Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS SAMBUNGAN LAS GMAW BAJA ASTM A36 YANG TERPAPAR PANAS TINGGI DAN PENDINGINAN CEPAT Nurudin Nurudin; Alfi Tranggono Agus Salim; Indarto Yuwono; Amelia Rahmatika; Suparman Suparman
Jurnal Teknologi Terapan Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jtt.v8i2.436

Abstract

Fires in steel construction, especially in welding joints, cause damage, changes in crystal structure, and mechanical properties of the material. Another effect of the fires, the material undergoes rapid cooling due to extinguishing using water. This research aims to simulate fires on ASTM A36 steel material to analyze the impact of fires. The method of this research is to perform GMAW welding on A36 steel material with heat treatment at 400 °C unti 700 °C and rapid cooling using water. The results of the research are the mechanical properties of the material in the form of crystal structure, hardness level and ultimate tensile strength. The crystal structure of ferrite and pearlite was observed, there was a change in structure, namely coarse ferrite, fine ferrite, and a mixture of bainite martensite. The highest hardness values of coupons temperature is 550 °C until 700 °C, comparison coupons, and coupons temperature at 400 °C-550 °C, which value 169,3 HV, 166.3 HV, and 141,3 HV in the weld zone. Tensile test fractures on the base metal with the ultimate tensile strength coupon with temperature 550 until 700 °C of 481,75 N/mm², the comparison coupon of 478,5 N/mm², and the temperature coupon of 400 until 550 °C which is 456 N/mm². The material is ductile.
Terapan Pengelasan GMAW APLIKATIF Masyarakat Kayang Makmur Desa Bader Kab. Madiun Indarto Yuwono; Alfi Tranggono Agus Salim; Wida Yuliar Rezika; Rakhmad Gusta Putra; Deby Griselda Lutfia Atallah; Moch.Isro’Oktaviyanto; Wahyu Eko Prasetyo; Halimatus Sa’diyah
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v6i2.397

Abstract

Kurangnya pemahaman terkait kreativitas dan inovasi tentang peralatan pertanian. Hal ini berdampak pada beberapa masalah keterampilan dan pendidikan di masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader khusus nya di sektor pertanian yang sebagian besar telah menggunakan peralatan pertanian. Kurangnya penanganan dan keterampilan serta ketidakmampuan masyarakat dalam memperbaiki alat pertanian, mengakibatkan peralatan pertanian belum mampu dimanfaatkan dengan optimal. Alat pertanian dimanfaatkan dengan optimal jika perawatannya diperhatikan dengan baik, misalnya setelah pemakaian dilakukan pembersihan dan pengecekan alat secara berkala. Alat pertanian yang terbuat dari besi dan baja membutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan. Sebelum melakukan pengelasan hal yang harus diperhatikan adalah prosedur pengelasan yang benar seperti instalasi alat yang tepat, posisi pengelasan yang benar serta pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sehingga efektifitas pengelasan mudah dicapai dan mitra faham tentang prosedur pengelasan, instalasi alat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hasil Kegiatan yang didapatkan mitra adalah mampu mengelola dan mengembangkan kreatifitas serta inovasi, sehingga produk yang dibuat dapat meningkatakan keterampilan masyarakat.
Terapan Pengelasan Dasar SMAW Masyarakat Kayang Makmur Desa Bader Kabupaten Madiun Achmad Aminudin; Indarto Yuwono; Wahyu Pribadi; Muhyiddin Aziz; Alfi Salim; Azizah Qory; Diaz Pratama; Salsabila Pramudya Eka Putri; Masayu Nazar Surya Kencana; Ni Jade Salsabila
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v6i2.442

Abstract

Masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader sebagian besar menggantungkanhidupnya dari sektor pertanian, pada sektor pertanian peralatan pertanian banyak yangterbuat dari besi dan baja sehingga dibutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentukpengelasan dasar SMAW. Keterbatasan pendidikan yang diemban masyarakat dalampengelasan masih kurang memadai apabila dilakukan penekanan. Dibutuhkan adanyaprogram kemitraan masyarakat yang membutuhkan keterampilan pengelasan sehingga dapatdikembangkan untuk berwirausaha. Dalam pengabdian ini dilakukan pelatihan yang meliputipemberian teori dan praktik untuk pemahaman pengelasan dasar SMAW masyarakat DesaBader. Melalui program kemitraan masyarakat pengelasan yang mempertimbangkan aspekpertanian dan pendidikan pada bidang pengelasan dapat membantu dalam peningkatankualitas SDM masyarakat Desa Bader.
Redesign Jig Side Frame Bogie Lrt Jabodebek Jovial Auliya Furqan; Alfi Tranggono Agus Salim; Indarto Yuwono; Agung Prasetyo Utomo; Umar Muchtar; Dony Saputra
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 6, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v6i2.15710

