Djamaluddin Ramlan, Djamaluddin
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Buletin Keslingmas

PENGARUH PEMAKAIAN TALI LEM GETAH NANGKA TERHADAP JUMLAH LALAT TERPERANGKAP DI LABORATORIUM KAMPUS 7 POLTEKKES SEMARANG TAHUN 2016 Qurrota’aini, Inas Fadhilah; Ramlan, Djamaluddin
Buletin Keslingmas Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.497 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i1.3757

Abstract

AbstrakLalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diphtera, merupakan species yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Pohon nangka selain sebagai makanan, getah pada pohon nangka dapat digunakan sebagai bahan perekat. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan cara pengurangan jumlah lalat secara aman, mudah, murah dan ramah lingkungan. Metode penelitian adalah quacy eksperimen. Penelitian ini menggunakan tali lem getah nangka yang digantungkan pada kubus yang berisi lalat sebanyak 100 ekor lalat pada 4 kubus di Laboratorium Kampus 7 Poltekkes Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung lalat yang terperangkap pada tali lem getah nangka. Hasil dari penelitian dengan analisis univariat pada tabel bahwa ada pengaruh pemakaian tali lem getah nangka terhadap jumlah lalat terperangkap di laboratorium kampus 7 poltekkes semarang tahun 2016. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemakaian tali lem getah nangka terhadap jumlah lalat terperangkap di laboratorium kampus 7 poltekkes semarang tahun 2016.
Pengaruh Pemakaian Perasan Akar Rumput Alang-alang Sebagai Hand Sanitizer Terhadap Angka Kuman Tangan Cleaning Service Rizki Amalia Putri; Djamaluddin Ramlan; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 39, No 1 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.1 TAHUN 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.879 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i1.4764

Abstract

Akar rumput alang-alang (imperata cylindrica) mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai anti mikroba yaitu golongan triterpenoid diantaranya cylindrin, arundoin, ferneon, isoarborinol, dan  sikiarenol. Golongan triterpenoid termasuk ke dalam jenis saponin. Tujuan penelitian ini adalah menemukan cara membersihkan tangan dari kuman menggunakan handsanitizer berbahan akar rumput alang-alang.Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian pre experiment dengan rancangan pre test dan post test design. Analisis statistik yang digunakan Anova One Way. Metode penelitian dengan cara pemeriksaan angka kuman tangan sebelum dan sesudah menggunakan handsanitizer berbahan akar rumput alang-alang.Handsanitizer perasan akar rumput alang-alang dengan dosis yang berbeda yaitu dosis 5 ml, dosis 10 ml dan dosis 15 ml. Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 5 ml = 800 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan  5 ml = 508 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,767 atau p 0,05). Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 10 = 817 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan 10 ml = 950 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,919 atau p 0,05). Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 15 ml = 1008 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan 15 ml = 1217 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,847 atau p 0,05). Dari ketiga dosis tersebut setelah di uji menggunakan uji Anova One Way menunjukan nilai p(sig) 0,539 yang artinya jika pa maka Ha di tolak.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh pemakaian perasan akar rumput alang-alang (imperata cylindrica) sebagai handsanitizer terhadap penurunan angka kuman. Peneliti selanjutnya sebaiknya menurunkan dosis perasan akar rumput alang-alang di bawah 5 ml agar lebih efektif dalam menurunkan angka kuman pada tangan.
HUBUNGAN INTENSITAS SUARA MESIN PRODUKSI DAN LAMA PAPARAN DENGAN AMBANG DENGAR PEKERJA PENGGILING PADI DI DESA BANJARSARI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017 Agdatia Rakhmawati; Djamaluddin Ramlan; Yulianto Yulianto
Buletin Keslingmas Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.573 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i3.3872

