M. Ricko Gunawan
Universitas Malahayati

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Teknik Relaksasi (Napas Dalam) untuk Pasien dengan Resiko Ketidakstabilan Kadar Gula Darah di Desa Sidorejo M. Ricko Gunawan; Umi Romayati Keswara; Made Novita Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7160

Abstract

ABSTRAK Keadaan saat ini  cenderung mengalami kenaikan pada penderita diabetes mellitus di berbagai belahan dunia. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun  2019  menaksirkan bahwa terdapat  463  juta  orang  dengan rentan usia  20-79  tahun  didunia  menderita penyakit gula darah. Penyakit diabetes di Provinsi Lampung sebesar 99.748 jiwa, sementara itu, penyakit diabetes di Lampung Timur adalah 10.331jiwa. Penyakit kadar gula ialah ketidakstabilan yang dapat dilihat dengan kenaikan kadar gula darah. Teknik relaksasi ialah suatu  rencana  keperawatan yang secara fisiologis  dapat  membantu penurunan  stres. Stres itu sendiri merupakan satah atu penyebab peningkatkan kadar gula dalam darah. Melaksanakan pengabdian masyarakat mengenai penyakit diabetes dengan masalah resiko ketidakstabilan kadar gula darah melalui teknik relaksasi (napas dalam) di Desa Sidorejo Lampung Timur.Metode pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan untuk mengetahui penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes  menggunakan relaksasi napas dalam, yang dilakukan di Desa Sidorejo Lampung Timur pada tanggal 28 Mei 2022 sampai 30 Mei 2022. Partisipan yang digunakan sebanyak 3 partisipan, data yang didapat dari hasil pengamatan, tanya jawab, serta pemeriksaan fisik. Terdapat perubahan kadar gula darah pada ketiga partisipan dari hari pertama intervensi sampai hari ketiga. Dimana penurunan berkisar dari 20-70 mg/dl. Terdapat penurunan kadar gula darah pada ketiga partisipan, pada parisipan pertama kadar gula hari pertama sebelum diberikan teknik relaksasi 415 mg/dl, ketika hari ketiga dan sesudah diberikan teknik relaksasi 211 mg/dl Pada partisipan kedua hari pertama sebelum diberikan relaksasi 235 mg/dl, pada hari ketiga hari ketiga sesudah diberikan relaksasi 185 mg/dl. Pada partisipan ketiga sebelum diberikan teknik relaksasi 350 mg/dl dan hari ketiga sesudah diberikan relaksasi 204 mg/dl. Berdasarkan hasil tersebut yang berarti teknik relaksasi napas dalam membantu menurukan kadar gula darah partisipan. Diharapkan partisipan dapat menerapkan teknik relaksasi ini disertai dengan rutin mengkonsumsi obat diabetes mellitus. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Peningkatan Gula Darah, Teknik Relaksasi     ABSTRACT The current situation tends to increase in people with diabetes mellitus in various parts of the world. The International Diabetes Federation (IDF) in 2019 estimates that 463 million people aged 20-79 years in the world suffer from diabetes. Diabetes in Lampung Province is 99,748 people, meanwhile, diabetes in East Lampung is 10,331 people. Diabetes is a metabolic disorder characterized by elevated blood sugar levels. Relaxation technique is one of the nursing actions that can physiologically reduce stress. Stress itself is one of the causes of increasing blood sugar levels. To carry out community service for diabetes mellitus with the problem of risk of unstable blood sugar levels through relaxation techniques (deep breathing) in Sidorejo Village, East Lampung. This community service method is counseling to find out the benefits of deep breathing relaxation techniques on reducing blood sugar levels in diabetic patients, which was carried out in Sidorejo Village, East Lampung from 28 May 2022 to 30 May 2022. The participants used were 3 participants, data collection by means of interviews, observation, and physical examination. There were changes in blood sugar levels in the three participants from the first day of the intervention to the third day. Where the decrease ranged from 20-70 mg/dl. There was a decrease in blood sugar levels in the three participants, in the first participant the sugar level on the first day before being given relaxation techniques was 415 mg/dl, on the third day and after being given relaxation techniques 211 mg/dl. In the second participant the first day before being given relaxation 235 mgdl, on the third day the third day after being given relaxation 185 mg/dl. In the third participant before being given relaxation techniques 350 mg/dl and the third day after being given relaxation 204 mg/dl. Based on these results, it means that deep breathing relaxation techniques help lower participants' blood sugar levels. it is expected that participants can apply relaxation techniques by regularly consuming diabetes mellitus drugs. Keywords: Diabetes Mellitus, Increased Blood Sugar, Relaxation Techniques
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja dengan Keterampilan Perawat Dalam Melakukan Komunikasi Terapeutik di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Fradini Wandira; Andoko Andoko; M. Ricko Gunawan
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7643

