Ida Bagus Made Wiyasha
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Restorasi produk uma kawan: produk wisata berbasis masyarakat di desa baturiti tabanan Komang Trisna Pratiwi Arcana; pranatayana Ida Bagus Gde; Ida Bagus Made Wiyasha
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3342.232 KB) | DOI: 10.22334/jam.v2i1.18

Abstract

Mitra Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Uma Kawan; merupakan salah satu wisata perdesaan berbasis masyarakat yang berlokasi di desa Baturiti Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan Bali. Uma Kawan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Baturiti yang dirintis sejak 29 November 2018. Produk yang ditawarkan adalah swing, cycling, tracking, dan kuliner tradisional khas perdesaan oleh warga Baturiti. Upaya memasarkan produk Uma Kawan dengan words of mouth atau biasa disebut dengan dari mulut ke mulut pengunjung. Pandemi Covid 19 mengakibatkan kegiatan Uma Kawan mati suri yang berakibat tidak berfungsinya fasilitas seperti swing, perlengkapan penyajian kuliner, serta sarana toilet. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), tingkat keterampilan dan motivasi menurun drastis. Juga, Uma Kawan tidak memiliki media untuk mengkomunikasikan produk-produknya secara elektronik. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh Uma Kawan dengan meningkatkan kemampuan teknis SDM di bidang pelayanan (service). Pelatihan teknis basic table set-up, penyiapan minuman sehat tanpa alkohol, penyiapan minuman kopi, pengadaan sign board, dan mengelola web adalah solusi yang ditawarkan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Dengan pelatihan ini diharapkan Uma Kawan memiliki standar mutu layanan serta produk yang ditawarkan sesuai dengan segmen pasarnya yaitu individu yang mencari kesehatan (health seeking) melalui kegiatan cycling dan tracking di lingkungan alam pedesaan. Hasil dari pelatihan ini bahwa peserta telah menguasai dengan baik materi yang diberikan serta siap untuk diterapkan saat Uma Kawan beroperasi kembali.
Pengaruh brand image dan iklan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di qsora keopi muding: The effect of brand image and social media advertising on consumer purchase decisions at qsora keopi muding Anak Agung Kompiang Wahyu Adi Saputra; Ida Bagus Made Wiyasha; Dika Pranadwipa Koeswiryono
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.248

Abstract

Qsora Keopi merupakan salah satu coffee shop yang berada di Muding dengan mengambil konsep Japanese street coffee shop yang jarang ada di Bali. Qsora baru berdiri kurang dari 1 tahun, dan kesulitan yang dihadapi saat ini adalah menghadapi brand-brand besar yang sudah lebih dulu melakukan promosi di media sosial mereka. Hal ini dapat dilihat dari keputusan pembelian konsumen yang lebih memilih brand besar yang sudah mereka ketahui lebih dulu. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah brand image yang dimiliki oleh Qsora Keopi dan juga iklan media sosial yang telah dilakukan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang konsumen yang secara kebetulan ditemui di Qsora Keopi (accidental sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji hipotesis menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan brand image (X1) dan iklan media sosial (X2) mempengaruhi keputusan pembelian (Y) dengan memperoleh nilai F hitung > F tabel meskipun secara secara parsial brand image tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena memperoleh nilai sig > 0,05 namun iklan media sosial secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian dengan memperoleh nilai sig < 0,05 dengan nilai koefisien determinansi sebesar 0,572. Hal ini berarti bahwa variabel brand image (X1) dan iklan media sosial (X2) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 57,2% terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sedangkan sisanya sebesar 42,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Qsora Keopi is a coffee shop located in Muding by taking the Japanese street coffee shop concept which is rare in Bali. Qsora has only been established for less than 1 year, and the difficulty it is currently facing is dealing with big brands that have already promoted on their social media. This can be seen from the purchasing decisions of consumers who prefer big brands that they already know beforehand. Based on this, this study aims to analyze whether the brand image owned by Qsora Keopi and also the social media advertisements that have been carried out can influence consumer purchasing decisions. The type of research used is quantitative with data collection methods through distributing questionnaires, observation, interviews, and documentation. The sample used in this study was 40 consumers who were met by chance at Qsora Keopi (accidental sampling). The data analysis technique used is multiple linear regression with hypothesis testing using SPSS 23. The results of this study indicate that simultaneously brand image (X1) and social media advertising (X2) influence purchasing decisions (Y) by obtaining an F count > F table even though partially brand image does not affect purchasing decisions because it obtains a sig value > 0.05 but social media advertising partially influences purchasing decisions by obtaining a sig value <0.05 with a coefficient of determination of 0.572. This means that the brand image variable (X1) and social media advertising (X2) have a joint contribution of 57.2% to the purchase decision variable (Y) while the remaining 42.8% is influenced by other factors not examined by this research.
Implementasi konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis community-based tourism di pantai pandawa Angelina Royce Horas; Ida Bagus Made Wiyasha; Moh Agus Sutiarso
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.285

