Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Evaluasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) terhadap Pencegahan dan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan di Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura Lazarus Ramandei; Sepo Nawipa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.558 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sedangkan jumlah ketersediaan lahan untuk pemukiman yang tetap maka tidak jarang timbul beberapa titik konsentrasi hunian yang padat dengan ketidakteraturan bangunan dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memadai maka memberi kesan kumuh pada lokasi permukiman yang dekat dengan pusat kegiatan. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) untuk mengidentifikasi keberhasilan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dalam menangani dan mencegah Permukiman Kumuh Perkotaan di Kelurahan Hamadi, 2) Untuk mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada kondisi eksisiting di Kelurahan Hamadi, 3) Untuk memberikan saran atau rekomendasi terhadap pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Hamadi. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Penarikan sampel dalam kuesioner dilakukan dengan cara Accidential sample sebanyak 41 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar dalam area penanganan dan area pencegahan. Pencapaian belum tinggi dikarenakan belum semua kegiatan peningkatan belum dilaksanakan dan sampai penelitian ini dilakukan, masih ada kegiatan yang sedang berjalan. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Hamadi masih sangat rendah. Hal ini dilihat dari rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Program KOTAKU di Kelurahan Hamadi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENDUKUNG KELANCARAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DI KAMPUNG WARTEWAR DISTRIK PANTAI BARAT KABUPATEN SARMI Lazarus Ramandei; Monita Yessy Beatrik; Irja Tobawan Simbiak
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.14360

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil pengabdian dalam bentuk pendampingan yang melibatkan aparat kampung dan masyarakat agar memahami prinsip-prinsip pengelolaan Alokasi Dana Kampung (ADK) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No. 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Pembangunan Dana Desa Tahun 2019. Pengabdian ini dilakukan dengan metode ceramah dan pendampingan. Hasil pengabdian ini kemudian memberikan pencerahan sekaligus pemahaman bagi aparat kampung dan masyarakat bahwa proses penggunaan Alokasi Dana Kampung tahun 2020 yang akan datang, akan mereka sinkronkan dengan hasil MUSRENBANG karena hasil MUSRENBANG tersebut merupakan usulan-usulan dari program-program prioritas di kampung Wartewar Distrik Pantai Barat Kabupaten Sarmi yang akan ditetapkan sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) bersama BAMUSKAM untuk dilaksanakan.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN VIM DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA Lazarus Ramandei
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.67 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v12i1.998

Abstract

Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Penerapan program-program pengelolaan sampah yang telah dijalankan di Kota Jayapura ternyata masih belum dapat mengurangi jumlah penimbunan sampah dengan maksimal. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian tentang pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura ini bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran proses perencanaan dan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim, (2) merumuskan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim Kota Jayapura belum optimal dilaksanakan, baik dalam pemilahan dan pengomposan, antara lain karena masih rendahnya pemahaman warga akan konsep 3R serta keterbatasan sarana dan prasarananya. Komposisi timbulan sampah di Kelurahan Vim Kota Jayapura terdiri dari: sampah organik 50,75%, plastik 17,14%, kertas 19,42%, dan kaca/logam 12,70%. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuat pupuk kompos dan sampah jenis lainnya dapat dijual atau dikelola sehingga dapat menambah pendapatan. Disarankan agar pemerintah perlu lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk membenahi terlebih dahulu paradigma berpikir masyarakat terhadap sampah.
Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Berdasarkan Potensi Di Kawasan Pesisir Kampung Tobati Kota Jayapura Aldi Bimantara; Lazarus Ramandei
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.12813

