Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESTORATIF JUSTICE DALAM BINGKAI ASAS ULTIMUM REMEDIUM TERHADAP PENGHENTIAN PENUNTUTAN BERDASARKAN PERATURAN KEJAKSAAN NO 15 TAHUN 2020 ayu lestari dewi; ia niasa; sakti cakra
Gorontalo Law Review Vol 5, No 2 (2022): Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v5i2.2460

Abstract

Asas Ultimum Remedium mengartikan bahwa hukum pidana sebagai upaya terakhir/obat terakhir ketika sanksi hukum lainnya tidak dapat ditempuh. Asas ultimum remedium dimana penjatuhan sanksi pidana merupakan upaya terakhir yang dapat ditempuh ketika penegakan hukum lainnya tidak dapat berjalan. Penegakan hukum terhadap seseorang pelaku dengan mengedepankan asas restoratif justice mengutamakan penyelesaian perkara dengan jalan perundingan/musyawarah dengan mendengarkan aspirasi dari pelaku maupun korban tindak pidana. Keberadaan asas ultimum remedium dalam Perja No 15 Tahun 2020 bahwa proses berperkara di persidangan dan penjatuhan sanksi terhadap tersangka haruslah menjadi obat terakhir dalam hal ini penuntut umum harus mengutamakan upaya perdamaian dengan keadilan restoratif pemulihan seperti keadaan semula sehingga terhadap perkara yang sudah ditempuh upaya damai maka penuntut umum dapat menghentikan suatu proses penuntutan.Kata Kunci: Restoratif Justice, Ultimum Remedium, Penghentian Penuntutan
PENGARUH ALKOHOLISME TERHADAP TINDAK KEJAHATAN DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Ayu Lestari Dewi; La Niasa; Amir Faisal; Hijriani Hijriani; sri khayati; djohar arifin; muhammad tahir
Gorontalo Law Review Vol 5, No 2 (2022): Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v5i2.2473

Abstract

Abstrak Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alkoholisme terhadap tindak kejahatan di kabupaten konawe selatan yang secara garis besar dan kenyataan yang terlihat tumbuh berkembang pesat beberapa tahun belakangan bahwa kriminalitas banyak terjadi alah satunya sebagai akibat dan dampak dari efek konsumsi alkohol yang berlebihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis dan empiris dengan cara telaah pada wilayah tempat penelitian guna mengetahui secara khusus pengaruh dan dasar utama penegakkan hukum  baik berupa pandangan, kebiasaan dan doktrin sesuai dengan pemahaman sosial masyarakat. metode empiris itu sendiri berfungsi dalam metode analisa dengan menelaah perilaku yang terjadi dalam kenyataannya dan pengaruh yang hidup di masyarakat. Perlunya menghapuskan sebuah stigma kearifan lokal dimana ada keramaian dan kerumunan maka dipastikan wajib adanya minuman beralkohol. dengan Melihat efektifitas razia oleh kepolisian disertai bentuk tindakan penegakkan hukum  belum cukup menghilangkan kebiasaan mengonsumsi maupun peredaran alkohol dan pembatasan yang lebih besar jika tidak ada ketentuan peraturan daerah sebagai dasar penertiban dan pembatasan yang lebih ketat.Kata kunci : Pengaruh, Alkoholisme, Konawe Selatan
Prototype Usahatani Terpadu Jambu Mete Dikembangkan Petani Berbasis Entrepreneurship di Sulawesi Tenggara La Panga Mpalasi; Rasidin Utha; I Wayan Puguh; La Oge; Ayu Lestari Dewi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2: Agustus (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v3i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Identifikasi karateristik faktor pembatas internal dan eksternal usahatani terpadu jambu mete, (2) Mendesain Prototype Diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara, (3) Merumuskan kebijakan prioritas strategi pengembangan diversifikasi usahatani terpadu yang ekonomis dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada sentra produksi jambu mete di Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode survey. Penentuan sampling menggunakan Cluster sampling pada setiap pola usahatani terpadu.yang dikembangkan petani jambu mete di Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Karateristik faktor pembatas internal dan eksternal Usahatani Terpadu jambu mete di Sultra adalah kondisi sosial ekonomi petani, pola usahatani, kelompok tani, dan penanganan pascapanen serta kebijakan pemerintah. (2). Desain Prototype diversifikasi Usahatani Terpadu yang dikembangkan petani jambu mete di Sultra ditinjau dari aspek adopsi teknologinya sebagai berikut; (a). Multiple Crops farms diversified Prototype pola Mixed Culture dengan metode horizontal dan vertikal kontrak: Jambu mete – Pisang/kelapa/ Rumput Makanan Ternak (HMT). (b). Multiple Integrated farms Diversified Prototype Pola Integrasi dengan metode vertikal koordinatif : Jambu mete - ternak Sapi/Kuda /Kambing /Unggas dan HMT. (c). Multiple Product bisnis diversified Prototype, pola Regional Farms bussines, metode Vertikal Kontrak seperti : Usaha Pengolahan Jambu mete, Usaha Sarana produksi, Usaha Pemasaran hasil Usahatani terpadu dan by produknya (3)Kebijakan . prioritas strategi pengembangan usahatani terpadu jambu mete yang ekonomis dan berkelanjutan melalui: a) Strategi PSI_KPJ (Pangkas – Sanitasi –Integrasi- Kelola- Panen – Jual), prototipe diversifikasi Multiple integrated farms, pola vertikal koordinatif. b) Rehabilitasi – Sanitasi- sambung pucuk- kelola - panen – jual (RSS-KPJ) adalah Prototipe diversifikasi Multiple crops farming system, pola horizontal dan c) PEG-PAP (Proteksi Eksport gelondong – Pabrikasi - Aneka produk - pemasaran), prototipe diversifikasi Multiple product farm bussines pola regional vertikal kontrak.
Meritokrasi terhadap Pengaturan Kebijakan dan Manajemen Kepegawaian Aparatur Sipil Negara di Lingkup Birokrasi Pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan AYU LESTARI DEWI; La Ode Muhram; Sri Khayati; La Ode Muh.Adam Nur; Niken Yulian Yusuf; Wd. Intan Kurniawati; Alimuddin
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 3: Desember (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v3i3.318

Abstract

Aparatur Sipil Negara merupakan profesi yang berlandaskan pada kode etik serta kode perilaku, serta tanggung jawab yang berintegritas dalam melaksanakan kinerjanya pada lingkup birokrasi. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan profesionalitas kerja. Dalam menjalankan peran dan tugasnya sebagai pelayan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, keberhasilan aparatur sipil negara dalam mewujudkan pemerintahan dengan bersih dan integritas yang baik di bidangnya ASN Indonesia untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sistem merit yang berdasarkan pada obyektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk mengelola SDM. Kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan juga keterampilan pegawai yang menjadi acuan dalam pengelolaan ASN.