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian implementasi pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Pantai Pandawa sesuai dengan Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan No.14 Tahun 2016.Peraturan Menteri Pariwisata No.14 Tahun 2016 mengenai Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan terdapat 4 (empat) pilar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kriteria dirumuskan oleh Badan Pariwisata Berkelanjutan Dunia (Global Sustainable Tourism Council) yang mencakup pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung (Culture), dan pelestarian lingkungan. Community based Tourism merupakan sebuah alternatif bagi pengembangan pariwisata. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan teknik analisis kebijakan. Teknik analisis kebijakan adalah penggunaan berbagai metode penelitian, argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan masyarakat di Desa Kutuh membangun pariwisata di Pantai Pandawa dari awal sampai sekarang telah menjadi dikenal oleh banyak wisatawan atau pegunjung tidak terlepas dari partisipasi masyarakat lokal yang membantu secara langsung maupun tidak langsung ikut serta dalam kegiatan pariwisata di Pantai Pandawa. Pantai Pandawa memiliki potensi pariwisata yang sangat besar antara lain keindahan laut dan tebing kapur yang dapat menarik wisatawan atau pengunjung. Pantai Pandawa sudah 88,25% menerapkan konsep sustainable tourism berbasis community based tourism yang mana penduduk lokal yang berperan penting dalam mengembangkan daya tarik wisata Pantai Pandawa. The purpose of this study was to determine the suitability of implementing community-based sustainable tourism in Pandawa Beach in accordance with the Guidelines for Sustainable Tourism Destinations No. 14 of 2016.Minister of Tourism Regulation No. 14 of 2016 concerning Guidelines for Sustainable Tourism Destinations, there are 4 (four) main pillars in the development of sustainable tourism. The criteria are formulated by the World Sustainable Tourism Council (Global Sustainable Tourism Council) which include sustainable tourism destination management, economic utilization for local communities, cultural preservation for the community and visitors (Culture), and environmental conservation. Community Based Tourism is an alternative for tourism development. This research is a qualitative research using policy analysis techniques. Policy analysis technique is the use of various research methods, arguments to generate and transfer policy-relevant information.This study shows that the success of the community in Kutuh Village in developing tourism on Pandawa Beach from the beginning until now has become known by many tourists or visitors, cannot be separated from the participation of local communities who help directly or indirectly participate in tourism activities on Pandawa Beach. Pandawa Beach has enormous tourism potential, including the beauty of the sea and limestone cliffs that can attract tourists or visitors. Pandawa Beach has 88.25% implemented the concept of sustainable tourism based on community-based tourism in which local residents play an important role in developing the tourist attraction of Pandawa Beach.
Analisis daya dukung lingkungan berbasis pariwisata berkelanjutan di semara ratih delodsema village, kabupaten gianyar Aurelia Aswirna; Ida Bagus Made Wiyasha; I Nyoman Arto Suprapto
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.286