Abstract

AbstrakKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masa sekarang berpengaruh pada industri yangsangat bergantung pada tenaga manusia dan mesin-mesin yang menimbulkan intensitas suara,semakin lama paparan intensitas suara berpengaruh pada ambang dengar. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk memperoleh gambaran intensitas suara mesin produksi dan lama paparan yangdihubungkan dengan ambang dengar pekerja penggiling padi.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatancrossectional. Variabel yang diteliti adalah intensitas suara mesin produksi, lama paparan danambang dengar. Penelitian dilakukan di 3 unit lokasi penggilingan padi. Populasi dan sampel dalampenelitian ini adalah semua pekerja penggiling padi sebanyak 11 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 titik pengukuran intensitas suara yang tidakmemenuhi syarat (85 dBA), yaitu titik A1 sebesar 86,72 dBA , titik A2 sebesar 86,61 dBA dan titikC3 sebesar 85,45 dBA. Pengukuran ambang dengar pekerja penggiling padi yaitu normal sebanyak 5orang, tuli ringan sebanyak 5 orang dan tuli sedang 1 orang. Lama paparan pekerja terbanyak yaitu6-8 jam/hari.Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan intensitas suara mesin produksi dan lama paparandengan ambang dengar pekerja penggiling padi. Disarankan untuk pihak penggilingan padimenyediakan APT (Alat Pelindung Telinga) untuk pekerja dan diharapkan penelitian lanjutan.
HUBUNGAN KEBERSIHAN DAPUR DAN KONSTRUKSI RUMAH DENGAN KEBERADAAN TIKUS DI RUMAH WARGA DUSUN MAJAPAHIT KELURAHAN KALIERANG KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES TAHUN 2018 Devi Widya Arianti; Djamaluddin Ramlan; Budi Utomo
Buletin Keslingmas Vol 38, No 2 (2019): BULETIN KESLINGMAS VOL 38 NO 2 TAHUN 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.671 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v38i2.4881

Abstract

Basically, the house has important role for human as their living place in order to fulfill their basic necessary and it is a citizen health determiner. The kind of this research is observational cross sectional approach. The method used is observation and interview directly on the respondent. Data analysis using table analysis, that is analyzed descriptively. As the result, it is known that from 86 houses, there are 52 houses (60.5%) with clean kitchen, 34 houses (39.5%) with dirty kitchen, 38 houses (44.2%) with house construction which is closed of mouse, and 48 houses (33.7%) with house construction which is not closed of mouse. The conclusion of this research is based on statistic test by using Chi-Square test, it is resulted sig score in the amount of 0.00 so sig0.005 means that there is relation between house construction and kitchen cleanness with mouse existence. Suggestion should always clean the kitchen from leftover food / food and other scattered waste, construction of a house that has not been tightly mice to make a tight house construction rats
Pengaruh Pemakaian Campuran Lilin Parafin Dan Serbuk Daun Pepaya Terhadap Keberadaan Lalat Di TPS Pasar Manis Purwokerto Banyumas Anita Kusuma Dewi; djamaluddin ramlan; arif widyanto
Buletin Keslingmas Vol 40, No 2 (2021): BULETIN KESLINGMAS VOL.40 NO.2 TAHUN 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.938 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v40i2.4652

Abstract

AbstrakLalat merupakan vektor perantara yang dapat membawa patogen pada tubuhnya.. Pengendalian terhadap lalat dapat dilakukan dengan lilin aroma daun papaya, karena kandungan daun papaya dapat  mematikan organisme pengganggu. Jenis penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan Pre test and post test control group design. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji tabel  Hasil penelitian terdapat 7 lalat di zona B pada radius nyala lilin dengan jari – jari 8cm, faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberadaan lalat, jenis lalat yang tertangkap di zona B yaitu Musca Domestica dan Lucilia Sericata, dosis yang paling efektif dalam mengusir keberadaan lalat yaitu dosis 30 gram sehingga daun papaya memiliki pengaruh dalam mengusir keberadaan lalat Kesimpulan penelitian adalah serbuk daun papaya 30 gram yang paling efektif dalam mengusir keberadaan lalat. Bagi pihak pengelola pasar manis diharapkan melakukan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA 1 kali sehari untuk mengeleminasi tempat perindukan lalatKata Kunci          : Lalat, Lilin parafin, Musca Domestica, Lucilia sericata ABSTRACT Flies are vectors that can carry pathogens at the time . Control of flies can be done with aroma candles of papaya leaves, because the content of papaya leaves can change bullies. Pre-experiment research type with Pre-test and post-test control group design. Analysis of the data used was univariate analysis and the results of research data were analyzed using research tables. Results of the study 7 flies in zone B on the flame radius of Domestica and Lucilia Sericata, the most effective dose in carrying flies ie 30 grams of papaya leaves had an increase in expelling conclusion flies The research is 30 gram papaya leaf powder which is most effective in repelling flies. Market managers are expected to transport waste from TPS to TPA 1 time a day Keywords              : Flies, Paraffin Waxs, Musca Domestica, Lucillia Sericata
PENGARUH PENAMBAHAN TAMENG PALU TERHADAP PENGURANGAN RISIKO KECELAKAAN PEKERJA PENAMBANGAN EMAS DI DESA PANINGKABAN KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Mimma Nur Fatiha; Djamaluddin Ramlan
Buletin Keslingmas Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.56 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i1.3787

