Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Manfaat Jus Tomat Untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Klien Hipertensi di Desa Talang Lebar Tanggamus Lampung Djunizar Djamaludin; Devi Surya Qaulia; Dewi Kusumaningsih
Indonesia Berdaya Vol 1, No 2: July 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.202043

Abstract

Dari 10 besar penyakit terbanyak di Provinsi Lampung, pada tahun 2013 hipertensi menduduki urutan ketujuh dengan jumlah 17,29 persen dan meningkat menjadi urutan kelima pada tahun 2014 dengan jumlah 30,01 persen dan pada tahun 2015 hipertensi meningkat lagi menjadi urutan ketiga dengan jumlah 33,05 persen. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa diet yang menitik beratkan pada makanan  rendah  lemak,  tinggi  sayur dan buah-buahan mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi contohnya tomat. Setelah dilaksanakannya penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian jus tomat dapat untuk menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan jus tomat. Terdapat penurunan tekanan darah pada klien hipertensi setelah pemberian jus tomat selama 7 hari di Desa Talang Lebar, Tanggamus. Dengan demikian, pemberian jus tomat pada klien hipertensi sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah. Abstract: Of the 10 biggest diseases in Lampung Province, in 2013 hypertension was seventh (17.29 percent) and increased to fifth in 2014 (30.01 percent) and in 2015 hypertension increased again to third (33, 05 percent). Based on research it is known that a diet that focuses on low-fat foods, high in vegetables and fruits can reduce blood pressure in people with hypertension such as tomatoes. The aim after counseling and demonstration is expected to provide tomato juice to reduce blood pressure in hypertensive clients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of making tomato juice. There was a decrease in blood pressure in hypertensive clients after giving tomato juice for 7 days at Talang Lebar Village, Tanggamus. Thus, giving tomato juice to hypertensive clients is very effective in lowering blood pressure.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP NYERI DISMINOREA PADA SISWI SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI LAMPUNG DI LAMPUNG SELATAN Setiawati Setiawati; Dewi Kusumaningsih; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; Fajar Septriwanti
Malahayati Nursing Journal Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.747 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v1i2.1505

