Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Characterization of Fermented Product from Shrimp Waste and Anchovy (Stolephorus sp.) Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Nandya Fitri Rachmawati; Cici Agustin; Susi Santi; Yoga Aditya
Berkala Perikanan Terubuk Vol 50, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.50.1.1377-1383

Abstract

The abundance of shrimp waste is a problem that has not yet been completely resolved and research is still ongoing. One effort that can overcome this problem is to use it as a raw material for making shrimp paste. The purpose of this research was to utilize shrimp shell waste as a food additive.  The research method used was experimental with five treatments, namely A1B1 (0:100), A2B2 (25:75), A3B3 (50:50), A4B4 (75:25) and A5B5 (100:0). Meanwhile, storage time was P1 (1 day), P2 (4 day), P3 (7 day) and P4 (30 day). The tested parameters were moisture content, pH and organoleptic (descriptive).  The results showed that the best formulation was the ratio of shrimp shell waste and anchovy of 25:75 (A2B2) with P3 storage time. The value of moisture content was 8.1% and pH was 7,3.  The smell of shrimp paste was not too strong with a reddish yellow color and a slightly rough texture.
Effect of Differences in Temperature and Storage Time on The Number of Microbes in Fresh Lemuru Fish (Sardinella lemuru) Nandya Fitri Rachmawati; Siti Tsaniyatul Miratis S.
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.631 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v7i1.12458

Abstract

lemuru fish is a pelagic fish that is widely found in Indonesian waters that have an economical selling price. Fish is a food that is easily damaged so it requires good and correct handling. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and storage time on the number of microbes in fresh lemuru fish. This study uses a quantitative research design. The treatment in this study was carried out with 2 treatments of differences in temperature and time. The number of microbes obtained at 00C at storage time for 0 hours (10,1 x 104 colonies / ml), 24 hours (8,8 x 104 colonies / ml), and 48 hours (6,3 x 104 colonies/ml). At 50C at storage time for 0 hours (10,2 x 104 colonies/ml), 24 hours (9,8 x 104 colonies/ml), and 48 hours (9,0 x 104 colonies/ml). At 270C at storage time for 0 hours (10,4 x 104 colonies/ml), 24 hours (23,3 x 104 colonies/ml), and 48 hours (29,8 x 104 colonies/ml). In conclusion, the longer the storage time of lemuru fish with low temperatures, the number of microbes that grow is small.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KARANGREJO KECAMATAN BANYUWANGI Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Nandya Fitri Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 4 No 2 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i2.2088

Abstract

Ikan asin merupakan salah satu produk olahan hasil perikanan yang mudah ditemukan pada hampir seluruh Indonesia. Kemudahan dalam pembuatan dan penyimpanan membuat banyak nelayan memilih cara tersebut guna mengawetkan ikan. Namun, karena ikan merupakan salah satu pangan yang mudah rusak membuatnya menjadi tidak memiliki daya tahan yang lama sehingga membuat produsen mencari cara untuk mengawetkan dengan harga yang murah. Salah satunya dengan menggunakan bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaannya, yaitu formalin dan boraks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada dan tidaknya kandungan formalin dan boraks di ikan asin yang dijual di Pasar Karangrejo Kecamatan Banyuwangi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan mengambil ikan asin berbagai jenis di Pasar Tradisional Karangrejo. Sampel kemudian dilakukan uji formalin dengan Kit Formalin dan larutan Kalium Permanganat (KMnO4), sedangkan uji boraks dilakukan dengan menggunakan Kertas Turmerik. Hasil uji Formalin menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya penggunaan formalin dan boraks pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.
PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (DECAPTERUS SPP.) DI PT. NAFO (NATIONAL FOOD PACKERS) BANYUWANGI Yoga Aditya; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2355

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Penerapan proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO), dengan mengetahui proses pembekuan ikan layang dengan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, serta mengetahui permasalahan yang timbul dalam pengembangan usaha selama melakukan pembuatan ikan layang beku.
PENERAPAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) PADA PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (Decapterus spp.) DI PT. NATIONAL FOOD PACKERS (NAFO) BANYUWANGI Cici Agustin; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2364

Abstract

Kualitas ikan merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan agar nilai ekonomisnya tetap tinggi. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Adanya beberapa persyaratan SSOP pada proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO) yang masih kurang menerapkan pada personal hygiene dalam proses ikan layang (Decapterus spp.) Hal tersebut dapat menyebabkan kontaminasi ke bahan pangan.
Pembuatan Bakso Belut (Monopterus albus) Dedi Irawan; Megandhi Gusti Wardhana; Siti Tsaniyatul M. Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1230

