai IC50. Hasil skrinning fitokimia ekstrak etanol 70% daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, tanin, saponin, dan polifenol. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa uji aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan nilai IC50 pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air ekstrak etanol daun pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) berturut-turut yaitu: 53,87 ppm, 12,96 ppm, dan 34,11 ppm. Fraksi etil asetat, fraksi air, dan kontrol positif vitamin C memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat, sedangkan fraksi n-heksan memiliki aktivitas antioksidan kuat.
EFEKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) METODE INDUKSI ALOKSAN Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Emma Jayanti Besan; Izda Rahmawati
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2251

Abstract

Diabetes adalah permasalahan penting bagi kesehatan masyarakat. Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan prevalensi dan jumlah kasus diabetes. Beberapa obat golongan antidiabetes mempunyai efek samping dengan demikian dilaksanakan penelitian dengan menggunakan bahan alam sebagai obat tradisional seperti bunga telang. Penelitian dilaksanakan dengan tujuannya yakni mengetahui efektivitas antidiabetes ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih yang diinduksi aloksan. Metode ekstraksi pada penelitian ini dilaksanakan melalui cara maserasi. Kelompok dosis yang digunakan adalah 300 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 500 mg/KgBB, diberikan secara oral pada mencit jantan putih yang diinduksi aloksan secara intraperitoneal. Penurunan kadar glukosa darah diperhitungkan di hari ke 7 dan 14 sesudah perlakuan. Analisis data mempergunakan uji ANOVA dengan nilai signifikan (p0,05) dan diteruskan memakai uji post hoc LSD dengan nilai signifikan (p0,05). Hasil penelitian ditemukan rata-rata hasil penurunan yang diperoleh pada kelompok positif (glibenklamid) 90 mg/dL, pada kelompok dosis I (300 mg/KgBB) 182 mg/dL, pada kelompok dosis II (400 mg/KgBB) 168 mg/dL, pada kelompok dosis III (500 mg/KgBB) 96 mg/dL. Uji ANOVA dimunculkan nilai (p=0,043) 0,05. Ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) yang mempunyai efektivitas dalam penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih dengan dosis paling efektif yakni pada dosis III (500 mg/KgBB).
ANALISIS KRONOFARMAKOLOGI PENGGUNAAN PARACETAMOL PADA PASIEN COVID-19 DI RSUD DR. SOEDOMO TRENGGALEK Fendy Prasetyawan; Yuneka Saristiana; Faisal Akhmal Muslikh; Ratna Mildawati; Isma Oktadiana; Chandra Arifin; Abd Rofiq; Laela Febriana; Emma jayanti Besan; Muhammad Nurul Fadel
Journal of Social Science and Multidisciplinary Analysis Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Social Science and Multidisciplinary Analysis (Jossama), February 20
Publisher : Laboratorium Riset Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The global COVID-19 pandemic has presented complex challenges to global health. Dr. Soedomo Regional General Hospital in Trenggalek has actively engaged in managing COVID-19 patients. This study aims to analyze the chronopharmacology of paracetamol usage in COVID-19 patients at the hospital, focusing on the body's biological response to the drug at various time points within the 24-hour cycle. In the treatment of COVID-19, the use of paracetamol has become a primary strategy for addressing symptoms such as fever. However, it is crucial to understand how the timing of paracetamol administration can influence the body's response to the treatment. A chronopharmacological study involving 100 patients analyzed body temperature before and after therapy at three different times: 08:00 AM, 04:00 PM, and 10:00 PM. The results revealed a significant decrease in body temperature after therapy, particularly at 04:00 PM. These findings support the concept of "the right time, the right dose" in clinical practice. Analysis of the body's circadian rhythm emphasizes the need to consider the timing of drug administration to achieve optimal outcomes. Despite the limited sample size, this research provides a foundation for the development of more precise practical guidelines for administering paracetamol to COVID-19 patients.