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) untuk mengidentifikasi potensi ekowisata dan kesesuaiannya di ekosistem mangrove kawasan pesisir, 2) untuk menentukan strategi pengembangan ekowisata mangrove pada Kawasan Pesisir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif kualitatif. Lokasi pengambilan sampel ekologi mangrove tersebar pada 3 stasiun yang masing-masing stasiun terdiri dari 3 plot. Adapun penentuan lokasi pengambilan sampel ekologi mangrove dilakukan secara purposive sampling yang didasarkan atas keberadaan flora dan fauna dan zonasi ekosistem mangrove serta dianggap mewakili kondisi ekosistem mangrove di lokasi penelitian yakni di Kawasan Pesisir Kampung Tobati, Kota Jayapura. Hasil analisis kesesuaian menunjukkan bahwa kawasan ekosistem mangrove di pesisir Kampung Tobati termasuk dalam kategori sangat sesuai untuk dijadikan kawasan ekowisata. Strategi pengembangan ekowisata mangrove di ekosistem mangrove Kampung Tobati yang terletak di Kampung Tobati Distrik Jayapura selatan, Kota Jayapura yaitu : menciptakan kawasan ekosistem mangrove sebagai kawasan wisata alam (eco-tourism), perencanaan tata ruang lokasi wisata dan penyusunan master plan pengembangan kawasan ekowisata mangrove di pesisir Kampung Tobati, meningkatkan publikasi terkait eksistensi ekosistem mangrove dan pengembangan ekowisata, serta meningkatkan promosi ekowisata mangrove di Kawasan pesisir Kampung Tobati.
Persepsi Masyarakat dan Pengusaha Retail Terhadap Kebijakan Pengurangan Penggunaan Plastik dan Penerapannya di Kota Jayapura Lazarus Ramandei; Semuel D. Rorrong
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2010

Abstract

  Pemerintah Kota Jayapura telah mengeluarkan kebijakan yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Jayapura yaitu Instruksi Walikota Jayapura Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penerapan Penggunaan Kantong Belanja Alternatif Pengganti Kantong Plastik di Kota Jayapura. Instruksi tersebut dikeluarkan dengan mengacu pada payung hukum yang telah muncul sebelumnya, yakni Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Kebersihan. Instruksi Wali Kota Jayapura juga berisi imbauan kepada masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri seperti noken, keranjang dan tas belanja lainnya. Sehingga pengusaha ritel juga memberikan dukungan dengan menerapkan penggunaan tas berbayar yang ramah lingkungan. Merujuk pengamatan awal dalam melihat bagaimana kondisi riil masyarakat ternyata belum sepenuhnya efektif dan masih pasif, dalam artian Pemkot Jayapura masih perlu mencari solusi terbaik dalam mengimplementasikan Instruksi Wali Kota Jayapura. Nomor 1 Tahun 2019, selama masa observasi di lapangan peneliti melihat masih banyak masyarakat dan pengusaha retail yang mengabaikan Instruksi Walikota tersebut. Dengan demikian perlu diketahui apa yang menyebabkan intruksi yang disampaikan Pemkot Jayapura tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat dan pengusaha retail serta tindakan apa yang harus dilakukan Pemkot Jayapura untuk mensukseskan Inpres Wali Kota Jayapura No 1 Tahun 2019 tersebut.Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pengusaha retail terhadap Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019, diketahui juga penerapan Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019 tentang perubahan perilaku ( Perilaku Hijau) di Kota Jayapura sehingga diperoleh ide dan gagasan. berupa rekomendasi yang dapat diberikan sebagai upaya strategis menuju Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019?
Analisis Kinerja Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Jayapura dalam Menanggulangi Pencemaran Lingkungan di Teluk Youtefa Mesak Rumsowek; Roland Everson Binur; Lazarus Ramandei
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja pemerintah daerah dalam hal ini melalui Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura dalam menanggulangi Pencemaran di Teluk Youtefa. Kinerja dinilai dengan menggunakan beberapa indikator yaitu produktivitas, responsivitas dan akuntabilitas. Selain itu penelitian ini juga melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kinerja Badan Lingkungan Hidup. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Jayapura dan dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota Jayapura. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha untuk menggambarakan tentang suatu keadaan atau fenomena sosial tertentu dan melakukan penilaian mengenai permasalahan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik dokumentasi dan wawancara. Data menggunakan data primer dan sekunder, data primer didapat langsung dari informan yang terkait dengan kegiatan yang mengakibatkan pencemaran di Teluk Youtefa baik dari Badan Lingkungan Hidup maupun dari masyarakat. Sedangkan data sekunder berasal dari buku-buku, dokumen dan sumber informasi lain yang terkait dengan penelitian. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan menanggulangi pencemaran di Teluk Youtefa telah dilaksanakan. Namun dari hasil yang dicapai belum menunjukkan hasil yang maksimal, dimana masih terjadi pencemaran air. Sehingga penelitian ini ingin mengetahui kinerja Badan Lingkungan Hidup maupun dari masyarakat untuk ikut mancegah terjadinya pencemaran lingkungan. Namun demikian Badan Lingkungan Hidup sebagai aparat pelaksana sudah berusaha untuk menanggulangi pencemaran. Berdasarkan hasil penelitian maka BLH perlu meningkatkan produktivitasnya terutama pada kegiatan pencegahan, pengawasan dan penertiban.
Persepsi Masyarakat dan Pengusaha Retail Terhadap Kebijakan Pengurangan Penggunaan Plastik dan Penerapannya di Kota Jayapura Lazarus Ramandei; Semuel D. Rorrong
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3440

