p-Index From 2019 - 2024
1.784
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakultas Pertanian
Son Suwasono, Son
Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Persepsi Masyarakat Terhadap Hutan Kota Malabar Kota Malang Kornela, Monika; Suwasono, Son; ., Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pembangunan di perkotaan semakin hari semakin memberikan polusi dan perubahan iklim yang derastis karena tidak adanya sustainable development (pembangunan berkelanjutan). Untuk mengurangi berbagai dampak negatif kota akibat pembangunan yang tidak ramah lingkungan tersebut, maka alternative penyediaan RTH di areal perkotaan mutlak harus ada. Salah satu bentuk RTH tersebut adalah hutan kota. Hutan kota dapat mengendalikan polusi dan memiliki nilai estetika tinggi serta dapat dijadikan sarana rekreasi. Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, kebun raya, kebun binatang, maupun hutan lindung. Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kotapelajar. Terletak pada ketinggian antara 440 – 667m dpl, serta terletak pada posisi 112,06-112,07 Bujur Timur dan 7,06-8,02 Lintang Selatan. Kota Malang memiliki luas 110.06 Km2. Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2007 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,9⁰C sampai 24,1⁰C. Suhu maksimum mencapai 31,8⁰C dan suhu minimum 19,0⁰C. Rata rata kelembaban udara berkisar 54% - 66%, dengan kelembaban maksimum 73% dan minimum mencapai 42%. (sumber: Stasiun Klimatologi Karang Ploso, Malang).
PERAN PENYULUH DALAM PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL KARSA PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SERUNI DESA SENGGURUH KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Borges, Getrudes Dos Santos; Suwasono, Son; Muljawan, Rikawanto Eko
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Role Extensionist In Social Media Utilization Intention On Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Village Sengguruh districts Kepanjen Malang Regency. Agricultural Extensionists have a role in the utilization of media for severe KWT. This study aims to determine the role of extension workers in the utilization of social media Karsa on KWT seruni, and know the factors that become obstacles in the utilization of social media Karsa on KWT seruni. This research is a qualitative descriptive study. The research data is obtained by observation method, interview, questionnaire, field visit, data coming from related institution or institution and census method.Number of respondents in this study were 33 people KWT and 1 Mother Agricultural Extension. The results show the role of extension in utilizing Karsa social media for KWT by providing materials and how to use Karsa applications for those who have HP android, meeting 4 times a month for KWT who do not have HP so as not to miss information, and factors that become obstacles that is, education, age, presentation of hazard and do not have HP android. Peran Penyuluh Dalam Pemanfaatan Media Sosial Karsa Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Penyuluh Pertanian mempunyai peran dalam pemanfaatan media bagi parah KWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh dalam pemanfaatan media sosial Karsa pada KWT seruni, dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan media sosial Karsa pada KWT seruni. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian diporoleh dengan metode observasi, wawancara, kuesioner, kunjungan lapang, data yang berasal dari instansi atau lembaga yang terkait dan metode sensus. Banyaknya responden dalam penelitian ini yaitu 33 orang KWT dan 1 Ibu Penyuluh Pertanian. Hasil penelitian menunjukan peran penyuluh dalam pemanfatan media sosial Karsa bagi KWT dengan Memberikan materi dan cara mengunakan aplikasi Karsa bagi yang memiliki HP android, melakukan pertemuan 4 kali dalam sebulan bagi KWT yang tidak memiliki HP agar tidak ketinggalan informasi, dan faktor-faktor yang menjadi kendala yaitu, pendidikan, umur, presentasi kehadiran dan tidak memiliki HP android.
