Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran (Kooperatif & Konvensional) dan Jenis Kelamin terhadap Keterampilan Sosial Siswa Risma Risma
Jurnal Keolahragaan Vol 6, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.196 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v6i2.4973

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah model pembelajaran dan jenis kelamin (gender) memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial siswa, serta untuk melihat apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial.  Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Labschool UPI Tahun Ajaran 2013/2014. Sampel penelitian berjumlah 56 orang terbagi menjadi dua kelompok yakni N=28 sebagai kelas kooperatif (eksperimen) dan N=28 sebagai kelas konvensional sebagai kelompok kontrol. Jumlah pertemuan adalah 8 kali pertemuan dimana satu kali pertemuan adalah 2 x 40 menit. Keterampilan siswa diukur dengan menggunakan instrumen keterampilan sosial yang diadaptasi dari Social Skill Rating Scale yang dikembangkan oleh Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). Data yang dikumpulkan ketika pretest dan posttest diolah dengan SPSS 18 menggunakan analisis uji ANCOVA Faktorial. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil yakni nilai rata-rata kelompok laki-laki kelas kooperatif (41,90) sedangkan rata-rata kelompok perempuan adalah (42,29). Untuk kelas konvensional (kontrol), nilai rata-rata kelompok laki-laki (37,26) dan untuk kelompok perempuan (35,38). Hasil uji ANCOVA Faktorial, diketahui bahwa nilai Sig. model (0,006) <0,05. Sedangkan nilai Sig. gender (0,078) >0,05. Untuk nilai Sig. gender*model (0,231) >0,05. Kesimpulannya adalah model pembelajaran koperatif  berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa, sedangkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. selain itu dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap keterampilan sosial siswa.The purpose of this study was to see whether the learning model and gender (gender) had an influence on students' social skills, and to see whether there was an interaction between learning models and gender on social skills. The sample of this research was students of class VII of the Junior High School Labschool UPI in the 2013/2014 academic year. The research sample consisted of 56 people divided into two groups, namely N = 28 as the cooperative class (experiment) and N = 28 as the conventional class as the control group. The number of meetings is 8 meetings where one meeting is 2 x 40 minutes. Students' skills are measured using a social skill instrument adapted from the Social Skill Rating Scale developed by Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). Data collected during the pretest and posttest were processed with SPSS 18 using factorial ANCOVA test analysis. From the results of the study, the results obtained were the average value of the cooperative class male group (41.90) while the female group average was (42.29). For the conventional class (control), the mean score for the male group (37.26) and for the female group (35.38). The ANCOVA factorial test results show that the Sig. model (0.006) <0.05. Meanwhile, the Sig. gender (0.078)> 0.05. For the Sig. gender * model (0.231)> 0.05. The conclusion is that the cooperative learning model has a significant effect on students 'social skills, while gender has no significant effect on students' social skills. Besides that, from the research results it is known that there is no interaction between the learning model and gender on students' social skills.
Aktivitas Fisik dan Body Mass Index Pada Anak Usia Dini: Pengukuran METs dengan Accelerometer ActivPAL Rahmawati Ramdani; Jajat Jajat; Nana Sutisna; Adang Sudrazat; Risma Risma
Jurnal Keolahragaan Vol 5, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.873 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v5i2.2962

Abstract

Level aktivitas fisik dan body mass index (BMI) anak usia dini berhubungan erat dengan berbagai penyakit dan resiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan pengeluaran energi (MET’s) aktivitas fisik yang diukur dengan accelerometer ActivPAL dengan BMI pada anak usia dini. Sampel berjumlah 65 orang anak usia dini berusia 4 tahun pada PAUD/Kober yang ada di Jawa Barat. Instrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas fisik adalah accelerometer ActiPAL yang dipasang selama 5 hari selama 24 jam pada partisipan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengeluaran energi aktivitas fisik (MET’s) dengan BMI pada anak usia dini (p > .05) Perlu ada kajian lebih mendalam lagi terkait dengan hasil penelitian ini.
Pembelajaran Direct Instruction dan Personalized System For Instruction Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar Pendidikan Jasmani Hendra Rustiawan; Risma Risma; Isna Daniyati Nursasih
Jurnal Keolahragaan Vol 6, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.565 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v6i1.4923