Abstract

Daya dukung lingkungan adalah jumlah atau daya tampung maksimum yang dapat ditampung oleh lingkungan dalam satu hari, dan perhitungan mengenai daya dukung lingkungan sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan persamaan rumus Cifuentes (1992), yang menganalisis daya dukung fisik (PCC), daya dukung rill (RCC) dan daya dukung efektif (ECC). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi literatur. Hasil perhitungan daya dukung lingkungan Semara Ratih Delodsema Village didapatkan nilai (PCC) 716 wisatawan/hari, nilai RCC 32 wisatawan/hari dan nilai ECC 28 wisatawan/hari dengan durasi kunjungan 3,7 jam per hari. Jumlah wisatawan saat ini 50 per hari masih berada diatas jumlah kapasitas efektif yang seharusnya diterapkan oleh Semara Ratih Delodsema Village, atau jumlah wisatawan saat ini melebihi kapasitas daya dukung lingkungan Semara Ratih Delodsema Village. Environmental carrying capacity is the maximum amount or capacity that can be accommodated by an environment and follows the concept of sustainable tourism development. This study aims to analyze the environmental carrying capacity of Semara Ratih Delodsema Village and the preference between the current number of visits and the calculation of the adequate carrying capacity that can be accommodated per day. The method used in this study is the calculation of the Cifuentes formula (1992), which analyzes Physical Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC), and Effective Carrying Capacity (ECC). Data collection techniques were collected through observation, interviews, questionnaires, and studying documentation. The results of calculations regarding the environmental carrying capacity of Semara Ratih Delodsema Village obtained a value (PCC) of 716 tourists/day, an RCC value of 32 tourists/day, and an ECC value of 28 tourists/day with a visit duration of 3.7 hours per day. Compared to the current number of visits, 50 tourists/day, the ECC value is below the current number of visits, or the current number of visits exceeds the capacity that Semara Ratih Delodsema Village should have to accommodate.
Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan di golden tulip jineng resort bali Made Bagus Setya Prabawa; Ida Bagus Made Wiyasha; I Ketut Muliadiasa
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.298

Abstract

Turnover intention merupakan suatu pemikiran yang dimiliki oleh setiap karyawan untuk berhenti bekerja. Pada Golden Tulip Jineng Resort Bali terdapat permasalahan yaitu tingginya tingkat turnover karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja secara parsial turnover intention. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan non manajerial Golden Tulip Resort Bali sebanyak 64 orang karyawan dengan menggunakan teknik non probability sampling menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan kuisioner. Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Hasil analisis menunjukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh negative dan signifikan terhadap turnover intention karyawan dengan koefisiesn regresi sebesar - 0,233. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan dengan koefisiesn regresi sebesar -0,348. Secara stimultan gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover intention karyawan. Manajemen Golden Tulip Jineng Resort Bali perlu meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja dan kepada pemimpin untuk lebih memperhatikan karyawan sehingga karyawan tidak memiliki keinginan untuk pergi meninggalkan perusahaan. Turnover intention is a thought possessed by every employee to stop working. The purpose of this study is to determinate the effect of transformational leadership style partially and job satisfaction partialy and simultaneously on turnover intention. The population used in this study were all non- managerial employees of Golden Tulip Jineng Resort Bali, totaling to 64 employees by using non probability sampling and saturate sample.. Data collection is done through observation, interviews, and questionnaires. The analysis technique used is the classical assumption test, multiple linear regression analysis, coefficient of determination analysis, t-test, and f test. The result of analysis shows that transformational leadership style has a negative and significant effect on turnover intention with regression coefficient of -0,233. Job satisfaction has a negative and significant effect on turnover intention with regression coefficient of -0,348. While simultaneously transformational leadership style and job satisfaction significantly influence turnover intention. Golden Tulip Jineng Resort Bali management need to improve employees comfort at work and for the leaders to pay more attention to employees so the employees don’t have the desire to leave the company.
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Tamu di The Trans Resort Bali I Kadek Adi Anan Jaya; Ida Bagus Made Wiyasha; Miko Andi Wardana
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.329

