p-Index From 2019 - 2024
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keolahragaan
Andang Rohendi
Universitas Galuh Ciamis Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Pengaruh Metode Latihan Tabata Dengan Metode High Intensity Interval Training Terhadap Hasil Daya Tahan Kardiovaskular Pemain Sepakbola Nipaldi Hernawan; Andang Rohendi; Gani Kardani
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.681 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v7i2.5663

Abstract

This study aims to determine how much influence the tabata method has on the results of cardiovascular endurance of football players. The research method used is pre experimental design. The population of this research is Chikal FC which is located in Cihaurbeuti, Ciamis Regency, totaling 20 people. The research instrument used to collect data is the bleep test. Based on data analysis using SPSS series 24 the results are 1. The Tabata training method has a significant effect on the cardiovascular endurance results of football players. 2. The HIIT (high intensity interval training) training method has a significant effect on the cardiovascular endurance results of soccer players. 3. There is a significant difference between the Tabata training method and the HIIT (high intensity interval training) training method on the cardiovascular endurance results of soccer players. The conclusion is that the Tabata training method with the HIIT (high intensity interval training) training method has a significant effect on the cardiovascular endurance results of soccer players. Suggestion: This research is expected to be a source of reference for trainers/teachers or other researchers to be used as an alternative method of exercising physical conditions, especially in increasing cardiovascular endurance.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode tabata terhadap hasil daya tahan kardiovaskular pemain sepakbola. Metode penelitian yang digunakan adalah pre expreimental design. Populasi penelitian ini adalah Chikal FC yang berada di Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis yang berjumlah sebanyak 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah bleep test. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS serie 24 hasilnya adalah 1. Metode latihan Tabata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil daya tahan kardiovaskular pemain sepakbola. 2. Metode latihan HIIT (high intensity interval training) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil daya tahan kardiovaskular pemain sepakbola. 3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan Tabata dengan metode latihan HIIT (high intensity interval training) terhadap hasil daya tahan kardiovaskular pemain sepakbola. Kesimpulannya bahwa metode latihan Tabata dengan metode latihan HIIT (high intensity interval training) berpengaruh secara signifikan terhadap hasil daya tahan kardiovaskular pemain sepakbola. Saran: Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber referensi bagi pelatih/guru atau peneliti lain agar dijadikan alternatif metode latihan kondisi fisik terutama pada peningkatan daya tahan kardiovaskular.
Outdoor Recreation: Perencanaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Pendidikan Ciungwanara Asep Ridwan Kurniawan; Andang Rohendi
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.358 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v7i1.5305

Abstract

Peran serta masyarakat sebagai penggerak roda dan pendukung terciptanya Ciungwanara sebagai salah satu lokasi pendidikan berbasis alam dan budaya masih kurang sehingga perlu adanya inovasi untuk meningkatkan keberlangsungan objek wisata tersebut. Penelitian ini bertema pengembangan objek wisata Ciungwanara Karangkamulyan Kabupaten Ciamis dengan spesifikasi penelitian berfokus pada pengembangan wisata pendidikan rekreasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan natural setting dan community approach. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu tipologi bangunan rekreasi. Observasi awal pada penelitian ini yaitu masih kurangnya pengembangan objek wisata rekreasi berbasis pendidikan di Ciungwanara mengenai tata kelola dan pengembangannya sehingga tindakan yang dilakukan oleh peneliti mengenai kekurangan tersebut yaitu memasukan beberapa indikator mengenai tipologi bangunan wisata rekreasi berbasis pendidikan dihubungankan dengan hasil temuan dilapangan. Hasil kajian yang diperoleh yaitu dari segi perencanaan bahwa perlu menciptakan perencanaan partisipatif antara pemangku kebijakan dengan beberapa tim ahli pendidikan dan pakar budaya mengenai penerapan objek wisata Ciungwanara sebagai objek wisata rekreasi berbasis pendidikan alam dan budaya. Pemberdayaan masyarakat harus memiliki peran aktif dalam pengembangan potensi alam Ciungwanara sebagai wahana pendidikan berbasis alam terbuka (outdoor recreation).Community participation as a driving force and support for the creation of Ciungwanara as one of the locations for education based on nature and culture is still lacking, so there is a need for innovation to improve the sustainability of these tourist objects. This research has the theme of developing a tourist attraction in Ciungwanara Karangkamulyan, Ciamis Regency. The research specification focuses on the development of recreational educational tourism. The research method used is qualitative research with a natural setting approach and a community approach. The parameters used in this study are the typology of recreational buildings. Initial observations in this study are that there is still a lack of development of educational-based recreational tourism objects in Ciungwanara regarding its management and development so that the actions taken by researchers regarding these deficiencies are including several indicators regarding the typology of educational-based recreational tourism buildings related to the findings in the field. The results of the study obtained are in terms of planning that it is necessary to create participatory planning between policy makers and several teams of education experts and cultural experts regarding the application of Ciungwanara tourism object as a recreation tourism object based on natural and cultural education. Community empowerment must have an active role in developing Ciungwanara's natural potential as a vehicle for outdoor based education (outdoor recreation).
Dampak Latihan Split Routine Dengan Full Body Workout Terhadap Peningkatan Hypertropy Otot Tubuh Bagian Atas Jamaludin Nur; Risma Risma; Andang Rohendi
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.159 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v8i1.5910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak latihan split routine dengan full body workout terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Metode penelitian yang digunakan adalah ex-post facto. Populasi penelitian ini di Diamond Fitness Kabupaten Ciamis yang berjumlah sebanyak 24 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah circumference measurements. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS serie 24 hasilnya adalah 1. Metode split routine berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. 2. Metode full body workout berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode split routine dengan metode full body workout terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Kesimpulannya bahwa kelompok metode split routine dan kelompok metode full body workout berpengaruh secara signifikan terhadap  peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Saran: Bagi praktisi akademik diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar masyarakat umum mengetahui dan mampu mengaplikasikan dalam setiap olahraga weight training.
Kontribusi Motor Educability Dalam Low Rope Circuit Activity Pada Kegiatan Outbound Hendra Rustiawan; Andang Rohendi
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.601 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v7i1.5303