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran pendidikan yaitu personalized system individualized dan direct instruction serta mana yang lebih tepat diberikan pada siswa tingkatan sekolah menengah. Metode penelitian adalah eksperimen. Populasi penelitian di SMA N 3 Kabupaten Ciamis. Sampel penelitian berjumlah 30 orang pada kelas olahraga. Instrumen penelitian adalah observasi jumlah waktu aktif belajar pada pelajaran penjas materi pembelajaran adalah lay up shoot bola basket dalam bentuk persentase antara alokasi waktu fokus dengan siswa fokus. Hasilnya bahwa model pembelajaran personalized system individualized dan direct instruction dapat diberikan pada tingkatan sekolah menengah atas. Kesimpulannya bahwa ke-dua model pembelajaran tersebut dapat diberikan karena akan memberikan motivasi belajar siswa dengan adanya model pembelajaran yang berbeda.The purpose of this research was the studied the educational learning model that were a personalized system and direct instruction as well as which was more appropriate given to secondary school students. The research method was experimental. The study population in SMA N 3 Ciamis Indonesia. The participants was 30 students in sports class. The research instrument was the observated of the amount of active learning time on the physical education learning subject matter by lay up shoot basketball in the form of a comparison between the time focus and students focus. How the personalization system learning model and direct instruction can be given at the high school assessment. In conclusion the learning model that can be given because it will provide student learning with different learning models.
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kinerja Wasit/Juri Karate Ammy Rachmawati; Risma Risma
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.509 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v7i1.5312

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan kinerja wasit/juri karate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif teknik korelasional. Penelitian ini dilakukan oleh wasit karate Jawa Barat sebanyak 15 subjek penelitian sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes Advanced Progresif Matrics dan The Emotional Intelligence Quostionaire. Hasil penelitian membuktikan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual dengan kinerja wasit/juri karate, 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kinerja wasit karate, 3) Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan kinerja wasit/juri karate dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,808 yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan kontribusi sebesar 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% dipengaruhi faktor lain. Variabel kecerdasan emosi memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan dengan kecerdasan intelektual. Namun mempunyai peran yang sama penting dalam kinerja wasit/juri saat memimpin pertandingan.The purpose of this study was to determine the relationship between intellectual intelligence and emotional intelligence with the performance of the referee/karate jury. This studied used a quantitative approach using descriptive methods of correlational techniques. This research was conducted by a karate referee in West Java, as many as 15 subjects were sampled using a purposive sampling technique. The research instrument used the Advanced Progressive Matrics Test and The Emotional Intelligence Quostionaire. The results of the studied proved that: 1) There was a significant relationship between intellectual intelligence and the performance of karate referees/judges, 2) There was a significant relationship between emotional intelligence and the performance of karate referees, 3) There was a relationship between intellectual intelligence and emotional intelligence together with the performance of the referee/karate jury with a correlation coefficient of 0.808 which indicates a very strong relationship and a contribution of 65.3% and the remaining 34.7% is influenced by other factors. The emotional intelligence variable has a stronger relationship than intellectual intelligence. However, it has an equally important role in the performance of the referee / judge when leading the match.
Dampak Latihan Split Routine Dengan Full Body Workout Terhadap Peningkatan Hypertropy Otot Tubuh Bagian Atas Jamaludin Nur; Risma Risma; Andang Rohendi
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.159 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v8i1.5910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak latihan split routine dengan full body workout terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Metode penelitian yang digunakan adalah ex-post facto. Populasi penelitian ini di Diamond Fitness Kabupaten Ciamis yang berjumlah sebanyak 24 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah circumference measurements. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS serie 24 hasilnya adalah 1. Metode split routine berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. 2. Metode full body workout berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode split routine dengan metode full body workout terhadap peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Kesimpulannya bahwa kelompok metode split routine dan kelompok metode full body workout berpengaruh secara signifikan terhadap  peningkatan hypertropy otot tubuh bagian atas. Saran: Bagi praktisi akademik diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar masyarakat umum mengetahui dan mampu mengaplikasikan dalam setiap olahraga weight training.
Kontribusi Daya Tahan Otot Fleksor Siku Dengan Ekstensor Bahu Terhadap Daya Tahan Otot Lengan Pada Siswa Ekstrakurikuler Bolabasket Riski Abdillah; Risma Risma; Ucu Abdul Rofi
Jurnal Keolahragaan Vol 7, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.212 KB) | DOI: 10.25157/jkor.v7i2.5627