Abstract

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP NYERI DISMINOREA PADA SISWI SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI LAMPUNG DI LAMPUNG SELATAN  Setiawati1, Dewi Kusumaningsih2,  Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy3,  Fajar Septriwanti4 1Dosen PSIK- FK-Universitas MalahayatiEmai : setiawati@malahayati.ac.id2 Dosen PSIK- FK-Universitas MalahayatiEmail:dewikusumaningsih@ymail.com3Dosen Akper Malahayati Bandar LampungEmail : usastiawatycasy@gmail.com4Mahasiswa PSIK MalahayatiEmail : fajarseptriwanti@gmail.com ABSTRACT : THE EFFECTIVENESS COMPARISON OF TEPID AND COLD COMPRESS TOWARD DYSMENORRHEA PAIN ON STUDENTS AT PERTANIAN PEMBANGUNAN PUBLIC VOCATIONAL SCHOOL OF LAMPUNG IN LAMPUNG SELATAN REGENCY Bacground: The pre-survey conducted at Pertanian Pembangunan Public Vocational School of Lampung found that there were twenty students got dysmenorrhea. Twelve out of twenty students (60%) revealed that they applied tepid compress to relieve the dysmenorrhea pain. Four students (20%) stated that they used cold compress to relieve the dysmenorrhea pain. The rest four students (20%) did not use either tepid compress or cold compress.Purpose: This study was to identify the effectiveness comparison of tepid and cold compress toward dysmenorrhea pain on students at Pertanian Pembangunan Public Vocational School of Lampung in Lampung Selatan Regency in 2019.Method: This was a quantitative study. The research design was Quasi Experiment with pretest and posttest approach. the population of the study comprised 48 students from Grade 10 and 11 at Pertanian Pembangunan Public Vocational School of Lampung in 2019. The samples were thirty female students in their period and suffering dysmenorrhea pain. The samples were distributed into two groups; fifteen students in the group of using tepid compress and the rest in the group of cold compress. The sampling technique was purposive sampling.Result: T test statistical analysis found that p value was 0.000 indicating p value < 0.05 that signified the effectiveness comparison of tepid and cold compress toward dysmenorrhea pain on students at Pertanian Pembangunan Public Vocational School of Lampung in Lampung Selatan Regency in 2019. The respondents should improve their knowledge about to relieve dysmenorrhea pain by applying tepid and cold compresses. Keywords: Tepid Compress, Cold Compress And Dysminorrhea Pain    INTISARI :PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP NYERI DISMINOREA PADA SISWI SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI LAMPUNG DI LAMPUNG SELATAN Pendahuluan : Berdasarkan hasil prasurvey yang peneliti lakukan Di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lampung, diketahui terdapat 20 siswi yang mengalami disminorea, dimana berdasarkan wawancara diketahui 12 (60%) siswi mengatakan jika mengalami disminorea, mereka menggunakan kompres hangat untuk mengatasi nyeri disminorea, sedangkan 4 (20%) siswi mengatakan menggunakan kompres air dingin untuk mengatasi nyeri disminorea, sedangkan 4 (20%) siswi mengatakan tidak pernah menggunakan kompres air hangat maupun kompres air dingin.Tujuan : Diketahui perbandingan efektivitas kompres hangat dan dingin terhadap nyeri disminorea pada siswi SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lampung di Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan pendekatan pre test dan post test. Populasi siswi kelas 10 dan 11 SMK Pertanian Pembangunan Negeri di Lampung Tahun 2019, sebanyak 48 orang, Sampel dalam penelitian ini siswi kelas 10 dan 11 di SMK Pertanian Pembangunan Negeri di Lampung Tahun 2019 yang sedang haid dan mengalami disminore sebanyak 30 responden yang dibagi menajadi 2 kelompok penelitian yaitu 15 kelompok kompres hangat, dan 15 kelompok kompres dingin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive samplingHasil   : Berdasarkan uji statistik, Uji T di dapatkan p-value 0,000, atau p-value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas kompres hangat dan dingin terhadap nyeri disminorea pada siswi SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lampung di Lampung Selatan Tahun 2019. Diharapkan kepada responden agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara mengatasi nyeri disminorea yaitu dengan cara memberikan kompres hangat dan dingin Kata Kunci: Kompres Hangat, Kompres Dingin, Nyeri Disminore
Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I di Rumah Sakit DKT Bandar Lampung Rilyani Rilyani; Dewi Kusumaningsih; Siti Rohmah
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 4 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.947 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i4.1653

Abstract

ABSTRACT: EFFECT OF BACK MASSAGE THERAPY TO THE INTENSITY LABOR PAIN KALA I IN DKT HOSPITAL BANDAR LAMPUNG CITY  Introduction: Pain in labor that can affect the birth process. Psychologically can suffer from fear and anxiety, can also be an increase in blood pressure, and can also occur in the fetus that is due to acidosis due to hypoxia. One technique of back massage as an effort to reduce labor pain is a back massage technique. With the provision of back massage therapy can provide comfort, reduce pain and accelerate labor.Objective: Purpose to know he effect of back massage therapy on the intensity of labor pain at DKT Hospital Bandar Lampung Year 2019.Method: Quantitative research with analytical design approach Quasi Experiment, the entire population as many as 56 people, a sample of 30 people sampling with Purposive sampling technique. Retrieving data using observation sheets, data were analyzed using independent t test statistical test.Result: The results of the study showed that the average of labor pain before giving back massage technique is 6,80 with standard deviation 2.07 and after given back massage technique is 4,73 with standard deviation 1,104. There is influence of back massage technique to the intensity of labor pain (t-test> t count, 8,266> 1.725, p-value 0,00 <0,05). It is recommended that the hospital improve the skill to the nurse to be able to provide non-pharmacology pain reduction therapy, such as back massage properly so that patient feel comfortable. Keywords: Back Massage,1st stage labor pain.  INTISARI: PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I DI RUMAH SAKIT DKT BANDAR LAMPUNG  Pendahuluan: Nyeri pada persalinan yang dapat mempengaruhi proses kelahiran. Secara psikologis ibu dapat menderita ketakutan dan kecemasan, juga bisa terjadinya peningkatan tekanan darah, juga bisa terjadi pada janinnya yaitu terjadi asidosis akibat hipoksia. Salah satu teknik massage sebagi upaya penurunan nyeri persalinan adalah teknik Back Massage. Dengan adanya pemberian terapi Back Massage dapat memberi rasa nyaman, menurunkan nyeri serta mempercepat persalinan.Tujuan: Diketahui Pengaruh terapi back massage terhadap intensitas nyeri persalinan di Rumah Sakit DKT Bandar Lampung Tahun 2019.Metode: Jenis penelitian kuantitatifdengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest-postest.. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 56, dengan  sampel sebanyak 30. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Data diambil dengan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan univariat dan bivariat(t-test).Hasil: Hasil Penelitian didapati Rata-rata nyeri persalinan sebelum diberikan teknik back massage adalah 6,80 dengan standar deviasi 2,07 dan setelah diberikan teknik back massage adalah 4,73 dengan standar deviasi 1,104. Ada pengaruh tekhnik back massage terhadap intensitas nyeri persalinan (t-test> t hitung, 8,266 > 1.725, p–value 0,00 < 0,05). Disarankan pihak rumah sakit meningkatkan ketrampilan kepada perawat untuk dapat memberikan terapi pengurangan rasa nyeri non farmakologi, seperti backmassage dengan benar sehingga pasien merasa nyaman. Kata kunci : Back Massage, Nyeri Persalinan Kala I
Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Upaya Pencegahan Hais Pada Masa Pandemi Covid 19 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Triyoso Triyoso; Dewi Kusumaningsih; Respa Agustina Anggara
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.242 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.5150

