Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Jantung Koroner Di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020 Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Rima Ary Radisca
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel pasien gagal jantung sebanyak 23 responden. Didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Dan  didapat nilai p-value = 0,006 (< 0.05) ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai risiko terserang Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup  sehat,  menjaga  pola  makan, mengatur  konsumsi  makanan  yang  sesuai dengan pola diet penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur.Kata kunci : Pengetahuan, Seft Care, Kualitas Hidup
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIHA KABUPATEN PESISIR BARAT Sepriyani Sepriyani; Andoko Andoko; Agung Aji Perdana
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.876 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i3.1572

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Puskesmas Biha menduduki posisi teratas dengan malaria klinis sebanyak 354 kasus dari 23.590 penduduk (1,5%) dengan 127 (35,87 %) di antaranya didiagnosis sebagai Malaria Positif.  Tujuan penelitian adalah diketahui faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas Rawat Inap Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2017 - 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan desain case control atau retrospective study. Populasi adalah penduduk yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Biha. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 123 kasus dan 123 kontrol atau sebanyak 246 responden. Analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik.Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden yang memiliki kandang ternak (52,8%), memiliki tempat perindukan nyamuk (83,7%), langit-langitnya tidak memenuhi syarat (55,3%), dindingnya tidak memenuhi syarat (65,0%), kawat kassanya tidak memenuhi syarat (58,5%), ada kelambu (69,9%). Tidak ada hubungan kandang ternak (p value 0,160) dan tempat perindungan nyamuk (p value 0,388) dengan kejadian malaria. Ada hubungan langit-langit (p value 0,000. OR 8,04), dinding (p value 0,000. OR 3,9), kawat kassa (p value 0,000 OR 4,05), kelambu (p value 0,000. OR 16,6) dengan kejadian malaria. Kelambu merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian malaria di Puskesmas Rawat Inap Biha Kabupaten Pesisir Barat tahun 2017 - 2018, dimana memiliki nilai OR tertinggi yaitu 14.83. Saran pada penelitian ini diperlukan adanya tambahan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya tentang malaria.
HUBUNGAN ANTARA KADAR VITAMIN D DALAM DARAH DENGAN TEKANAN DARAH USIA LANJUT DI NATAR LAMPUNG SELATAN Dessy Hermawan; Andoko Andoko
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Hipertensi adalah penyakit yang sangat berbahaya, namun banyak yang tidak menyadari kalau dirinya menderita penyakit ini. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa vitamin D berperan penting dalam pengaturan tekanan darah. Namun, masih banyak menimbulkan pertanyaan, khususnya untuk daerah tropis seperti di Indonesia.Jika benar vitamin D mampu menurunkan tekanan darah, seharusnya angka kejadian hipertensi di Indonesia rendah, namun kenyataannya justru makin meningkat. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan tekanan darah pada lansia. Metode: Penelitian ini adalah penelitian obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang mempelajari hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan kejadian hipertensi pada lansia. Subyek penelitian ini adalah semua lansia yang bersedia dan tinggal di panti werdha natar lampung selatan. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar lansia mendeita hipertensi dan sebagian besar lansia mengalami kekurang vitamin D di dalam darahnya. Hasil penelitian juga mendapatkan ada hubungan yang signifikan antara kadar vitamin D dalam darah dengan kejadian hipetensi pada lansia (pValue 0,001). Simpulan: Adapun Saran dari penelitian ini adalah diharapkan para lansia untuk terus menjaga asupan vitamin D agar kadar vitamin D di dalam darahnya berada dalam batasan normal. Kata kunci: Hipertensi, Vitamin D, Usia Lanjut
Analisis Faktor Pemungkin Terhadap Rendahnya Pemanfaatan Pelayanan Poli Gigi Heni Lestari; Lolita Sary; Andoko Andoko
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Volume 1 Nomor 1 Maret 2021
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.002 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v1i1.3318

