p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Nadia Aurora Soraya
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Strategi Menjaga Kedaulatan Bangsa Demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Di Era Society 5.0 Dalam Perspektif Ilmu Pertahanan Dan Bela Negara Winka Wino Yunanda; Fiorentina Nulhakim; Nadia Aurora Soraya
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.041 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2696

Abstract

AbstrakEra society 5.0 merupakan zaman dimana manusia dan teknologi menjadi bagian satu sama lain. Dalam menjaga kedaulatan bangsa dan keutuhan NKRI di era society 5.0, masyarakat harus dipupuk dengan kesadaran tentang ilmu pertahanan dan bela negara agar memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kebijakan yang dapat digunakan untuk menjaga kedaulatan bangsa demi keutuhan NKRI di era society 5.0 dalam perspektif ilmu pertahanan dan bela negara. Dengan pendekatan kualitatif didapat data dari internet, jurnal, buku, serta artikel ilmiah yang memiliki korelasi. Unsur utama strategi yaitu ends, means, ways yang meliputi cara, tujuan dan sarana dalam pembentukan strategi. Dalam strategi pemerintahan, ends yaitu menjaga kedaulatan bangsa demi keutuhan NKRI, means yaitu kebijakan pemerintah dan kebijakan strategi dalam menghadapi ancaman dan mempertahankan stabilitas negara, ways yaitu membentuk dewan keamanan nasional dan menerapkan one gate policy. Dalam strategi masyarakat, ends yaitu menjaga kedaulatan bangsa demi keutuhan NKRI, means yaitu kebijakan dan strategi yang dibentuk, dan ways yaitu menerapkan poin strategi perorangan dalam kehidupan. Dengan diterapkannya strategi ini, pemerintah dan masyarakat akan bekerja sama dalam menjaga kedaulatan bangsa demi keutuhan negara serta memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme.Kata Kunci: Society 5.0, Kedaulatan Bangsa, Keutuhan NKRI, Strategi AbstractThe era of society 5.0 is an era where humans and technology are part of each other. In maintaining the nation's sovereignty and the integrity of NKRI in the era of society 5.0, the public must be nurtured with awareness about the science of defense and state defense in order to have an attitude of nationalism and patriotism. This article aims to find out the strategies and policies that can be used to maintain the nation's sovereignty for the sake of the integrity of the Republic of Indonesia in the era of society 5.0 in the perspective of defense science and state defense. With a qualitative approach, data is obtained from the internet, journals, books, and scientific articles that have correlations. The main elements of strategy are ends, means, ways which include means, goals and means in strategy formation. In the government strategy, ends are maintaining the sovereignty of the nation for the sake of the integrity of the Republic of Indonesia, means are government policies and strategic policies in dealing with threats and maintaining state stability, ways, namely forming a national security council and implementing a one gate policy. In the community strategy, ends are maintaining national sovereignty for the sake of the integrity of the Republic of Indonesia, means are policies and strategies that are formed, and ways are implementing individual strategic points in life. With the implementation of this strategy, the government and society will work together in maintaining the sovereignty of the nation for the sake of the integrity of the country and have an attitude of nationalism and patriotism.Keywords: Society 5.0, National Sovereignty, Integrity Of NKRI, Strategy
Nasionalisme Bangsa Di Era VUCA (Volality, Uncertainty, Complexity Dan Ambiguity) Nadia Aurora Soraya; Salsa Ayuning Tyas; Virgin Kristina Ayu
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.675 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2701