Abstract

 ABSTRACT: RELATIONSHIP OF NURSES WORKLOAD WITH HAIS PREVENTION EFFORT DURING THE COVID-19 PANDEMIC AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL BANDAR LAMPUNG Introduction: The incidence of menstruation is still high, one of the factors is the relatively high workload of nurses. excessive workload on nurses can trigger stress and burnout. Nurses who experience stress and burnout allow them to not be able to perform effectively and efficiently because their physical and cognitive abilities are reduced which may occur due to an imbalance between the number of patients and the number of nurses working in the hospital. Based on the results of the pre-survey, the comparison of the workload of nurses at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung and dr. A. Dadi Tjokrodipo by distributing questionnaires to 15 nurses in each hospital. At the hospital. Pertamina Bintang Amin showed that nurses experienced a physical workload of 7 nurses (46.6%) with a score of 27-54, and a mental workload of 8 nurses (53.3%) with a score of > 57. Meanwhile, RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo, the results showed that nurses experienced a physical workload of 5 nurses (33.3%) with a score of 27-54, and a mental workload of 6 nurses (40%) with a score of > 57.Objective: to find out the relationship between the workload of nurses and efforts to prevent HAIs during the Covid 19 pandemic at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2021Methods: This type of research is a quantitative, cross-sectional design. The population and sample were 110.1 respondents, which were rounded up to 111 respondents. The sampling technique was purposive sampling, data analysis using univariate and bivariate using chi-square test.Results: The physical workload of nurses as many as 57 respondents (51.4%) experienced a high physical workload. The mental workload of nurses as many as 61 respondents (55.0%) experienced a high mental workload. Efforts to prevent HAIs during the Covid 19 pandemic were 64 respondents (57.7%) with bad HAIs prevention. The results of the analysis using chi-square, obtained P-Value = 0.000 so that P-Value <α (0.000 <0.05), it can be concluded that there is a relationship between the physical workload of nurses and efforts to prevent HAIs during the covid 19 pandemic. The results of the analysis using chi-square, obtained P-Value = 0.015 so that P-Value <α (0.000<0.05), it can be concluded that there is a relationship between the physical mental workload of nurses and efforts to prevent HAIs during the covid 19 pandemic.Suggestion: Hospitals as a place for health services should pay attention to the welfare of nurses by increasing the medical team, and paying attention to BOR to prevent physical and mental workloads. Keywords: Nurse Workload, Efforts to Prevent Menstruation, Covid 19                 Pandemic  INTISARI: HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN  UPAYA PENCEGAHAN HAIS PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  BANDAR LAMPUNG Pendahuluan: Angka kejadian hais masih tinggi salah satu faktor nya adalah beban kerja perawat yang relatif tinggi. Beban kerja yang berlebih pada perawat dapat memicu timbulnya stres dan burnout. Perawat yang mengalami stres dan burnout memungkinkan mereka untuk tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien dikarenakan kemampuan fisik dan kognitif mereka menjadi berkurang yang kemungkinan dapat terjadi disebabkan karena ketidakseimbangan antara jumlah pasien dengan jumlah perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut.Berdasarkan hasil Prasurvey perbandingan beban kerja perawat di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung dan RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada 15 perawat di masing-masing Rumah Sakit. Pada RS. Pertamina Bintang Amin diperoleh hasil perawat mengalami beban kerja fisik sebesar 7 perawat (46,6%) dengan skor nilai 27-54, dan beban kerja mental sebesar 8 perawat (53,3%) dengan skor nilai > 57. Sedangkan RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo diperoleh hasil perawat mengalami beban kerja fisik sebesar 5 perawat (33,3%) dengan skor nilai 27-54, dan beban kerja mental sebesar 6 perawat (40%) dengan skor nilai > 57.Tujuan: diketahui hubungan beban kerja perawat dengan  upaya pencegahan HAIs pada masa pandemi Covid 19 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2021Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan  Cross Sectional. Populasi dan sampel 110,1 responden, yang dibulatkan menjadi 111 responden, teknik sampling purposive sampling, analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil : Beban kerja fisik perawat sebanyak 57 responden (51,4%) mengalami beban kerja fisik tinggi. Beban kerja mental perawat sebanyak 61 responden (55,0%) mengalami beban kerja mental tinggi. Upaya pencegahan HAIs pada masa pandemi Covid 19 sebanyak 64 responden (57,7%) dengan pencegahan hais baik. Hasil analisa menggunakan chi-square, didapat P-Value = 0,000 sehingga P-Value <α (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan  terdapat hubungan beban kerja fisik perawat dengan  upaya pencegahan HAIs pada masa pandemi covid 19. Hasil analisa menggunakan chi-square, didapat P-Value = 0,015 sehingga P-Value <α (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan  terdapat hubungan beban kerja fisik mental perawat dengan  upaya pencegahan HAIs pada masa pandemi covid 19.Saran : Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan, sebaiknya memperhatikan kesjahteraan perawat dengan cara memperbanyak tim medis, dan memperhatikan BOR guna mencegah terjadinya beban kerja fisik dan mental.          Kata Kunci: Beban Kerja Perawat, Upaya Pencegahan Hais, Pandemi Covid 19
Efektivitas Penggunaan Teknik Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Kelurahan Sukarame II Teluk Betung Barat Bandar Lampung Dewi Kusumaningsih; Eka Trismiyana; Rudi M. Irawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4745