Abstract

ABSTRACT : ANALYSIS OF IMPORTANT FACTORS ON THE LOW UTILIZATION OF DENTAL POLICE SERVICES AT PUSKESMAS REBANG TANGKAS WAY KANAN Introduction: Dental polyclinic service is one of the types of services in a public health center that provides dental and oral health services in the form of dental and oral health checks, medication and provision of basic dental and oral health medical measures. The results of the pre-survey in the working area of Puskemas Rebang Tangkas, Way Kanan Regency towards 10 respondents, 7 of whom prefer to seek treatment at a dentist or a dental clinic. Meanwhile, 3 of them continued to carry out dental examinations at the health center, with consideration of cheaper payments. Purpose: Therefore, this study aims to determine the enabling factors associated with the use of dental clinic at the Rebang Tangkas Community Health Center, Way Kanan Regency in 2020.Method: This type of research used in this research is quantitative. The research design used in this study was cross sectional. The population in this study were all 118 people in the work area of Puskesmas Rabang Tangkas, Way Kanan Regency. Sampling using purposive sampling.Results: Based on the results of data collection, it is known that the use of dental polyclinic services to respondents in the work area of the Rebang Tangkas Community Health Center, Way Kanan Regency in 2020 with categories that utilize dental polyclinic services as many as 44 respondents (37.3%) and those who do not utilize dental poly services are 74 respondents (62.7%). Based on the results of statistical tests, it was obtained p value 0.014, and 0.038 and or p value <0.05, which means that there is a relationship between facilities and infrastructure factors and the low utilization of dental health services at Puskesmas Rebang Tangkas Way Kanan Regency in 2020.Conclusion: There is a relationship between health facilities and infrastructure and the low utilization of dental poly services at Puskesmas Rebang Tangkas, Way Kanan district. Suggestions from researchers that good service will be obtained if facilities and infrastructure that meet the standards are available in health facilities. This is closely related to procurement management where attention is needed and good implementation of the planning of the facilities and infrastructure required.  Keywords: Facilities, Health Infrastructure, Dental Clinic    INTISARI: ANALISIS FAKTOR PEMUNGKIN TERHADAP RENDAHNYA PEMANFAATAN PELAYANAN POLI GIGI DI PUSKESMAS REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN  Pendahuluan: Pelayanan poli gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut. Hasil prasurvey diwilayah kerja Puskemas Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan terhadap 10 orang responden, 7 diantaranya lebih memilih berobat kedokter gigi, atau klinik gigi. Sedangkan 3 diantaranya tetap melakukan pemeriksaan gigi di puskesmas, dengan pertimbangan pembayaran yang lebih murah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pemungkin yang berhubungan dengan  pemanfaatan poli gigi di Puskesmas Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan Tahun 2020.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rabang Tangkas Kabupaten Way Kanan sebanyak 118 orang.  Pengambilan sampel menggunakan Purporsive Sampling.Hasil : Berdasarkan hasil dari pengumpulan data diketahui bahwa pemanfaatan pelayanan poli gigi pada responden di wilayah kerja Puskesmas Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan Tahun 2020 dengan kategori yang memanfaatkan pelayanan poli gigi sebanyak 44 responden (37,3%)  dan yang tidak memanfaatkan pelayanan poli gigi sebanyak 74 responden (62,7%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p value 0,014, dan 0,038 dan atau p value < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara faktor sarana dan prasarana dengan rendahnta pemanfaatan pelayanan kesehatan poli gigi di Puskesmas Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan Tahun 2020.Kesimpulan : Ada hubungan antara sarana dan prasarana kesehatan dengan rendahnya pemanfaatan pelayanan poli gigi di Puskesmas Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan. Saran dari peneliti bahwa pelayanan yang baik akan didapatkan jika sarana dan prasarana  yang memenuhi standar tersedia di fasilitas kesehatan. Hal ini berkaitan erat dengan manajamen pengadaan di mana perlunya perhatian dan implementasi yang baik dari perencanaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.  Kata Kunci     : Sarana, Prasarana Kesehatan, Poli Gigi
ANALISIS KADAR VITAMIN D DALAM DARAH PADA LANJUT USIA DI LAMPUNG DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Dessy Hermawan; Andoko Andoko
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 6 No 2 (2018): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.903 KB) | DOI: 10.31964/jck.v6i2.81