ANALISIS KOMPARASI PROSES PENYULUHAN PERTANIAN TERHADAP USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA TORONGREJO KOTA BATU Susanti, Erma; Sadiyah, Ana Arifatus; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Extension is one of the important aspects in the success of shallot farming. The purpose of this study was to analyze differences in profits between farmer participating in extension activities and farmers who did not take part in extension activities, and to analyze the influence of agricultural extension to improve farmers’ attitudes, skills and knowledge. This research was conducted for 3 months in Torongrejo Village, Batu City. Methods of data analysis with quantitative descriptive. The results showed that there were differences in benefits between farmers who participated in extension activities and farmers who did not take part in extension activities, and there were differences in the number of persentages of the influence of agricultural extension on farmers’ attitudes, skills and knowledge. Penyuluhan merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan usahatani bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan keuntungan antara petani yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan petani yang tidak mengikuti kegiatan penyuluhan, dan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan pertanian terhadap peningkatan sikap, keterampilan dan pengetahuan petani. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan di Desa Torongrejo Kota Batu. Metode analisis data dengan deskriftif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan keuntungan antara petani yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan petani yang tidak mengikuti kegiatan penyuluhan, dan ada perbedaan jumlah pesentasi pengaruh penyuluhan pertanian terhadap peningkatan sikap, keterampilan dan pengetahuan petani.
PEMAHAMAN KELOMPOK WANITA TANI “MELATI PUTIH II” KELURAHAN BANDUNGREJOSARI KECAMATAN SUKUN KOTA Asmawati, Anastasia; Masduki, Said; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Area Homes Preserved Food (AHPF) is a program of the Ministry of agriculture against the attitude of positive or negative environment. Lawns generally untapped optimally, both in an effort to meet the needs of the household and as a means to supplement the family income, so most of the functions of the grounds for this just serves as means of aesthetics only. This research aims to describe KRPL relating to understanding. This research was carried out in June-August 2017 in Kelurahan of Bandungrejosari sub-district of Breadfruit Malang. The method of research used Descriptive Qualitative with the help of Excel for windows to get in-depth data is done with the interview, questionnaire and observation (observation) with a total sample of 34 people. Based on the results of the study showed that the understanding of the members of the Group of women farmers KRPL retrieved results ; find out the program: History of KRPL, head of the PKK, and extension officers/PPL as much as 52.94%, from: Chairman of the Rt, Rw and neighbors as much as 47.05%; never accept a material extension officers; ways of making verticultur or terraced crops as much as 50%, manufacture of liquid manure by as much as 50%; following training in the village and in the village Hall as much as 67.64% Rt Rw and, in as much as 32.35%; nursery nurseries; using pot and poly bag as much as 55.88%, racks, and bottles as much as 44.11%; never accept help; seeds, and seed as much as 70.58%, pots, polybag and paralon as much as 29.41%; land area yards > 50 m2 for as much as 40% and < 20.58 m2 as much as 79.41%. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan salah satu program Kementerian Pertanian terhadap sikap peduli lingkungan positif maupun negatif. Pekarangan pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal, baik dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun sebagai sarana untuk menambah penghasilan keluarga, sehingga sebagian besar fungsi dari pekarangan selama ini hanya berfungsi sebagai sarana estetika saja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan KRPL dan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2017 di Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan Deskriptif Kualitatif dengan bantuan Excel for windows untuk mendapatkan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan pengamatan (observasi) dengan jumlah sampel 34 orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Pemahaman anggota kelompok wanita tani KRPL diperoleh yaitu; mengetahui program KRPL dari: Lurah, Ketua PKK, dan Penyuluh/PPL sebanyak 52,94%, dari: Ketua Rt, Rw dan Tetangga sebanyak 47,05%; pernah menerima materi penyuluh; cara pembuatan vertikultur sebanyak 50%, pembuatan pupuk cair sebanyak 50%; mengikuti pelatihan di Kelurahan dan di Balai Desa sebanyak 67,64%, di Rw dan Rt sebanyak 32,35%; persemaian kebun bibit; menggunakan pot dan polybag sebanyak 55,88%, rak, dan botol bekas sebanyak 44,11%; pernah menerima bantuan; bibit, dan benih sebanyak 70,58%, pot, polybag dan paralon sebanyak 29,41%; luas lahan pekarangan >50 m2 sebanyak 20,58% dan