Abstract

The jig production process at PT IMS focuses on strength, function and production speed. The known problem is the higher strength and cost of producing jigs because the production process is not much at the trial and error stageThis study analyzes the static strength of the jig side frame bogie of the Jabodebek LRT with the parameters of the safety factor and deformation values.Static loading simulation method testing process used is conducted by using Finite Element Method software. It is counted manually to one of conditions to obtain the voltage value compared to the simulation results. This analysis is in form of measured jig design with safety factor and deformation value. The redesigning aim is weight decreasing efficiency. The simulation obtained result in jig early design is the safety factor value 25 and deformation value 0,045 mm. After jig dimension decreasing has been conducted, the redesigning result for safety factor value is 32 and the maximum deformation is 0,114 mm. The results of both simulations are considered as safe because the safety factor values are more than 2 and the deformation value are less than 0,5 mm. Redesigning by decreasing dimension gives better safety factor yet the deformation value increases.
Analisis Kekuatan Struktur Bogie Frame Kereta Ukur pada Kondisi Exceptional Loads Ratriana Lia Monalisa; Indarto Yuwono; Alfi Tranggono Agus Salim; Agung Prasetyo Utomo; Muhammad Zainal Mahfud
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 6, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v6i2.15711

Abstract

Bogie frame adalah bagian utama bogie yang digunakan untuk menopang seluruh badan kereta api, menghubungkan bogie ke wheel set, dan menopang komponen bogie lainnya. Beban terbesar kereta api diterima bogie frame sehingga diperlukan analisis kekuatan struktur. Penelitian ini fokus pada analisis kekuatan desain struktur bogie frame kereta ukur jalur LRT Jabodebek pada kondisi exceptional loads. Tujuan penelitian menganalisis nilai tegangan objek penelitian akibat exceptional loads dan memastikan hasil simulasi memenuhi kriteria keberterimaan standar EN 13749. Hasil penelitian adalah nilai tegangan maksimum, nilai defleksi maksimum, dan lokasi tegangan maksimum tiap load case. Nilai tegangan maksimum hasil simulasi dibandingkan dengan nilai yield strength material sebesar 355  MPa. Dari dua belas load case exceptional dihasilkan nilai tegangan maksimum kurang dari nilai yield strength material. Nilai tegangan maksimum tertinggi terletak pada stopper transversal bracket yaitu sebesar 258 MPa dan defleksi maksimum terjadi ketika kondisi derailment (anjlok) yaitu sebesar 12,1 mm. Bogie frame kereta ukur jalur LRT Jabodebek memenuhi kriteria keberterimaan standar EN 13749 ketika kondisi exceptional loads. Bogie frame is the main part of the bogie used to support the entire body of the train, connect the bogie to the wheel set, and support other bogie components. The biggest load of the train is received by the bogie frame, so an analysis of the strength of the structure is needed. This study focuses on analyzing the strength of the bogie frame structure design for the Jabodebek LRT track under exceptional loads conditions. The purpose of this research is to analyze the stress value of the research object due to exceptional loads and to ensure that the simulation results meet the acceptance criteria of the EN 13749 standard. The results of this study are the maximum stress value, maximum deflection value, and the location of the maximum stress in each load case. The maximum stress value of the simulation results is compared with the material yield strength value of 355 MPa. Of the twelve exceptional load cases, the maximum stress value is less than the yield strength of the material. The highest maximum stress value is located at the stopper transverse bracket, which is 258 MPa and the maximum deflection occurs when the derailment condition is 12.1 mm. The bogie frame of the Jabodebek LRT track measuring train the acceptance criteria of standard EN 13749 when conditions are exceptional loads.
Peningkatan Produktivitas UMKM Melalui Penerapan dan Pelatihan TTG Perajang Aneka Keripik Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Rahayu Mekar Bisono; Wida Yuliar Rezika; Alfi Tranggono Agus Salim; Hanum Arrosida; Indarto Yuwono
abdimesin Vol. 2 No. 1 (2022): AbdiMesin
Publisher : abdimesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak Covid-19 telah melanda Indonesia tidak terkecuali pelaku UMKM serta masyarakat kecil lainnya yang juga bergerak dalam Industri Rumah Tangga (iRT). Salah satu masyarakat terdampak adalah Jumini selaku mitra program PkM yang sedang diusulkan ini. Bergerak dalam bidang jajanan khas Trenggalek, Jumini Telah menggeluti usaha di bidang uni cukup lama. Karena keterbatasan peralatan terlebih dampak Covid-19, usaha mitra masih dalam tahap jalan di tempat. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam program PKM ini adalah mitra dapat tumbuh dan berkembang menjadi UMKM yang sukses. Oleh karena itu, karena mitra dirasa mempunyai kapabilitas untuk berkembang dan dikembangkan, pada kesempatan ini tim pengusul memilih mitra sebagai sasaran program. Target awal yang ingin dicapai dalam program ini adalah mitra mendapatkan perajang aneka keripik yang memadai serta peningkatan kemampuan manajemen usaha. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan mitra akan dapat berkembang, dan jika memungkinkan, akan dapat bekerja sama lagi di kesempatan berikutnya, sehingga tujuan jangka panjang yang dicanangkan dapat sama-sama diwujudkan. Untuk merealisasikan hal tersebut, tim pengusul menggunakan metode pendekatan instrumental, dengan langkah awal adalah FGD dan survey di tempat mitra dengan hasil ditemukan permasalahan prioritas mitra serta solusi penyelesaiannya. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan teknologi tepat guna perajang aneka keripik yang disertai dengan pelatihan pengoperasian alat serta daily maintenance. Program pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil menyelesaikan beberapa permasalahan yang dialami mitra khususnya dalam aspek produksi bahan baku. Penggunaan TTG perajang aneka keripik dapat meningkatkan efisiensi proses perajangan bahan baku sampai dengan 80%. Selain itu kualitas hasil perajangan juga lebih baik. Selain beberapa faktor produksi, pemahaman mitra terkait teknologi tepat guna perajang aneka keripik juga meningkat. Mitra sudah dapat mengoperasikan TTG perajang aneka keripik meningkat dengan baik. Mitra juga dapat melakukan daily maintenance sendiri. Disamping itu, berjalannya program pengabdian kepada masyarakat ini juga berhasil peningkatan pengetahuan manajemen usaha dan manajemen produksi mitra.
Terapan Iptek Kewirausahaan Hasil Produk Pengelasan SMAW Untuk Meningkatkan Keterampilan Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho, Dolopo Alfi Tranggono Agus Salim; Indarto Yuwono; Nanang Romandoni; Noorsakti Wahyudi; Deni Nur Fauzi; Yoga Ahdiat Fakhrudi; Adiesceasha Akbar; Muhammad Debi Priantoro; Cecillia Yowien Arthamevia; Moh. Farhan Baihaqi; Syifaul Azam
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v7i2.573