Abstract

Proses belajar mengajar dilingkungan prodi PJKR tidak hanya di ruang kelas namun di luar kelas pun ada. Karena ada beberapa mata kuliah yang membutuhkan praktek di lapangan selain di kelas, seperti sepak bola, bola voli, bola basket dan PLS (Pendidikan Luar Sekolah). Karena sebagai calon guru penjas tidak hanya terbatas pada mata pelajaran pendidikan jasmani namun lebih dari itu, karena di lingkungan sekolah biasanya yang dipercaya dalam kegiatan sekolah terutama kegiatan outdoor yang ditunjuk oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah biasanya guru penjas, sehingga prodi PJKR Universitas Galuh berusaha mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) yaitu calon guru penjas untuk senantiasa siap mengemban tugas dari sekolah salah satunya mampu memiliki pengetahuan dalam hal kegiatan outdoor seperti outbound. Kegiatan outbound ini terdiri dari catchen crawl, two line bridge, elvis travers, commando crawl, tarzan travers, dan hebee zebee dan hasil yang didapat dan dirasakan oleh para peserta outbound ini sangat terasa mulai dari kondisi fisik yang harus dipersiapkan seperti kekuatan, kecepatan, power, daya tahan otot, daya tahan kardiovaskular, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, akurasi, dan reaksi, serta pengetahuan tentang outbound sehingga para mahasiswa memiliki wawasan keilmuan dan pengalaman tentang motor educability dan outbound yang kelak dapat digunakan ketika mereka menjadi guru penjas atau instruktur outbound.The teaching and learning process in the PJKR study program was not only in the classroom but also outside the classroom. Because there were several subjects that required practice in the field other than in the classroom, such as soccer, volleyball, basketball and PLS (Outside School Education). Because as a physical education teacher candidate it was not only limited to physical education subjects but more than that, because in the school environment usually those who were trusted in school activities, especially outdoor activities appointed by the principal or deputy principal of the school were usually physical education teachers, so the Galuh University PJKR study program tries preparing human resources (human resources), namely prospective physical education teachers to always be ready to carry out the duties of the school, one of which is being able to have knowledge in terms of outdoor activities such as outbound activities. This outbound activity consists of catchen crawl, two line bridges, elvis travers, commando crawl, tarzan travers, and hebee zebee and the results obtained and felt by the outbound participants were very pronounced starting from the physical conditions that must be prepared such as strength, speed, power, muscle endurance, cardiovascular endurance, flexibility, balance, coordination, agility, accuracy, and reaction, as well as outbound knowledge so that students have scientific insight and experience about motor educability and outbound activities that can later be used when they become physical education teachers or instructors. outbound.