Abstract

Penelitan ini membahas tentang kualitas pelayanan dan presepsi harga yang berada di The Trans Resort, Bali. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan dan presepsi harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu pada The Trans Resort, Bali. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisoner dengan sampel para wisatawan yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode dan teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji kelayakan model) dan analisis data Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian analisis Regresi Linier Berganda adalah kepuasan tamu dipengaruhi olah kualitas pelayanan dan presepsi harga. Dari hasil uji F bahwa secara Simultan kualitas pelayanan dan presepsi harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu. Secara Parsial kualitas pelayanan berpengaruh signifikan. Presepsi harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan tamu Nilai Koefisien Determinasi (R2=0,953) ini berarti pengaruh kualitas pelayanan dan persepsi harga terhadap kepuasan tamu sebesar 95,3% sedangkan sisanya sebesar 4,7% dipengaruhi oleh faktor lainnya. This research discusses the quality of service and price perceptions at The Trans Resort, Bali. The purpose of this study is to determine whether service quality and price perception have a positive and significant influence on guest satisfaction at The Trans Resort, Bali. The data collection technique in this study used a questionnaire with a sample of 35 tourists. This study uses a quantitative approach with data analysis methods and techniques used, namely classical assumption test (normality test, multicollinearity test, model feasibility test) and Multiple Linear Regression data analysis. The results of the analysis of Multiple Linear Regression is that guest satisfaction is influenced by service quality and price perception. From the results of the F test that simultaneously service quality and price perception have a significant effect on guest satisfaction. Partially the quality of service has a significant effect. Price perception has a significant effect on guest satisfaction. The value of the coefficient of determination (R2 = 0.953) means that the effect of service quality and price perception on guest satisfaction is 95.3% while the remaining 4.7% is influenced by other factors.
Dampak Pariwisata dan Sikap Masyarakat Terhadap Kedatangan Wisatawan di Desa Wisata Pujon Kidul Kota Batu Victoria Elhanisi; Ida Bagus Made Wiyasha; I Made Trisna Semara
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.381

Abstract

Sasaran utama dari studi yang dijalankan penulis ialah melihat apa dampak pariwisata bagi warga Desa Wisata Pujon Kidul. Melihat hal itu, peneliti berusaha untuk mengetahui pada tahap apa warga Desa Wisata Pujon Kidul berada. Pertumbuhan kegiatan pariwisata ini memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan masyarakat. Studi ini mengadopsi metode penelitian campuran, yang didefinisikan sebagai suatu pendekatan penelitian yang mengintegrasikan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan untuk aktivitas penelitian. Hal baik dari pengembangan pariwisata di Desa Wisata Pujon Kidul di antaranya ialah memicu adanya pembangunan di desa, terakomodasinya sarana dan prasarana yang memadai, peningkatan pendapatan warga desa, penciptaan lowongan kerja baru, dan perubahan perilaku masyarakat pada generasi berikutnya. Sementara itu, dampak negatifnya antara lain degradasi jalan, peningkatan volume sampah, dan daya saing usaha yang lebih besar. Dari segi sikap, masyarakat sedang dalam euforia. Dimana masyarakat menyambut kedatangan pengunjung dan pariwisata memberikan manfaat bagi masyarakat. Masyarakat sangat mendukung pengembangan pariwisata di desanya untuk lebih menarik wisatawan agar mengunjungi ke Desa Wisata Pujon Kidul. The main target of the study carried out by the author is to see what the impact of tourism on the residents of the Pujon Kidul Tourism Village is. Seeing this, the researchers tried to find out at what stage the residents of the Pujon Kidul Tourism Village were. The growth of tourism activities has a broad impact on people's lives. This study adopts mixed methods research, which is defined as a research approach that integrates qualitative and quantitative methods simultaneously for research activities. The good things about tourism development in Pujon Kidul Tourism Village include triggering development in the village, accommodating adequate facilities and infrastructure, increasing village residents' income, creating new job vacancies, and changing people's behavior in the next generation. Meanwhile, the negative impacts include road degradation, increased volume of waste, and greater business competitiveness. In terms of attitude, society is in a state of euphoria. Where the community welcomes visitors and tourism provides benefits for the community. The community strongly supports the development of tourism in their village to attract more tourists to visit the Pujon Kidul Tourism Village.
Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar di Tengah Pandemic Covid-19 Luh Made Saksiari; Ida Bagus Made Wiyasha; Nyoman Surya Wijaya
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i4.391