Abstract

Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Doho sebagian besar menggunakan peralatan yang terbuat dari besi dan baja sehingga dibutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan dasar SMAW. Keterbatasan pendidikan santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho dalam pengelasan masih kurang memadai apabila dilakukan penekanan. Dibutuhkan adanya program kemitraan masyarakat yang membutuhkan keterampilan pengelasan sehingga dapat dikembangkan untuk berwirausaha. Dalam pengabdian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui, peningkatan nilai pre test dan post test dalam pemahaman pengelasan dasar SMAW Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Desa Doho. Pengabdian untuk menghasilkan luaran peserta yang mampu memperbaiki barang berbahan besi atau baja, dan membuat produk berbahan dasar besi dengan proses pengelasan SMAW.
Terapan Iptek Kewirausahaan Hasil Produk Pengelasan Smaw Untuk Meningkatkan Keterampilan Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho, Dolopo Alfi Tranggono Agus Salim; Noorsakti Wahyudi; Indarto Yuwono; Ina Syarifah; Hendrick Hernando; Ressa Nidya Arifin; Mutiara Sekarayu Apriansyah; Zibran Rizki Arta; Aureyza Pandu Qinara; Rhehan Adi Prakoso
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v7i2.575

Abstract

Tingkat kemampuan berwirausaha dibidang pengelasan yang dimiliki santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dinilai rendah karena keterbatasan materi, hal ini berdampak pada perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan untuk sarana dan prasarana yang digunakan di pondok pesantren. Oleh karena itu, diadakannya pelatihan pengelasan dan kewirausahaan yang kemudian hari dikembangkan menjadi suatu ide usaha. Dengan penguasaan keterampilan pengelasan maka produk yang dihasilkan santri mampu dijadikan kegiatan berwirausaha dan bersaing pada pasar di era globalisasi. Penyelenggaraan kegiatan program kemitraan masyarakat ini dilaksanakan dengan beberapa parameter yang dapat dicapai luaran dari kegiatan ini berupa kemampuan kewirausahaan yang bermanfaat bagi santri. Tahapan pelaksanaan terdiri dari teori dasar kewirausahaan yang dinilai secara kuantitatif melalui pre-test dan post-test serta praktek pemasaran produk terapan yang telah dibuat. Hasil dari pengabdian (pelatihan) kewirausahaan berupa pengetahuan dalam hal dasar kewirausahaan dan penerapannya.