Abstract

AbstrakDi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) banyak perubahan terjadi diiringi dengan ketidak pastian, tingkat kompleksitas yang tidak menentu, serta ambiguitas yang tidak mudah dijabarkan. Berangkat elemen di era VUCA ini, perkembangan teknologi pun turut menjadi pengaruh utama akan perubahan-perubahan tersebut. Hal ini menjadi tantangan serta ancaman baru dalam perkembangan zaman yang dihadapi sekarang. Bukan lagi ancaman nyata dengan senjata, namun potensi serangan terhadap ideologi dan paham yang dianutlah yang menjadi tantangan. Masyarakat sebagai penggerak utama akan nasionalisme sudah pasti turut terimbas akan perubahan ini. Menyikapi hal tersebut, pembinaan serta pemberdayaan teknologi sebagai media pembekalan, penanaman dan pendidikan nilai-nilai kebangsaan perlu dilakukan sebagai bentuk respon akan tantangan ini.Kata Kunci: nasionalisme, VUCA, perubahan AbstractIn the VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) era, many changes occur accompanied by uncertainty, an uncertain level of complexity, and ambiguity that is not easily explained. Departing from elements in the VUCA era, technological developments have also become the main influence of these changes. This has become a challenge and a new threat in the development of the times that are faced now. It is no longer a real threat with weapons, but the potential for attacks on the ideology and understanding that is being embraced is the challenge. Society as the main driver of nationalism will certainly be affected by this change. In response to this, the development and empowerment of technology as a medium for debriefing, inculcating as well as educating national values need to be carried out as a form of response to this challenge.Keywords: nationalism, VUCA, change
Membangun Ketahanan Industri Pertahanan Indonesia Yang Mandiri Melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan Dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Fiorentina Nulhakim; Nadia Aurora Soraya; Salsa Ayuning Tias
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.757 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2717

Abstract

AbstrakNasionaliasi industri pertahanan melalui perwujudan kemandirian industri pertahanan diidentifikasikan dengan kemampuan suatu negara untuk memproduksi alpalhankam beserta komponen-komponen utama atau pendukungnya sendiri dalam memenuhi kebutuhan kekuatan militer ataupun non-militer dalam Negeri, dengan kata lain Industri pertahanan yang kuat tercermin dalam ketersediaan pasokan kebutuhan pertahanan dan fasilitas pertahanan yang terjamin secara berkelanjutan dan memadai. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis untuk mengkaji atau menganalisis data sekunder yang berupa bahan-bahan hukum, buku dan hasil penelitian sebelumnya. Serta deskriptif analitis dengan pengumpulan data melalui studi pustaka, dokumen, dan studi arsip. Berdasarkan penelitian ini, nasionalisasi industri, pertahanan perlu dicapai melalui penerapan strategi yang komprehensif dan sporadis, yakni penguasaan terhadap pengembangan teknologi diiringi dengan kepastian hukum yang komprehensif melalui pembumian amanat UU Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law), serta peran pemerintah yang menyeluruh terhadap setiap aspek pergerakan produksi industri pertahanan.Kata Kunci : Industri Pertahanan, Nasionalisasi Industri, Omnibus Law AbstractThe nationalization of the defense industry through the realization of the independence of the defense industry is identified by the ability of a country to produce defense and security equipment tools along with its own main or supporting components in meeting the needs of domestic military or non-military forces, in other words A strong defense industry is reflected in the availability of a supply of defense needs and defense facilities that are guaranteed in a sustainable and adequate manner. This research uses a juridical approach method to study or analyze secondary data in the form of legal materials, books and the results of previous research. As well as descriptive analytics with data collection through literature studies, documents, and archival studies. Based on this research, the nationalization of industry, defense needs to be achieved through the implementation of a comprehensive and sporadic strategy, namely mastery of technology development accompanied by comprehensive legal certainty through the grounding of the mandate of Law Number 16 of 2012 concerning the Defense Industry and Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation (Omnibus Law), as well as the overall role of the government in every aspect of the movement of defense industrial production.Keywords : Defense Industry, Nationalization of industry, Omnibus Law
Material Lapisan Anti-Radar untuk Menyamarkan Kawasan Strategis dan Sarana Pendukung Militer (Markas TNI, Hanggar pesawat tempur, Hanggar Tank dan Gudang Amunisi) Hadi Sulistiyo; Moh. Fakhruddin Farhan; Nadia Aurora Soraya; Gathut Imam Gunadi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.271 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4223