Abstract

Vitamin D memiliki begitu banyak fungsi biologis penting di dalam tubuh dan juga dikaitkan dengan beberapa beberapa penyakit. Namun data menunjukan telah terjadi pandemic kekurangan vitamin D di seluruh dunia. Hal ini menarik untuk di daerah tropis seperti di Indonesia, apakah masalah kekurangan vitamin D juga terjadi? Seperti kita ketahui, vitamin D dapat dihasilkan dari biosintesis pro vitamin D menjadi vitamin di kulit dengan bantuan sinar matahari.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar vitamin D dalam darah lansia yang tinggal di Panti Werdha Lampung Selatan serta mempelajari faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang mencoba menganalisis gambaran kadar vitamin D dalam darah dan mempelajari faktor yang mempengaruhinya. Adapun subyek penelitian ini adalah semua lansia yang bersedia dan tinggal di panti werdha natar lampung selatan yang berjumlah 56 orang lansia. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya sangat sedikit lansia (4 %) yang memiliki kadar vitamin D dalam darah dengan katagori normal. Dari hasil uji statistik di dapatkan hubungan yang bermakna antara jenis kelamin lansia (0,05), usia lansia (0,001), kemampuan lansia beraktifitas di luar ruangan (0,001) dengan kadar vitamin D di dalam darah. Adapun saran yang direkomendasikan dari penelitian ini adalah pentingnya terus menjaga jumlah asupan makanan yang mengandung vitamin D dan juga waktu keterpaparan kulit tubuh dengan sinar matahari pagi untuk menjaga agar vitamin D dalam darah dalam katagori normal. Kata kunci: Vitamin D, jenis Kelamin, Usia, Aktifitas
Hubungan Penggunaan APD Terhadap Angka Kejadan Infeksi Nasokomial Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Alimuddin Umar Liwa Kabupaten Lampung Barat Ismanto Nasim; Andoko Andoko; M. Arifki Zainaro
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.894 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.3082