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI PADI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TANAM KONVESIONAL DI KELOMPOKTANI SUMBER REJEKI DESA JATIREJOYOSO Heribertus, Heribertus; Mutiara, Farah; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the differences in productivity and income of rice farming in the Jajar Legowo planting system and conventional planting systems. The method used in this study is saturated sampling (Census). The population in this study were paddy farmers who applied the Jajar Legowo planting system and conventional planting systems which were as many as 40 populations, the selection of samples in the study was based on the same rice varieties (cibogo) in the two different planting systems, the number of samples in the study consisted of 40 people of the 20 who applied the Jajar Legowo planting system and 20 applied the conventional planting system. Data analysis used quantitative descriptive namely analysis of farm productivity and income and then analysis of independent sample t-test. The results showed that the productivity of the jajar legowo planting system was higher at 9,800.5 Kg, with an income of Rp. 18,310,500 while Conventional cropping system productivity was 8,216.5 Kg and revenue was 13,013,035. There is a significant difference in productivity and income in the two cropping systems, it shows that planting with the Jajar Legowo planting system is more profitable than conventional planting systems. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani padi pada sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh (Sensus). Populasi pada penelitian ini adalah petani padi yang menerapkan sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam konvensional yaitu sebanyak 40 populasi, pemilihan sampel dalam penelitian berdasarkan varietas padi yang sama (cibogo) pada kedua sistem tanam yang berbeda, jumlah sampel dalam penelitian adalah 40 orang yang terdiri dari 20 yang menerapkan sistem tanam jajar legowo dan 20 yang menerapkan sistem tanam konvensional. Analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif yaitu analisis produktivitas dan pendapatan usahatani serta selanjutnya analisis independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukan produktivitas sistem tanam jajar legowo lebih tinggi sebesar 9.800,5 Kg, dengan pendapatan sebesar Rp. 18.310.500 sedangkan sistem tanam Konvensional produktivitas sebesar 8.216,5 Kg dan pendapatan sebesar 13.013.035. Ada perbedaan yang signifikan produktivitas dan pendapatan pada kedua sistem tanam, hal menunjukan bahwa menanam dengan sistem tanam jajar legowo lebih menguntungkan dibanding dengan sistem tanam konvensional.
PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOKTANI DALAM MENSUKSESKAN UPSUS PADI SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG (STUDI KASUS PADA KELOMPOKTANI UTAMA 1 DI DESA KEMIRI) Gori, Gregorius; Mutiara, Farah; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The condition of Indonesia's food security in 2017 is getting worse, due to the shifting function of agricultural land in Indonesia. FAO (Food and Agriculture Organization) posted, Indonesia is on a serious level in the global hunger index. In 2015 the government wanted to repeat the golden period with a Special Effort Activity (UPSUS) to Increase Rice, Corn, Soybean (PAJALE) Production in 2015. The role of agricultural extension agents in the success of UPSUS PAJALE requires quality HR (Human Resources) as the main capital for become the actor or driver of development in an area. One of the systems carried out by the PAJALE UPSUS Program is SRI (system of Rice Intensification). SRI (System of Rice Intensification) is a rice cultivation technique that is able to increase rice productivity by changing the management of plants, soil, water, and nutrients. The purpose of this study is to describe the role of field agricultural instructors in applying the SRI (System of Rice Intensification) rice system in Kemiri Village, Kepanjen District, Malang Regency, the analytical method used is qualitative descriptive. The role of the field agriculture instructor (PPL) through the Soybean Maize Rice Special Program (UPSUS PAJALE) plays an important role in carrying out all program activities. This is seen in each of its roles, where the role of extension agents as facilitators is in terms of fostering members of farmer groups, the role of extension agents as organizers in each extension activity, the role of extension agents as dynamics namely in activating farmer group activities, the role of extension agents as technicians namely in extension provide technical knowledge, the role of extension agents as mediators, namely the information link aspect. Kondisi ketahanan pangan pada tahun 2017 ini semakin memburuk, dikarenakan beralih fungsinya lahan pertanian di Indonesia. FAO (Food and Agriculture Organisation) memposting, Indonesia berada di level serius dalam indeks kelaparan global. Pada tahun 2015 pemerintah ingin kembali mengulang masa emas itu dengan Kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai (PAJALE) tahun 2015. Peranan penyuluh pertanian dalam mensukseskan UPSUS PAJALE membutuhkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas sebagai modal utama untuk menjadi pelaku atau penggerak pembangunan di suatu daerah. Salah satu sistem yang dilakukan Program UPSUS PAJALE yaitu SRI (system of Rice Intensification). SRI (System of Rice Intensification) adalah teknik budidaya tanaman padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Tujuan penelitian ini yaitumendeskripsikan peran penyuluh pertanian lapangan dalam menerapkan sistem padi SRI (System of Rice Intensification) di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Peran Penyuluh Pertanian lapangan (PPL) melaui Program Khusus Padi Jagung Kedelai (UPSUS PAJALE) ini sangat berperan di dalam melalukan seluruh kegiatan program. Hal ini dilihat dalam setiap perannya, sebagai organisator yaitu sebagai penyelenggara pada setiap kegiatan penyuluhan, peran penyuluh sebagai dinamisator yaitu dari segi mengaktifkan kegiatan kelompoktani, peran penyuluh sebagai teknisi yaitu segi penyuluh dalam memberikan pengetahuan teknis, peran penyuluh sebagai mediator yaitu segi penghubung informasi.
