Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak adalah meningkatkan pelayanan antenatal, melalui peningkatan pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan, persalinan, bayi dan balita dengan menggunakan buku KIA. Buku KIA sangat bermanfaat bagi ibu dan petugas kesehatan khususnya bidan dalam mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu hamil, agar dapat memberi tindakan-tindakan promotif dan preventif. Penggunaan buku KIA dalam pelayanan antenatal di Kabupaten Kolaka berjalan seperti yang diharapkan, seharusnya ibu mempunyai catatan perkembangan kesehatan yang dapat dibawa setiap kali kontrol di tempat pelayanan kesehatan, dan bidan dalam memberikan pelayanan antenatal seharusnya mencatat dalam buku KIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan buku KIA dalam pelayanan antenatal oleh bidan desa di Kabupaten Kolaka.Jenis penelitian adalah observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengmbilan sampel dilakukan dengan metode simpel rondom sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar berumur antara 27-39 tahun, masa kerja responden sebagian besar antara 8-19 tahun, dan pendidikan terakhir responden lebih banyak D1 serta lebih banyak belum pernah mengikuti pelatihan penggunaan buku KIA. Sedangkan variabel pengetahuan, motivasi, persepsi supervisi dan penggunaan buku KIA sebagian besar pada kategori sedang dan ketersediaan buku KIA semua responden menyatakan kurang dari sasaran. Dengan uji regresi didapatkan pengetahuan dan motivasi berpengaruh secara bermakna terhadap penggunaan buku KIA dalam pelayanan antenatal oleh bidan desa di Kabupaten Kolaka, dan uji korelasi didapatkan persepsi supervisi dan ketersediaan buku KIA tidak berhubungan bermakna dengan penggunaan buku KIA dalam pelayanan antenatal oleh bidan desa di Kabupaten Kolaka.Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan penggunaan buku KIA dalam pelayanan antenatal adalah peningkatan pengetahuan, motivasi dan pelaksanaan supervisi secara teratur dan berkala, serta pengadaan dan pendistribusian yang berkesinambungan agar terjamin kestersediaan buku KIA di fasilitas kesehatan.