Abstract

ABSTRACT: RELATIONSHIP OF THE USE OF PPE TO THE INCIDENCE OF NOSOCOMIAL INFECTION IN INPATIENTS AT ALIMUDDIN HOSPITAL, UMAR LIWA, LAMPUNG BARAT DISTRICT Introduction: After conducting an in-depth survey, it was found that out of 53 medical personnel, it was found that 22 (41.5%) medical personnel did not comply with the use of PPE, and 31 (58.5%) medical personnel always complied. with the use of PPE.Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between the use of PPE with the prevalence rate of nosocomial infections in inpatients at Alimuddin Umar Liwa Hospital, West Lampung Regency in 2020.Methods: The type of research used in this research is quantitative with an analytic design, namely research that explores how and why health phenomena occur using a cross-sectional approach. The population in this study were all nurses at Alimuddin Umar Liwa Hospital, West Lampung Regency, totaling 96 people. The sample in this study amounted to 96 people. In this study, the sampling technique used was total sampling.Results: It is known that in the Alimuddin Umar Liwa Regional Hospital, West Lampung Regency in 2020, most of the respondents used bad PPE, namely 54 respondents (56.3%), and most of the respondents were at risk of experiencing nosocomial infections, amounting to 50 respondents (52.1%)Conclusion: Based on the results of statistical tests, the p-value is 0.000 or p-value <0.05, which means that there is a relationship between the use of PPE and the prevalence of nosocomial infections in hospitalized patients in the Alimuddin Umar Liwa area. West Lampung District Hospital 2020. The results of this study are expected. so that it becomes an input for Alimuddin Umar Hospital regarding the Relationship between the Use of PPE and the Occurrence of Nasocomial Infection in Inpatients so that with the use of good PPE it is hoped that the incidence of HAI can be resolved properly by giving warnings or even sanctions to nurses if they do not use PPE, as well as more supervision of nurses in using PPE. Keywords: Use of Personal Protective Equipment & Incidence Rate of Nasocomial Infection  INTISARI: HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TERHADAP ANGKA KEJADAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ALIMUDDIN UMAR LIWA KABUPATEN LAMPUNG BARAT Pendahuluan : Setelah dilakukan survey lebih dalam diketahui dari 53 tenaga medis, diketahui 22 (41,5%) tenaga medis tidak patuh terhadap penggunaan APD, dan 31 (58,5%) tenaga medis selalu patuh dengan penggunaan APD.Tujuan: tujuan dalam penelitian ini adalah Diketahui Hubungan Penggunaan APD Terhadap Angka Kejadan Infeksi Nasokomial Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Alimuddin Umar Liwa Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan analitik yang artinya penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksanaan Di RSUD Alimuddin Umar Liwa Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 96 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Hasil : Diketahui bahwa Di RSUD Alimuddin Umar Liwa Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020, sebagian besar responden menggunakan APD kurang baik yang berjumlah 54 responden (56,3%) dan sebagian besar responden berisiko mengalami infeksi nasokomial yang berjumlah 50 responden (52,1%)Kesimpulan : Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,000 atau p-value < 0,05 yang artinya terdapat Hubungan Penggunaan APD Terhadap Angka Kejadan Infeksi Nasokomial Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Alimuddin Umar Liwa Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020. Hasil penelitian ini diharapkan agar menjadi bahan masukan bagi RSUD Alimuddin Umar tentang Hubungan Penggunaan APD Terhadap Angka Kejadan Infeksi Nasokomial Pada Pasien Rawat Inap, sehingga dengan penggunaan APD yang baik diharapkan angka kejadian HAIs dapat di atasi dengan baik dengan cara memberikan peringatan atau bahkan sanksi kepada perawat jika tidak menggunakan APD, serta lebih melakukan pengawasan terhadap perawat dalam penggunaan APD. Kata Kunci: Penggunaan Alat Pelindung Diri & Angka Kejadian Infeksi Nasokomial
Hubungan ASI Tidak Eklusif Tehadap Status Gizi pada Anak Batita di Puskesmas Wonogiri Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara Andoko Andoko; Linaawati Novikasari; Ahmad Windu Pranajaya
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.536 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.4900