Abstract

Pemerintah Kota Jayapura telah mengeluarkan kebijakan yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Jayapura yaitu Instruksi Walikota Jayapura Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penerapan Penggunaan Kantong Belanja Alternatif Pengganti Kantong Plastik di Kota Jayapura. Instruksi tersebut dikeluarkan dengan mengacu pada payung hukum yang telah muncul sebelumnya, yakni Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Kebersihan. Instruksi Wali Kota Jayapura juga berisi imbauan kepada masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri seperti noken, keranjang dan tas belanja lainnya. Sehingga pengusaha ritel juga memberikan dukungan dengan menerapkan penggunaan tas berbayar yang ramah lingkungan.Merujuk pengamatan awal dalam melihat bagaimana kondisi riil masyarakat ternyata belum sepenuhnya efektif dan masih pasif, dalam artian Pemkot Jayapura masih perlu mencari solusi terbaik dalam mengimplementasikan Instruksi Wali Kota Jayapura. Nomor 1 Tahun 2019, selama masa observasi di lapangan peneliti melihat masih banyak masyarakat dan pengusaha retail yang mengabaikan Instruksi Walikota tersebut. Dengan demikian perlu diketahui apa yang menyebabkan intruksi yang disampaikan Pemkot Jayapura tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat dan pengusaha retail serta tindakan apa yang harus dilakukan Pemkot Jayapura untuk mensukseskan Inpres Wali Kota Jayapura No 1 Tahun 2019 tersebut.Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pengusaha retail terhadap Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019, diketahui juga penerapan Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019 tentang perubahan perilaku ( Perilaku Hijau) di Kota Jayapura sehingga diperoleh ide dan gagasan. berupa rekomendasi yang dapat diberikan sebagai upaya strategis menuju Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019?
Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Relokasi Pasar Youtefa Lama Ke Pasar Induk Regional Youtefa Di Kota Jayapura Michael Narwastu Arunglangi; Lazarus Ramandei
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): juni : JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.38