Abstract

ABSTRAKData World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi (Kemenkes RI, 2019). Tujuan pemberian teknik konsumsi pisang ambon untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah mengonsumsi pisang ambon pada pasien yang memiliki hipertensi apakah mengalami penurunan atau tidak. Rancangan studi kasus (case study) menggunakan 2 subjek yang berdomisili di Kelurahan Sukarame II Betung Barat Bandar Lampung  Tahun 2021. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan pemberian konsumsi pisang ambon selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari terjadi penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Mengonsumsi pisang ambon disarankan untuk terus dikonsumsi oleh pasien untuk menjadikan tekanan darah dalam keadaan normal dan agar tidak selalu mengonsumsi obat dengan bahan kimia yang memiliki efek samping serta mengonsumsi pisang ambon haruslah diimbangi dengan pola hidup yang sehat, aktivitas yang rutin. Kata Kunci: Hipertensi, Keperawatan Komprehensif, Pisang AmbonABSTRACT Data from the World Health Organization (WHO) in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world have hypertension. The number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 9.4 million people die from hypertension (Kemenkes RI, 2019). The purpose of giving the Ambon banana consumption technique is to determine the effectiveness before and after consuming Ambon banana in patients who have hypertension whether it has decreased or not. Thecase studydesign uses 2 subjects who are domiciled in Sukarame II Betung Barat Village, Bandar Lampung in 2021. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. The results of the case study showed that after consuming Ambon bananas for 3 consecutive days in the morning and evening there was a decrease in blood pressure in patients with hypertension. Consuming Ambon bananas is recommended to be consumed by patients to make blood pressure normal and not always take drugs with chemicals that have side effects and consuming Ambon bananas must be balanced with a healthy lifestyle, routine activities. Keywords: Hypertension, Comprehensive Nursing, Banana Ambon
Efektivitas Penggunaan Latihan Brandt Daroff Pada Pasien Vertigo Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Keseimbangan Di Desa Sumber Agung Kecamatan Sragi Lampung Selatan Muji Laksono; Dewi Kusumaningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.4775