Abstract

ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF NON-EXCLUSIVE BREASTFEEDING AND  NUTRITIONAL STATUS TODDLERS IN  WONOGIRI HEALTH CENTRE SOUTH KOTABUMI OF NORTH LAMPUNG REGENCY YEAR 2020Background: Exclusive breastfeeding according to the World Health Organization (WHO) is to give only breast milk without giving other food and drinks to babies from birth to 6 months of age, except drugs and vitamins. The incidence of malnutrition and undernutrition in children under five in 2013 increased to 8.3% and 27.5% respectively and in 2015 rose again to 8.8% and 28%, respectively. According to UNICEF (United Nation Children's Fund) in 2011, of the 136.7 million babies born worldwide, only 32.6% were exclusively breastfed. Objective: To determine the relationship between non-exclusive breastfeeding and the nutritional status of toddlers at the Wonogiri Health Centre, Kotabumi Selatan District, North Lampung Regency in 2020.Research Methods: This research is quantitative with a cross sectional approach. The population in this study were all mothers with toddlers aged 6-36 months in the work area of the Wonogiri Health Centre, Kotabumi Selatan District, North Lampung Regency, totaling 386 samples. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with Chi-square test.Results: Obtained from the results of the Chi-square test, with p-value = 0, 000 which means p<α (0.05), it can be concluded that there is a relationship between Non-Exclusive Breastfeeding and Nutritional Status in Toddlers in the Wonogiri Health Centre Work Area. North Lampung Regency in 2020. Breastfeeding significantly affects nutritional status with an OR value of 2,800, meaning that respondents who do not give exclusive breastfeeding have 2,800 times the possibility of children being at risk of malnutrition when compared to respondents with exclusive breastfeeding.Conclusion: It is known that there is a relationship between non-exclusive breastfeeding and nutritional status in toddlers at the Wonogiri Health Centre, Kotabumi Selatan District, North Lampung Regency in 2020. Keywords: exclusive breastfeeding, nutritional status, toddler INTISARI: HUBUNGAN ASI TIDAK EKLUSIF TEHADAP STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI PUSKESMAS WONOGIRI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA Latar Belakang: ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita pada tahun 2013 masing-masing meningkat menjadi 8,3% dan 27,5% serta pada tahun 2015 naik lagi menjadi masing-masing 8,8% dan 28%. Menurut UNICEF (United Nation Childrens Fund) pada tahun 2011, dari 136.700.000 bayi yang dilahirkan di seluruh dunia hanya 32,6% yang mendapatkan ASI eksklusif.Tujuan: Mengetahui hubungan ASI tidak eksklusif terhadap status gizi pada anak batita di Puskesmas Wonogiri Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara tahun 2020.Metode Penelitian: Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai batita usia 6-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Wonogiri Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara yang berjumlah 386 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square.Hasil: Didapatkan dari hasil uji Chi-square, dengan nilai p-value = 0, 000 yang berarti p<α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Pemberian ASI Tidak Eksklusif dengan Status Gizi pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Wonogiri Kabupaten Lampung Utara tahun 2020. Pemberian ASI secara signifikan mempengaruhi status gizi dengan nilai OR 2,800 artinya responden yang tidak memberikan ASI eksklusif memiliki kemungkinan anak beresiko gizi kurang sebanyak 2,800 kali jika dibandingkan dengan responden dengan ASI eksklusif.Kesimpulan: Diketahui bahwa ada hubungan ASI tidak Ekslusif dengan Status gizi pada anak batita di Puskesmas Wonogiri Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2020. Kata Kunci: ASI eksklusif, status gizi, batita
Hubungan Ibu Bekerja Di Luar Rumah Selama Kehamilan Terhadap Berat Badan Lahir Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro Rilyani Rilyani; Andoko Andoko; Renggo Prasetyo
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.947 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.5572

Abstract

ABSTRACT Based on preliminary data conducted at the Yosomulyo Health Center in Metro City, by looking at the delivery data in 2020, there were 420 deliveries. Furthermore, guided observations and interviews were carried out on 15 mothers who had children aged 0-12 months, obtained 9 mothers (60%) with work status outside the home, and had children with low birth weight as many as 4 people (26.7%) while 2 other people (13.3%) have children with normal birth weight. To find out the impact of working mothers outside the home during pregnancy on the baby's birth weight in the Yosomulyo Community Health Center Work Area, Metro City. The type of research is quantitative, the research design is an analytic survey with a cross-sectional approach, the population and sample are pregnant women and maternal outcomes as stated in the MCH book or puskesmas register, sampling using purposive sampling, and univariate and bivariate data analysis using statistical tests. chi-square. Mothers who work not outside the home (IRT) 21 respondents (56.8%), the baby's weight as many as 22 respondents (59.5%) with abnormal baby weight. p-value = 0.000 (< 0.05) which means the relationship between mothers working outside the home during pregnancy to the baby's birth weight. Suggestions can be to develop nutrition programs and education programs for mothers about the age at risk and anemia in pregnant women who work outside the home. Keywords: Working Mother, Outside the Home, Baby's Birth Weight ABSTRAK Berdasarkan data pendahulu yang dilakukan di Puskesmas Yosomulyo Kota Metro, dengan melihat data persalinan pada tahun 2020 didapat data persalinan sebanyak 420 persalinan. Selanjutnya dilakukan observasi dan wawancara terpimpin terhadap 15 ibu yang memiliki anak usia 0-12 bulan, didapat 9 ibu (60%) dengan status pekerjaan diluar rumah, dan memiliki anak dengan berat badan lahir rendah sebanyak 4 orang (26,7%) sedangkan 2 orang (13,3%) lainnya memiliki anak dengan berat badan lahir normal. diketahui dampak bekerja ibu di luar rumah selamakehamilan terhadap berat badan lahir bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro. Jenis penelitian adalah kuantitatif, rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel adalah ibu hamil dan luaran maternal anak yang tertuang dalam buku KIA ataupun register puskesmas, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan analisa data univariat serta bivariat menggunakan uji statistik chi square. Ibu berkerja tidak diluar rumah (IRT) 21 responden (56,8%), berat badan bayi sebanyak 22 responden (59,5%) dengan berat badan bayi tidak normal. nilai p-value = 0.000 (< 0.05) yang artinya hubungan ibu bekerja di luar rumah selamakehamilan terhadap berat badan lahir bayi. Saran dapat melakukan pengembangan program gizi dan program edukasi pada ibu tentang usia berisiko dan anemia pada ibu hamil yang bekerja diluar rumah. Kata Kunci      : Ibu Bekerja, Luar Rumah, Berat Badan Lahir Bayi
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Pendidikan Individual Tentang Pengetahuan Pola Makan Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Apriana Wulandari
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 4 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.777 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i4.1633