Abstract

AbstrakPekerja fisik yang bekerja di lingkungan tidak formal seperti pekerja pemecah batu memiliki potensi yangbesar untuk memperoleh celaka, hal ini disebabkan karena aktivitas dilakukan dengan peralatanseadanya, tanpa dilengkapi dengan alat pelindung diri dengan tuntutan produksi maksimal. Tujuan daripenelitian ini adalah menemukan palu yang dapat mengatasi resiko celaka serta memberi rasa aman dannyaman bagi pekerja untuk beraktifitas. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen.Penelitian dilakukan pada 14 pekerja pengolahan emas dibawah koordinasi Bapak Bambang Priyono diDesa paningkaban Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Pengumpulan data dilakukan denganwawancara, pengamatan, pengukuran dan perhitungan. Hasil dari penelitian dengan uji statistikWilcoxon diperoleh nilai Th Tt (23 21) yang artinya ada pengaruh penambahan tameng paluterhadap pengurangan risiko kecelakaan kerja. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruhpenambahan tameng palu terhadap penurunan risiko kecelakaan kerja. Sebaiknya pekerja pemecah batumenggunakan palu yang diberi tameng.
PENGARUH KEMASAN DAUN PISANG SEBAGAI PEMBUNGKUS TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM DAN SALMONELLA PADA TEMPE INDUSTRI RUMAH TANGGA Ayu Palupi Nugraheni; Djamaluddin Ramlan; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 39, No 2 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.2 TAHUN 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.206 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i2.4649

Abstract

Tempe sangat akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Meningkatnya penjualan tempe sebagai lauk favorit masyarakat Indonesia membuat pengrajin tempe menggunakan berbagai bungkus. Standar tempe yang baik harus memiliki karakteristik yang baik dan tidak mengandung kontaminan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemasan daun pisang sebagai pembungkus terhadap cemaran bakteri coliform dan salmonella sp pada tempe. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan desain Single Time Series Design. Analisis statistik yang digunakan Kruskal Wallis dan Cochran. Metode penelitian daun sebelum digunakan sebagai pembungkus dan tempe sampai hari-4 diperiksa cemaran bakteri coliform dan salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis statistik dengan menggunakan Kruskal Wallis diperoleh nilai signifikan (nilai p) 0,224. Nilai sig menunjukkan bahwa sig (nilai p) α 0,05 sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan dan hasil analisis statistik dengan menggunakan Chochranch diperoleh nilai signifikan (nilai p) 0, 406 nilai sig menunjukkan bahwa sig (nilai p) α 0,05 sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan. Kondisi kuman terlihat di setiap titik stabil, kondisi tidak berubah didukung oleh suhu rata-rata 26oC dan 86% kelembaban dan kondisi awal telah terkontaminasi dari daun pisang. Saran bahwa pemilik menyediakan peralatan pelindung lengkap, pemeriksaan kesehatan rutin, mengikuti pelatihan hygiene sanitasi untuk mendapatkan sertifikat hygiene sanitasi makanan.
PEMANFAATAN AIR BUANGAN AIR CONDITIONER (AC) SEBAGAI AIR BERSIH DI KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2017 Tiswan Tiswan; Djamaluddin Ramlan
Buletin Keslingmas Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.75 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i4.3802