Abstract

This study aims to determine the contribution of the endurance of the elbow flexor and shoulder extensors to the endurance of the arm muscles in basketball extracurricular students. The research method used is correlational. The population of this study at SMK Miftahussalam Ciamis Regency, amounting to 17 people. The research instrument used to collect data was the flexed arm-hang test and push ups. Based on data analysis using SPSS series 24, the results are processing and correlation analysis carried out, apparently there is no significant relationship between the two variables, it is proven that the correlation data based on Kendal's Taube and Spearman's test has a number more than 0.000 Meanwhile, if there is a relationship between the independent variables, both X1 and X2, the dependent variable Y must have a number below 0.000. The conclusion is that there is no significant relationship between the endurance of elbow flexors and shoulder extensors on arm muscle endurance in basketball extracurricular students at Miftahussalam Vocational School, Ciamis Regency. Suggestion: It is hoped that there will be further research using different research methods and a larger number of research samples with the aim of finding new theories so as to increase scientific insight on arm muscle endurance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi daya tahan otot fleksor siku dan ekstensor bahu terhadap daya tahan otot lengan pada siswa ekstrakurikuler bolabasket. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional. Populasi penelitian ini di SMK Miftahussalam Kabupaten Ciamis yang berjumlah sebanyak 17 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah flexed arm-hang test dan push up. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS serie 24 hasilnya adalah pengolahan dan analisis korelasi yang dilakukan ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan di antara ke-dua variabel tersebut terbukti data hasil korelasi berdasarkan kendal’s taube dan uji spearman memiliki angka lebih dari 0.000. Sedangkan apabila terdapat hubungan antara variabel bebas baik X1 maupun X2 terhadap variabel terikat Y harus memiliki angka di bawah 0.000. Kesimpulannya bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara daya tahan fleksor siku dan ekstensor bahu terhadap daya tahan otot lengan pada siswa ekstrakurikuler bolabasket SMK Miftahussalam Kabupaten Ciamis. Saran: Diharapkan adanya penelitian lanjutan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda dan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak dengan tujuan agar menemukan teori-teori baru sehingga menambah wawasan keilmuan pada daya tahan otot lengan.
THE SOCIALIZATION OF GOBAK SODOR TRADITIONAL SPORTS AS AN EFFORT TO MAINTAIN THE VALUES OF LOCAL WISDOM Risma Risma; Wulan Sondarika
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7678

Abstract

Gobak sodor merupakan salah satu permainan tradisional dari hasil kebudayaan masyarakat disebut juga permainan rakyat tumbuh dan berkembang di daerah. Biasanya permainan tradisional selalu berhubungan dengan interaksi sosial dan alam lingkungan. Namun dengan terjadinya modernisasi, menggeser pola permainan tersebut menjadi di dalam rumah dan mengurangi interaksi sosial.Anak-anak pada masa sekarang ini lebih sering memainkan games pada gadget. Anak-anak yang sering bermain gadget cenderung kurang bersosialisasi dengan lingkungan dan melupakan gerak fisik yang seharusnya. Berdasar pada penjelasan di atas maka, kegiatan PKM ini bertujuan untuk mensosialisasikan gobak sodor sebagai upaya menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Mitra PKM adalah civitas SD Model Aulady. Khalayak sasaran kegiatan adalah guru dan peserta didik di SD Model Aulady Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah pendampingan sosialisasi modul gobak sodor dengan sasaran adalah guru PJOK, guru IPS dan guru wali kelas di lingkungan SD Model Aulady. Selain itu, agenda dari PKM ini adalah pratik gobak sodor yang diikuti oleh peserta didik di lingkungan SD Model Aulady. Setelah mengikuti kegiatan PKM ini diharapkan guru-guru khususnya guru PJOK dapat menggunakan gobak sodor sebagai salah satu materi dalam pelajaran PJOK. Mengingat banyaknya manfaat dari gobak sodor yang tidak hanya mencakup keterampilan psikomotor, tapi mampu mencakup semua ranah perkembangan anak yakni ranah kognitif dan afektif. Selanjutnya, diharapkan peserta didik mampu melestarikan salah satu warisan budaya yang memiliki banyak manfaat, mengandung nilai-nilai karakter dan budaya bangsa yakni gobak sodor dengan cara memainkan permainan tersebut di berbagai lingkungan tempat bermain mereka.
Life Skills Mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani FKIP Universitas Galuh Risma Risma (Sinta ID: 6143369)
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v6i1.41905