Abstract

ABSTRACT: THE EFFECTIVITY OF HEALTH EDUCATION USING INDIVIDUAL EDUCATION METHOD ABOUT DIETARY KNOWLEDGE ON HYPERTENSION PATIENTS AT THE WORKING AREA BANJAR AGUNG JATI AGUNG INPATIENT HEALTH CENTRE OF SOUTH LAMPUNG REGENCY  Introduction: Hypertension is the main risk factors for heart failure in addition to causing heart failure, hypertension can result in kidney failure and cerebrovascular disease. Hypertension also causes high morbidity and mortality rates until it is called as the Silent Killer (Nurnaini, 2015). hypertension is very closely related to lifestyle factors and dietary habit. Hypertension is the second most common disease with a total of 1867 cases in Banjar Agung Inpatient Health Center in 2018.Purpose: Known the effectivity of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019.Method: This research is Experimental with Quasy Experiment approach. The research population was all hypertension sufferers at Banjar Agung Health Center as many as 83 people with a sample of 30 respondents. Sampling using minimum sampling.data analysis with t-test.Result : The frequency distribution of respondents who mostly participated in health education was 36-40 years old as many as 10 people (33.3%), high school education as many as 13 people (43.3%), males as many as 16 people (53.5%) working status as many as 23 people (76.7%). Obtained the average knowledge of respondents before health education was 12.97 with a standard deviation of 2.619 and the average knowledge of respondents after health education was 19.97 with a standard deviation of 2.375, the statistical test results obtained t-test> t table, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p -value < α = 0.05).Conclusion    : There was the influence of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019. Health centers are advised to increase the intensity of health education and home visits to patients with hypertension. Keywords     : Health education, Knowledge, Hypertension    INTISARI: EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE PENDIDIKAN INDIVIDUAL TENTANG PENGETAHUAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP BANJAR AGUNG JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN  Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Hipertensi juga menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi hingga dijuluki sebagai The Silent Killer (Nuraini, 2015). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak kedua dengan jumlah sebanyak 1867 kasus di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung.Tujuan: Diketahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan metode pendidikan individual tentang pengetahuan pola makan pada penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Lampung Selatan.Metode: penelitian ini adalah Eksperimental dengan pendekatan Quasy Eksperiment. Populasi penelitian ini adalah semua penderita hipertensidi Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung sebanyak 83 orang dengan jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan minimum sampling. Analisis data dengan  uji t test.Hasil: Distribusi frekuensi responden yang terbanyak mengikuti pendidikan kesehatan adalah  usia 36-40 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), pendidikan SMAsebanyak 13 orang (43,3%), laki-laki sebanyak 16 orang (53,3%) status bekerja sebanyak 23 orang (76,7%).Diperoleh rata-rata pengetahuan responden sebelum pendidikan kesehatan  adalah 12,97 dengan standar deviasi 2,619 dan rata-rata pengetahuan responden sesudahpendidikan kesehatan  adalah 19,97 dengan standar deviasi 2,375, hasil uji statistik didapatkan t-test> t tabel, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05)Kesimpulan: Ada Pengaruh pendidikan individual terhadap Pengetahuan pola makan penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Disarankan Puskesmas untuk meningkatkan intensitas pendidikan kesehatan dan home visite kepada penderita hipertensi. Kata Kunci    :Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Hipertensi
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kejadian Covid-19 Pada Masyarakat Di Kelurahan Mulyojati Kota Metro Reka Putri Rahmawati; M. Arifki Zainaro; Andoko Andoko
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.959 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i4.6740