Abstract

ABSTRACT Nurse education data obtained from the results of the pre-survey on November 6, 2021, obtained health workers who served in the Emergency Room (IGD) as many as 21 respondents, with the division of 4 midwives, and 17 nurses who were divided into 15 nurses with D3 nurse education, 1 nurse education nurse, and 1 education nurse S.Kep. Pertamina Bintang Amin Husada Hospital, there were 6 patients and 3 of them said the communication services performed by nurses when interacting were not communicative when performing nursing actions, less friendly and less attentive between nurses and patients. To find out the relationship between education level and tenure with nurses' skills in performing therapeutic communication in the Emergency Room (IGD) Pertamina Bintang Amin Husada Hospital. This type of research uses quantitative, analytical survey research design with a cross sectional approach. The population and sample were nurses in the emergency room of Pertamina Bintang Amin Husada Hospital with 17 respondents, the sampling technique used purposive sampling. Data analysis using univariate and bivariate using person chi square. Most of the highest level of nursing education is Diploma in Nursing as many as 9 respondents (52.9%). The most working period was less than 5 years as many as 12 respondents (70.6%). Most therapeutic communication skills with good category as many as 6 respondents (35.3%). There is a relationship between years of service and skills of nurses in conducting therapeutic communication in the Emergency Room (IGD) Pertamina Bintang Amin Husada Hospital in 2022 with a p-value = (0.018 < 0.05). And there is a relationship between the level of education and the skills of nurses in conducting therapeutic communication in the emergency room (IGD) Pertamina Bintang Amin Husada Hospital in 2022 with a p-value = (0.010 < 0.05). Keywords: Education Level, Working Period, Therapeutic Communication ABSTRAK Data pendidikan perawat yang didapat dari hasil prasurvey pada tanggal 06 November 2021, didapat tenaga kesehatan yang bertugas di ruang Instansi Gawat Darurat (IGD) sebanyak 21 responden, dengan pembagian 4 bidan, dan 17 perawat yang dibagi menjadi 15 perawat pendidikan D3 perawat, 1 perawat pendidikan Ners, dan 1 perawat pendidikan S.Kep. Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada, terdapat 6 pasien dan 3 diantaranya mengatakan pelayanan komunikasi yang dilakukan perawat saat berinteraksi tidak komunikatif saat melakukan tindakan keperawatan, kurang ramah dan kurang perhatian antara perawat dan pasien. Diketahui hubungan tingkat pendidikam dan masa kerja dengan keterampilan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif, rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah perawat di Ruang IGD Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada sebanyak 17 respondne, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan person chi square. Sebagian besar tingkat pendidikan perawat terbanyak adalah Diploma Keperawatan sebanyak 9 responden (52,9%). Masa kerja terbanyak kurang dari 5 tahun sebanyak 12 responden (70,6%). Keterampilan komunikasi terapeutik baik sebanyak 6 responden (35,3%).  Terdapat hubungan masa kerja dengan keterampilan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik di Ruang Instalasi Gawat Darurat(IGD) Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Tahun 2022 dengan nilai p-value = (0,018 < 0,05). Dan terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan keterampilan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Tahun 2022 dengan nilai p-value = (0,010 < 0,05). Kata Kunci   : Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, Komunikasi Terapeutik
Asuhan Keperawatan terhadap Perubahan Perilaku Penderita Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia melalui Terapi Musik di Klinik Aulia Rahma Kota Bandar Lampung Umsani Umsani; Eka Trismiyana; M. Ricko Gunawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8368