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi lingkungan internal dan eksternal serta menganalisis strategi yang tepat yang akan digunakan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa Bauran Pemasaran 7P dan data kuantitatif berupa hasil kuisioner yang digunakan untuk menentukan analisis SWOT dan analisis Triangulasi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, pemberian bobot dan rating untuk faktor-faktor IFAS, EFAS, sedangkan data sekunder diperoleh dari data statistic seperti three months forecast, history and forecast, cancelation report Pandemic Covid-19. Teknik pengumpulan menggunakan wawancara, observarsi partisifatif, wawancara tidak terstuktur, studi dokumentasi, kuesioner. Hasil penelitian menghasilkan Strategi pemasaran alternatif yang dihasilkan dari kaudran SWOT adalah titik sumbu X (internal) 8,6 dengan sumbu Y (eksternal) 10,6, sehingga koordinat sumbu (x,y) berada pada titik kuadran I, yang artinya berada disituasi yang menguntungkan, dimana memiliki peluang dan kekuatan sehingga peluang pasar yang besar dapat dimanfaatkan secara optimal seperti memanfaatkan lokasi yang strategis, memanfaatkan café lokal yang berdampingan dengan hotel untuk sarana operasional seperti penyediaan breakfast, menambah daya tarik dengan menambahkan guest activity dan melakukan promosi mengenai kegiatan operasioal hotel selama pandemi dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi untuk menarik tamu untuk berkunjung. Hasil analisa Triangulasi berdasarkan focus strategy serta hasil analisa kuadran SWOT menunjukkan perlu berfokus dalam memperbaharui website dengan promo-promo terbaru, melakukan promosi secara berkala melalui sosial media seperti instagram dan facebook, menambah benefit kepada tamu yang menginap, serta melakukan competitor analysis dengan menyesuaikan harga kompetitor dan memperbaharui publish rate supaya memiliki harga saing yang sesuai dengan kompetitronya. The purpose of this study is to identify the potential of the internal and external environment and to analyze the appropriate strategies to be used to increase room occupancy rates amid the COVID-19 pandemic. This study uses qualitative data in the form of the 7P Marketing Mix and quantitative data in the form of questionnaire results used to determine the SWOT analysis and triangulation analysis. Primary data was obtained from interviews, giving weights and ratings for IFAS, EFAS factors, while secondary data was obtained from statistical data such as three months forecast, history and forecast, Cancellation Report of the Pandemic Covid-19. Collection techniques using interviews, participatory observation, unstructured interviews, documentation studies, questionnaires. The results of the study yielded an alternative marketing strategy that resulted from the SWOT quadrant, namely the X (internal) axis point 8.6 and the Y (external) axis 10.6, so that the coordinates of the (x,y) axis are at the point of quadrant I, which means it is in a good location. profitable, which has opportunities and strengths so that large market opportunities can be utilized optimally such as taking advantage of strategic locations, utilizing local cafes adjacent to hotels for operational facilities such as providing breakfast, adding attraction by adding guest activities and conducting promotions regarding hotel operational activities during a pandemic by utilizing digitization technology to attract guests to visit. The results of the Triangulation analysis based on the focus strategy as well as the results of the SWOT quadrant analysis show that it is necessary to focus on updating the website with the latest promos, conducting regular promotions through social media such as Instagram and Facebook, adding benefits to guests who stay overnight, and conducting competitor analysis by adjusting competitors' prices. and update the publish rate so that it has a competitive price in accordance with its competitors.
INOVASI SERVICE BLUEPRINT PADA ERA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS DESA WISATA CARANGSARI I Ketut Muliadiasa; Ida Bagus Made Wiyasha
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 22 No 2 (2023): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v22i2.1022

Abstract

Consistency of service quality was a strategic factor in achieving sustainable tourism. This study aimed to design a service blueprint for tourist products in the Carangsari village. There were 4 (four) service blueprints intended as prototypes for the tugek mask dance, trekking, kecak dance, and accommodation services. The service blueprint was a flow chart of activities from the four tourist products the Carangsari tourist village offered. In the service blueprint protype there were 2 (two) factors studied: the sequence of tourist activities and the function of the service providers involved in the Carangsari tourist village. For the order of tourist activities, the design of a service blueprint was adjusted for each tourist product offered. The service provider function included 5 (five) functions applicable to all tourism products: physical evidence, customer actions, public service actions, back staff actions, and support and system actions. The head of the Carangsari tourism village, representing the tourism stakeholders of the Carangsari tourism village, expressed his appreciation for the design of the prototype of the service blueprint to provide consistency in the quality of service for tourists. The prototype of the service blueprint should be updated by the dynamics of the tourism industry. Due to time limitations, impacts and results of service blueprint prototype applications for four tourism products offered by Carangsari Tourism Village have not been evaluated. Conducting another research program to evaluate the effectiveness of service blueprint prototype applications is strongly suggested.