Abstract

ABSTRAK Vertigo   mempunyai   tingkat   ketiga   sebagai   keluhan   terbanyak   setelah   nyeri   kepala (migrain) dan low back  pain.  Menurut Abdulbar Hamid Vertigo   mempunyai   tingkat   ketiga   sebagai   keluhan   terbanyak   setelah   nyeri   kepala (migrain) dan low back  pain.  Menurut Abdulbar Hamid dalam persentasinya di The 3rd  Updates in Neuromergencies Maret 2012, vertigo menjadi momok pada 50% orang tua berusia sekitar 70 tahun di Amerika.  Asal terjadinya  vertigo  dilakukan  adanya  gangguan  pada  sistem keseimbangan tubuh.   Bisa   berupa   trauma,   infeksi,   keganasan,   metabolik,   toksik,   vaskuler,   atau  autoimun. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan latihan brandt daroff menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah di berikan teknik brandt daroff teknik ini sangat berguna bagi pasien dengan masalah gangguan keseimbangan pada pasien dengan vertigo karena dapat membantu menurunkan tingkat gangguan keseimbangan tanpa harus banyak mengkonsumsi obat yang artinya teknik ini merupakan teknik aleternatif untuk masalah ganguan ketidakseimbangan. Latihan brandt daroff akan melatih sistem syaraf dan keseimbangan seseorang dan mampu menurunkan masalah vertigo yang di alami. Kata Kunci: Vertigo, Keperawatan Komprehensif, Gangguan Keseimbangan                                                               ABSTRACT Vertigo cases according to the prevalence of peripheral vertigo that occurs in the United States tend to occur in women (Sumarliyah, 2017). Whereas in Indonesia in 2019 the incidence of vertigo was very high, with around 50% of parents aged 75 years (Diza, 2020). The purpose of giving exercise is Brandt Daroff to determine the effectiveness before and after exercise Brandt Daroff in patients who have vertigo whether they experience a decrease or not. The case study design uses 2 subjects who are domiciled in Sumber Agung Village, Sragi Subdistrict, South Lampung in 2021. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. Implementation carried out for 3 days of home visits for 30 minutes using exercise Brandt Daroff showed a difference between before and after being given the Brandt Daroff technique. This technique is very useful for patients with balance problems in patients with vertigo because it can help reduce the level of balance disorders without having to take a lot of drugs which means this technique is an alternative technique for the problem of imbalance disorders. exercise Daroff BRANDT trains the nervous system and can lower one's balance and vertigo problems are experienced because by doing exercises at least 3 times a day 3 days diving can accelerate blood circulation and lower balance disorders. Keywords: Vertigo, Comprehensive Nursing, Balance Disorders
Efektifitas Penerapan Aroma Terapi Lemon Terhadap Pasien Pada Kehamilan Trimester Pertama Untuk Menurunkan Mual Dan Muntah Di Desa Mulyo Agung Sumatera Selatan Leni Oktaviani; Dewi Kusumaningsih; Rilyani Rilyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.4761