Abstract

Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mengandung protein tinggi. Salah satu olahan belut dapat dimanfaatkan menjadi bakso. Kegiatan ini merupakan praktik kerja lapang yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi. Bakso belut yang dibuat selanjutnya dilakukan uji kadar air dan uji kesukaan konsumen dengan menggunakan uji hedonic. Hasil dari uji kesukaan menunjukkan bahwa parameter rasa dan tekstur bakso belut disukai panelis. Parameter warna dan aroma agar disukai panelis. Sedangkan pada parameter penampakan netral. Kadar air bakso yaitu sebesar 80,92%.
Kajian Mutu Ikan Pindang Tongkol (Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengemasan Vakum pada Penyimpanan Suhu dan Lama Waktu yang Berbeda Akbar Pradana Hadi; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1267

Abstract

Produk olahan hasil tangkapan masyarakat nelayan purse seine di Kecamatan Muncar salah satunya yaitu ikan pindang tongkol. Namun, pengemasan produk masih menggunakan cara tradisional dan memiliki daya simpan produk yang pendek. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji mutu ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) dengan teknik pengemasan vakum menggunakan plastik polyethylene (15cmx30cm) dengan perbedaan suhu penyimpanan: suhu ruang 27oC dan suhu dingin 5oC serta lama waktu penyimpanan nol (0), tiga (3), enam (6) dan sembilan (9) hari. Ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) didapatkan dari penjual ikan pindang di Pasar Muncar. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Parameter yang diuji TPC, TVBN, hedonik dan kadar air. Hasil penelitian yang diperoleh dari 4 parameter uji menunjukkan bahwa pada penyimpanan suhu ruang 27oC mengalami penurunan mutu signifikan dibandingkan dengan penyimpanan dingin 5oC.
PENANGANAN PASCA PANEN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MUNCAR Ike Kartika Anggraini; Dewi Mutamimah; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 3 No 1 (2021): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v3i1.1274

Abstract

Pada bidang perikanan istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil perikanan setelah panen hingga komoditas berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara lebih tepat disebut pasca produksi (postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen (postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing) merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan (secondary processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama pengawetan, mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan pengolahan industri.
MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DI PT. SURYA WINDU KARTIKA DESA BOMO KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI Ayu Ningsih; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 3 No 1 (2021): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v3i1.1275

Abstract

Untuk meningkatkan produksi udang secara maksimal, usaha budidaya udang memerlukan manajemen kualitas air yang bagus, mencakup kondisi semua parameter kualitas air tambak sehingga pertumbuhan udang dapat tercapai secara optimum. Tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah untuk mempelajari manajemen kualitas air pada budidaya udang vanamei secara super intensif, mengetahui permasalahan apa saja yang mengganggu kualitas air pada budidaya udang vanamei, mempelajari secara langsung tentang teknik dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kualitas air pada budidaya udang vanamei di PT. Surya Windu Kartika. Praktik kerja lapang ini dilaksanakan di PT. Surya Windu Kartika (SWK) Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur mulai tanggal 16 November-10 Januari 2021. Jenis usaha budidaya udang vanamei ini milik perseorangan. Kegiatan usaha budidaya udang vanamei (Litopenaeus vannamei) pada PT. Surya Windu Kartika unit Bomo C menggunakan sistem budidaya teknologi super intensif. Manajemen kualitas air pada udang vanamei meliputi: persiapan tambak dan pengisian air, penebaran benur, pengelolaan kualitas air. Pengambilan sampel air dilakukan setiap hari, pada pagi hari jam 05.00 WIB dan siang hari jam 12.00 WIB. Uji NO3, NO2, alkalinitas, NH4, PO4, dan Total Organic Matter (TOM) dilakukan seminggu 3 kali. Bertujuan untuk mengontrol fisika air, kimia air dan bilogi air. Pengontrolan kualitas air yang telah ditetapkan perusahaan adalah salinitas sebesar 31 ppt, pH sebesar 8,3, suhu sebesar 28,5oC, DO sebesar 5,5 ppm, kecerahan sebesar 55,5 cm, dan warna air dari hijau hingga coklat tua.
UTILIZATION OF MACKAREL TUNA IN LIQUID ORGANIC FERTILIZER AGAINST PHOSPHORUS AND CALCIUM CONTENT Nadya Adharani; Cici Agustin; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
Chanos Chanos Vol 21, No 1 (2023): CHANOS CHANOS
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/chanos.v21i1.12760

Abstract

Mackarel tuna is one of the fish that is quite abundant in Banyuwangi, its existence in the Java and Bali seas is found throughout the month, therefore the use of mackerel tuna fish into processed food products is often made by the community. In addition to being a valuable product, mackerel tuna fish bones can be processed into other products that are useful in agriculture, namely organic liquid fertilizer. This study was conducted on a laboratory scale with four different treatments (length of fermentation time) including 5, 10, 15, and 20 days, where each treatment was repeated 4 times. The purpose of the study was to find out the best phosphorus and calcium content from four different treatments. The results of the study found that the best fermentation period of liquid organic fertilizer was on the 20th day of fermentation with a value of phosphorus (P) content of 0.091%, calcium (Ca) of 0.377%.