Abstract

AbstrakPemanasan global jmenyebabkan perubahan suhu yang cenderung naik yang diakibatkan oleh emisiCO2.Untuk mengantisipasi pemanasan global dengan pengembangan teknologi, manusia menciptakanalat pendingin ruangan yang disebut Air Conditioner (AC).Tujuan penelitian ini adalah mengetahuijumlah air buangan Air Conditioner (AC) dalam kurun waktu 30 menit dan mengetahui kualitas fisik danmikrobiologi air buangan Air Conditioner (AC).Metode penelitian yang digunakan adalah penelitiankualitatif bersifat deskriptif dengan pendekatan evaluasi. Beberapa parameter yang diukur antara lain:kualitas fisik dan mikrobiologi air buangan Air Conditioner (AC). Pengumpulan data dengan caraobservasi, wawancara, pengumpulan, dan dokumentasi. Data disajikan dalam bentuk tabel, gambar danlampiran.Hasil replikasi pengukuran debit air buangan Air Conditioner (AC) dari suhu 18oC-26oCdengan Air Conditioner (AC) 1 PK=5,42 liter dan 2 PK=18,64 liter.Untuk penampungan air buangan AirConditioner (AC) 1 PK and 2 PK waktu tampung 24 jam dan 8 jam dapat memenuhi kebutuhan air bersihper orang per hari untuk kebutuhan masyarakat kota sebanyak 150 liter per hari per orang. Pemeriksaankualitas fisik dan mikrobiologi dari Air Conditioner (AC) 1 PK dan 2 PK sudah memenuhi syaratberdasarkan Permenkes RI No. 32 tahun 2017.Peneliti menyimpulkan dari hasil pemeriksaan kualitasfisik dan mikrobiologi menurut Permenkes RI No.32 tahun 2017 sudah memenuhi syarat. Saran yangdapat diberikan adalah sebaiknya air buangan Air Conditioner (AC) ditampung untuk digunakan sebagaiair bersih untuk masyarakat yangbermukim pada daerah yang sulit air.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI AIR PERASAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ammaryllifolius) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP KEMATIAN KECOA TAHUN 2017 Kintani Kemalasari; Djamaluddin Ramlan
Buletin Keslingmas Vol 37, No 2 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.814 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i2.3871

Abstract

AbstrakInsektisida nabati (daun pandan wangi) dengan komposisi kimia tannin, flavonoid, saponin, alkaloid, polifenol,dan zat warna mampu mematikan kecoa. Tujuan penelitian menemukan cara membunuh kecoa menggunakanbahan nabati (daun pandan wangi). Jenis penelitian pra eksperimental dengan rancangan one shot case study.Populasi dan sampel penelitian yaitu kecoa dewasa Periplaneta americana. Hasil penelitian ini kematian kecoayang tertinggi pada konsentrasi 35% yaitu 4 ekor dengan lama paparan 3 jam dan 5 jam, konsentrasi 5% yaitu 0ekor, 10% yaitu 0 ekor, 15% yaitu 0 ekor, 20% yaitu 0 ekor, 25% yaitu 0 ekor, 30% yaitu 2 ekor dengan lamapaparan 4 jam. Hasil analisis statistik terbukti tidak signifikan dengan nilai K=0,162 ≥ α 0,05, sehingga tidakada pengaruh antara air perasan daun pandan wangi terhadap kematian kecoa. Hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa konsentrasi yang efektif untuk mematikan kecoa yaitu 35%. Perlu dilakukan penelitian lanjutsupaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Pengaruh Ketebalan Media Filtrasi sebagai Pengolahan Air terhadap Kekeruhan dan Bau Air Sumur Gali di Desa Kragilan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Tahun 2022 Muhammad Fauzan Nurhady; Djamaluddin Ramlan; Suparmin Suparmin
Buletin Keslingmas Vol 41, No 3 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.3 TAHUN 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v41i3.8812

Abstract

Air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memiliki persyaratan kualitas air. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi fisik, kimia, dan biologi, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. Air yang tidak memenuhi syarat fisik dapat dilihat dari bau dan tingkat kekeruhan. Berbagai metode pengolahan air dapat dilakukan untuk menurunkan kekeruhan dan bau pada air salah satunya adalah metode filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa pengaruh ketebalan media filtrasi sebagai pengolahan air terhadap kekeruhan dan bau air sumur gali di Desa Kragilan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang. Metode penelitian ini adalah pre experiment dengan rancangan penelitian pre test and post design, air sebelum diberi perlakuan sebagai pre test dan setelah diberi perlakuan sebagai post test, terdapat 4 replikasi dan 4 perlakuan, menggunakan uji Paired T-Test dan Anova One Way. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan 21 cm, ketebalan 31 cm, ketebalan 41 cm dan ketebalan 51 cm belum mampu menurunkan bau dan kekeruhan air sumur, dengan rata-rata persentase peningkatan kekeruhan pada ketebalan 21 cm adalah 44%, rata-rata persentase peningkatan kekeruhan pada ketebalan 31 cm adalah 71%, rata-rata persentase peningkatan kekeruhan pada ketebalan 41 cm adalah 54,4%, rata-rata persentase peningkatan kekeruhan pada ketebalan 51 cm adalah 85,89%. Simpulan tidak didapatkan ketebalan media yang efisien untuk menurunkan kekeruhan dan menghilangkan bau. Penelitian serupa disarankan untuk menggunakan metode pengukuran level bau menggunakan metode Threshold Odor Number (TON), menggunakan media filtrasi lain sebagai alternatif untuk menurunkan kekeruhan dan menghilangkan bau air.