Abstract

ABSTRAK Mual pada ibu hamil dialami setiap pagi hari, tetapi ada pula yang terjadi setiap saat. Dari 50-90%Wanita hamil mengalami mual dan muntah selama trimester  pertama,  28%  mengalami mual  saja, sedangkan  52% mual yang disertai muntah. Gejalanya biasa muncul padaminggu ke-4 dan menghilang pada minggu  ke-16  danantara minggu ke-8 dan ke-12 akan mencapai puncak (Madjunkova et al.,2013). Setelah dilakukan implementasi, evaluasi yang di dapatkan pada klien dengan hasil. Diharapkan dapat menurunkan mual dan muntah yang dirasakan pada ibu hamil trimester pertama menggunakan penerapan aromaterapi lemon. Kata Kunci : Mual dan Muntah, Kehamilan Trimester I, Aromaterapi Lemon ABSTRACT Nausea in pregnant women is experienced every morning, but some occur at any time. From 50-90% of pregnant women experience nausea and vomiting during the first trimester, 28% experience nausea alone, while 52% experience nausea and vomiting. Symptoms usually appear in the 4th week and disappear at the 16th week and between the 8th and 12th weeks will reach a peak (Madjunkova et al., 2013). Mrs. R complains of nausea and vomiting in the morning and evening 6 times a day, especially after eating. Mrs. R said it was easy to feel tired after activities and decreased appetite, the client said that sometimes her head felt dizzy. In the second patient, Mrs. R At the initial complaint, the client came in with complaints of pregnancy in the first trimester, complaining of dizziness, nausea, feeling weak, decreased appetite, temperature: 37.5 0C, BP: 110/80 mmHg, conjunctiva slightly anemic. After implementation, the evaluation that is obtained on the client with the results of the problem is resolved. It is expected to recognize how the process of reducing nausea and vomiting felt in first-trimester pregnant women using the application of lemon aromatherapy. Keywords: Nausea and Vomiting, First Trimester Pregnancy, Lemon Aromatherapy
Penerapan Pursed Lips Breathing Terhadap Ketidakefektifan Pola Napas Pada Pasien Anak Dengan Asma Bronchiale Di Desa Bumimas Lampung Timur Linawati Novikasari; Dewi Kusumaningsih; Rafika Anjarsari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4719

Abstract

ABSTRAK World Health Organization (WHO) Asma merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di masyarakat dan memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Asma tidak hanya menyerang anak-anak melainkan seluruh kelompok usia. Saat ini diperkirakan sebanyak 235 juta orang menderita asma di dunia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 Prevalensi penderita asma di Indonesia menginjak angka 2,4%. Prevalensi asma tertinggi terdapat di provinsi Yogyakarta 4,5%, provinsi Kalimantan timur menjadi provinsi tertinggi kedua 4,1%, dan Bali menjadi provinsi tertinggi ketiga 4,0%, diikuti oleh provinsi Kalimantan tengah dan Kalimantan utara, prevalensi terendah adalah provinsi Sumatera utara (1,0%). Salah satu cara mengontrol gejala yang timbul  pada penderita asma serta mengurangi keparahan gejala asma adalah dengan memberikan latihan pernapasan. Salah satu latihan pernapasan yang dapat digunakan   pada   anak   dengan   asma adalah Pursed  Lip  Breathing  (PLB). Pursed  Lips  Breathing adalah latihan pernapasan dengan tujuan untuk mempermudah proses pengeluaran udara di dalam paru-paru yang terjebak, dengan  cara membantu melakukan penekanan pada proses ekspirasi. Rancangan studi kasus dilakukan kepada dua subjek di desa Bumimas Lampung Timur. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan pursed lips breathing terjadi peningkatan status oksigenasi pada kedua subjek. Subjek dapat mengerti dan  memberikan terapi saat anak mengalami kekambuhan asma bronkial di rumah. Kata Kunci:  Ketidakefektifan, Pursed Lips Breathing, Asma Bronkial ABSTRACT World Health Organization (WHO) Asthma is a health problem that is often found in the community and has a high morbidity and mortality rate. Asthma attacks not only children but all age groups. It is currently estimated that as many as 235 million people suffer from asthma in the world. Based on Riskesdas data in 2018, the prevalence of asthma sufferers in Indonesia reached 2.4%. The highest prevalence of asthma is in the province of Yogyakarta 4.5%, East Kalimantan province is the second-highest province at 4.1%, and Bali is the third-highest province 4.0%, followed by Central Kalimantan and North Kalimantan, the lowest prevalence is North Sumatra province (1.0%). One of the "how to control the symptoms in patients with asthma as well as reducing the severity of asthma symptoms is to give breathing exercises. One of the breathing exercises that can be used for children with asthma is Pursed Lip Breathing  (PLB). “Pursed Lips Breathing is a breathing exercise with the aim of facilitating the process of expelling the trapped air in the lungs, by helping to suppress the expiration process. The case study design was conducted on two subjects in Bumimas village, East Lampung. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. The results of the case study showed that after the application of pursed lips breathing there was an increase in oxygenation status in both subjects. Subjects can understand and provide therapy when children experience a recurrence of bronchial asthma at home. Keywords: Ineffectiveness, Pursed Lips Breathing, Bronchial Asthma
HUBUNGAN ASAM LEMAK JENUH, TAK JENUH GANDA DAN SERAT DENGAN RASIO LDL/HDL PADA PENDERITA JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG RSUD Dr. HI. ABDUL MOELOEK Rilyani Rilyani; Dewi Kusumaningsih
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 10, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.777 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v10i4.289