Abstract

Mahasiswa adalah agen pembawa perubahan. Mahasiswa diharapkan mampu memiliki dan mengembangkan berbagai keterampilan, salah satunya adalah life skills. Berbagai keterampilan ini dibutuhkan mahasiswa guna menyiapkan diri mereka menyongsong berbagai macam tuntutan di kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran life skill mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional survey. Partisipan penelitian berjumlah 154 orang mahasiswa yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa di lingkungan Universitas Galuh. Instrumen penelitian menggunakan LSSS yang dikembangkan oleh Cronin dan Allen. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Skor untuk indikator kerjasama adalah 4177 (15%), skor untuk indikator penetapan tujuan adalah 4306 (15%), skor untuk indikator keterampilan emosional adalah 4727 (17%), skor untuk indikator komunikasi interpersonal (9%), skor untuk indikator keterampilan sosial 3138 (11%), skor untuk indikator kepemimpinan adalah 4702 (16%), dan skor untuk indikator pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah 2575 (9%). Penelitian ini bisa dijadikan landasan untuk pihak lembaga dalam merumuskan dan membuat kebijakan yang merekomendasikan bahkan mewajibkan mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan unit kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Galuh.
Profil Aktivitas Latihan Fisik Dilihat Pada Body Mass Index Atlet Bola Voli Putra SMP Negeri 8 Tasikmalaya Dhimas Nugraha; Risma Risma; Sri Maryati
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jkor.v8i2.9629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan tubuh para siswa ekstrakurikuler bola voli serta evaluasi program latihan di SMP Negeri 8 Tasikmalaya. Populasi yang digunakan adalah siswa SMP Negeri 8 Tasikmalaya. Sampel yang digunakan adalah siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler bola voli yang berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif ex-post facto (causal comparative). Desain penelitian yang digunakan adalah one group one test design. Instrumen penelitian menggunakan penghitungan Body Mass Index (Mackenzie, 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persentase body mass index terdiri dari kategori sempurna tidak ada atau 0 %, kategori baik sekali tidak ada atau 0 %, kategori baik berjumlah 8 orang siswa atau 26,7 %, kategori cukup berjumlah 11 orang siswa atau 36,7 %, kategori kurang berjumlah 9 orang siswa atau 30 %, dan yang terakhir kategori kurang sekali berjumlah 2 orang atau 6,6 %. Maka dapat disimpulkan bahwa profil hasil tes pengukuran body mass index pada atlet bola voli putra masuk pada kategori normal. Saran: Instrument test yang digunakan yaitu body mass index bisa dijadikan oleh pelatih sebagai salah satu alternatif dalam menghitung ideal keseimbangan tubuh.
Pengaruh Latihan Shooting Menggunakan Gawang Kecil Terhadap Ketepatan Shooting Dalam Cabang Olahraga Sepakbola Mamat Rahmat; Isna Daniyati Nursasih; Risma Risma
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jkor.v8i2.9594

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan shooting menggunakan gawang kecil terhadap peningkatan ketepatan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen dengan “Pre Test Post Test Design”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa usia 14-16 tahun SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis yang berjumlah 25 orang serta sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes tendangan shooting. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 22, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok latihan shooting menggunakan gawang kecil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan tendangan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Saran: Latihan tendangan shooting pada siswa Sekolah Sepakbola usia 14-16 tahun dapat menerapkan latihan shooting menggunakan gawang kecil dengan tujuan untuk meningkatkan teknik ketepatan dalam mengarahkan bola hasil tendangan shooting serta memberikan ketertarikan siswa dalam mengikuti program latihan yang diberikan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan shooting menggunakan gawang kecil terhadap peningkatan ketepatan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen dengan “Pre Test Post Test Design”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa usia 14-16 tahun SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis yang berjumlah 25 orang serta sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes tendangan shooting. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 22, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok latihan shooting menggunakan gawang kecil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan tendangan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Saran: Latihan tendangan shooting pada siswa Sekolah Sepakbola usia 14-16 tahun dapat menerapkan latihan shooting menggunakan gawang kecil dengan tujuan untuk meningkatkan teknik ketepatan dalam mengarahkan bola hasil tendangan shooting serta memberikan ketertarikan siswa dalam mengikuti program latihan yang diberikan.