Abstract

ABSTRAK Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang termasuk berat. Menurut World Health Organization (WHO, 2016) bahwa skizofrenia diderita lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2017 masalah gangguan jiwa di dunia ini sudah menjadi masalah yang semakin serius. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami ganguan jiwa. Berdasarkan data statistik, angka pasien gangguan jiwa memang sangat menghawartikan. Berdasarkan hasil pengkajian di Klinik Aulia Rahma Kota Bandar Lampung dengan melihat data rekam medik klien yang dirawat didapat jumlah penderita dengan diagnosa halusinasi pendengaran sebanyak 29 orang. Untuk mengetahui asuhan keperawatan terhadap perubahan perilaku penderita halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia melalui terapi musik di Klinik Aulia Rahma Kota Bandar Lampung Tahun 2022. Pendekatan pada penulisan laporan tugas akhir berfokus pada asuhan keperawatan terhadap perubahan perilaku penderita halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia melalui terapi musik di Klinik Aulia Rahma Kota Bandar Lampung Tahun 2022. Hasil pengkajian pada Tn. S, Tn. Y, Tn. A didapatkan keluhan utama pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan gaib. Diagnosa keperawatan yang didapat adalah gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran Intervensi dilakukan selama 3 hari dengan pemberian terapi musik klasik selama 3 hari dengan durasi 30 menit selama 1 kali perlakuan. Kajian implementasi selama 3 hari didapat hasil sebagian msalah teratasi, yang ditandai dengan perubahan perilaku dan berkurangnya tanda gejala halusinasi. Hasil evaluasi yang dilakukan selama tiga hari menunjukkan semua masalah dapat teratasi. Meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya dengan masalah gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan dilanjutkan dengan SOAP pada klien khususnya dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengara. Kata Kunci: Halusinasi Pendengaran, Pasien Skizofrenia,Terapi Musik    ABSTRACT Schizophrenia is a severe mental disorder. According to the World Health Organization (WHO, 2016) that schizophrenia affects more than 21 million people worldwide. According to the WHO (World Health Organization) in 2017, the problem of mental disorders in the world has become an increasingly serious problem. WHO estimates that around 450 million people in the world are found to have mental disorders. Based on statistical data, the number of patients with mental disorders is very worrying. Based on the results of the study at the Aulia Rahma Clinic, Bandar Lampung City by looking at the medical record data of the clients who were treated, it was found that the number of patients with a diagnosis of auditory hallucinations was 29 people. To find out nursing care for behavioral changes in patients with auditory hallucinations in schizophrenic patients through music therapy at the Aulia Rahma Clinic, Bandar Lampung City in 2022. The approach to writing a final project report focuses on nursing care for behavioral changes in patients with auditory hallucinations in schizophrenia patients through music therapy at the Aulia Rahma Clinic, Bandar Lampung City in 2022. The results of the study on Mr. S, Mr. Y, Mr. A, the patient's chief complaint was that he heard magical whispers. The nursing diagnosis obtained was sensory perception disorder: auditory hallucinations. The intervention was carried out for 3 days by giving classical music therapy for 3 days with a duration of 30 minutes for 1 treatment. The implementation study for 3 days showed that some of the problems were resolved, which were marked by changes in behavior and reduced signs of hallucinations. The results of the evaluation carried out for three days showed that all problems could be resolved. Improve ability and quality in providing nursing care to clients, especially those with sensory perception disorders: auditory hallucinations. Perform nursing care in accordance with the established SOP (Standard Operating Procedure) followed by SOAP on clients, especially those with sensory perception disorders: auditory hallucinations. Keywords: Auditory Hallucinations, Schizophrenic Patients, Music Therapy  
Hubungan Kepemimpinan dengan Upaya Pencegahan Hais Pada Masa Pandemi Covid 19 di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan King King; Dewi Kusumaningsih; M. Ricko Gunawan
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.12546

Abstract

ABSTRACT Healthcare Associated Infections (HAIs) are a major problem faced by hospitals. HAIs are infections that are acquired and develop during hospitalization. One of the management functions is organizing, where the head of the room should develop an objective nursing organization so as to facilitate nurses in carrying out nursing care, especially infection prevention and control efforts. The purpose of this research is to know the relationship between leadership and efforts to prevent menstruation during the Covid 19 pandemic at Zainal Abidin Hospital Pagar Alam Way Kanan in 2021. This research is a quantitative research with a cross sectional approach. The population in this study were all health workers at Zainal Abidin Hospital Pagar Alam Way Kanan in 2021 as many as 164 people with a sample of 87 respondents using purposive sampling technique. This research was conducted at Zainal Abidin Hospital Pagar Alam Way Kanan in February-March 2021. Data collection used a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate (chi square). it is known that respondents with negative leadership are 17 (19.5%) and respondents with positive leadership are 70 (80.5%) and respondents with good menstruation prevention efforts are 44 (50.6%) and respondents with less menstrual bleeding prevention efforts good as many as 43 (49.4%). There is a relationship between leadership and efforts to prevent menstruation during the covid 19 pandemic at Zainal Abidin Hospital Pagar Alam Way Kanan in 2021 with a value (p-value = 0.003). Suggestion: for the hospital to be able to make efforts to prevent Healthcare Associated Infection (Hais) in accordance with the existing SOPs in order to avoid an increase in the incidence of nosocomial infections in hospitals, such as removing watches or jewelry when taking action, always wearing a mask and wearing gloves, apply hand washing. Keywords: Leadership and Healthcare Associated Infection (Hais), Covid-19  ABSTRAK Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. HAIs adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat di rumah sakit. Salah satu fungsi manajemen adalah pengorganisasian, dimana kepala ruang hendaknya mengembangkan organisasi keperawatan secara objektif sehingga memudahkan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan khususnya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan kepemimpinan dengan upaya pencegahan Hais Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan tahun 2021 sebanyak 164 orang dengan sampel yang digunakan sebanyak 87 responden menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan pada Februari-Maret 2021. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat (chi square). Diketahui responden dengan kepemimpinan negatif sebanyak 17 (19,5%) dan responden dengan kepemimpinan positif sebanyak 70 (80,5%) dan responden dengan upaya pencegahan hais baik sebanyak 44 (50,6%) dan responden dengan upaya pencegahan hais kurang baik sebanyak 43 (49,4%). Ada hubungan kepemimpinan dengan upaya pencegahan hais pada masa pandemi covid 19 di Rumah Sakit Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan tahun 2021 dengan nilai (p-value = 0,003). Saran : bagi pihak rumah sakit agar dapat melakukan upaya pencegahan Healthcare Associated Infection (Hais) sesuai dengan SOP yang ada guna menghindari peningkatan angka kejadian infeksi nosocomial dirumah sakit, seperti melepaskan jam tangan atau perhiasan saat melakukan tindakan, selalu menggunakan masker dan menggunakan sarung tangan, menerapkan cuci tangan Kata Kunci: Kepemimpinan dan Healthcare Associated Infection (Hais), Covid-19