MODEL KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI CABAI RAWIT DI DESA NGANTRU KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Lende, Marselinus; Pudjiastuti, Agnes Quartina; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to analyze communication model in the empowerment of cayenne farming communities in Ngantru Village, Ngantang District, Malang Regency. This quantitative descriptive study was conducted through interviews with 35 farmers. Data collected include primary data and secondary data. Communication model was analyzed based on attitude, knowledge, persuasion, harmony, complexity, and decision. Empowerment communication of cayenne farming communities in Ngantru Village follows a model of interactional communication model conducted through extension. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat tani cabai rawit di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan melalui wawancara dengan 35 petani. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Model komunikasi dianalisis berdasarkan aspek sikap, pengetahuan, persuasi, keserasian, kerumitan, keputusan. Komunikasi pemberdayaan masyarakat tani cabai rawit di Desa Ngantru mengikuti model model komunikasi interaksional yang dilakukan melalui penyuluhan.
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENYULUH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI KENTANG PADA KELOMPOK TANI GEMAH RIPAH II DI DESA NGANTRU KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Hendra, Hendra; Suwasono, Son; Kholil, Ahmad Yusuf
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine farmers' perceptions of the efforts of extension workers in empowering potato farmers in the gemah ripah II farmer group in Ngantru Village, Ngantang District, Malang Regency. Perception is the process concerned about the entry of messages or information into the human brain, through human perceptions that are constantly in a relationship with their environment. This perception process occurs by looking at the processed results from the primary data obtained by direct interviews with potato farmers totaling 30 people and each farmer is asked as many as 15 questions and immediately answered then the results of the answers are processed using spss, The data processing aims to prove the perceptions of farmers towards the efforts of extension workers in empowering potato farmers in the gemah ripah 2 farmer group in Ngantru Village, Ngantang District, Malang Regency. Looking at the results of data processing, it can be concluded that the highest percentage of farmers' perceptions of the efforts of extension agents in empowering potato farmers is 48.67%. This shows that farmers' perceptions of the efforts of extension workers in empowering potato farmers in the Gemah Ripah II farmer group are good. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap upaya penyuluh dalam pemberdayaan petani kentang pada kelompok tani gemah ripah II di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Persepsi adalah proses yang bersangkutan tentang masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus menjalin hubungan dengan lingkungannya. Proses persepsi ini terjadi dengan melihat hasil olahan dari data primer yang didapatkan dengan cara wawancara langsung dengan petani kentang yang berjumlah 30 orang dan masing-masing petani di beri pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan dan langsung di jawab kemudian hasil jawaban tersebut di olah dengan menggunakan spss, pengolahan data tersebut bertujuan untuk membuktikan persepsi petani terhadap upaya penyuluh dalam pemberdayaan petani kentang pada kelompok tani gemah ripah 2 di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Melihat dari hasil pengolahan data jadi dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi persepsi petani terhadap upaya penyuluh dalam pemberdayaan petani kentang 48,67%. Hal ini menunjukan persepsi petani terhadap upaya penyuluh dalam pemberdayaan petani kentang pada kelompok tani Gemah Ripah II adalah baik.