Abstract

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh kita untuk melawan segala penyakit yang datang. Kumpulan gejala penyakit akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut AIDS. Di Indonesia sendiri diperoleh data sampai dengan September 2014 jumlah pengidap HIV sebanyak 150,296 orang sedangkan untuk pengidap AIDS sebanyak 55,799 orang, prevalensi kasus AIDS per 100.000 penduduk berdasarkan propinsi, terdapat 5.56 % di Lampung, sedangkan angka kejadian AIDS tertinggi pada rentang usia 20- 29 tahun. Oleh karena itu dibutuhkan perilaku pencegahan HIV/AIDS yang baik untuk menghindari infeksi dari virus HIV. Hasil surve awal pada 10 pelajar hanya 4 orang yang memiliki pengetahuan baik dan 6 orang lain memiliki pengetahuan kurang baik. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada remaja di SMA Persada Bandar lampung Tahun2015.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey analitik menggunakan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar kelas X dan XI di SMA Persada Bandar Lampung Tahun 2015 yang berjumlah 203 orang. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 135 orang dengan teknik sampling proporsional random sampling. Analisis bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, sikap, keterpaparan sumber informasi, dan peran teman sebaya mempunyai hubungan yangbermakna terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada remaja di SMA Persada Bandar Lampung Tahun 2015. Dengan p-value 0.025, OR sebesar 2.66, α 0.05, dan CI 1,20- 5.90 untuk pengetahuan, p-value 0.009, OR sebesar 3.08,α 0.05, dan CI 1.38-6.86 untuk sikap, p-value 0.000, OR sebesar 5.34, α 0.05, dan CI 2.18-13.05 untuk keterpaparaan sumber informasi, dan p-value 0.021, OR sebesar 2.83, α 0.05, dan CI 1.24-6.47 untuk peran temansebaya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PELAKSANAAN SADARI PADA MAHASISWI TINGKAT II KEBIDANAN UNIVERSITAS BATAMTAHUN 2014 Dewi Kusumaningsih
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.629 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.111

Abstract

Pendahuluan: Keselamatan pasien merupakan bagian yang harus diupayakan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu indikator keselamatan pasien adalah meningkatkan keamananobat-obatan yang harus diwaspadai, akan tetapi kesalahan administrasi obat menjadi masalah utama di rumah sakit yang perlu diupayakan penyelesaiannya. Sistem informasi yang didukung dengan perkembangan tehnologi dapat menjadi upaya penyelesaian masalah administrasi obat tersebut, salah satunya yaitu penggunaan BarCode Medication Administration (BCMA). Tujuan penulisan ini untuk menganalisa penggunaan BCMA sebagai salah satu sistem informasi manajemen yang berperan dalam manajemen keselamatan pasien.Metode: Penulisan menggunakan literatur review beberapa jurnal mengenai keselamatan pasien, penggunaan sistem informasi tehnologi dalam keperawatan dan penggunaan BCMA. Hasil: Dari analisa menemukan bahwa BCMA berperan penting dalam penurunan kejadian kesalahan pemberian obat, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien. Optimalisasi penerapan BCMA perlu dilakukan dengan cara meningkatkan sosialisasi dan pelatihan BCMA pada tenaga kesehatan, termasuk perawat. Selain itu pembangunan tim, budaya kolaborasi yang baik dan dukungan manajer juga diperlukan untuk mengoptimalkan penerapan BCMA. Adaptasi teori perubahan Lewin dinilai efektif dalam penerapan BCMA di rumah sakit.Diskusi: Disimpulkan dengan memperhatikan beberapa aspek, penerapan BCMA sangat direkomendasikan untuk dikembangkan di rumah sakit yang ada di Indonesia sebagai upaya peningkatkan manajemen keselamatan pasien.