Abstract

Abstrak Kemajuan teknologi beriringan dengan kemajuan ancaman. Teknologi memudahkan kehidupan manusia, di samping itu muncul ancaman mengikuti perkembangan teknologi. Berkaitan dengan kawasan strategis nasional khususnya kawasan atau pangkalan militer dan sarana pendukungnya, teknologi bisa berperan dalam menjaga dan meningkatkan pertahanan dan keamanan dalam kegiatan-kegiatan berkaitan pertahanan negara. Namun teknologi juga bisa mengancam keamanan kawasan militer dan sarana pendukungnya yang berdampak pada pertahanan negara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji rekayasa material anti radar yang dapat dipergunakan untuk menyamarkan kawasan militer dan sarana pendukungnya guna menghindari tangkapan atau deteksi radar musuh melalui studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan informasi terkait topik bahasan yang ada pada buku, artikel ilmiah, dokumen, maupun berbagai sumber tertulis lainnya yang relevan terkait material lapisan anti-radar. Hasil penelitian pemanfaatan material komposit laminasi dengan lapisan berstruktur nano yang diaplikasikan pada struktur bangungan dengan energi radiasi datang pada 8 GHz hingga 12 GHz memungkinkan penetrasi radiasi elektromagnetik ke dalam material dengan penyerapan hingga sekitar 90% dari energi gelombang elektromagnetik yang datang dikarenakan adanya CNT yang digunakan dalam lapisan berstruktur nano berfungsi mengubah impedansi material, menjadi Radar Absorbing Material (RAM) yang efektif. Kata Kunci: Kemajuan Teknologi, Kawasan Strategis, Militer, Radar Absorbing Material (RAM) Abstract Advances in technology go hand in hand with advances in threats. Technology facilitates human life, in addition, threats arise following technological developments. In relation to national strategic areas, especially military areas or bases and their supporting facilities, technology can play a role in maintaining and improving defense and security in activities related to national defense. However, technology can also threaten the security of military areas and their supporting facilities which have an impact on national defense. The purpose of this research is to examine the engineering of anti-radar materials that can be used to disguise military facilities, supporting facilities, and defense equipment to avoid the capture or detection of enemy radars through literature studies, namely by collecting information related to the topic of discussion in books, scientific articles, documents, and various other relevant written sources related to anti-radar coating materials. Studies on the use of laminated composite materials with nanostructured coatings applied to building structures at incident radiant energies between 8 GHz and 12 GHz have shown that up to about 90% of the incident electromagnetic energy can be absorbed, rendering the material radiant. can be passed through. This is due to the CNTs being used in nanostructured coatings that change the impedance of the material, making it an effective radar absorbing material (RAM). Keywords: Advances in technology, strategic areas, Radar Absorbing Material (RAM)
Penguatan Model Bisnis Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Dalam Mendukung Kemandirian Industri Pertahanan Jonathan Ernest Sirait; Nadia Aurora Soraya; Hazen Alrasyid
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keputusan pemerintah dalam membuat undang-undang cipta kerja memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perusahaan swasta / BUMS industri pertahanan. Percepatan pemenuhan alpalhankam yang sebelumnya bertumpu pada kemampuan BUMN (Defend ID) kemudian dapat terbantukan dengan adanya kegiatan produksi hingga penjualan oleh perusahaan swasta. Pemulihan ekonomi akibat pandemi semakin menuntut adanya perbaikan ekosistem industri pertahanan yang inovatif dan berdaya saing kuat. Tulisan ini akan membahas bagaimana pelaku industri pertahanan swasta mampu berkompetisi seimbang, bukan hanya dengan BUMN, tapi secara global, dan memperluas jaringan bisnis melalui berbagai strategi model bisnis. Metode analisis menggunakan metode SWOT untuk mengetahui potensi pengembangan model bisnis dalam lingkup industri pertahanan. Terbukanya peluang dalam memperluas jaringan industri pertahanan nasional perlu didukung dengan investasi, peningkatan kualitas SDM, kualitas riset, ekosistem persaingan yang sehat dan kolaboratif menjadi poin penting yang perlu dilaksanakan pelaku usaha swasta dalam rangka mencapai kemandirian industri pertahanan serta pemenuhan Minimum Essential Force untuk memperkuat garda terdepan pertahanan dan keamanan NKRI, TNI / Polri. Kata Kunci: Model Bisnis, Badan Usaha Milik Swasta, Industri Pertahanan Indonesia