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya rencana relokasi Pasar Induk Regional Youtefa lama ke Pasar Induk Regional Youtefa Baru, yang merupakan himbauan dari pemerintah Kota Jayapura. Karena pemerintah Kota Jayapura melihat bahwa Pasar Youtefa lama memiliki berbagai permasalahan, seperti terjadinya ahli fungsi lahan pada saat pembangunan Pasar Youtefa, dimana sebelumnya Pasar Youtefa merupakan hutan sagu dan daerah resapan air, adapun permasalahan lain akibat dari terjadinya ahli fungsi lahan adalah; banjir, sarana-prasarana tidak berfungsi baik. Akibat dari himbauan pemerintah untuk merelokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Youtefa baru timbul berbagai macam persepsi dari berbagai macam masyarakat yaitu; pedagang dan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Persepsi masyarakat terkait rencana relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Youtefa baru (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Induk Regional Youtefa baru (3) Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan pedagang dan konsumen terkait rencana relokasi Pasar Youtefa lama ke Pasar Yooutefa baru. Dari berbagai macam tujuan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata persepsi masyarakat mengenai pemindahan Pasar Youtefa lama yaitu tidak setuju yang di dominas mayoritas adalah pedagang dan konsumen lama yang sudah berjualan lebih dari 5 tahun sedangankan rata-rata yang setuju di dominasi oleh pedagang baru dan kosumen baru yang baru berjualan dan berbelanja di Pasar Youtefa kurang dari 1 tahun.
Potensi Sumber Daya Alam Pesisir Dan Laut Kabupaten Nabire Dan Dampak Pemanfaatan Secara Destruktif Serta Solusi Pengelolaan Berkelanjutan Yan Maruanaya; Petrus I. Suripatty; Chistina M. Lewerissa; Johanes M. Ramandey
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memaksimalkan upaya pengelolaan Teluk Cenderawasih dengan mempertimbangkan tujuan pengelolaan sumber daya perikanan maka Teluk Cenderawasih dan perairan disekitarnya di petakan dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 717 (WPP NRI 717) yang terhubung dengan perairan Samudera Pasifik dimana teluk Cenderawasih memiliki keanekaragaman hayati perairan yang tinggi dan dalam mempertahankan keanekaragaman hayati tersebut maka sebagian wilayah perairan Teluk Cenderawasih telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan status Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC). Luasan TNTC secara keseluruan adalah 1.453.500 ha, yang mencakup perairan pada wilayah adminstrasi Kabupaten Wondama dan Kabupaten Ransiki, Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Kondisi riil yang terjadi akibat kesalahan pemanfaatan, yaitu hilangnya kawasanmangrove di muara sungai Kalibumi, Kampung Waroki Distrik Nabire Barat sehingga tekanan ombak menyebabkan terjadinya abrasi pantai karena fungsi fisik mangrove sebagai peredam tekanan ombak telah hilang sehingga berdampak pada kerusakan pemukiman masyarakat, hal ini mendorong untuk pengelolaan dan penanganan wilayah pesisir secara holistik antara Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire dengan TNI Angkatan Laut Nabire dan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Nabire maka masing-masing pihak bekerjasama dalam setiap kegiatan yang menjadi program tahunan sehingga menghasilkan out-put yang berdampak terhadap pemulihan kawasan pesisir yang telah mengalami kerusakan sehingga mengembalikan fungsi ekologi sebagai restorasi untuk kepentingan recruitment populasi sumber daya ikan dan lingkungan daerah pesisir.
Dampak Pembangunan Jalan Alternatif Terhadap Luasan Hutan Sagu Di Kampung Nendali, Asei Besar dan Asei Kecil Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Semuel D. Rorrong; Roland Everson Binur; Tommi Tommi; Marsal Arung Lamba; Lazarus Ramandei
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif kondisi hutan sagu sebelum dan sesudah dibangunnya jalan altenatif di Kampung Nendali, Kampung Asei Besar dan Asei Kecil dalam kurun waktu 7 tahun pada tahun 2015 dan tahun 2022,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif dengan bentuk penyajian deskriptif berdasarkan data-data hasil survey data primer yang didukung oleh data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum dibangun jalan alternatif yakni pada tahun 2015 besar luasan hutan sagu adalah 235,751 ha dan pada akhir tahun 2022 adalah sebesar 35.106 hal ini menunjukkan alih fungsi lahan menjadi permukiman, jalan dan perkebunan adalah sekitar 200,645 ha pada tahun 2022. Pembangunan jalan alternatif memiliki dampak positif yaitu memudahkan aksesibilitas masyarakat, namun disamping itu ada juga dampak negatif yaitu banyaknya alih fungsi lahan hutan sagu yang menyebabkan masyarakat kehilangan sumber kehidupan.