Abstract

ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO THE INCIDENT OF COVID-19 IN THE COMMUNITY OF MULYOJATI VILLAGE METRO CITY 2021 Introduction: The incidence of COVID-19 in Indonesia is still increasing. The factors causing the occurrence of covid-19 are knowledge that is still lacking and attitudes in responding to the prevention of covid-19 which are often ignored by people in Mulyojati Village, Metro City. According to a report from the Indonesian Ministry of Health, there were 2,313,829 confirmed cases (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Lampung has 20,808 confirmed cases (Dinas Kesehatan Lampung, 2021). Metro City has a number of confirmed cases of 1,391 cases (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Purpose: To find out the relationship between knowledge and attitudes towards the incidence of covid-19 in the community in Mulyojati Village, Metro City. Methods: This study uses a quantitative analytic design using a case control design. The population in this study were 30 people who were positive for COVID19 and 30 people were negative for COVID-19. The measurement of this study uses a questionnaire that has been tested for validity. Data analysis used frequency distribution test (univariate) and Spearman correlation test (bivariate). Results: Based on the frequency data obtained good knowledge of the case group (60.0%) while the control group (30.0%). Good attitude in the case group (96.7%) while the control group (76.7%). Spearman test results obtained p value .000 (<0.05) and the correlation coefficient is known to be .467. Based on the results of the Spearman test, the p value was .020 (<0.05) and the correlation coefficient was .295. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and the incidence of covid-19 and a moderate correlation. There is a significant relationship between attitude and the incidence of covid-19 and a low correlation. In the Mulyojati sub-district, the case group with good knowledge was higher than the control group, while the good attitude in the case group was higher than the control group. Various efforts must continue to be made, both from the health and non-health sectors, especially increasing knowledge and attitudes to prevent COVID-19.Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KEJADIAN COVID-19 PADA MASYARKAT DI KELURAHAN MULYOJATI KOTA METRO 2021 TAHUN 2021Pendahuluan: Kejadian covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Faktor penyebab kejadian covid-19 adalah pengetahuan yang masih yang masih kurang dan sikap dalam menanggapi pencegahan covid-19 yang sering diabaikan masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI tercatat 2.313.829 kasus terkonfirmasi (Kementrian kesehatan RI, 2021). Lampung memiliki kasus terkonfirmasi sebanyak 20.808 kasus (Dinas kesehatan Lampung, 2021). Kota Metro memiliki jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1.391 kasus (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kejadian covid-19 pada masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini adalah 30 orang positif covid-19 dan 30 orang negatif covid-19. Pengukuran penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi (univariat) dan uji korelasi spearman (bivariate). Hasil: Berdasarkan data frekuensi didapatkan pengetahuan baik kelompok kasus (60.0%) sedangkan kelompok control (30.0%). Sikap yang baik kelompok kasus (96.7%) sedangkan kelompok control (76.7%). hasil uji spearman didapatkan nilai p value .000 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .467. Berdasarkan hasil uji spearman didapatkan nilai p value .020 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .295. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang sedang. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang rendah. Dikelurahan mulyojati pada kelompok kasus berpengetahuan baik lebih tinggi dibanding kelompok control sedangkan sikap baik pada kelompok kasus lebih tinggi dibanding kelompok control. Berbagai upaya terus harus dilakukan baik dari sektor kesehatan maupun non-kesehatan terutama meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan covid19. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Covid-19ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO THE INCIDENT OF COVID-19 IN THE COMMUNITY OF MULYOJATI VILLAGE METRO CITY 2021 Introduction: The incidence of COVID-19 in Indonesia is still increasing. The factors causing the occurrence of covid-19 are knowledge that is still lacking and attitudes in responding to the prevention of covid-19 which are often ignored by people in Mulyojati Village, Metro City. According to a report from the Indonesian Ministry of Health, there were 2,313,829 confirmed cases (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Lampung has 20,808 confirmed cases (Dinas Kesehatan Lampung, 2021). Metro City has a number of confirmed cases of 1,391 cases (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Purpose: To find out the relationship between knowledge and attitudes towards the incidence of covid-19 in the community in Mulyojati Village, Metro City. Methods: This study uses a quantitative analytic design using a case control design. The population in this study were 30 people who were positive for COVID19 and 30 people were negative for COVID-19. The measurement of this study uses a questionnaire that has been tested for validity. Data analysis used frequency distribution test (univariate) and Spearman correlation test (bivariate). Results: Based on the frequency data obtained good knowledge of the case group (60.0%) while the control group (30.0%). Good attitude in the case group (96.7%) while the control group (76.7%). Spearman test results obtained p value .000 (<0.05) and the correlation coefficient is known to be .467. Based on the results of the Spearman test, the p value was .020 (<0.05) and the correlation coefficient was .295. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and the incidence of covid-19 and a moderate correlation. There is a significant relationship between attitude and the incidence of covid-19 and a low correlation. In the Mulyojati sub-district, the case group with good knowledge was higher than the control group, while the good attitude in the case group was higher than the control group. Various efforts must continue to be made, both from the health and non-health sectors, especially increasing knowledge and attitudes to prevent COVID-19. Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KEJADIAN COVID-19 PADA MASYARKAT DI KELURAHAN MULYOJATI KOTA METRO 2021 TAHUN 2021 [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 3 NOMOR 4 TAHUN 2021] HAL 517-528 518 Pendahuluan: Kejadian covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Faktor penyebab kejadian covid-19 adalah pengetahuan yang masih yang masih kurang dan sikap dalam menanggapi pencegahan covid-19 yang sering diabaikan masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI tercatat 2.313.829 kasus terkonfirmasi (Kementrian kesehatan RI, 2021). Lampung memiliki kasus terkonfirmasi sebanyak 20.808 kasus (Dinas kesehatan Lampung, 2021). Kota Metro memiliki jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 1.391 kasus (Dinas Kesehatan Kota Metro, 2021). Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kejadian covid-19 pada masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini adalah 30 orang positif covid-19 dan 30 orang negatif covid-19. Pengukuran penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah di uji validitas. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi (univariat) dan uji korelasi spearman (bivariate). Hasil: Berdasarkan data frekuensi didapatkan pengetahuan baik kelompok kasus (60.0%) sedangkan kelompok control (30.0%). Sikap yang baik kelompok kasus (96.7%) sedangkan kelompok control (76.7%). hasil uji spearman didapatkan nilai p value .000 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .467. Berdasarkan hasil uji spearman didapatkan nilai p value .020 (<0.05) dan diketahui nilai koefisien korelasi .295. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang sedang. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kejadian covid-19 dan korelasi yang rendah. Dikelurahan mulyojati pada kelompok kasus berpengetahuan baik lebih tinggi dibanding kelompok control sedangkan sikap baik pada kelompok kasus lebih tinggi dibanding kelompok control. Berbagai upaya terus harus dilakukan baik dari sektor kesehatan maupun non-kesehatan terutama meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan covid19. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Covid-19