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENYULUHAN PADA KEGIATAN BUDIDAYA PADI SEHAT DI KELOMPOK TANI “PERDI I” DESA DILEM KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Mera, Meriana Dappa; Mutiara, Farah; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of field agricultural instructors in the use of extension equipment in healthy rice cultivation activities and to analyze the factors associated with the use of extension equipment in the "PERDI I" farmer group in Dilem Village, Kepanjen District, Malang Regency. Data collection techniques in this study by using questionnaires or questionnaires, interviews, observations / observations. The analytical method used in this study is qualitative and quantitative descriptive analysis. The results showed that in conducting counseling activities on Perdi I farmer groups on healthy rice cultivation, extension agents always used extension tools (slides or drawings) with the intention that farmers more easily understand the material presented, so that the level of knowledge of members of the farmer group 1 about tools counseling assistance and its benefits were obtained by the majority (74.3%) of group members stating that they knew enough about the types and benefits of extension equipment as a medium used by agricultural extension workers to clarify information provided in this case information on innovations related to healthy rice cultivation activities. Tujuan Penelitian ini untuk Mengetahui peran penyuluh pertanian lapangan dalam penggunaan alat bantu penyuluhan pada kegiatan budidaya padi sehat dan untuk Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu penyuluhan di Kelompok tani “PERDI I” Desa Dilem Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini dengan menggunakan Angket atau kuisioner ,Wawancara, Pengamatan/observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam melakukan kegiatan penyuluhan pada kelompok tani Perdi I tentang budidaya padi sehat, penyuluh selalu menggunakan alat bantu penyuluhan (slide atau gambar) dengan maksud agar petani lebih mudah memahami materi yang disampaikan, sehingga tingkat pengetahuan anggota kelompok tani perdi 1 tentang alat bantu penyuluhan dan manfaatnya diperoleh sebagian besar (74,3%) anggota kelompok menyatakan sudah cukup mengetahui jenis dan manfaat alat bantu penyuluhan sebagai media yang digunakan penyuluh pertanian untuk memperjelas informasi yang diberikan dalam hal ini informasi inovasi terkait kegiatan budidaya padi sehat.
PERSEPSI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) CINDE WILIS PADA PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DUSUN SEMANDING, DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Misa, Valentina Ayu; Suwasono, Son; Khoirunnisa', Ninin
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of future agricultural development needs to pay special attention to the Farmer Women Group. In the lives of female farmers, they cannot be separated from the yard. To maximize the yard there needs to be an extension role so that the knowledge, attitudes, and skills of women farmers in utilizing the yard. The objectives of this study were: to find out the perceptions of Cinde Wilis's farmer groups on knowledge, attitudes, and skills in the use of the yard and to know the influence of land use on KWT income Cinde Wilis in Semanding Hamlet, Curungrejo Village, Kepanjen District. The method used is descriptive analysis of the knowledge, attitudes, and skills of women farmers. The data is tested by paired t test and income analysis. Sampling was used sampling census. The results of the study showed the influence of changes in perceptions of female farmers on knowledge, attitudes, and skills before and after counseling. The results of the income analysis show the benefits seen from the R / C ratio of 12.90. Pengembangan pembangunan pertanian di masa mendatang perlu memberikan perhatian khusus pada Kelompok Wanita Tani.Dalam kehidupan wanita tani tidak terlepas dari pekarangan. Untuk memaksimalkan pekarangan perlu adanya peran penyuluh sehingga pngetahuan, sikap, dan ketrampilan wanita tani dalam memanfaatkan pekarangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu :untuk mengetahui persepsi kelompok wanita tani terhadap pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam pemanfaatan pekarangan serta mengatahui pengaruh pemanfaatan pekarangan terhadap pendapatan KWT Cinde Wilis di Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen. Metode yang digunakan yaitu analisis dekriptif terhadap pengetahuan, sikap, dan ketrampilan wanita tani. Data diuji dengan uji t berpasangan dan melakukan analisa pendapatan. Penentuan sampel digunakan sensus sampling. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh perubahan persepsi dari wanita tani terhadap pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil analisa pendapatan menunjukan keuntungan yang dilihat dari nilai R/C rasio 12.90.